Garuda - Garba Rujukan Digital

KARAKTERISTIK DOKTER MUDA FK UNJANI TERKONFIRMASI POSITIF COVID-19 BERDASARKAN HASIL SWAB RT-PCR Asti Kristianti; Susanti Ratunanda; Iis Inayati
Medika Kartika : Jurnal Kedokteran dan Kesehatan Vol 4 No 4 (2021): Medika Kartika : Jurnal Kedokteran dan Kesehatan
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Jenderal Achmad Yani

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (491.261 KB)

Corona Virus Disease 19 (COVID-19) adalah penyakit pernafasan yang saat ini menjadi pandemi di dunia. Jawa Barat adalah salah satu provinsi dengan kasus COVID-19 terbanyak di Indonesia. Gejala yang timbul adalah demam, batuk, sesak, malaise, myalgia, sakit tenggorokan, anosmia, dan disgeusia. Polymerase Chain Reaction (PCR) swab adalah pemeriksaan baku emas untuk COVID-19. Pekerja kesehatan termasuk dokter muda adalah kelompok yang memiliki risiko sangat tinggi terinfeksi COVID-19. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui karakteristik dokter muda Fakultas Kedokteran Universitas Jenderal Achmad Yani (FK Unjani) yang terkonfirmasi COVID-19 berdasarkan hasil swab RT-PCR (Agustus 2020–Januari 2021). Penelitian ini dirancang sebagai penelitian deskriptif dengan pendekatan potong lintang. Dari pemeriksaan swab RT-PCR terhadap 303 dokter muda FK Unjani didapatkan 35 orang terkonfirmasi positif COVID-19, rentang usia 23-24 tahun, dan 85,71% perempuan. Karakteristik berdasarkan gejala klinis 62,86% tidak bergejala, 25,71% demam, 17,14% gangguan penghidu, 11,43% gangguan pengecap, 5,71% batuk dan nyeri badan, 2,86% sesak, sakit kepala, hidung beringus, dan diare. Sebanyak 42,86% sedang persiapan pembelajaran luar jaringan (luring), 22,86% stase di Laboratorium Ilmu Kesehatan Masyarakat (IKM), 17,14% Radiologi, 11,43% Neurologi, dan 2,86% di Laboratorium Mata dan Anak. Sebanyak 74,29% tidak ada riwayat kontak dan sebanyak 25,71% ada riwayat kontak. Tata laksana yang dilakukan, yaitu 31 orang (62,86%) isolasi mandiri, tiga orang (8,57%) dirawat di rumah sakit, dan satu orang (2,86%) dirawat di fasilitas isolasi milik pemerintah. Kesimpulan pada penelitian ini adalah karakteristik dokter muda FK Unjani yang terkonfirmasi positif COVID-19, yaitu sebagian besar perempuan, tanpa gejala, sedang persiapan luring, tidak ada riwayat kontak, dan ditatalaksana dengan isolasi mandiri. DOI : 10.35990/mk.v4n4.p421-432

PENGUATAN UPAYA TESTING DAN TRACING DALAM MENGHADAPI PANDEMI COVID 19 DENGAN PELAYANAN PEMERIKSAAN PCR SARS COV 2 UNTUK MASYARAKAT KOTA CIMAHI Anita Liliana Susanti; Fusvita Merdekawati; Rohayati; Entuy Kurniawan; Susanti Ratunanda; Rini Roslaeni; Anastasia Y. Triningtyas; Sayu P.Y. Paryati; Asep Iin; Nisrina Ghaisa; Siti Hapsah; Cecep Mulyana
Panrita Abdi - Jurnal Pengabdian pada Masyarakat Vol. 7 No. 1 (2023): Jurnal Panrita Abdi - Januari 2023
Publisher : LP2M Universitas Hasanuddin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20956/pa.v7i1.20026

