Claim Missing Document
Check
Articles

Found 13 Documents
Search

DEGRADASI KUALITAS RUANG KOTA PADA KAWASAN NIAGA TERPADU STUDI KASUS : KAWASAN SENEN, JAKARTA Prabawasari, Veronika Widi; Suparman, Agus; Prakosa, Wahyu; Wardoyo, Wardoyo
Jurnal Ilmiah Desain & Konstruksi Vol 6, No 2 (2007)
Publisher : Universitas Gunadarma

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh globalisasi dalam perekonomian kota yang telahmembawa dampak atas kinerja sosial-budaya, ekonomi serta kinerja fisik lingkunganbinaan. Kawasan Senen dalam kurun waktu 10-15 tahun terakhir, mengalamidegradasi kualitas layanan baik bagi pertumbuhan ekonomi, kualitas layanantransportasi urban dan antar kota maupun kualitas layanan kawasan sebagai ruangpublik warga kota. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui citra positif dan negatifyang melekat pada kawasan niaga terpadu serta untuk mengetahui isu-isu strategikyang melatarbelakangi penurunan kualitas ruang kota pada kawasan niaga terpadu ini.Untuk mencapai tujuan penelitian tersebut, dilakukan identifikasi terhadap kondisilingkungan di kawasan Senen serta mengidentifikasi kondisi sosio-kultural dan ekonomimasyarakat setempat. Hasil dari penelitian ini menunjukkan adanya 4 (empat) isustrategik dan mendasar yang mengakibatkan degradasi kualitas di kawasan Senen,yaitu isu daya tarik kawasan sebagai pusat perdagangan dan pertumbuhan ekonomi,isu sistem layanan transportasi publik kawasan, isu peningkatan daya tarik kawasansebagai ruang publik kota berbasis sosio-kultural dan ekologis serta isu manajerial danpengelolaan terpadu.AbstractThe background of this research is the globalization process of the city financial systemcausing physical, socio-cultural, economical performance of the cultivatedenvironment. In the last 10-15 years, Senen district has experienced a service qualitydegradation in economic growth, urban and intercity transportation service, and eventhe degradation in service quality of the public space for city residents. The objective ofthis research is to know the positive and negative image of the integrated businessareas. To achieve the objective, the identification of environment circumstances of theSenen district, including the identification of socio-cultural and economicalcircumstances of local community are need to be done. The result of the research showsthat there are 4 (four) strategic and critical issues in quality degradation at Senendistrict. They are: the issue of district magnetism as trade and economic growth center,the district public transportation services system, the district magnetism improvementas socio-culture and ecological based city public space, and the issue of integratedmanagement and administration.Keywords : public space, urban space, business district, Senen district
PENGARUH KUALITAS DAN KUANTITAS RUANG TERBUKA HIJAU DI DALAM ‘KOTA PELAYANAN’ BAGI KOTA JAKARTA STUDI KASUS : KAWASAN GROGOL PETAMBURAN, JAKARTA BARAT Rahman, Arief; Prabawasari, Veronika Widi
Jurnal Ilmiah Desain & Konstruksi Vol 8, No 1 (2009)
Publisher : Universitas Gunadarma

