Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

PELAKSANAAN PERKAWINAN MENURUT ADAT DAYAK NGAJU DI KECAMATAN TIMPAH KABUPATEN KAPUAS Novialayu, Ela; Sakman; Offeny
Jurnal Paris Langkis Vol 1 No 1 (2020): Vol 1 No.1 Edisi Agustus 2020
Publisher : PPKn, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pengetahuan Universitas Palangka Raya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (199.419 KB) | DOI: 10.37304/paris.v1i1.1665

Abstract

The problem in this study is regarding the Implementation of Marriage According to Dayak Ngaju Customs in the District of Taya Kapuas District "The research method used is descriptive qualitative." Based on the reality that is ongoing now and of the 3 couples who are married ". Based on the results of the study can be explained the implementation of Dayak Ngaju traditional marriages in the District Taya Kapuas District includes the implementation process, knowing the purpose of building a household it has a function to tie each other which can provide and fulfill the Marriage Requirements, Post-Marriage Procession, consists of several stages that must be carried out.The first stage provides contributors who are included in the Hakumbangauh (application) stage; all families and traditional leaders who produce a customary agreement and determine the day of the marriage, the giving of my head or the bride price and the fulfillment of the conditions that must be prepared for marriage; thanksgiving from a family of men. as well as questioning the readiness and certainty of the day agreed upon at mamanggul, the fourth stage, namely Indigenous Marriage in Dayak Ngaju which has seventeen items that are fulfilled by men called paramun pisek, paramun marath and the last stages such as gongs, perpetrators etc. in the implementation of marriage according to the Dayak Ngaju tradition, Pakaja Manantu where this stage is carried out after the marriage process has been completed Permasalahan dalam penelitian ini adalah mengenai Pelaksanaan Perkawinan Menurut Adat Dayak Ngaju Di Kecamatan Timpah Kabupaten Kapuas” Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif deskriptif.” Didasarkan atas kenyataan yang sedang berlangsung sekarang dan dari 3 pasangan yang melakukan perkawinan". Berdasarkan hasil penelitian dapat di jelaskan pelaksanaan perkawinan adat Dayak Ngaju di Kecamatan Timpah Kabupaten Kapuas meliputi proses Pelaksanaan, mengetahui tujuan membangun rumah tangga hal ini memiliki fungsi untuk mengikat satu sama lainnya yang dapat memberikan dan memenuhi Syarat Perkawinan, Prosesi Pasca Perkawinan. terdiri dari beberapa tahapan yang harus dilakukan. Tahap pertama memberikan pangumbang yang termasuk dalam tahapan Hakumbangauh (lamaran); tahap kedua yaitu mamanggul atau mamupuh merupakan langkah kedua setelah hakumbang auh, mamanggul dilakukan disaksikan dihadapan semua keluarga dan pemuka adat yang menghasilkan suatu perjanjian adat dan menentukan hari pelaksanaan perkawinan, pemberian palaku atau mahar serta pemenuhan syarat-syarat yang harus disiapkan menuju Perkawinan,; tahap ketiga yaitu maja misek dilakukan antar kedua belah keluarga sebagai ucapan syukur dari keluarga laki-laki. serta mempertanyakan kesiapan dan kepastian hari yang disepakati saat mamanggul;tahap keempat yaitu Perkawinan Adat secara Adat Dayak Ngaju yang mempunyai tujuh belas item yang dipenenuhi oleh pihak laki-laki yang disebut paramun pisek, paramun hadat kawin dan tahapan terakhir seperti gong, pelaku dll. dalam pelaksanaan perkawinan menurut adat Dayak Ngaju yaitu Pakaja Manantu dimana tahapan ini dilakukan setelah proses pelaksanaan perkawinan telah selesai
Pengembangan Video Karungut Sebagai Media Pembelajaran PPKn pada Materi Norma dan Keadilan di Kelas VII SMP Muhammadiyah Palangka Raya Musthafa, Ahmad Irfan; Offeny; Karliani, Eli
Sagita Academia Journal Vol. 2 No. 4 (2024): Sagita Academia Journal
Publisher : Yayasan Sagita Akademia Maju

