Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

KAJIAN HIDROLOGI DAN SISTEM PENANGGULANGAN AIR HUJAN PADA PENAMBANGAN BIJIH NIKEL (STUDI KASUS PT. BHAKTI PERTIWI NUSANTARA DI SITE SEPO KECAMATAN WEDA UTARA KABUPATEN HALMAHERA TENGAH PROVINSI MALUKU UTARA) Karim, Razak; Azizi, Masagus Ahmad; Umar, Ruslan M; Nurany, Nurany
Prosiding Temu Profesi Tahunan PERHAPI 2019: PROSIDING TEMU PROFESI TAHUNAN PERHAPI
Publisher : PERHAPI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36986/ptptp.v1i1.117

Abstract

ABSTRAK Hidrologi dilakukan penyelidikan dengan cara pengumpulan data untuk dianalisis terhadap data sekunder meteorologi (curah hujan, hari hujan, suhu udara, kelembaban, tata guna lahan, dan lain-lain) dari lokasi penyelidikan Pit 1 dan Pit 2 PT.Bhakti Pertiwi Nusantara. Dengan data Hidrologi merupakan informasi yang palin penting bagi dalam pengelolaan sistem penanggulangan air hujan, dikarenakan jumlah hujan dan hari hujan sangat berpengaruh terhadap sistem penambangan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui data hidrologi guna dalam sistem penanggulangan air hujan untuk pemanfaatan pada perancangan tambang terbuka  khususnya di kemantapan lereng tambang. Penelitian ini dilakukan dengan cara pengumpalan data sekunder seperti data sebelumnya dan tersedia data, untuk data primer dilakukan secara langsung seperti pengamatan dan pengukuran lasngsung dilapangan. Analisis yang digunakan dengan Intensitas Curah Hujan, Debit Limpasan, dimensi saluran pengalihan air limpasan untuk mendapatkan hasil intensitas curah hujan di area pit. untuk debit limpasan diperoleh dari air berasal dari catchment area  periode ulang 5 tahunan, dengan mempertimbangkan umur tambang yang diperkirakan 10 tahun. Kata kunci: Hidrologi, Curah Hujan, Debit impasan   ABSTRACT Hydrology investigations are carried out by collecting data to be analyzed for secondary meteorological data (rainfall, rainy days, air temperature, humidity, land use, etc.) from the location of the Pit 1 and Pit 2 PT.Bhakti Pertiwi Nusantara investigations. Hydrological data is the most important information for managing rainwater management systems, because the amount of rain and rainy days is very influential on the mining system. This study aims to determine the hydrological data used in the rainwater control system for utilization in the design of open mines, especially in the stability of the mine slope. This research was conducted by secondary data coagulation such as previous data and available data, for primary data conducted directly such as observations and measurements in the field directly. The analysis used is the Rainfall Intensity, Runoff Discharge, runoff channel divert dimensions to get the results of rainfall intensity in the pit area. for runoff discharge obtained from water originating from the catchment area for the 5 year return period, taking into account the estimated mine life of 10 years. Keywords: Hydrology, Rainfall, Break Even Discharge
PROGRAM KESADARAN BAHAYA MERKURI DAN SIANIDA DI DAERAH LINGKAR TAMBANG: STUDI KASUS DAERAH KAO TELUK, MALIFUT DAN KAO, HALMAHERA UTARA B. Sulistijo; Chusharini Chamid; Electronita Duan; Johana Tandisalla; Razak Karim; Ruslan Umar; Nurany Nurany; Suyeti Amir; Steven Ewamony
Prosiding Temu Profesi Tahunan PERHAPI 2018: Prosiding Temu Profesi Tahunan PERHAPI
Publisher : PERHAPI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (556.819 KB) | DOI: 10.36986/ptptp.v0i0.21

