Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

IDENTIFIKASI RUMAH SEDERHANA TAHAN GEMPA DI KOTA TERNATE (studi kasus di Kelurahan Tafure) Erwinsyah Tuhuteru
CLAPEYRON: Jurnal Ilmiah Teknik Sipil Vol 1, No 2 (2020): Clapeyron : Jurnal Ilmiah Teknik Sipil
Publisher : CLAPEYRON: Jurnal Ilmiah Teknik Sipil

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (871.747 KB) | DOI: 10.33387/clapeyron.v1i2.3177

Abstract

Abstrak— Maluku Utara berada pada tiga lempeng besar yaitu lempeng eurasia, lempeng pasifik danlempeng Indo Australia yang dapat mempengaruhi tingkat kegempaan. Kota Ternate khususnya merupakandaerah yang berada pada jalur gempa tektokik, terletak pada sesar Halmahera yang bisa menimbulkan gempayang dahsyat. Pada tahun 2018 khususnya Halmaheara Barat mengalami gempa tektonik sebanyak 970 kali.Halmahera Barat merupakan kabupaten yang sangat dekat dengan kota Ternate. Penelitian ini bertujuanyaitu mengidentifikasi dan mengevaluasi bangunan rumah sederhana tipikal tembokan sebelum atau sesudahterjadinya gempa. Hasil Penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar rumah yang berada di kota Ternateutara khususnya kelurahan Tafure tidak menggunakan standar yang baik seperti ukuran kolom, pondasi, sloof,dinding, ring balok, gunung-gunung, kuda-kuda serta detail tulangan pada pertemuan balok kolom yangkurang baik dan tidak memenuhi Standar Nasional Indonesia untuk gempa dan pedoman pembangunanrumah tahan gempa. Hal ini karena minimnya pengetahuan dari pemilik rumah tentang konsep rumah tahansehingga perlu dilakukan sosialisasi dan edukasi agar masyarakat dapat memahami tentang aturan danstandar untuk rumah tinggal tahan gempa.
ALTERNATIF PERENCANAAN SUPER STRUCTURE JEMBATAN RANGKA BAJA PADA JEMBATAN WAY UMALOYA DI KABUPATEN KEPULAUAN SULA Mardhan Fatmona; Erwinsyah Tuhuteru; Muhammad Taufiq Yuda Saputra
Journal of Science and Engineering Vol 5, No 1 (2022): Journal Of Science And Engineering (JOSAE)
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Khairun

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33387/josae.v5i1.4889

Abstract

The Way Umaloya Bridge in the Sula Islands Regency is a reinforced concrete girder type bridge which has a total bridge span length of 60.00 with field survey results there are cracks in each of the longitudinal and transverse girders, corrosion of steel reinforcement and deflection due to repeated loads. The purpose of this research is as a planning alternative to analyze the dimensions of each element of the superstructure of the steel frame bridge in the redesign. In planning the superstructure of the steel truss bridge, warren truss type is used with analysis and design calculations using the LRFD method for control of the steel frame, such as tensile bars, compression rods, bending rods and bolted connections. In each calculation, the superstructure elements are controlled against the requirements for selecting the profile dimensions and controlled for materials and stresses. In planning the super structure of the bridge, the results of the analysis and design were obtained as follows: the use of dimensions and reinforcement on the pavement floor plate and vehicle floor plate used the dimensions of the pavement floor plate 25 x 50 x 6000 cm, with the main reinforcement requirements ø 16-12 mm and reinforcement for ø 12-200 mm, vehicle floor plate dimensions are used 20 x 600 x 6000 cm, with the need for basic reinforcement ø 16-100 mm, reinforcement for ø 12-200, the use of longitudinal girders with dimensions of WF profile 450 x 200 x 9 x 14 mm , the use of transverse girders with a WF profile dimension of 800 x 300 x 14 x 26 mm, the use of a main frame with a WF profile dimension of 400 x 400 x 45 x 70 mm, the use of wind ties with a WF profile dimension of 150 x 150 x 7 x 10 mm, the use of connection on the node plate with a plate thickness of 2.5 cm, the use of connecting plate connections between longitudinal girders, transverse girders, and the main frame with a profile dimension of L 100.100.10 mm. and the use of connection plates on wind ties with a dimension of 1.0 cm thick C profile.
Sosialisasi Bahaya Longsoran Akibat Penambangan Pada Lokasi Tambang Rakyat Di Desa Anggai Kecamatan Obi Iis Hamsir Ayub Wahab; Erwinsyah Tuhuteru; Nurany Nurany
Journal Of Khairun Community Services Vol 2, No 2 (2022): Journal Of Khairun Community Services
Publisher : Universitas Khairun

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33387/jkc.v2i2.5384

Abstract

Pulau Obi merupakan salah satu pulau yang berlokasi di gugusan pulau di Kabupaten Halmahera Selatan. Pulau Obi cukup dikenal sebagai salah satu daerah pertambangan di Kabupaten Halmahera Selatan, salah satunya adalah di Desa Anggai. Kawasan pertambangan di Desa Anggai sudah memiliki izin WPR (Wilayah Pertambangan Rakyat) dengan luas WPR 249,50 Ha sedangkan yang dikelola oleh masyakarat berkisar 25 Ha. Masyarakat Desa Anggai pada umumnya melakukan kegiatan penambangan rakyat baik berprofesi sebagai penambang, pengangkut (kijang), pereduksi ukuran (rempel), pemilik lubang penambangan, pemodal (pemilik mesin pengolahan tromol ataupun tangki pelindian dengan sianida). Mayoritas masyarakat menekuni profesi ini sejak tahun 1995 (25 tahun yang lalu) hingga saat ini, kandungan deposit emas yang ada belum diketahui cadangannya dengan pasti. Kelompok penambang rakyat menerapkan metode gophering (lobang tikus) mengikuti urat bijih yang memiliki kandungan ekonomis. Namun jika ditinjau dari segi keselamatan penambang sangat berpotensi terhadap bahaya longsoran tanah akibat aktifitas penambangan. Sebenarnya  kegiatan  penambangan  emas  bukanlah  pekerjaan  yang  mudah  dan menggiurkan, tidak hanya untuk masuknya menuju lokasi penambangan yang sangat terjal dan sulit juga pada saat melakukan kegiatan penambangan mengandung banyak resiko  selain  mengancam  keselamatan  jiwa  bahkan  juga  bisa  kehilangan  nyawa.