Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

Characteristic Study of Biodiesel from Used Cooking Oil using Nipah Skin Ash as a Heterogeneous Catalyst Zainuddin Ginting; Rizka Mulyawan; Meriatna Meriatna; Tata Tirani; Asnadia Asnadia; Luthfi Mughni Anisa Haryono
IJFAC (Indonesian Journal of Fundamental and Applied Chemistry) Vol 8, No 1 (2023): February 2023
Publisher : IJFAC (Indonesian Journal of Fundamental and Applied Chemistry)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24845/ijfac.v8.i1.34

Abstract

One type of renewable alternative energy that has great potential to be developed is biodiesel. Biodiesel is a fuel consisting of a mixture of mono-alkyl esters of long-chain fatty acids made from renewable sources such as vegetable oils or animal fats. Such as vegetable oils or animal fats. One of the vegetable oil products that can be used as feedstock for biodiesel production is used cooking oil. Used cooking oil is used oil. The purpose of this research is to study the characteristics of the effect of catalyst mass, the ratio of used cooking oil mole to methanol mole, and the effect of adding THF 1:1 co-solvent on the purity of biodiesel using heterogeneous catalyst ash derived from Nipah fruit skin calcined at 500°C for 4 hours. The process variables were transesterification reaction time 60, 90, 120, and 150 minutes, a mole ratio of methanol to oil 1:19, 1:21, and 1:23 with the addition of THF: methanol v/v 1:1 co-solvent. Biodiesel properties such as density, viscosity, moisture content, and acid number were evaluated and compared with the Indonesian National Standard (SNI). The characteristics of biodiesel were obtained with a density of 860.2 Kg/m3 and a viscosity of 2.37 mm2/s. They contained 44.14% Palmitic acid and 43.04% Octadecenoic acid (oleic), following the Indonesian National Standard (SNI). The maximum yield obtained was 93.3598% using a mole ratio of oil: methanol 1:23 at 60°C for 120 minutes, TFT 1:1, and 3% catalyst mass. The results obtained in this study indicate that heterogeneous catalysts made from kapok skin can be used to produce biodiesel. Adding TFT co-solvent can increase biodiesel production and methyl ester yield so that high purity is obtained.
Penyuluhan Pengendalian Korosi Pipa pada Pelaku Industri Blasting Fikri, Ahmad; Khairul Anshar; Agam Muarif; Rizka Mulyawan; Ar Razi; Desvina Yulisda; Kurniawati; Dini Rizki; Syamsul Bahri
Jurnal Malikussaleh Mengabdi Vol. 4 No. 1 (2025): Jurnal Malikussaleh Mengabdi, April 2025
Publisher : LPPM Universitas Malikussaleh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29103/jmm.v4i1.22388

Abstract

Korosi merupakan fenomena yang sering terjadi pada komponen dan peralatan industri. Proses penanganan korosi salah satunya adalah dengan menggunakan blasting. CV Mitra Blastida Utama merupakan salah satu perusahaan blasting yang cukup baik untuk membantu mitranya dalam menghadapi korosi. Kemampuan dalam melakukan blasting setelah didapatkan oleh perusahaan tersebut sejak lama. Namun prinsip blasting Yang digunakan untuk mengendalikan polusi belum sepenuhnya dipahami oleh karyawan perusahaan tersebut. Kegiatan penyuluhan pengendalian korosi pada pipa merupakan kegiatan memberikan dasar-dasar pengendalian korosi dan blasting pada mitra. Metode yang digunakan dalam kegiatan ini adalah metode penyuluhan. Pemahaman pengendalian korosi pada pipa mengalami peningkatan dari mulai sebelum penyuluhan sampai setelah dilakukan penyuluhan. Metode tersebut yang memudahkan peningkatan pemahaman peserta sebelum penyuluhan sampai sesudah penyuluhan.
Pembuatan Sabun Padat Transparan Antiseptik dengan Ekstrak Daun Sirih Merah (Piper Crocatum Riuz & Pav) Rahayu, Puput Sri; Suryati; Rizka Mulyawan; Sulhatun; Masrullita
Chemical Engineering Journal Storage (CEJS) Vol. 5 No. 4 (2025): Chemical Engineering Journal Storage (CEJS)-Agustus 2025
Publisher : LPPM Universitas Malikussaleh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29103/cejs.v5i04.23790