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini memberi penekanan pada pentingnya sebuah kota dengan kapasitas sebagaikota pelayanan memiliki kualitas yang ekologis terhadap ruang kota. Kualitas ekologis,dalam hal ini ruang terbuka hijau kota. Kecamatan Grogol Petamburan, Jakarta Barat,diangkat sebagai percontohan, karena dianggap mewakili karakteristik Kota Jakarta yangmempunyai fungsi dan peranan sebagai kota jasa (kota pelayanan) dengan 4 (empat) pilarkegiatan yaitu : pusat keuangan, pusat perdagangan dan distribusi, pusat pelayananmasyarakat dan pusat pariwisata. Untuk mencapai tujuan penelitian tersebut, dilakukanidentifikasi terhadap pemanfaatan ruang kota, tata bangunan, tata hijau serta infrastrukturkota di kawasan Grogol Petamburan serta menganalisis kualitas dan kuantitas ruangterbuka hijau yang ada. Hasil dari penelitian ini menunjukkan pembangunan kota secarafisik di kawasan ini mempunyai kecenderungan untuk meminimalkan ruang terbuka hijaukota, berkurangnya RTH kota menyebabkan menurunnya kualitas lingkungan perkotaanyang ditandai dengan banjir musiman.AbstractThis research emphasizes the importance of the city with a service city capacity that has theecological quality of the urban space. The ecological quality, in this case the green area orurban space. Grogol Petamburan District, West Jakarta, was choosed as a case study,because they represent the characteristics of Jakarta which have the function and role as theservice city with 4 pillar activities : financial center, trading and distribution center,service center and community tourism center. In order to accomplish this objective, so it isdevoted the identification of land use, building mass, green area or urban spacearrangement, and infrastructure in Grogol Petamburan District and analyze the quality andquantity of green area available. Outcomes of the research confirms that city developmenthave a tendency to minimize the green area or urban space, so the quality of urbanenvironment would be decreased which is marked with seasonal flooding.
MODEL PERENCANAAN DAN PENGEMBANGAN KAWASANWISATA DI PEDESAAN BERBASIS MASYARAKAT STUDI KASUS : TAMAN BUNGA NUSANTARA Mufrizon, Harry; Prabawasari, Veronika Widi
Jurnal Ilmiah Desain & Konstruksi Vol 8, No 2 (2009)
Publisher : Universitas Gunadarma

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasikan keterlibatan masyarakat dalamperencanaan dan pengembangan kawasan wisata di pedesaan melalui evaluasi prosesinteraksi antar pemerintah, pengelola obyek wisata (swasta) dan masyarakat setempat,identifikasi manfaat dan faktor-faktor berpengaruh dalam proses interaksi tersebut.Analisis proses interaksi menggunakan kerangka ‘pemberdayaan masyarakat’ meliputiupaya : menciptakan iklim kondusif, meningkatkan peluang dan perlindungan sertameningkatkan potensi / daya masyarakat. Hasil penelitian menunjukkan aparat desa dankecamatan terlibat dalam proses perijinan, pembebasan lahan dan penerimaan tenagakerja. Pengelola Taman Bunga Nusantara (TBN) telah melibatkan masyarakat melaluipemberian kesempatan kerja, fasilitas berdagang di Pasar Kuring, peningkatan kualitasjalan akses, pelatihan teknis serta wawasan teknologi bagi tenaga kerja. Hal ini memberimanfaat langsung berupa peningkatan kesejahteraan dan ketrampilan bagi masyarakatdesa yang terlibat, dan terimbasnya budidaya tanaman bunga ke masyarakat desa. Daritemuan studi dihasilkan suatu model perencanaan dan kerangka pengembangan meliputiupaya meningkatkan pemahaman dan keterlibatan masyarakat dalam rencana pengembangan,memasyarakatkan dan menerapkan kebijakan peraturan perundangan, mereposisiperan TBN untuk kesejajaran peran dengan masyarakat, serta mengembangkankewirausahaan masayarakat dan lembaga pedesaan.AbstractThe objective of this research is to explore community involvement in tourist attractiondevelopment in rural area. This is done by evaluating the interaction process among thegovernment, private investor and local community, and also by identifying the benefit andfactors influenced in the process. The interaction process analysis uses ‘communityempowerment’ framework, including efforts in enabling, empowering and increasingopportunity and protection. This research shows that the officers of rural areas orvillages and district areas involved in licensing process, land preparation , and labourrecruitment. Taman Bunga Nusantara (TBN) management involved the community byproviding job, commerce facilities, access road improvement, technical training andtechnology perception for the labours. These efforts give direct benefit to the communityin the form of prosperity and skill improvement. Indirectly, the flower cultivation isspread out to the rural community. The result of this research comes up with thedevelopment framework which includes efforts in increasing community understandingand involvement in development planning, socializing and applying policy andregulation, repositioning TBN management role, and developing communityentrepreneurship and rural institution.
Perancangan museum persiapan proklamasi Rengasdengklok dengan Pendekatan Semiotika Abdul Majid; Agus Dharma Tohjiwa; Veronika Widi Prabawasari
Syntax Idea Vol 4 No 3 (2022): Syntax Idea
Publisher : Ridwan Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46799/syntax-idea.v4i3.1792

