This Author published in this journals
All Journal Respon Publik
Hayat Hayat
FIA UNISMA

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

PERANAN PROGRAM KOTA TANPA KUMUH (KOTAKU) DALAM MENINGKATKAN PEMBANGUNAN DESA (Studi di Desa Balongmojo Kecamatan Puri Kabupaten Mojokerto) Mohamad Yosi Alfiyan; Afifuddin Afifuddin; Hayat Hayat
Respon Publik Vol 13, No 5 (2019): Respon Publik
Publisher : Universitas Islam Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (260.632 KB)

Abstract

Program Kota Tanpa Kumuh (KOTAKU) adalah program satu dari sejumlah upaya strategis Derektorat Jendal Cipta Karya Kementrian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Untuk mempercepat pemungkiman kumuh di Indonesia dan mendukung “Gerakan 100 – 0 -100”. Dalam pelaksaan Program KOTAKU mampu menumbuhkan kepercayaan dan memberikan pelayanan yang maksimal sehingga masyarakat atantusias ikut serta dalam mengikuti program yang telah disusun oleh Program KOTAKU dan merespon positif. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan serta menganalisis kinerja dari Program KOTAKU di Desa Balongmojo Kecamatan Puri Kabupaten Mojokerto. Program pembangunan yang telah terlaksana di Desa Balongmojo oleh Program KOTAKU mempunyai tujuan untuk meningkatkan kualitas lingkungan hidup. Meningkatkan kualitas lingkungan hidup sama saja dengan membantu pemerintah dalam tatanan desa. Permasalahan dalam penelitian yang dilakukan ini, mencakup faktor penghambat dan faktor pendukung dalam meningkatkan pembangunan desa Balongmojo Kecamatan Puri Kabupaten Mojokerto. Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan dan mencari peran program KOTAKU dalam meningkatkan pembangunan desa Balongmojo. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif, teknik pengumpulan data menggunakan dengan cara observasi, wawancara, dan dokumentasi. Sumber data dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder, teknik analisis menggunakan model analisi dan interaktif yang dikemukakan oleh Miles dan Huberman (1994). Peran yang telah dilakukan oleh program KOTAKU terkait meningkatkan pembangunan desa adalah pembangunan infrastruktru (Pengaspalan Jalan dan Pembangunan Jalan Paving), Pembangunan Drainase, Pembangunan MCK (WC umum), Rehab Rumah. Faktor pendukungnya adalah solidaritas masyarakat sangat tinggi, ketepatan waktu dalam pengerjaan fisik maupun pertanggung jawaban penggunaan dana. Faktor penghambat yang terdapat dalam pelaksaan Program KOTAKU adalah turunnya dana dari pusat terlambat, kurang kesadarannya dari masyarakat untuk mengikuti program kegiatan KOTAKU.Kata Kunci : Meningkatkan Pembangunan ; Program KOTAKU
PENGEMBANGAN PROGRAM UPT PELATIHAN KERJA BERBASIS ENTREPRENEURSHIP (Studi Pada UPT Pelatihan Kerja Singosari Kabupaten Malang) Dinda Ayu Agustin Ayu Agustin; Afifuddin Afifuddin; Hayat Hayat
Respon Publik Vol 13, No 5 (2019): Respon Publik
Publisher : Universitas Islam Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (210.653 KB)