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61579/sagita.v2i4.266

Abstract

This study aims to develop a video-based learning media for Civics Education (PPKn) on the topic of norms and justice, using a karungut (traditional chant) approach. This research is a type of development research or Research and Development (R&D). The results of the research carried out are 1) The research steps include a) Definition, here what the researcher does is observe and look for problems faced by students in using PPKn learning media and determine how the video-based learning media will be used. b) Design, that is, the researcher designed a video-based learning media, guided by Core Competencies and Basic Competencies in the subject matter of norms and justice in Civics. c) Development, namely carrying out a feasibility test on the karungut video with material experts and media experts. 2) Validity aspect, assessment of the suitability of the material on the karungut video as a PPKn learning media on norms and justice material is based on validation sheets from material experts and media experts, where the three material expert lecturers and the three media expert lecturers have validated the karungut video as a PPKn learning media. on norms and justice material and is suitable for use with several changes according to suggestions or comments given and proven by the results of the analysis of assessment items.
ANALISIS PERKEMBANGAN NILAI DAN FUNGSI TARI GELANG DADAS DALAM KEHIDUPAN MASYARAKAT SUKU DAYAK MA’ANYAN Tambuleng; Offeny; Andin, Jimy Oktolongere; Ichyatul Afrom; Bunga Dwi Juniarti
Tambuleng Vol 1 No 1 (2020): Tambuleng: Jurnal Pendidikan Seni Drama, Tari, dan Musik
Publisher : FKIP, Universitas Palangka Raya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tari Gelang Dadas berangkat dari ritual adat Suku Dayak Ma’anyan dengan tokoh Wadian Dadas. Masyarakat Dayak Ma’anyan mengenal Wadian sebagai seorang pemimpin ritual atau keagamaan, bisa juga diartikan sebagai upacara ritual itu sendiri. Biasanya Wadian Dadas memimpin atau melaksanakan ritual adat Urusan Welum. Ritual dalam siklus kehidupan masyarakat suku Dayak Ma’anyan meliputi, Miempu Numang Wadian, Miempu Nahur Hajat, dan Miempu Buyuk. Miempu Buyuk merupakan upacara ritual pengobatan untuk mengobati penyakit yang bersifat non medis. Seiring berjalannya waktu sekitar tahun 90an, perkembangan Tari Gelang Dadas yang diangkat adalah nilai pada saat berkembang menjadi seni tetapi bukan ritual. Dadas ada dua yang berupa Tanya dan Hiyang. Dan baru-baru ini sekitar tahun 200an keatas ada perkembangan lagi, justru masuk kedalam ranah nada (hiyang) tetapi dimodifikasi yang awalnya sebagai mantra dan dimodifikasi menjadi pesan seperti Riak. Dengan adanya seni pertunjukan atau sanggar-sanggar seni yang berkembang di Barito Timur khususnya, tari Gelang Dadas tidak mengurangi nilai seni didalamnya. Justru itu adalah cara pelestarian untuk tetap mempertahankan nilai budaya yang ada. Fungsi sosial Gelang Dadas adalah identitas. Kenapa identitas sebagai fungsi sosial? Karena pada saat menggunakan Gelang Dadas pada tangan kiri dan kanan maka sudah bisa ditebak jika dia penari Dadas dan akhirnya berdampak pada pandangan sosial. Pada akhirnya Dadas tidak lagi dilihat sebagai Ritual atau orang gaib bahkan seorang tabib, pandangan sosial sekarang melihat Dadas sebagai seni budaya.
STUDI TENTANG PERGESERAN MATA PENCAHARIAN MASYRAKAT DI DESA TANGKI DAHUYAN KECAMATAN MANUHINGKABUPATEN GUNUNG MAS Kristina, Siska; Offeny; Triyani
Jurnal Paris Langkis Vol 1 No 1 (2020): Vol 1 No.1 Edisi Agustus 2020
Publisher : PPKn, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pengetahuan Universitas Palangka Raya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (146.747 KB) | DOI: 10.37304/paris.v1i1.1668