Abstract

Rengasdengklok adalah peristiwa sejarah Republik Indonesia dari 16 Agustus 1945 sampai 17 Agustus 1945, yaitu penculikan Sukarno Hatta oleh tokoh Pemuda, dan peristiwa di mana selanjutnya Republik Indonesia menyatakan kemerdekaan. Untuk memperingati peristiwa ini, sebuah museum akan didirikan, museum rengasdengklok merupakan sebuah bangunan yang memiliki identitas, salah satunya adalah sejarah yang berkaitan dengan peristiwa tersebut, dan peristiwa rengasdengklok adalah peristiwa bersejarah di mana Indonesia menyatakan kemerdekaannya. Untuk ini, Museum peristiwa Rengasdengklok dirancang dengan menggunakan pendekatan semiotika. Dan semiotika berdasarkan makna linguistik adalah kata Yunani untuk Semiion, yang berarti tanda (“simbol”). Peristiwa yang terjadi akan memberikan tanda atau informasi yang relevan secara historis dalam rangka menangkap tanda atau informasi tersebut dan menjadikan ikon sebagai identitas bangunan.
Formulasi Perencanaan Terpadu Untuk Pengembangan Kawasan Strategis Pariwisata Nasional Tanjung Lesung Veronika Widi Prabawasari; Yudi Nugraha Bahar; Rehulina Apriyanti; Wahyu Prakosa
Lakar: Jurnal Arsitektur Vol 5, No 1 (2022)
Publisher : Universitas Indraprasta PGRI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1086.394 KB) | DOI: 10.30998/lja.v5i1.12732

Abstract

Dengan posisi KSPN Tanjung Lesung yang strategis ini maka dipandang perlu menyusun formulasi rencana pengembangan Destinasi Wisata Terpadu sebagai kerangka kerja pembangunan pariwisata yang terpadu dan terintegrasi dengan sektor pembangunan lainnya serta dengan pihak pemerintah daerah (provinsi dan kabupaten) sehingga langkah-langkah pembangunan daerah tujuan wisata Tanjung Lesung dapat dilaksanakan secara terencana oleh berbagai pihak dan dapat saling bersinergi dan komplementer. Untuk mendapatkan keterpaduan perencanaan antar sektor dalam pengembangan destinasi pariwisata, maka metode penelitian ini menggunakan analisis program matrik dan metode superimpose/ teknik overlay. Analisis program matrik untuk mengenali berbagai permasalahan ketidakterpaduan kebijakan yang dihadapi dalam membangun suatu sistem pengembangan wilayah, sedangkan metode superimpose dalam analisis keruangannya terhadap seluruh perencanaan yang ada di Tanjung Lesung dari perencanaan tingkat nasional, regional maupun sektoral. Hasil dari penelitian mendapatkan informasi geospasial baru pengembangan destinasi pariwisata terpadu terkait konfigurasi spasial pengembangan atraksi wisata, konfigurasi konektifitas/aksebilitas ke destinasi wisata dan konfigurasi amenitas.
Simulation of Colonial Building Reconstruction in Jakarta Old Town Through Augmented Reality Prabawasari, Veronika Widi; Bahar, Yudi Nugraha
Makara Journal of Technology Vol. 26, No. 1
Publisher : UI Scholars Hub

