Masalah utama dalam penelitian ini adalah semakin berkurannya pengetahuan tradisional masyarakat tentang pemanfaatan tumbuhan obat akibat modernisasi dan kurangnya upaya pendokumentasian, dan pengetahuan lokal yang dimiliki oleh masyarakat Desa Noinbila tentang tumbuhan berkhasiat obat belum terdokumentasi dengan baik, sehingga berisiko hilang seiring berjalannya waktu. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jenis tumbuhan yang memiliki khasiat sebagai obat yang digunakan oleh masyarakat, bagian tumbuhan yang dimanfaatkan, jenis penyakit yang dapat diobati, dan metode pengolahan tumbuhan obat.  Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif dengan fokus pada pendeskripsian tumbuhan obat, bagian tumbuhan yang dimanfaatkan, jenis penyakit yang diatasi, cara pengolahan tumbuhan obat di Desa Noinbila, Kecamatan Mollo Selatan, Kabupaten Timor Tengah Selatan. Hasil penelitian ditemukan 25 jenis tumbuhan yang digunakan oleh masyarakat Desa Noinbila untuk mengobati penyakit yaitu sirih, kunyit, jahe, lengkuas, sereh, jarak pagar, alpukat, pepaya, kemiri, kumis kucing, jambu, kirinyuh, asam, binahong, sirsak, srikaya, faloak, johar, seledri, murbei, talas, bambu, delima, kecubung, dan temulawak. Bagian tumbuhan yang digunakan adalah bagian daun, tunas, batang, kulit batang, biji, rimpang dan umbi. Jenis penyakit yang diobati yaitu nyeri haid, keputihan, batuk, panu, asam urat, sakit pinggang, lidah putih pada bayi, BAB berdarah, darah tinggi, malaria, bisul, batu ginjal, inkontinensia urin atau kencing menetes, diare, luka sayatan, rematik, luka dalam (lambung, kanker, tumor), kolesterol, hipertensi, hepatitis, gula darah, stroke, dan ambeyen. Cara pengolahan yang dilakukan yaitu direbus, dibakar, ditumbuk, ditempelkan, diseduh, dijadikan sayur, langsung dimakan, dihaluskan atau diparut.