Salah satu jenis cacat las yang sering terjadi pada pengelasan paduan aluminium adalah cacat porositaspada deposit las akibat adanya perbedaan kelarutan hidrogen dalam aluminium. Porositas pada aluminiumsulit dihilangkan, tetapi diusahakan diminimalkan. Sumber hidrogen dalam pengelasan berasal darikelembaban tempat las, uap air dari gas pelindung, logam induk, atau melanggar SOP pengelasan, terutamapada pengelasan proses GTAW. Dalam penelitian ini merupakan hal yang menarik untuk mempelajarimekanisme pembentukan porositas pada deposit las sebelum dapat mengendalikan terjadinya porositas.Pengelasan aluminium clad seri 6061 hasil dari proses pembersihan (cleaning) atau spesimen A, hasilstruktur mikro lebih baik, solid, dan diterima (accepted) hal tersebut dapat dilihat dari pemeriksaan radiografidengan hasil porositasnya 1,81%, internal undercut 0,76%, retak lasan 0,76%. Sedangkan tanpa prosespembersihan (cleaning) atau spesimen B mengalami total kerusakan 3,23% yang mengakibatkan bendakerja dikategorikan rusak (reject). Struktur mikro spesimen A struktur butirannya lebih halus denganinterdendritik Al Mg2 Si3,etektiknya lebih solid dibandingkan dengan spesimen B. Pada pengujian destruktifdengan uji tarik, membuktikan bahwa adanya kontaminasi mempengaruhi hasil uji, spesimen A 22,38kgf/mm2, dan spesimen B 20,80 kgf/ mm2. Agar mendapatkan hasil pengelasan yang baik dan diterima(accepted) pada pengelasan aluminium clad seri 6061, maka harus dilakukan hal-hal berikut: 1) setiapmelakukan pengelasan harus dilakukan proses pembersihan (cleaning), agar konstruksi lasan yangdihasilkan dapat diminimalisir terjadinya porositas, internal undercut, dan retak lasan, agar sifat mekanisnyalebih baik; 2) Jangan menunda proses pengelasan, setelah dilakukan proses pembersihan (cleaning), agartidak terjadi kontaminasi lagi, karena terbentuknya oksida aluminium. Kata kunci: aluminium clad seri 6061, cacat las, porositas, hidrogen, GTAW, undercut, retak lasan, dan cleaning. reject, accepted, internal