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Augmented reality (AR) is a trending technology with many potential applications. In architecture, AR can help visualize and document historic buildings by virtual reconstruction. Colonial buildings in Jakarta Old Town are cultural heritage buildings that are vulnerable to damage by aging and environmental factors. The mitigation of this damage as the first step toward restoration is important. The storage and maintenance of records of threatened buildings for posterity are also important. The objective of this study is to develop a methodology for AR-based reconstruction. AR technology is implemented through mobile phones or smartphones. The modeling process is simple and interactive and has potential applications in both education and tourism. The reconstruction method of colonial buildings uses markerless AR and a database of historical knowledge of colonial architecture. The architectural style is identified using the database. Then, an AR-Reconstruction prototype, which provides a visual description of the building reconstruction process using 3D graphics animation models of colonial buildings, is developed. The model reproduces the building in its original condition and actual location. In the trial run, access to building details is delayed. Therefore, in the future, the geometric details and marker quality need to be optimized.
Penerapan Teknik Daylighting sebagai Konsep Sains Bangunan pada Desain Bangunan Karya Norman Foster X Furuhitho; Veronika Widi Prabawasari; Apidianto Apidianto; Liliek Setiawan HP
Syntax Literate Jurnal Ilmiah Indonesia
Publisher : Syntax Corporation

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (2463.453 KB) | DOI: 10.36418/syntax-literate.v7i6.7824

Abstract

Proses perancangan suatu bangunan sangat berkaitan dengan konsep yang dikemukakan sangat bergantung pada wawasan yang dimiliki oleh seseorang. Arsitek yang berbekal sains bangunan dan lingkungan akan memiliki ciri khas dalam menghasilkan karya bentuk arsitekturnya. Tujuan penelitian adalah memahami teknik daylighting. implementasi teknik daylighting pada desain bangunan karya Norman Foster, dan mengetahui penerapan teknik dayligthing pada bangunan Beijing Capital International Airport, London Stansted Airport, serta Swiss Re Headquarters. Metodologi yang digunakan adalah pendekatan kualitatif eksploratif dan evaluatif dengan penekanan pada studi empiris terhadap bangunan rancangan Norman Foster dalam mengaplikasikan Teknik daylighting dan konsistensi pada prinsip estetika desain arsitekturnya. Teknik daylighting merupakan teknik penerangan/pencahayaan alami dengan memanfaatkan cahaya alami yang dihasilkan oleh sumber energi terbesar, yaitu matahari. Beijing Capital International Airport memanfaatkan skylight sebagai bentuk pemanfaatan cahaya alami pada lantai atas dan bentuk konservasi energi, London Stansted Airport memiliki kolom-kolom yang mendukung kanopi atap yang dilengkapi dengan skylight untuk membiarkan cahaya matahari masuk menerangi ruangan, serta Swiss Re Headquarters menggunakan curtain wall sebagai fasad bangunan sebagai bentuk pemanfaatan cahaya matahari.
ANALISIS DAYA DUKUNG LAHAN BERBASIS SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS DI KAWASAN PERMUKIMAN DUSUN GUNUNG MALATI, KABUPATEN CIANJUR Alifhia Rizqy Nabilah; Veronika Widi Prabawasari; Dewi Astuti
Jurnal Teknik dan Science Vol. 2 No. 2 (2023): Juni : Jurnal Teknik dan Science
Publisher : Asosiasi Dosen Muda Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56127/jts.v2i2.790

