Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

KEWENANGAN PERAWAT MELAKSANAKAN PELAYANAN FARMASI KLINIK DISPENSING SEDIAAN STERIL DI RUMAH SAKIT MENURUT UNDANG-UNDANG NOMOR 38 TAHUN 2014 TENTANG KEPERAWATAN DIHUBUNGKAN DENGAN ASAS PELINDUNGAN DAN KESELAMATAN PASIEN. STUDI KASUS DI RSUD SEKARWANGI KABUPATEN SUKABUMI doni irawan
Aktualita : Jurnal Hukum Volume 2 No. 1 (Juni) 2019
Publisher : Universitas Islam Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (585.866 KB) | DOI: 10.29313/aktualita.v2i1.4675

Abstract

Dispensing sediaan steril seharusnya dilakukan secara aseptis oleh tenaga kefarmasian di Instalasi Farmasi Rumah Sakit, tetapi kenyataannya masih dilakukan oleh perawat dengan sarana dan pengetahuan yang sangat terbatas.Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kewenangan perawat melaksanakan pelayanan farmasi klinik dispensing sediaan steril di RSUD Sekarwangi Kabupaten Sukabumi, implementasi kewenangan perawat melaksanakan pelayanan farmasi klinik dispensing sediaan steril di RSUD Sekarwangi Kabupaten Sukabumi, dan mekanisme pemberian kewenangan perawat melaksanakan pelayanan farmasi klinik dispensing sediaan steril di RSUD Sekarwangi Kabupaten Sukabumi menurut Undang-Undang Nomor 38 Tahun 2014 tentang Keperawatan dihubungkan dengan asas pelindungan dan keselamatan pasien. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa kewenangan perawat melaksanakan pelayanan farmasi klinik dispensing sediaan steril di RSUD Sekarwangi Kabupaten Sukabumi tidak dinyatakan dan dijelaskan dalam Undang-UndangNomor 38 Tahun 2014 tentang Keperawatan. Pelaksanaan pelayanan farmasi klinik dispensing sediaan steril di RSUD Sekarwangi Kabupaten Sukabumi belum dilakukan oleh apoteker dan tenaga teknis kefarmasian tapi dilaksanakan oleh perawat dengan dasar pelimpahan wewenang secara delegatif dari tenaga kefarmasian kepada perawat. Belum ada pasal yang menyatakan dan menjelaskan mengenai mekanisme pemberian kewenangan perawat melaksanakan pelayanan farmasi klinik dispensing sediaan steril di dalam Undang-Undang Nomor 38 Tahun 2014 tentang Keperawatan. 
Cyberbulllying pada Remaja Ditinjau dari Berbagai Tipe Kepribadian Doni Irawan; Tri Atika Melya. B; Raissa Dwifandra Putri
Flourishing Journal Vol. 3 No. 1 (2023)
Publisher : Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17977/um070v3i12023p22-32

Abstract

The rapid of technological developments has brought many changes in society, including the development of information and communication technology. This also bring many impact to society, not only positive impact but also a negative impact, such as cyberbullying behavior which is increasingly prevalent, especially during adolescence. This happens because the adolescent phase is a phase where many changes are experienced by humans. In addition, the existence of various personalities in many people makes this act of cyberbullying easier to understand from various perspectives. The purpose of this study is to review cyberbullying behavior from various personality perspectives in adolescents. The method used in this study is a literature study in which this method aims to elaborate various opinions or previous studies regarding cyberbullying. So that various theories or perspectives are obtained which explain that the emergence of cyberbullying behavior can arise from various aspects that exist in humans.Abstrak Pesatnya perkembangan teknologi banyak membawa perubahan di masyarakat, termasuk juga perkembangan teknologi informasi dan komunikasi. Hal ini turut membawa berbagai dampak bagi masyarakat, tidak hanya dampak baik tetapi juga dampak buruk seperti adanya perilaku cyberbullying yang semakin marak terjadi, khususnya pada masa remaja. Hal ini terjadi karena fase remaja merupakan fase dimana banyak sekali perubahan yang dialami oleh manusia. Selain itu, adanya berbagai kepribadian pada setiap orang banyak menyebabkan tindakan cyberbullying ini menjadi lebih mudah untuk dipahami dari berbagai macam perspektif. Tujuan dari studi ini ialah untuk meninjau perilaku cyberbullying dari berbagai perspektif kepribadian pada remaja. Metode yang digunakan dalam studi ini ialah studi literatur yang mana metode ini bertujuan mengelaborasikan berbagai pendapat atau studi terdahulu mengenai cyberbullying. Sehingga didapat berbagai teori atau perspektif yang menjelaskan bahwa munculnya perilaku cyberbullying dapat muncul dari berbagai aspek yang ada pada diri manusia.
Organizational Commitment pada Mahasiswa yang Mengikuti Unit Kegiatan Mahasiswa Doni Irawan; Rakhmaditya Dewi Noorizki
Flourishing Journal Vol. 4 No. 3 (2024)
Publisher : Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17977/um070v4i32024p119-126

