Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Konsep Urban Naturalisme pada Desain Bangunan Karya Toyo Ito Remigius Hari Susanto; Agus Nugroho; Purwanto Joko Slameto; Thomas Yuni Gunarto
Syntax Literate Jurnal Ilmiah Indonesia
Publisher : Syntax Corporation

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (253.919 KB) | DOI: 10.36418/syntax-literate.v7i12.11198

Abstract

Aliran Naturalisme dalam arsitektur adalah sebuah konsep arsitektural yang mengambil dari bentukan maupun sifat yang terdapat di alam. Arsitektur Urban Naturalisme dapat dikatakan sebagai penggabungan antara konsep perancangan secara naturalis dengan penerapannya dalam kebutuhan bangunan pada kawasan perkotaan. Bangunan karya Arsitek Toyo Ito selalu menunjukkan karakter visual memperlihatkan keindahan yang mengalir serta keseimbangan antara dunia nyata dan virtual dalam penerapan konsep urban naturalismenya. Tujuan penelitian ini adalah untuk mempelajari implementasi konsep urban naturalism Karya Toyo Ito dan membaca ‘tanda’ elemen fisik terhadap perwujudan konsep tersebut pada fungsi bangunan, bentuk bangunan dan sistem struktur dari desain bangunan karya Toyo Ito, yaitu Sendai Mediatheque, TOD’s Omotesando Building dan Kaohsiung National Stadium. Metode penelitian yang digunakan adalah pendekatan semiotik untuk mencari penggunaan ‘tanda’ dari elemen-elemen yang mempermudah proses visual pengamat terhadap suatu karya arsitektur melalui substance of content (signified), form of content (signified), Form of expression (signifier) dan Substance of expression. Penggunaan konsep urban naturalisme ini menghasilkan adanya interaksi dengan alam yang tidak dibatasi oleh dinding fasade, keindahan struktur bangunan yang bisa diciptakan dari alam sekitar dengan pola organik serta kenyamanan dalam bangunan dengan memanfaatkan aliran energi positif dan memaksimalkan efek pendingin alami dari angin di lingkungan perkotaan yang tropis.
Konsep Perancangan Berbasis Kearifan Lokal Pada Sentra Kelautan Dan Perikanan Terpadu (SKPT) Saumlaki, Maluku Agus Nugroho; Rehulina Apriyanti
Syntax Literate Jurnal Ilmiah Indonesia
Publisher : Syntax Corporation

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (687.523 KB) | DOI: 10.36418/syntax-literate.v7i2.9057

Abstract

Perencanaan sebuah kawasan Sentra Kelautan dan Perikanan Terpadu (SKPT) direncanakan untuk dapat menunjang kebutuhan terhadap pelayanan yang dibutuhkan oleh lokasi studi yaitu Kabupaten Kepulauan Tanimbar. Dimana saat ini Kabupaten Kepulauan Tanimbar memiliki potensi sumber daya perikanan yang melimpah dan belum dimanfaatkan secara optimal. Untuk itu diperlukan pemanfaatan dan pengelolaan laut yang mengarah pada pengembangan potensi kelautan dan perikanan dengan memanfaatkan ruang laut dan memperhatikan kelestarian, kesinambungan, interaktif, adaptif, dan partisipatif untuk mewujudkan Indonesia sebagai poros maritim dunia. Pada penelitian ini metode penelitian yang digunakan yaitu menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Analisis dilakukan melalui tipologi bangunan tradisional yang ada di lokasi studi. Dari hasil identifikasi dan tipologi bangunan tradisional, maka bentuk atap dan ornamentnya pada rumah tanimbar yang akan digunakan untuk menjelaskan konsep Modern, Minimalis dan Local Wisdom (Kearifan Lokal)”. Hasil yang didapat pada bangunan di kawasan Sentra Kelautan dan Perikanan Terpadu (SKPT) dengan penerapan kearifan local terhadap desain memberikan citra tersendiri untuk kawasan Sentra Kelautan dan Perikanan Terpadu (SKPT)
STUDI KOMPARASI PENGGUNAAN TOOLS CAHAYA OMNI SEBAGAI PENDUKUNG CAHAYA SPOTLIGHT PADA RENDER EXTERIOR DENGAN SOFTWARE RENDERING LUMION 11, ENSCAPE 3.4 DAN TWINMOTION EDU 2022 Idham Syarifudin; Veronika Widi Prabawasari; Agus Nugroho
Jurnal Teknik dan Science Vol. 2 No. 2 (2023): Juni : Jurnal Teknik dan Science
Publisher : Asosiasi Dosen Muda Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56127/jts.v2i2.792

Abstract

Light and architecture have a very strong relationship. Light is essential in the creation of attractive and successful buildings, but it may also show flaws. During the day, light glows along the building's façade, giving it a new appearance. From ancient temple and church builders to today's notable architects such as Tadao Ando, Jean Nouvel, and Louis I. Kahn, architects have always used this aspect. Light can also be employed to create an impact on architecture, as shown in the Empire State Building's various lighting usage. Artificial light is particularly significant in architectural displays, and light is very important in the construction of home buildings at night. This study uses qualitative methods with a descriptive-comparative approach to night lighting settings in outdoor spaces, applying Lumion 11, Enscape 3.4, and Twinmotion Edu 2022 rendering software. Models imported from SketchUp's 3D Warehouse are provided spotlight lighting at the same point in each application, as well as Omni lights to support lighting at night. Based on the results of the analysis of the use of Lumion 11, Enscape 3.4, and Twinmotion Edu 2022 rendering software, it is possible to conclude that Lumion 11 and Twinmotion Edu 2022 provide a very photorealistic outdoor space rendering experience at night, with each software platform offering good lighting features.