Claim Missing Document
Check
Articles

Found 24 Documents
Search

PEMANFAATAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS (SIG) DALAM PENENTUAN LOKASI PERUMAHAN DI KOTA DEPOK Apriyanti, Rehulina; Firman, Rully
Prosiding KOMMIT 2014
Publisher : Prosiding KOMMIT

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Perencanaan pembangunan perumahan umumnya tidak menggunakan ketentuanseperti yang ada didalam SNI, khususnya dalam menentukan lokasi perumahansehingga perumahan yang tumbuh di Kota Depok tidak saling terhubung. Denganmenggunakan SIG, penentuan lokasi akan lebih akurat dan menghemat waktu dalamperencanaan. Dengan metode deskriptif ini digunakan untuk menguraikan hasilpenelitian yang didasari dari hasil pengamatan. Lokasi perumahan di Kota Depokberada menyebar di seluruh wilayah, dengan SIG didapati bahwa lokasi perumahanharus memiliki hubungan dengan jalan dan saluran sehingga memudahkan dalamproses perencanaan pembangunan perumahan.
POLA LINGKUNGAN HUNIAN BERIMBANG PADA KAWASAN SKALA BESAR DI DESA SEKAMBING KOTA BONTANG, KALIMANTAN TIMUR Susanto, Dalhar; Apriyanti, Rehulina
Jurnal Ilmiah Desain & Konstruksi Vol 7, No 2 (2008)
Publisher : Universitas Gunadarma

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pemenuhan kebutuhan perumahan memegang peranan penting dalam upaya mening-katkankesejahteraan rakyat dan merupakan salah satu indikator utama keberhasilan pembangunan.Untuk itu perlu dilakukan kajian mengenai penerapan lingkungan hunian berimbang padakawasan skala besar, sehingga dapat dihasilkan suatu gambaran penerapan kebijakanpembangunan perumahan dengan lingkungan hunian berimbang pada kawasan skala besar,teridentifikasinya peraturan-peraturan yang berkaitan pem-bangunan perumahan denganlingkungan hunian berimbang pada kawasan skala besar, dan tersusunnya permasalahan dankendala pembangunan perumahan dengan ling-kungan hunian berimbang pada kawasan skalabesar. Dalam upaya mewujudkan suatu kawasan perumahan dan permukiman dengan lingkunganhunian berimbang, pera-turannya tertuang pada SKB tiga menteri tahun 1992 tentang PedomanPembangunan Perumahan dan Permukiman dengan lingkungan hunian berimbang. Kemudianpera-turannya diatur lebih lanjut dalam Keputusan Menteri Negara Perumahan Rakyat tahun1995. Dalam pelaksanaannya kebijakan lingkungan hunian berimbang belum men-dapatkanposisi strategis dalam kegiatan pembangunan perumahan di daerah. Secara substantif kebijakanini dianggap tidak penting dan cenderung tidak dihiraukan oleh para stakeholder bidangperumahan di daerah.AbstractFulfilling the needs of housing plays an important role in the effort of improving the welfare ofthe people and it is one of the main indicators of a successful development. Therefore it needs todo a research on the on the implementation of residential en-vironment in the area of comparablescale, so that it can produce a description of the implementation of housing policy with theResidential Environment in the area of com-parable scale, identified regulations related to thehousing development within the resi-dential environment in the area of comparable scale, andcomposed problems and obs-tacles to the housing development within the residential environmentin the area of com-parable scale. In an effort to realize the area of housing and settlement withthe envi-ronmental residential comparable, the regulation of a SKB three ministers in 1992 Guidelineson Housing Development and Residential Settlement within balanced environment. Thenthe rules are set further in the decision of the State Minister of Public Housing in 1995.Environmental policy implementation in residential areas has not yet matched the position ofstrategic development activities in the area of housing. The substantive policies are considerednot important and neglected by stakeholders in the field of housing.
PERENCANAAN KAWASAN WISATA PUSAT PENGEMBANGAN INDUSTRI KECIL DAN MENENGAH (P2IKM) Apriyanti, Rehulina
Jurnal Ilmiah Desain & Konstruksi Vol 5, No 2 (2006)
Publisher : Universitas Gunadarma