Abstract

Sabun merupakan produk yang terbuat dari campuran natrium dan bebas lemak yang berfungsi sebagai pembersih kulit dari bakteri dan kotoran yang terkumpul dalam busa, dengan atau tanpa zat, serta tidak menyebabkan iritasi kulit  tambahan serta tidak menimbulkan iritasi pada kulit. Sebagai variasi dalam pembuatan sabun padat transparan, penelitian ini menggunakan bahan baku seperti zaitun, minyak goreng , dan NaOH berbahan dasar ekstrak daun sirih merah ( piper crocatum & pav ). Pada penelitian ini menggunakan variasi ekstrak 5 ml, 10 ml, 15 ml dan 20 ml dengan variasi etanol 5 ml, 10 ml, 15 ml dan 20 ml. Hasil penelitian pada pengujian pH menunjukkan sesuai dengan standar SNI yaitu 9-10 hasil pengujian pada penelitian ini berada pada nilai 9,3 yaitu pada variasi ekstrak daun sirih merah 20 ml dan dengan variasi ekstrak etanol 15 ml sedangkan nilai pH  tertinggi yaitu 10,02 dengan variasi ekstrak daun sirih merah 5 ml dan variasi etanol nya 5 ml. Pada hasil pengujian kadar air paling rendah yaitu 8,44% pada variasi ekstrak daun sirih merah 5 ml dan volume etanol 20 ml sedangkan nilai kadar air tertinggi diperoleh pada nilai 13,54% dengan volume ekstrak 20 ml dan etanol nya 5 ml. Hasil pengujian stabilitas busa terendah diperoleh 66% dengan variasi ekstrak daun sirih merah 5 ml dengan volume etanol 10 ml sedangkan hasil stabilitas busa tertinggi diperoleh 80% dengan variasi ekstrak daun sirih merah 15 dan etanol 15 ml. Hasil uji antibakteri  diperoleh pada ekstrak daun sirih merah 20 ml dengan etanol 20 ml menghasilkan sabun padat dengan aktivitas antibakteri tertinggi dibandingkan dengan yang lainnya.  
Karakteristik Briket Kulit Pinang (Areca Catechu l.) Dengan Variasi Konsentrasi Molase dan Suhu Pirolisis Wildan, Siti; Eddy Kurniawan; Ishak Ibrahim; Azhari; Rizka Mulyawan
Chemical Engineering Journal Storage (CEJS) Vol. 5 No. 05 (2025): Chemical Engineering Journal Storage (CEJS)-October 2025
Publisher : LPPM Universitas Malikussaleh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29103/cejs.v5i05.22774

Abstract

Kulit pinang (Areca catechu L.) merupakan limbah biomassa yang kaya α-selulosa hingga 53,20%, sehingga berpotensi sebagai bahan baku pembuatan briket arang. Pemanfaatan molase sebagai perekat alami, dengan kandungan karbohidrat 48–53% dan sifat pengikatnya yang kuat, dinilai mampu meningkatkan kualitas fisik dan kimia briket. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh variasi suhu pirolisis (350°C, 400°C, 450°C) dan konsentrasi molase (5%, 10%, 15%, 20%, 25%) terhadap karakteristik briket kulit pinang. Proses pirolisis dilakukan dalam kiln tertutup, diikuti pencampuran arang berukuran 60 mesh dengan larutan molase (perbandingan 1:10), pencetakan hidrolik bertekanan 400 kg/cm², dan pengujian sifat briket meliputi kadar air, abu, zat volatil, karbon terikat, dan nilai kalor menggunakan metode standar. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kombinasi suhu pirolisis 450°C dan konsentrasi molase 15% menghasilkan briket dengan kualitas terbaik, yakni kadar air 2,47%, kadar abu 19,69%, zat volatil 32,11%, karbon terikat 45,71%, dan nilai kalor maksimum sebesar 5445,49 kal/g. Peningkatan suhu pirolisis secara signifikan menurunkan kadar air dan meningkatkan karbon terikat serta nilai kalor. Namun, kadar abu yang tinggi menjadi faktor pembatas terhadap standar SNI 01-6235-2000. Hasil ini menunjukkan bahwa meskipun kadar abu tinggi, kualitas energi briket tetap unggul, dan molase terbukti efektif sebagai perekat alami dalam pembuatan briket kulit pinang. Penelitian ini merupakan salah satu kajian awal integrasi molase dalam pengolahan limbah pertanian lokal di Aceh Utara menuju bioenergi berkelanjutan.
Stress Simulation Analysis on 316L Stainless Steel Bone Plate for Biomaterial Applications Ahmad Fikri; Agam Muarif; Rizka Mulyawan; Nursakinah
Current Biochemistry Vol. 10 No. 1 (2023)
Publisher : IPB University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29244/cb.10.1.3

Abstract

Biomaterial adalah material yang digunakan untuk mengganti struktur biologis yang hilang atau sakit. Material ini harus dapat diterima oleh tubuh. Salah satu biomaterial yang paling banyak digunakan untuk aplikasi bone plate adalah stainless steel 316L. Saat diaplikasikan pada tubuh pasien, material ini akan mendapatkan beban sejajar permukaan. Beban ini merupakan beban yang cukup dominan diterima oleh bone plate stainless steel 316L. Beban yang diterima bone plate stainless steel 316L akan berubah dan bervariasi. Sehingga perlu dilakukan simulasi tegangan degan memberikan gaya tekan pada bone plate stainless steel 316L. Simulasi tegangan dilakukan dengan menggambar dan menganalisis tegangan dengan menggunakan Autodesk Fusion 360. Selanjutnya material tersebut diberikan beban berupa static load mulai dari 150 N sampai 2300 N. Hasil analisis tegangan menunjukkan distribusi tegangan terdapat ditengah dan ujung bone plate. Regangan dan perubahan bentuk menunjukkan peningkatan seiring dengan kenaikan nilai tegangan. Gaya tekan 150 N sampai 600 N merupakan beban yang aman karena masih dibawah titik luluh 170 MPa. Gaya tekan 700 N sampai 2300 N merupakan beban yang tidak aman karena sudah melebihi titik luluhnya. Hal ini akan menyebabkan material mengalami deformasi plastis dan patah.