Abstract

Daerah lingkar tambang adalah daerah yang sangat rentan untuk tumbuhnya pengolahan emas dengan menggunakan metode amalgamasi dan sianidasi yang diinisiasi oleh masyarakat pendatang. Oleh fungsi waktu akhirnya masyarakat lokal menguasai teknologi amalgamasi dan sianidasi. Aktifitas ini semakin marak jika bijih emas mempunyai sifat yang cocok untuk diolah dengan amalgamasi dan dilanjutkan dengan sistem sinaidasi. Tambang rakyat ini merupakan isu yang kompleks, dan sama halnya dengan yang terjadi di berbagai negara lain, umumnya orang-orang yang terlibat dalam kegiatan tambang jenis ini di Kao teluk, Malifut dan Kao kabupaten  Halmahera Utara merupakan orang-orang yang memiliki tingkat pendidikan yang rendah dan tidak memiliki alternatif mata pencaharian yang lain yang lebih baik. Menjadi tanggungjawab bagi setiap individu dalam masyarakat untuk memberikan pengetahuan pada orang-orang yang terlibat dalam kegiatan tambang rakyat dan tambang skala kecil ini dalam praktik penggunaan merkuri dan sianida dengan aman. Metode ini telah berhasil dengan baik dengan melibatkan lebih dari 900 orang mulai dari anak-anak SD, SMP dan SMA yang orangtuanya/keluarganya terlibat dalam pengolahan emas, Puskemas, Remaja Gereja, Jemaat Gereja, Ibu-ibu Pengajian, Puskemas, Ibu-ibu di enclove pengolahan emas serta penambangan emas itusendiri. Terbentuknya penyuluh-penyuluh untuk pertambangan emas traditional yang mengerti adat dan bahasa lokal sangat penting dan lebih efektif jika didukung bahan-bahan penyuluhan yang kominikatif yang mengacu kepada adat dan kegiatan local.
Sosialisasi Bahaya Longsoran Akibat Penambangan Pada Lokasi Tambang Rakyat Di Desa Anggai Kecamatan Obi Iis Hamsir Ayub Wahab; Erwinsyah Tuhuteru; Nurany Nurany
Journal Of Khairun Community Services Vol 2, No 2 (2022): Journal Of Khairun Community Services
Publisher : Universitas Khairun

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33387/jkc.v2i2.5384

Abstract

Pulau Obi merupakan salah satu pulau yang berlokasi di gugusan pulau di Kabupaten Halmahera Selatan. Pulau Obi cukup dikenal sebagai salah satu daerah pertambangan di Kabupaten Halmahera Selatan, salah satunya adalah di Desa Anggai. Kawasan pertambangan di Desa Anggai sudah memiliki izin WPR (Wilayah Pertambangan Rakyat) dengan luas WPR 249,50 Ha sedangkan yang dikelola oleh masyakarat berkisar 25 Ha. Masyarakat Desa Anggai pada umumnya melakukan kegiatan penambangan rakyat baik berprofesi sebagai penambang, pengangkut (kijang), pereduksi ukuran (rempel), pemilik lubang penambangan, pemodal (pemilik mesin pengolahan tromol ataupun tangki pelindian dengan sianida). Mayoritas masyarakat menekuni profesi ini sejak tahun 1995 (25 tahun yang lalu) hingga saat ini, kandungan deposit emas yang ada belum diketahui cadangannya dengan pasti. Kelompok penambang rakyat menerapkan metode gophering (lobang tikus) mengikuti urat bijih yang memiliki kandungan ekonomis. Namun jika ditinjau dari segi keselamatan penambang sangat berpotensi terhadap bahaya longsoran tanah akibat aktifitas penambangan. Sebenarnya  kegiatan  penambangan  emas  bukanlah  pekerjaan  yang  mudah  dan menggiurkan, tidak hanya untuk masuknya menuju lokasi penambangan yang sangat terjal dan sulit juga pada saat melakukan kegiatan penambangan mengandung banyak resiko  selain  mengancam  keselamatan  jiwa  bahkan  juga  bisa  kehilangan  nyawa.
ANALISIS KUALITAS DAN KUANTITAS UDARA PADA SISTEM VENTILASI TAMBANG BAWAH TANAH KENCANA DI PT. NUSA HALMAHERA MINERALS Iksan Muksin Adam; Nurany Nurany; Anas Abdul Latif; George Belly Sahetapy
Journal of Science and Engineering Vol 6, No 1 (2023): JOURNAL OF SCIENCE AND ENGINEERING (JOSAE)
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Khairun