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kegiatan pembangunan pada dasarnya bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraanhidup rakyat dan dilaksanakan melalui rencana pembangunan jangka panjang yangbertumpu pada pembangunan di bidang industri. Tujuan pembangunan industri jangkapanjang itu sendiri adalah membangun industri dengan konsep pembangunan yangberkelanjutan, yang didasarkan pada tiga aspek yang tidak terpisahkan yaitupembangunan ekonomi, pembangunan sosial dan lingkungan hidup. Tujuan darikegiatan ini, adalah untuk memenuhi rancangan penataan pengembangan pusatindustri kecil dan menengah yang terintegrasi dengan fasilitas yang sudah ada.Pedoman yang harus diikuti dalam merencanakan kawasan industri kecil danmenengah harus memenuhi aspek sebagai berikut : jarak, jaringan jalan, topografi,lahan, orientasi lokasi, dan peruntukan.AbstractDevelopment activities are basically aimed at improving the welfare of the people andcarried out through long-term development plan, which is based on the constructionindustry. The purpose of long-term industrial development itself is a building industrywith the concept of sustainable development, which is based on three inseparableaspects of economic development, social development and the environment. Thepurpose of this activity, is to meet the central development arrangement small andmedium industries is integrated with existing facilities. Guidelines to be followed in theplanning area small and medium industries should meet the following aspects: distance,road network, topography, land, site orientation, and designation.Keywords : Planning, center, region, industry
PENGEMBANGAN KAWASAN WISATA AIR DI PULAU TIDUNG, KEPULAUAN SERIBU Apriyanti, Rehulina
Jurnal Ilmiah Desain & Konstruksi Vol 13, No 2 (2014)
Publisher : Universitas Gunadarma

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The development of the tourist area on the island tidung is a step to be able to improve tourist facilities existing in Tidung Island. Tidung island as a mainstay in the tourist area of the Thousand Islands is currently a resident of Jakarta tourist destination. With the increasing number of tourists to the island Tidung it is necessary to the development of the region in accordance with the existing potential in Tidung itself. Development of water in the tourist area Tidung a solution to be able to reorganize the region Tidung which has the natural beauty of the beauty of the sea and its contents. Key Words: Seribu archipelago, Development, Tidung Island, Water tourism 
Formulasi Perencanaan Terpadu Untuk Pengembangan Kawasan Strategis Pariwisata Nasional Tanjung Lesung Veronika Widi Prabawasari; Yudi Nugraha Bahar; Rehulina Apriyanti; Wahyu Prakosa
Lakar: Jurnal Arsitektur Vol 5, No 1 (2022)
Publisher : Universitas Indraprasta PGRI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1086.394 KB) | DOI: 10.30998/lja.v5i1.12732

Abstract

Dengan posisi KSPN Tanjung Lesung yang strategis ini maka dipandang perlu menyusun formulasi rencana pengembangan Destinasi Wisata Terpadu sebagai kerangka kerja pembangunan pariwisata yang terpadu dan terintegrasi dengan sektor pembangunan lainnya serta dengan pihak pemerintah daerah (provinsi dan kabupaten) sehingga langkah-langkah pembangunan daerah tujuan wisata Tanjung Lesung dapat dilaksanakan secara terencana oleh berbagai pihak dan dapat saling bersinergi dan komplementer. Untuk mendapatkan keterpaduan perencanaan antar sektor dalam pengembangan destinasi pariwisata, maka metode penelitian ini menggunakan analisis program matrik dan metode superimpose/ teknik overlay. Analisis program matrik untuk mengenali berbagai permasalahan ketidakterpaduan kebijakan yang dihadapi dalam membangun suatu sistem pengembangan wilayah, sedangkan metode superimpose dalam analisis keruangannya terhadap seluruh perencanaan yang ada di Tanjung Lesung dari perencanaan tingkat nasional, regional maupun sektoral. Hasil dari penelitian mendapatkan informasi geospasial baru pengembangan destinasi pariwisata terpadu terkait konfigurasi spasial pengembangan atraksi wisata, konfigurasi konektifitas/aksebilitas ke destinasi wisata dan konfigurasi amenitas.
PERENCANAAN PENATAAN KAMPUNG TEMATIK BUDAYA DEPOK DENGAN MENERAPKAN COMMUNITY BASED TOURISM (CBT) Prihandoko Prihandoko; Armaini Akhirson; Rehulina Apriyanti
Jurnal Ilmiah Desain & Konstruksi Vol 21, No 2 (2022)
Publisher : Universitas Gunadarma

