Pada era digital ini, ancaman terhadap keamanan individu atau human security semakin meningkat seiring dengan perkembangan teknologi informasi dan komunikasi. Keamanan individu kini tidak hanya mencakup perlindungan fisik tetapi juga perlindungan data pribadi, privasi, dan akses terhadap informasi yang aman dari berbagai serangan siber. Perusahaan teknologi besar seperti Google menghadapi tantangan besar dalam menjaga keamanan data pengguna di tengah ancaman siber yang semakin kompleks dan canggih. Insiden-insiden siber seperti pelanggaran privasi, kebocoran data, hingga serangan malware telah menunjukkan betapa rentannya individu terhadap risiko di ruang digital. Oleh karena itu, peran manajemen sekuriti menjadi sangat penting dalam melindungi human security, terutama melalui kebijakan keamanan yang inovatif, respons cepat terhadap ancaman, dan penguatan kesadaran pengguna. Penelitian ini mengkaji peran manajemen sekuriti Google dalam melindungi human security berdasarkan sejumlah insiden siber yang pernah terjadi. Pendekatan kualitatif digunakan dengan menganalisis dokumen kebijakan keamanan Google, laporan insiden siber, serta literatur ilmiah terkait. Penelitian ini bertujuan agar dapat menganalisis peran manajemen sekuriti dalam merespons ancaman siber yang berdampak pada human security dan juga mengevaluasi langkah-langkah yang diambil Google dalam melindungi privasi pengguna. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Google telah mengadopsi berbagai langkah strategis dalam memitigasi terhadap insiden siber yang dialami oleh Google, termasuk penerapan enkripsi end-to-end, autentikasi dua faktor, dan penggunaan kecerdasan buatan untuk mendeteksi ancaman secara real-time.