Abstract

This study wants to look at the problem of Shifting Community Livelihoods in the Tank of Dahuyan Village, Manuhing District, Gunung Mas Regency. The aim is to find out the process of Shifting Community Livelihoods in the Tank of Dahuyan Village, Manuhing District, Gunung Mas Regency. The research method uses qualitative descriptive method. The subject of this study was the village head, the people of the Tank Village of Dahuyan such as rubber dabblers in terms of being asked as informants about shifting people's livelihoods. Data collection procedures use participatory observation, in-depth interviews and documentation while data analysis includes data reduction, data display, and data verification and checking the accuracy of the data through technical triangulation and source triangulation. The results showed that there was a shift in livelihoods in the community of Dahuyan Tank Village, Manuhing District, Gunung Mas Regency. The process of shifting people's livelihoods is due to a weak economic factor, a decline in farmers' yields and a significant decline in rubber prices. There are several factors causing the shift in livelihoods in the Tank Dahuyan Village community, which are weak economic factors, low prior income and a sense of wanting to have a better income than before by becoming an employee in an oil palm company. By becoming an employee in an oil palm company the community income is more increased compared to the results of rubber tapping. The results felt in the community are felt positive because the results of the company that can be used for the cost of daily needs are sufficient and can pay for their children's education. Then people who shift jobs to oil palm companies get a social security in the form of Workers' Social Security and Health BPJS Penelitian ini ingin melihat permasalahan tentang Pergeseran Mata Pencaharian Masyarakat di Desa Tangki Dahuyan Kecamatan Manuhing Kabupaten Gunung Mas”. Tujuannya untuk mengetahui proses Pergeseran Mata Pencaharian Masyarakat di Desa Tangki Dahuyan Kecamatan Manuhing Kabupaten Gunung Mas. Metode penelitian menggunakan metode deskristif kualitatif. Subjek penelitian ini adalah kepala desa, masyarakat Desa Tangki Dahuyan seperti peyedap karet dalam hal yang ditanya sebagai informan tentang pergeseran mata pencaharian masyrakat. Prosedur pegumpulan data menggunakan observasi partisipatif ,wawancara mendalam dan dokumentasi sedangkan analisis data meliputi reduksi data, display data, dan verifikasi data dan pemeriksaan keabashan data melalui triangulasi teknik dan triangulasi sumber. Hasil penelitian menunjukan bahwa telah terjadi pergeseran mata pencaharian pada masyarakat Desa Tangki Dahuyan Kecamatan Manuhing Kabupaten Gunung Mas. Proses terjadinya pergeseran mata pencaharian masyarakat dikarenakan adanya faktor ekonomi yang lemah, menurunnya hasil panen petani serta turunnya harga karet yang secara signifikan. Ada beberapa faktor penyebab terjadinya pergeseran mata pencaharian pada masyarakat Desa Tangki Dahuyan yaitu faktor ekonomi yang lemah, pendapatan sebelumnya minim dan rasa ingin punya penghasilan yang lebih baik dari sebelumnya dengan menjadi karyawan di perusahaan kelapa sawit.Dengan menjadi karyawan di perusahaan kelapa sawit pendapatan masyarakat lebih meningkat dibandingkan dengan hasil menyadap karet. Hasil yang dirasakan pada masyarakat dirasa positif karena hasil dari perusahaan yang di dapat digunakan untuk biaya kebutuhan hidup sehari-hari tercukupi serta dapat membiayai pendidikan anak-anaknya. Kemudian masyarakat yang bergeser pekerjaan ke perusahaan kelapa sawit mendapatkan suatu jaminan sosial yaitu berupa Jaminan Sosial Tenaga Kerja dan BPJS Kesehatan
TARIAN DADAS DALAM PEMBENTUKAN KARAKTER DISIPLIN ANAK PADA SANGGAR IGAL JUE PALANGKA RAYA Leluni, Eriska; Sakman; Offeny
Jurnal Paris Langkis Vol 1 No 1 (2020): Vol 1 No.1 Edisi Agustus 2020
Publisher : PPKn, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pengetahuan Universitas Palangka Raya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (157.735 KB) | DOI: 10.37304/paris.v1i1.1670