Abstract

The residential area of ​​Gunung Malati, Karyamukti Village, Campaka District, Cianjur Regency is a village in a hilly environment with an elevation of 900 - 1000 m above sea level and a slope approaching the steep category of 8o -25o. With this geographical condition, the people of Gunung Malati Village, where almost 80% work as UMKM players, are located on land that has a high vulnerability to the risk of natural disasters. This study aims to analyze land capability in settlements, as well as to find out how many residential houses the residents built on land that was not suitable for settlements. The research method used is a quantitative method where there is primary data collection, and a spatial analysis approach using a Geographic Information System (GIS). The research results obtained are that most of the residential areas of Gunung Malati Village are in the classification of low land development capability with a maximum land cover recommendation of 10%, there are even no guidelines for built-up land (non-building) because it is located in an area with a relatively high potential for natural disasters. at risk in 47 residential buildings. The results of this study are useful as a determinant of the suitability of land use in Gunung Malati Village, to reduce the high level of risk in the Gunung Malati Village when natural disasters occur.
STUDI KOMPARASI PENGGUNAAN TOOLS CAHAYA OMNI SEBAGAI PENDUKUNG CAHAYA SPOTLIGHT PADA RENDER EXTERIOR DENGAN SOFTWARE RENDERING LUMION 11, ENSCAPE 3.4 DAN TWINMOTION EDU 2022 Idham Syarifudin; Veronika Widi Prabawasari; Agus Nugroho
Jurnal Teknik dan Science Vol. 2 No. 2 (2023): Juni : Jurnal Teknik dan Science
Publisher : Asosiasi Dosen Muda Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56127/jts.v2i2.792

Abstract

Light and architecture have a very strong relationship. Light is essential in the creation of attractive and successful buildings, but it may also show flaws. During the day, light glows along the building's façade, giving it a new appearance. From ancient temple and church builders to today's notable architects such as Tadao Ando, Jean Nouvel, and Louis I. Kahn, architects have always used this aspect. Light can also be employed to create an impact on architecture, as shown in the Empire State Building's various lighting usage. Artificial light is particularly significant in architectural displays, and light is very important in the construction of home buildings at night. This study uses qualitative methods with a descriptive-comparative approach to night lighting settings in outdoor spaces, applying Lumion 11, Enscape 3.4, and Twinmotion Edu 2022 rendering software. Models imported from SketchUp's 3D Warehouse are provided spotlight lighting at the same point in each application, as well as Omni lights to support lighting at night. Based on the results of the analysis of the use of Lumion 11, Enscape 3.4, and Twinmotion Edu 2022 rendering software, it is possible to conclude that Lumion 11 and Twinmotion Edu 2022 provide a very photorealistic outdoor space rendering experience at night, with each software platform offering good lighting features.
USER COMFORT EVALUATION AT IMAH SENIMAN RESORT IN LEMBANG, BANDUNG WITH APPLICATION OF THE HEALING ENVIRONMENT CONCEPT Firman, Rully; Prabawasari, Veronika Widi; Apriyanti, Rehulina
Lakar: Jurnal Arsitektur Vol 7, No 1 (2024)
Publisher : Universitas Indraprasta PGRI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30998/lja.v7i1.20346

Abstract

Penerapan konsep Healing Environment pada bangunan Imah Seniman Resort untuk memberikan pengalaman liburan yang lebih dari sekadar relaksasi dan rekreasi. Konsep healing ini bertujuan untuk memberikan pengalaman yang menyembuhkan secara fisik, emosional, dan spiritual kepada para tamu. Hanya saja dalam perjalanannya Imah Seniman Resort akibat terjadinya Pademik mengalami permasalaha dalam proses perawatannya sehingga terdapat keluhan dari pengguna. Metode yang digunakan adalah pendekatan kualitatif untuk menangkap fenomena dengan melakukan survey lapangan dan wawancara serta pengumpulan data sekunder dari keluhan pengguna. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Imah Seniman Resort merupakan Resort yang menghadirkan Alam ke dalam bangunan, sehingga pengguna dapat merasakan menyatu dengan alam. Kondisi ini tentu saja sangan sesuai dengan konsep healing. Lokasi yang Alami memberikan kesan yang asri dan nyaman serta memberikan ketenangan bagi pengguna merupakan factor yang diberikan oleh para pengguna, hanya saja akibat kurangnya perawatan menyebabkan beberapa fasilitas menjadi rusak dan menciptakan kesan Kawasan menjadi kumuh dan menyeramkan. Hal ini yang harus menjadi perhatian bagi perencanaan resort yang menerapkan konsep Healing agar dapat memperhatikan factor perawatan pada Kawasan agar kesan kumuh dan menyerapkan dapat diantisipasi dengan penataan yang lebih baik dan terencana.