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35760/dk.2022.v21i2.7363

Abstract

Perencanaan Penataan Kampung Tematik Budaya Depok dilatar belakangi adanya keinginan dari masyarakat untuk dapat melestarikan nilai budaya, seni dan bahasa. Dengan keberadaan rumah budaya depok dan dibangunnya tiga bangunan tradisional serta adanya kegiatan budaya dan seni yang dilakukan maka rencana untuk memiliki kawasan wisata budaya depok menjadi faktor utama terlaksananya kegiatan perencanaan penataan kampung tematik di rumah budaya depok. Pelaksanaan perencanaan penataan kampung tematik yang dilaksanakan akan menggunakan pemberdayaan dengan model Community Based Tourism (CBT), dimana bentuk kegiatan berupa pelatihan dan pendampingan yang dilakukan merupakan bentuk pendekatan partisipatif. Pelaksanaan kegiatan dilakukan melalui tahapan sosialisasi kegiatan, pemetaan lokasi studi dengan drone dan diolah menggunakan ArcGIS dan AutoCAD, melakukan kegiatan wawancara narasumber, melakukan kegiatan pelatihan dan pendampingan serta perencanaan master plan berupa perencanaan kawasan wisata budaya dan penataan kampung tematik budaya Depok. Kegiatan perencanaan penataan kampung tematik budaya Depok yang direncanakan telah selesai dilaksanakan sehingga dapat menghasilkan suatu luaran berupa desain penataan kampung, dan juga luaran ini dapat mewujudkan keinginan dari masyarakat dalam Kumpulan Orang-Orang Depok (KOOD).
Gerbang Sebagai Pembentuk Identitas Kawasan Wisata Situs Gunung Padang Devina Marshanda; Lia Rosmala Schiffer; Rehulina Apriyanti
SADE : Jurnal Arsitektur, Planologi dan Teknik Sipil Vol 2 No 1 (2023): SADE April 2023
Publisher : Program Studi Arsitektur Fakultas Teknik Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/sade.v2i1.36

Abstract

The gate of the Gunung Padang Site Tourism Area located in Karyamukti Village, Gunung Padang Hamlet, Campaka District, Cianjur Regency, West Java, is a gate as a shaper of the identity or image of the Gunung Padang Site. The padang mountain site attracts tourists and scientists because of its rock site that was built in 8000 BC. However, this tourist area will be developed into a tourist area with various tourist destinations to attract more tourists. So that the redesign of the existing gate is needed that can provide an area identity that is lifted from the cultural values in Karyamukti Tourism Village. Identitas the shape of the new gate design is taken from the shape of kujang, rice on the district logo and represents the tea plantations in Karyamukti Tourism Village. From the redesign of the existing gate, it is hoped that the redesign of the gate will provide added value based on the potential that will be developed in Karyamukti Tourism Village. For this study, the data collection method used methods by means of field surveys, direct observations at the study site, interviews with speakers, taking video photo documentation from each angle, gate measurements to analyze tourist gate standards, gate sketches and all data collected in one storage for this study.
Pariwisata Kreatif Pada Argowisata Perkebunan Teh Gunung Manik Desa Karyamukti Kabupaten Cianjur Raflyanto Athallah; Rehulina Apriyanti
SADE : Jurnal Arsitektur, Planologi dan Teknik Sipil Vol 2 No 1 (2023): SADE April 2023
Publisher : Program Studi Arsitektur Fakultas Teknik Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The tea plantation located in the Karyamukti Village location is a tea plantation owned by Perhutani West Java and used as HGU land by PT Sinar Sosro. Agricultural agrotourism is a form of tourism that offers agricultural activities as the main attraction, takes advantage of artificial natural beauty, and involves the surrounding community as the manager of the tourist area. In addition, "creative tourism is tourism that offers visitors a variety of creative experiences. So that the tea plantation located in Karyamukti Village will design a creative tourism concept for the Gunung Manik Tea Plantation agrotourism, create attractions for tourists to provide an experience of interaction between tourists and the community, and make Karyamukti Tourism Village have a new form of vehicle for tea plantation tourism that carries a creative tourism concept.
Perencanaan Fasilitas Kesehatan Berbasis Wisata Untuk Wisatawan Mancanegara Lanjut Usia di Madura Rehulina Apriyanti; Remigius Hari S; Diana Susilowati; Rina Widayanti
Syntax Literate Jurnal Ilmiah Indonesia
Publisher : Syntax Corporation