The Covid-19 pandemic has spread all over the world. Covid-19 can be transmitted through frequent contact with one's body or other people. One of the easy and effective steps recommended by the World Health Organization to prevent the spread of Covid-19 is hand washing with soap (CTPS) using airflow. The purpose of this activity is to increase the knowledge of 80% of students regarding Hand Washing with Soap (CTPS). This outreach activity was carried out at SDN No. 129 Inpres Bontoloe, Galesong District, Takalar Regency, and was attended by 15 students. The method used is a lecture coupled with playing games and singing the steps of Washing Hands with Soap (CTPS). The results of the pre-test and post-test showed that there was an increase in the average knowledge from 8.93 to 9.93. The results of the Wilcoxon test analysis showed that the p-value was 0.002 <0.05, which means that there was a change in the respondents' level of knowledge before and before counseling on Hand Washing with Soap (CTPS). It certainly has an impact on improving better CTPS practices. In addition, the school is expected to be able to improve facilities and infrastructure to support the application of hand washing with soap to prevent Covid-19 effectively. --- Pandemi Covid 19 yang melanda dunia, dirasakan juga dampaknya di Kota Cimahi. Penguatan upaya testing dan tracing merupakan upaya strategis untuk mengatasi penyebaran penyakit di masyarakat. Kota Cimahi belum memiliki laboratorium biomolekuler untuk pemeriksaan PCR SARS COV 2, pada awal terjadinya pandemi. Kegiatan pemeriksaan PCR yang merupakan pemeriksaan baku emas untuk penegakan diagnosis menjadi terhambat. Melihat kondisi tersebut institusi pendidikan yang berada di wilayah Kota Cimahi, dengan difasilitasi oleh Dinkes Kota Cimahi melakukan kerjasama untuk mengadakan pemeriksaan PCR SARS COV 2 bagi masyarakat Kota Cimahi. Tujuan kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini adalah untuk memberikan pelayanan pemeriksaan PCR SARS COV 2 yang bermutu sehingga dapat memperkuat upaya testing dan tracing bagi masyarakat kota Cimahi. Metode yang digunakan dalam kegiatan pengabdian masyarakat ini adalah melalui kolaborasi interprofesi diantara institusi Pendidikan di wilayah kota Cimahi. Profesional dalam disiplin ilmu yang terkait mengamalkan ilmu dan keterampilan untuk membantu upaya testing dan tracing bagi Kota Cimahi. Kegiatan yang dilaksanakan dalam pengabdian masyarakat ini antara lain membangun alur pemeriksaan, melakukan validasi metode dan optimasi pemeriksaan, memberikan pelayanan laboratorium biologi molekuler berupa pemeriksaan PCR SARS COV 2, melakukan verifikasi harian untuk hasil pemeriksaan dan melaksanakan pelaporan harian kedalam system pelaporan Nasional. Hasil dari kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini adalah terlaksananya pemeriksaan PCR SARS COV 2 yang berkualitas untuk masyarakat kota Cimahi. Pemeriksaan yang dilaksanakan telah diawasi proses pelaksanaannya sejak pengiriman sampel, proses pemeriksaan hingga pelaporan hasil. Jumlah pemeriksaan yang telah dilakukan selama periode kegiatan ini adalah 43.408 pemeriksaan. Kualitas hasil pemeriksaan semakin membaik sepanjang periode pengabdian, hal ini ditunjukkan dengan semakin menurunnya jumlah hasil pemeriksaan invalid dan inkonklusif.

KORELASI ANTARA JUMLAH TROMBOSIT, JENIS Plasmodium sp, DAN DERAJAT MALARIA PADA PASIEN MALARIA Susanti Ratunanda; Eddy Harjadi; Eka Ulfah R
Medika Kartika : Jurnal Kedokteran dan Kesehatan Vol 4 No 3 (2021): Medika Kartika : Jurnal Kedokteran dan Kesehatan
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Jenderal Achmad Yani

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Malaria merupakan salah satu penyakit infeksi yang mengancam jiwa di Indonesia terutama pada kelompok risiko tinggi yang disebabkan oleh Plasmodium sp.Malaria digolongkan menjadi malaria tanpa komplikasi dan derajat berat. Trombositopenia terkait dengan risiko hemoragik pada penderita malaria. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui korelasi antara jumlah trombosit dan jenis Plasmodium sp. dengan derajat malariadan jumlah trombosit dengan jenis Plasmodium sp. pada pasien malaria yang dirawat inap di Rumah Sakit Dustira Cimahi (RS Dustira). Penelitian cross-sectional ini menggunakan analisis uji Chi Square dan Pearson pada pasien malaria dengan atau tanpa komplikasi yang mempunyai hasil pemeriksaan hitung trombosit dan jenis Plasmodium sp., tanpa koinfeksi pada periode penyakit yang sama. Data diambil dari bagian rekam medik dan laboratorium RS Dustira periode 2014-2017. Dari 59 subyek yang memenuhi kriteria inklusi didapatkan penderita malaria terbanyak pada kelompok umur 26–45 tahun (62,7%) dan berjenis kelamin laki-laki (96,6%). Sebanyak 46 penderita malaria (78%) mengalami trombositopenia dengan jumlah trombosit rerata 110.000 mm/m3. Mayoritas Plasmodium sp. penyebab infeksi malaria adalah P. vivax(72,9%). Tidak terdapat hubungan bermakna antara jumlah trombosit dengan derajat penyakit malaria (p = 0,537, R = 0,082), hubungan bermakna antara jenis Plasmodium sp. dengan derajat penyakit malaria (p = 0,03, R = 0,375) dan tidak ada hubungan bermakna antara jumlah trombosit dengan jenis Plasmodium sp. (p = 0,133, R = 0,198). Hasil tidak bermakna dalam penelitian ini dapat disebabkan karena tidak diketahui data baseline jumlah trombosit dan riwayat pengobatan pasien malaria sebelumnya. DOI : 10.35990/mk.v4n3.p267-279

