Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

PENENTUAN LOKASI, KEBIJAKAN INVENTORI, DAN RUTE AGEN PADA JARINGAN RANTAI PASOK GAS ELPIJI 3 KG DI KEC. MUARA DUA KOTA LHOKSEUMAWE Khairul Anshar
Jurnal TEDC Vol 15 No 1 (2021): JURNAL TEDC
Publisher : UPPM Politeknik TEDC Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (495.861 KB)

Abstract

LPG 3 kg merupakan sumber energi yang telah menjadi kebutuhan utama bagi sebagian besar masyarakat Indonesia. Bahan bakar jenis ini diperuntukkan khusus bagi masyarakat miskin dan usaha kecil. LPG merupakan bahan bakar bersubsidi yang ditentukan harga jualnya yang dikenal dengan harga eceran tertinggi (HET). Namun demikian, masih banyak keluhan dari konsumen yang harus membeli gas LPG 3 kg diatas harga yang ditetapkan Pemerintah Aceh (HET) yakni Rp. 18.000. Faktor utama penyebab masalah ini adalah kelangkaan produk. Sehingga pengelolaan logistik yang baik dirasa perlu dilakukan untuk menjamin ketersediaan produk serta meminimasi biaya yang dikeluarkan. Pengelolaan logistik yang dimaksud meliputi penentuan lokasi agen sebagai pusat distribusi produk ke pangkalan, alokasi, kebijakan inventori, serta rute pengirimannya. Dengan pengelolaan produk yang optimal, diharapakan dapat menjamin ketersediaan pproduk yang berujung pada harga jual yang sesuai. Model yang dijadikan acuan adalah model integrasi penentuan lokasi, kebijakan inventori, dan rute pengiriman alokasi yang tergolong pada Location-Inventory-Routing Problem (LIRP). Dari hasil penerapan model yang dikembangkan pada Kecamatan Muara Dua Kota Lhokseumawe, disimpulkan bahwa agen 2 beroperasi dengan kapasitas 1000 tabung per siklus untuk memasok 12 pangkalan di enam desa amatan dan dibutuhkan 1 kendaraan berkapasitas 560 tabung dan 2 kendaraan berkapasitas 300 tabung. Kata Kunci: elpiji 3 kg, LIRP, penentuan lokasi, kebijakan inventori, rute.
ANALISIS TEGANGAN DAN REGANGAN PADA FILL PLATE UNTUK APLIKASI COOLING TOWER DENGAN MENGGUNAKAN STAINLESS STEEL AISI 202 Ahmad FIkri; Desvina Yulisda; Khairul Anshar
Jurnal Fakultas Teknik Kuningan Vol. 5 No. 2 (2024): Jurnal Fakultas Teknik
Publisher : Universitas Islam Al-Ihya Kuningan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Cooling tower merupakan salah satu bagian terpenting dalam industri kimia. Untuk dapat menghasilkan air dingin perlu merubah air menjadi droplet dengan menggunakan fill plate. Saat Saat di aplikasikan pada cooling tower, fill plate akan mengalami beban tekan yang bervariasi. Simulasi dengan menggunakan finite element analysis, akan membantu menunjukkan perilaku fill plate saat beroperasi. Tujuan simulasi ini adalah untuk mengetahui perilaku fill plate saat beroperasi pada cooling tower. Metode yang digunakan pada penelitian dilakukan melalui tahapan preprocessing, solution dan postprocessing dengan menggunakan material stainless steel AISI 202. Hasil penelitian menunjukkan gaya tekan 22 kN merupakan gaya tekan yang optimum pada fill plate. Hal tersebut menjadikan fill plate mengalami deformasi elastis dan masih aman untuk digunakan. Gaya tekan 40 kN akan menghasilkan deformasi plastis pada material fill plate. Selain itu, gaya tekan di atas 50 kN akan mengakibatkan material fill plate mengalami patah.
Sistem Persediaan Multi Item Dengan Kendala Luas Gudang Pada PT. XYZ Khairul Anshar; Cut Ita Erliana; Indah Salsabilla
Performa: Media Ilmiah Teknik Industri Vol 22, No 1 (2023): Performa: Media Ilmiah Teknik Industri
Publisher : Industrial Engineering, Faculty of Engineering, Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20961/performa.22.1.72220

Abstract

PT. XYZ merupakan salah satu perusahaan yang bergerak dalam bidang perbaikan tabung Liquified Petroleum Gas (LPG) 3 Kg. Setiap kegiatan perbaikan memiliki kebutuhan bahan baku yang berbeda-beda, sehingga setiap bulannya PT. XYZ harus memperkirakan kebutuhan bahan baku untuk setiap kegiatan.  Saat ini kebijakan inventori yang diterapkan perusahaan masih tidak optimal dimana terjadi overstock bahan baku sehingga bahan baku harus ditempatkan di area luar gudang dan juga berdampak pada total biaya inventori yang tinggi. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan kebijakan inventori optimal dengan menggunakan metode Economic Order Quantity Multi Item yang dimodelkan dengan bantuan software LINGO 18.0 dan metode Activity Based Costing (ABC) untuk menentukan service level bahan baku. Hasil perhitungan service level bahan baku diperoleh 5 item bahan baku termasuk kelas A dengan service level 98,9%, 6 item bahan baku termasuk kelas B dengan service level 95,5%, dan 12 item bagan baku termauk kelas C dengan service level 88,5%. Hasil pemodelan kebijakan inventori dengan software LINGO 18.0 mampu mengoptimalkan kebutuhan area simpan sebesar 25,26% dari sebelumnya kebutuhan area simpan seluas 80.942.113 cm3 menjadi hanya seluas 60.499.999 cm3 selain itu total biaya inventori juga dapat di optimalkan sebesar 8,98% dari yang sebelumnya Rp.93.736.084/bulan menjadi Rp. 8.421.453/bulan.
Penyuluhan Pengendalian Korosi Pipa pada Pelaku Industri Blasting Fikri, Ahmad; Khairul Anshar; Agam Muarif; Rizka Mulyawan; Ar Razi; Desvina Yulisda; Kurniawati; Dini Rizki; Syamsul Bahri
Jurnal Malikussaleh Mengabdi Vol. 4 No. 1 (2025): Jurnal Malikussaleh Mengabdi, April 2025
Publisher : LPPM Universitas Malikussaleh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29103/jmm.v4i1.22388

Abstract

Korosi merupakan fenomena yang sering terjadi pada komponen dan peralatan industri. Proses penanganan korosi salah satunya adalah dengan menggunakan blasting. CV Mitra Blastida Utama merupakan salah satu perusahaan blasting yang cukup baik untuk membantu mitranya dalam menghadapi korosi. Kemampuan dalam melakukan blasting setelah didapatkan oleh perusahaan tersebut sejak lama. Namun prinsip blasting Yang digunakan untuk mengendalikan polusi belum sepenuhnya dipahami oleh karyawan perusahaan tersebut. Kegiatan penyuluhan pengendalian korosi pada pipa merupakan kegiatan memberikan dasar-dasar pengendalian korosi dan blasting pada mitra. Metode yang digunakan dalam kegiatan ini adalah metode penyuluhan. Pemahaman pengendalian korosi pada pipa mengalami peningkatan dari mulai sebelum penyuluhan sampai setelah dilakukan penyuluhan. Metode tersebut yang memudahkan peningkatan pemahaman peserta sebelum penyuluhan sampai sesudah penyuluhan.