Abstract

Learning is something important and needed by humanity. Gaining knowledge can not only be done through conventional activities such as teaching and learning in class but can also be done within an organization. In an organization, it is also important to prioritize coordination and cooperation to achieve the vision and mission of an organization. However, many problems arise, including many members of the organization who slowly abandon their responsibilities, causing problems in the organization itself. A similar thing happened at UKM X State University of Malang, where many UKM members handed over their responsibilities. Therefore, the author wants to conduct research to see how much value organizational commitment has in UKM X, because commitment is an important aspect in determining member involvement in an organization. This research uses a quantitative descriptive method using organizational commitment instruments. The result is that the organizational commitment of UKM X members is in the range of 60% -70%. AbstrakBelajar ialah suatu hal yang penting dan dibutuhkan oleh umat manusia. Menuntut ilmu tidak hanya bisa dilakukan dengan aktivitas konvensional seperti belajar mengajar di kelas, akan tetapi juga bisa berada di dalam sebuah organisasi. Di dalam sebuah organisasi, penting halnya untuk mengedepankan koordinasi dan kerjasama dalam tujuan mencapai visi dan misi sebuah organisasi. Akan tetapi, banyak sekali masalah yang muncul, diantaranya banyak anggota di organisasi yang secara perlahan meninggalkan tanggung jawabnya sehingga menimbulkan permasalahan di organisasi itu sendiri. Hal Seperti halnya yang terjadi di UKM X Universitas Negeri Malang dimana banyak anggota UKM yang meninggalkan tanggung jawabnya. Oleh karena itu, penulis ingin melakukan penelitian untuk melihat seberapa besar nilai komitmen organisasi di UKM X, karena komitmen adalah salah satu aspek penting dalam menentukan keterlibatan anggota dalam sebuah organisasi. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif deskriptif yang menggunakan instrument komitmen organisasi. Hasilnya ialah komitmen organisasi anggota UKM X berada di rentang 60%-70%.
MEMPERKENALKAN DUNIA PEMROGRAMAN: MEMBANGKITKAN MINAT SISWA/SISWI TERHADAP TEKNOLOGI DAN IT Dhimas Galih Surya Pratama; Randy Fadhillah; Fikri Isrully Apriansyah; Doni Irawan; Bima Derian Al Bachry; Muhammad Zaky Ansharullah; Septiawan Putra
Abdi Jurnal Publikasi Vol. 3 No. 2 (2024): November
Publisher : Abdi Jurnal Publikasi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The rapid development of technology in the 21st century highlights the increasing importance of programming as a foundational skill in Information Technology (IT). Despite its significance, many students, especially at the high school level, lack awareness and interest in programming. This study focuses on introducing programming to students at SMA Muhammadiyah 25 Pamulang as a means of fostering their interest in technology and IT. By conducting workshops, interactive sessions, and practical projects, this initiative aims to make programming more accessible and enjoyable for students. The activities emphasize the relevance of programming in solving real-world problems and its role in future career opportunities. The results demonstrate a notable increase in students’ enthusiasm and understanding of programming concepts, as well as a heightened awareness of IT fields. This effort underscores the potential of early exposure to programming in nurturing a technologically literate generation ready to thrive in the digital age.