Abstract

Problems discussed by Dadas Dance in Forming Disciplinary Character of Children in Jgal Palangka Raya Studio Igal. This study aims to determine the Dadas Dance in the Formation of Disciplinary Characters of Children in Jgal Palangka Raya Studio Igal. The method used is a qualitative method. The research instruments are included: observation sheets, interview, literature study, documentation.The results of the research that the meaning of dadas dance in shaping the character of discipline that performs dadas dance there, of course, if it is not disciplined in doing dance exercises it cannot be done, must have a high concentration in dancing to adjust the rhythm and motion so that inevitably the studio children indirectly train the studio disciplined character in conducting exercises. The values ??contained in dadas dance are magical values, cultural art values, historical message values, character values ??and aesthetic values ??of beauty and uniqueness in dance and music. So that the dancer dances must have good attitude and character, physically and mentally healthy, if not then, another impression can come in because it has megis values. Factors supporting the formation of discipline character are schedules that are made and mutually agreed upon because each team member must be disciplined in time and also committed. Then the inhibiting factor when there are members who are undisciplined and difficult to memorize the character that he holds and the movement and suitability between motion and music Penelitian ini bertujuan untuk melihat makna tarian dadas dalam membentuk karakter disiplin anak pada sanggar Igal Jue Kota Palangka Raya. Metode penelitian menggunakan Pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian adalah kualitatif deskriptif karena dalam penelitian ini menghasilkan kesimpulan berupa data yang menggambarkan secara rinci, bukan data yang berupa angka-angka. Penelitian kualitatif adalah suatu pendekatan ilmiah yang mengungkap situasi sosial tertentu dengan mendeskripsikan kenyataan secara benar, dibentuk oleh kata-kata berdasarkan teknik pengumpulan analisis data yang relevan yang diperoleh dari situasi yang alamiah. Hasil penelitian menunjukan bahwa makna tarian dadas dalam membentuk karakter disiplin yang melakuklan tarian dadas disitu sudah tentu jika tidak disiplin dalam melakukan latihan tarian itu tidak bisa dilakukan harus mempunyai konsentari yang tinggi dalam menari untuk menyesuaikan irama dan gerak sehingga mau tidak mau anak sanggar secara tidak langsung melatih karakter disiplin dalam melakukan latihan. Nilai–nilai yang terkandung dalam tarian dadas adalah nilai magis, nilai seni budaya, nilai pesan sejarah, nilai karakter dan nilai estetika keindahan dan keunikan dalam tarian dan musik. Sehingga penari tarian dadas haru mempunyai sikap dan karakter yang baik sehat jasmani dan rohani jika tidak maka, kesan lain bisa masuk karena mempunyai nilai – nilai megis. Faktor pendukung pemebentukan karakter disiplin adalah jadwal yang di buat dan disepakati bersama sebab setiap anggota tim, harus disiplin waktu dan juga mempunyai komitmen. Kemudian faktor penghambat ketika ada anggota yang tidak disiplin dan sulit menghapal karakter yang ia pegang serta gerakan dan kesesuaian anatara gerak dan musik
PERSPEKTIF MAHASISWI PROGRAM STUDI PPKn UNIVERSITAS PALANGKA RAYA TENTANG BUDAYA POPULER KOREA (K-POP) TERHADAP GAYA HIDUP Sitanggang, Ledy Femina; Eddy Lion; Offeny
Jurnal Paris Langkis Vol 1 No 2 (2021): Maret 2021
Publisher : PPKn, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pengetahuan Universitas Palangka Raya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (247.623 KB) | DOI: 10.37304/paris.v1i2.2279

Abstract

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui bagaimana Perpektif para mahasiswi Program Studi PPKn tentang budaya populer korea (K-Pop) terhadap gaya hidup serta mendeskripsikan dan menganalisis faktor pendukung dan penghambat para mahasiswi Program Studi PPKn menggemari budaya populer korea (K-Pop) tersebut. Metode yang digunakan dalam penelitian ini meliputi: Observasi, wawancara dan dokumentasi. Sumber data pada penelitian ini sumber data Primer subyek penelitian diambil berdasarkan Purposive sampling dan sumber data sekunder. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa bentuk gaya hidup para mahasiswi dari menggemari budaya populer korea adalah pertama mahasiswi yang tinggal di barak Public Relation dan Journalism gaya hidup dan gaya hidup hedonis, kedua mahasiswi yang tinggal dengan orang tua hedonis dan iklan gaya hidup, ketiga mahasiswi asli daerah Public Relation dan Journalism gaya hidup dan gaya hidup hedonis, keempat Mahasiswi Program Studi PPKn angkatan 2016 hedonis dan iklan gaya hidup, kelima mahasiswi Program Studi PPKn angkatan 2017 hedonis dan iklan gaya hidup. Faktor Pendukung mahasiswi Program Studi PPKn menggemari budaya populer korea (K-Pop) adalah Teknologi, Media Massa, Lingkungan Pertemanan, Visual dan bakat artis Korea. Sedangkan Faktor Penghambat para mahasiswi Program Studi PPKn dalam menggemari budaya populer korea (K-Pop) adalah Pertama Mahasiswi yang tinggal di barak adalah finansial dan lingkungan sekitar mahasiswi, kedua mahasiswi yang tinggal bersama dengan orang tua adalah larangan orang tua , ketiga Mahasiswi Asli daerah adalah Keuangan dan perbedaan budaya, keempat mahasiswi Program Studi PPKn angkatan 2016 adalah Keuangan dan perbedaan budaya, kelima Mahasiswi Program Studi PPKn angkatan 2017 adalah perbedaan kebudayaan dan Lingkungan Sekitar