Abstract

Latar belakang penelitian ini dari persaingan dunia kerja saat ini semakin tinggi sehingga setiap industri dalam dunia kerja berusaha untuk meningkatkan kualitas dan produktivitas kerjanya. Peningkatan daya saing dimulai dengan penyiapan sumber daya manusia (SDM) berkualitas yang merupakan faktor keunggulan menghadapi persaingan. Kondisi ini menuntut setiap perusahaan untuk bersikap lebih proaktif dalam melakukan perekrutan untuk mencari calon tenaga kerja baru untuk memenuhi kebutuhan sumber daya manusia. Berdasarkan BPS Provinsi Jawa Timur jumlah angkatan kerja pada Agustus 2018 sebanyak 131,01 juta orang, naik 2,95 juta orang dibanding Agustus 2017. Sejalan dengan itu, Tingkat partisipasi angkatan kerja (TPAK) juga meningkat 0,59 persen poin. Dalam setahun terakhir, pengangguran berkurang 40 ribu orang, sejalan dengan Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) yang turun menjadi 5,34 persen pada Agustus 2018. Dilihat dari tingkat pendidikan, TPT untuk Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) masih mendominasi di antara tingkat pendidikan lain, yaitu 11,24 persen. Pengurangan pengangguran tidak dapat hanya mengandalkan penciptaan lapangan pekerjaan melalui pemerintah dan investasi swasta ataupun asing, melainkan juga angkatan kerja terdidik dapat menjadi ujung tombak sebagai pengurangan pengangguran dengan menjadi job creator (Penyedia lapangan kerja). Mengatasi hal ini, perlunya perubahan mindset kaum terdidik dari Job Seeker (Pencari kerja) menjadi Job Creator agar lebih dapat menciptakan lapangan pekerjaan. Hasil penelitian secara keseluruhan UPT PK Singosari melaksanakan rogram 3R BLK untuk pengembangan program-nya yaitu Revitalisasi, Rebranding dan Reorientasi diharapkan bisa menjadi tolak ukur pengembangan UPT PK dalam menghadapi persaingan industri, menciptakan lulusan yang berkompeten dan berwirausaha. Faktor pendukung penelitian ini meliputi kualitas pelayanan, fasilitas memadai, dan penguasaan materi pelatihan sehingga peserta pelatihan bisa melakukan pelatihan secara optimal. Kemudian faktor penghambat terbatasnya anggaran pemerintah, jangka waktu pelatihan, terbatasnya fasilitas dan kurangnya komunikasi lulusan pelatihan pada UPT PK Singosari. Hal tersebut perlu dijadikan bahan koreksi bagi UPT PK Singosari.Kata kunci: Pengangguran, Pengembangan Program, Program 3R BLK, UPT PK Singosari
IMPLEMENTASI PROGRAM KELUARGA HARAPAN (PKH) DALAM MENINGKATKAN KESEJAHTERAAN MASYARAKAT (Studi Kebijakan UU No. 10 Tahun 2017 Tentang Program Keluarga Harapan pada Desa Tamanasri Kecamatan Ampelgading Kabupaten Malang) Umi Kalsum; Nurul Umiati; Hayat Hayat
Respon Publik Vol 13, No 6 (2019): Respon Publik
Publisher : Universitas Islam Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (155.343 KB)

Abstract

Dalam meningkatkan kesejahteran masyarakat sekaligus pengembangan kebijakan di bidang perlindungan sosial bagi keluarga sangat miskin (KSM). Berbagai upaya dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat yang telah dilakukan oleh pemerintah melalui program-program bantuan sosial, salah satunya Program Keluarga Harapan (PKH). PKH adalah program perlindungan sosial yang memberikan bantuan tunai kepada keluarga sangat miskin (KSM) dengan catatan mengikuti persyaratan yang diwajibkan. Persyaratan itu terkait dengan peningkatan kualitas sumber daya manusia yaitu kesehatan dan pendidikan. Program ini berupaya untuk mengembangkan sistem perlindungan sosial terhadap warga miskin di Indonesia. Sasaran dari program ini yaki, ibu hamil, ibu menyusui, memiliki anak balita dan anak usia sekolah setingkat SD-SMA, disabilitas berat dan juga lanjut usia yang berumur 60 tahun ke atas. Penerima bantuan ini adalah ibu atau wanita dewasa yang mengurus anak pada rumah tangga yang bersangkutan. Implementasi program keluarga harapan adalah suatu proses yang dilakukan oleh pihak-pihak yang terlibat di dalamnya secara bertahap dan konsisten sesuai dengan mekanisme dan prosedur yang telah diatur dalam ketentuan PKH tersebut. Penelitian ini bertujuan: 1) untuk mengetahui implementasi Program keluarga Harapan Dalam Meningkatkan Kesejahteraan Masyarakat di Desa Tamanasri Kecamatan Ampelgading Kabupaten Malang. 2) Untuk mengetahui apa saja faktor-faktor yang mempengaruhi implementasi Program Keluarga Harapan Dalam Meningkatkan Kesejahteraan Masyarakat di Desa Tamanasri Kecamatan Ampelgading Kabupaten Malang. 3) Untuk mengetahui apakah penerima manfaat Program Keluarga Harapan Dalam Meningkatkan Kesejahteraan di Desa Tamanasri Kecamatan Ampelgading Kabupaten Malang sudah tepat pada sasaran. Metode penelitian yang digunakan dalam peneitian ini adalah metode deskriptif kualitatif dan teknik pengumpulan data melalui observasi, wawancara dan dokumentasi. Berdasarkan hasil penelitian yang ada menunjukkan bahwa, 1) secara umum implementasi Program Keluarga Harapan (PKH) di Desa Tamanasri sudah cukup baik. ini dapat dilihat dari proses implementasinya yang berjalan sesuai dengan mekanisme alur kerja PKH, namun dalam pelaksanaannya masih terdapat kendala-kendala yang terjadi.  2) faktor-faktor yang mempengaruhi implementasi Program Kelarga Harapan adalah pendamping yang tidak tinggal di lokasi pendampingan sehingga sulit untuk melakukan pengontrolan secara langsung terhadap peserta PKH, masih banyak peserta PKH yang kurang paham terkait sasaran penerima manfaat PKH. 3) Penerima manfaat PKH di Desa Tamanasri dari 261 KK keluarga prasejahtera 180 KK sudah sah mejadi peserta PKH, namun masih ada 81 KK kelaurga miskin yang non peserta PKH.Kata Kunci : Program Keluarga Harapan, Implementasi Kebijakan.