Irma HY Siregar
Jurusan Keperawatan Gigi, Poltekkes Kemenkes Semarang

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

DETERMINATION OF INTERNAL AND EXTERNAL FACTORS CAUSE PULP TISSUE DISEASES Hendari, Ratnawati; Siregar, Irma HY; Oktaviani, Frida
Jurnal Kesehatan Masyarakat Vol 10, No 2 (2015): JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (KEMAS) JANUARY 2015
Publisher : Jurusan Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas Ilmu Keolahragaan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/kemas.v10i2.3385

Abstract

Factors of the oral cavity (internal) and external factors play an important role in health status of the teeth and mouth. This study was aimed to determine the causes of internal and external diseases of the pulp tissue in the North Karangasem village of Batang regency.This case study was carried out by survey methods. The independent variables were internal factors (plaques, saliva hydration, viscosity, and pH) and external factors (behavioral, health services, and genetics). The dependent variable was pulp tissue disease (pulpitis, pulp gangrene, and gangrene radix). Plaque index was measured by PHP-M, while saliva hydration, saliva viscosity, and saliva pH were measured using GC Dental Saliva Indicator guide. External factors was assessed using a close questionnaire to 99 respondents observed by purposive randomly sampling with slovin formula.  The results showed that the pulp tissue disease was caused by internal factor was saliva pH (44%) and saliva viscosity (64%), while external factors were behavioral (64%) namely incorrect brushing time (54%), snacking habits of sticky sweet (70%), and snacking frequency more than 3 times a day (50%). This study concluded that major cause of pulp tissue disease in North Karangasem village communities of Batang regency was saliva pH and behavior. Faktor dari dalam rongga mulut (internal) maupun faktor dari luar (eksternal) memegang peranan yang penting dalam mempengaruhi status kesehatan gigi dan mulut. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui determinasi  faktor internal dan eksternal penyebab penyakit jaringan pulpa pada masyarakat di Kelurahan Karangasem Utara Kabupaten Batang. Jenis penelitian ini adalah survey diskriptif dengan metode yang digunakan adalah case study. Faktor internal yang diamati adalah plak indeks, hidrasi saliva, viskositas saliva dan pH saliva. Faktor eksternal, meliputi lingkungan, perilaku, pelayanan kesehatan, dan keturunan. Cara mengukur plak indeks menggunakan metode PHP-M . Pengukuran hidrasi saliva, viskositas saliva, dan pH saliva menggunakan panduan GC Dental Saliva Indicator.  Penilaian faktor eksternal menggunakan kuesioner. Pengambilan sampel menggunakan teknik purposive random sampling.  Jumlah sampel  sebanyak 99 responden usia 15-44 tahun.  Hasil penelitian menunjukkan bahwa penyakit jaringan pulpa yang disebabkan oleh faktor internal adalah pH saliva (44%) dan viskositas saliva (64%). Faktor eksternal adalah perilaku (64%) akibat waktu menyikat gigi yang salah (54%) dan kebiasaan ngemil dalam memilih jenis makanan manis melekat (70%) dan frekuensi ngemil > 3x sehari (50%). Kesimpulan penelitian ini adalah aktor penyebab utama penyakit jaringan pulpa pada masyarakat di Kelurahan Karangasem Utara kabupaten Batang adalah pH saliva dan perilaku masyarakat.
DETERMINATION OF INTERNAL AND EXTERNAL FACTORS CAUSE PULP TISSUE DISEASES Hendari, Ratnawati; Siregar, Irma HY; Oktaviani, Frida
KEMAS: Jurnal Kesehatan Masyarakat Vol 10, No 2 (2015)
Publisher : Department of Public Health, Faculty of Sport Science, Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/kemas.v10i2.3385