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (192.665 KB) | DOI: 10.36418/syntax-literate.v7i6.7566

Abstract

Wisata untuk para manusia lanjut usia tentunya menjadi satu peluang bagi pariwisata khususnya di Indonesia, dimana negara kita memiliki kekayaan alam dan budaya yang dapat dinikmati oleh para wisataman mancanegara lanjut usia ini. Selain menikmati wisata alam dan budaya, terdapat iklim yang sesuai dengan kebutuhan para wisatawan mancanegara khususnya dari negara-negara belahan bumi eropa. Perencanaan fasilitas kesehatan berbasis wisata untuk para wisatawan mancanegara bertujuan agar para wisatawan mancanegara lanjut usia ini mendapatkan fasilitas yang memberikan keamanan untuk mereka dapat berwisata di Indonesia. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kualitatif dengan melakukan pengambilan data primer melalui survey lapangan, pengambilan foto udara dengan drone dan pengamatan langsung di lokasi perencanaan, juga didukung oleh adanya data sekunder yang diperoleh dari riview literatur dan dari narasumber. Dari perencanaan ini diperoleh sebuah master plan desain kawasan fasilitas kesehatan berbasis wisata untuk para manusia lanjut usia yang dapat memberikan rasa aman dan nyaman selama mereka berwisata di lokasi perencanaan.
Konsep Perancangan Berbasis Kearifan Lokal Pada Sentra Kelautan Dan Perikanan Terpadu (SKPT) Saumlaki, Maluku Agus Nugroho; Rehulina Apriyanti
Syntax Literate Jurnal Ilmiah Indonesia
Publisher : Syntax Corporation

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (687.523 KB) | DOI: 10.36418/syntax-literate.v7i2.9057

Abstract

Perencanaan sebuah kawasan Sentra Kelautan dan Perikanan Terpadu (SKPT) direncanakan untuk dapat menunjang kebutuhan terhadap pelayanan yang dibutuhkan oleh lokasi studi yaitu Kabupaten Kepulauan Tanimbar. Dimana saat ini Kabupaten Kepulauan Tanimbar memiliki potensi sumber daya perikanan yang melimpah dan belum dimanfaatkan secara optimal. Untuk itu diperlukan pemanfaatan dan pengelolaan laut yang mengarah pada pengembangan potensi kelautan dan perikanan dengan memanfaatkan ruang laut dan memperhatikan kelestarian, kesinambungan, interaktif, adaptif, dan partisipatif untuk mewujudkan Indonesia sebagai poros maritim dunia. Pada penelitian ini metode penelitian yang digunakan yaitu menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Analisis dilakukan melalui tipologi bangunan tradisional yang ada di lokasi studi. Dari hasil identifikasi dan tipologi bangunan tradisional, maka bentuk atap dan ornamentnya pada rumah tanimbar yang akan digunakan untuk menjelaskan konsep Modern, Minimalis dan Local Wisdom (Kearifan Lokal)”. Hasil yang didapat pada bangunan di kawasan Sentra Kelautan dan Perikanan Terpadu (SKPT) dengan penerapan kearifan local terhadap desain memberikan citra tersendiri untuk kawasan Sentra Kelautan dan Perikanan Terpadu (SKPT)