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33387/josae.v6i1.5777

Abstract

Dalam metode tambang bawah tanah penting adanya sistem ventilasi yang baik, ventilasi merupakan upaya pengontrolan terhadap kualitas dan kuantitas udara pada aliran udara di penambangan bawah tanah. Pengukuran dilakukan secara kuantitatif di lapangan berupa data Psikometri, luas lubang bukaan, velocity, dan Pressure Vent duct. Kualitas dan kuantitas udara di tambang bawah tanah kencana dikaji dengan memperhitungkan nilai Thermal Work Limit, debit udara yang masuk dan keluar serta kehilangan energi (head loss) pada secondary fan. Berdasarkan hasil pengolahan data diperoleh, ada 7 front yang berada pada zona aklimatisasi yang berada pada rentang nilai 140 – 219 dan 2 front yang berada pada zona buffer yang berada pada rentang nilai 116 – 139, 2 front berada pada zona buffer dikarenakan win speed yang sampai ke face rendah. Hasil pengolahan data debit udara secara kondisi aktual dan simulasi diperoleh udara di jalur exhaust lebih besar dibandingkan dengan udara di jalur fresh air, hal ini dikarenakan adanya kebocoran pada vent door yang membatasi antara jalur fresh air dan exhaust. Hasil pengolahan data pressure Vent duct pada 4 front diperoleh adanya banyak perubahan lintasan dan kebocoran serta jarak motor fan ke face yang jauh secara aktual hal ini menyebabkan udara yang sampai di face juga berkurang, hasil secara aktual dan teori jika dikomparasikan akan mengalami perbedaan karena secara teori jalur Vent duct lurus hasilnya yaitu pada teori di front KNF SB14B SILL dengan jarak 400 m dan pada kondisi aktual adalah 309 m, udara yang seharusnya sampai di face secara teori adalah 35.21 m3/s namun pada kondisi aktual adalah 15.05 m3/s. pada front K1 SB07B UC01 Teori 400 m dan 35.21 m3/s, aktual 320 m dan 13.66 m3/s, front KL SB10A UC03 Teori 400 m dan 26.72 m3/s, aktual 382 m dan 13.66 m3/s  dan front K2 SB09H UC01 Teori 350 m dan 28.62 m3/s, aktual 331 m dan 12.16 m3/s.Kata kunci: Ventilasi, Psikometri, Debit Udara, Vent duct, Head Loss   
Penentuan Kriteria Kemampugalian Massa Batuan Andesit Menggunakan Metode Geological Strength Index Sahetapy, George Belly; Nurany, Nurany
Journal of Science and Engineering Vol 7, No 1 (2024): Journal Of Science And ENgineering (JOSAE)
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Khairun

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33387/josae.v7i1.8073

Abstract

Massa batuan merupakan batuan utuh yang dipisahkan oleh struktur geologi seoerti kekar, sesar, perlipatan dan sebaginya. Kemampugalian merupakan kemampuan massa batuan untuk digali menggunakan alat gali mekanis maupun peledakan. Penentuan kriteria kemampugalian massa batuan andesit pada penelitian ini menggunakan metode Geological Strength Index (GSI) yang dipublikasikan oleh Marinos dan Hoek (2000). GSI merupakan metode empiris dengan memperhitungkan faktor peringkat struktur/structure rating dan peringkat kondisi permukaan/surface condition rating. Berdasarkan hasil analisis diperoleh kriteria kemampugalian pada massa batuan Andesite Massive (AM) dengan nilai GSI Index 70 (S2D1), GSI 73 (S2D1) dan Point Load Index sebesar 2.795 MPa adalah peledakan/blasting.  Serta GSI 61 (S3D2), dan Point Load Index sebesar 2.795 MPa adalah pemukul/hammer. Kriteria kemampugalian pada massa batuan Andesite Fracture (AF) dengan nilai Nilai GSI 40-48 (S4D1 – S5D1) dan Point Load Index sebesar 2.131 MPa adalah penggaruan/ripping serta nilai GSI 29 (S5D3) adalah penggalian/digging.Â