Abstract

Factors of the oral cavity (internal) and external factors play an important role in health status of the teeth and mouth. This study was aimed to determine the causes of internal and external diseases of the pulp tissue in the North Karangasem village of Batang regency.This case study was carried out by survey methods. The independent variables were internal factors (plaques, saliva hydration, viscosity, and pH) and external factors (behavioral, health services, and genetics). The dependent variable was pulp tissue disease (pulpitis, pulp gangrene, and gangrene radix). Plaque index was measured by PHP-M, while saliva hydration, saliva viscosity, and saliva pH were measured using GC Dental Saliva Indicator guide. External factors was assessed using a close questionnaire to 99 respondents observed by purposive randomly sampling with slovin formula.  The results showed that the pulp tissue disease was caused by internal factor was saliva pH (44%) and saliva viscosity (64%), while external factors were behavioral (64%) namely incorrect brushing time (54%), snacking habits of sticky sweet (70%), and snacking frequency more than 3 times a day (50%). This study concluded that major cause of pulp tissue disease in North Karangasem village communities of Batang regency was saliva pH and behavior. Faktor dari dalam rongga mulut (internal) maupun faktor dari luar (eksternal) memegang peranan yang penting dalam mempengaruhi status kesehatan gigi dan mulut. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui determinasi  faktor internal dan eksternal penyebab penyakit jaringan pulpa pada masyarakat di Kelurahan Karangasem Utara Kabupaten Batang. Jenis penelitian ini adalah survey diskriptif dengan metode yang digunakan adalah case study. Faktor internal yang diamati adalah plak indeks, hidrasi saliva, viskositas saliva dan pH saliva. Faktor eksternal, meliputi lingkungan, perilaku, pelayanan kesehatan, dan keturunan. Cara mengukur plak indeks menggunakan metode PHP-M . Pengukuran hidrasi saliva, viskositas saliva, dan pH saliva menggunakan panduan GC Dental Saliva Indicator.  Penilaian faktor eksternal menggunakan kuesioner. Pengambilan sampel menggunakan teknik purposive random sampling.  Jumlah sampel  sebanyak 99 responden usia 15-44 tahun.  Hasil penelitian menunjukkan bahwa penyakit jaringan pulpa yang disebabkan oleh faktor internal adalah pH saliva (44%) dan viskositas saliva (64%). Faktor eksternal adalah perilaku (64%) akibat waktu menyikat gigi yang salah (54%) dan kebiasaan ngemil dalam memilih jenis makanan manis melekat (70%) dan frekuensi ngemil > 3x sehari (50%). Kesimpulan penelitian ini adalah aktor penyebab utama penyakit jaringan pulpa pada masyarakat di Kelurahan Karangasem Utara kabupaten Batang adalah pH saliva dan perilaku masyarakat.
PELATIHAN PEMBUATAN OBAT KUMUR DAUN SELEDRI (Apium graveolens L.) PADA MAHASISWA, ALUMNI DAN IBU-IBU PKK KELURAHAN PUDAKPAYUNG Supriyana, Supriyana; Latifah, Rose Asni; Fakhriyatin, Kiat Irma; Siregar, Irma Haida Yuliana
GEMAKES: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 4 No. 3 (2024): GEMAKES: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : Politeknik Kesehatan Kemenkes RI Jakarta I

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36082/gemakes.v4i3.1880

Abstract

Upaya preventif kesehatan gigi dan mulut yang dilakukan secara mekanis yaitu menyikat gigi pada waktu yang tepat dengan cara yang benar. Tindakan pembersihan dengan menyikat gigi seringkali tidak mampu menjangkau seluruh permukaan gigi, sehingga diperlukan upaya lain seperti memanfaatkan bahan antibakteri. Salah satu upaya yang dapat dilakukan adalah kumur-kumur menggunakan obat kumur yang mengandung antiseptik atau dapat juga menggunakan dari bahan herbal dengan ekstrak tumbuh-tumbuhan yang mengandung antibakteri. Alternatif bahan herbal yang dapat digunakan untuk menjadi obat kumur adalah daun seledri. Kandungan dalam seledri yang bisa bermanfaat sebagai antibakteri diantaranya yaitu minyak atsiri, flavonoid, saponin dan tannin. Tujuan pengabdian kepada masyarakat ini adalah memberikan pelatihan kepada mahasiswa, alumni dan ibu-ibu PKK dengan pembuatan obat kumur herbal. Metode pengabdian ini meliputi presentasi, diskusi, dan praktik.   Indikator   keberhasilan   dari   pengabdian   ini   adalah   pengukuran   tingkat   pengetahuan   dan keterampilan peserta sebelum dan sesudah pelatihan, dengan jumlah sampel 27 orang yang terdiri dari 10 ibu-ibu PKK, 11 mahasiswa dan 6 alumni Jurusan Kesehatan Gigi. Hasil pengabdian kepada masyarakat didapatkan pengetahuan peserta mengenai cari menjaga kesehatan gigi dan mulut sebelum dilakukan pelatihan terdapat 81,5% memiliki pengetahuan baik, dan 18,5% memiliki pengetahuan cukup. Setelah dilakukan pelatihan, seluruh peserta (100%) memiliki pengetahuan yang baik mengenai cara menjaga kesehatan gigi dan mulut. Hal tersebut terjadi karena pemberian pelatihan melalui metode ceramah, diskusi dan praktek langsung dapat meningkatkan pengetahuan