GAMBARAN HASIL TES FAAL PARU PADA PENYINTAS COVID-19 MAHASISWA FAKULTAS KEDOKTERAN UNJANI ANGKATAN 2019˗2022 Karel Jaroslav; Daswara Djajasasmita; Susanti Ratunanda
Medika Kartika : Jurnal Kedokteran dan Kesehatan Vol 6 No 3 (2023): Medika Kartika : Jurnal Kedokteran dan Kesehatan
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Jenderal Achmad Yani

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

COVID-19 adalah penyakit menular yang disebabkan oleh virus Sars˗cov˗2. Penelitian tentang efek jangka panjang COVID-19 pada manusia sudah banyak dilakukan khususnya pada paru karena paru merupakan organ yang paling terkena dampak. Salah satu tes yang bisa dilakukan untuk mengukur fungsi paru pada penyintas COVID-19 adalah tes faal paru. Desain penelitian ini adalah deskriptif observasional dan sampel penelitian ini sebanyak 38 mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Jenderal Achmad Yani (FK UNJANI) angkatan 2019˗2022 yang pernah terinfeksi COVID-19. Berdasarkan usia, didapatkan bahwa 30 dari 38 subjek mengalami penyakit paru restriktif. Berdasarkan jenis kelamin, baik laki-laki maupun perempuan mengalami penyakit paru restriktif. Berdasarkan waktu terinfeksi, 88% subjek yang terinfeksi kurang dari 6 bulan mengalami penyakit paru restriksi sedangkan pada subjek yang terinfeksi lebih dari 6 bulan terdapat 81% subjek yang mendapatkan hasil restriksi. Berdasarkan gejala klinisnya, 37 dari 38 subjek yang termasuk gejala klinis ringan. Hasil tersebut dapat terjadi karena pada penyintas COVID-19, kerusakan yang terjadi saat infeksi dapat menyebabkan peradangan yang berkepanjangan dan terjadi fibrosis atau perubahan jaringan parenkim paru menjadi jaringan parut yang menyebabkan penurunan kapasitas difusi dan gangguan pengembangan paru sehingga pada pengukuran tes faal paru hasil yang didapat adalah restriksi. Kata kunci: penyakit paru restriksi, penyintas covid˗19, tes faal paru, usia mudaDOI : 10.35990/mk.v6n3.p240-250

Triple elimination screening for pregnancy: study at Dokter Soekardjo Hospital Desy Aprianti; Susanti Ratunanda
ACTA Medical Health Sciences Vol. 3 No. 1 (2024): Acta Medical and Health Sciences
Publisher : ACTA Medical Health Sciences

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Triple Elimination is an initiative that supports the eradication of mother-to-child transmission of three infectious diseases: HIV, syphilis, and hepatitis B. Common tests for this initiative include anti-HIV, RPR-TP, and HBsAg rapid screenings. This descriptive study aimed to determine the results of these screenings in pregnant women at Dokter Soekardjo Hospital. We used a total sampling method to include a total of 182 pregnant women who met the inclusion criteria. The findings revealed that the majority of pregnant women were in early adulthood (26-35 years) and late adulthood (36-45 years), each comprising 32.96%. Most subjects were housewives (84.61%) who had a senior high school education (38.46%) , and were examined during their third trimester (58.80%). The RPR-TP rapid screening showed reactive results in 7 women (3.84%). No reactive results were found for Anti-HIV, while one woman (0.54%) tested reactive for HBsAg. The third trimester detected the most reactive results, with 6 women showing reactivity: 5 (4.675%) for RPR-TP and 1 (0.93%) for HBsAg. Despite the absence of reactive Anti-HIV results, precautions against HIV transmission during pregnancy are crucial due to the risk of placental infection or damage. The study's RPR-TP results highlight the importance of addressing reactive cases, given their potential impact. Additionally, performing HBsAg tests remains critical due to the risk of chronic HBV infection in babies. DOI : 10.35990/amhs.v3n1.p1-11 REFERENCES Mardiyanti I, Rahayu EP, Zuwariah N, Winoto PMP, Karmila HN. The effectiveness of triple elimination examination (HIV, syphilis, hepatitis), roll over test (ROT) and mean arterial pressure (MAP) and self-hypnosis on emergency management of high-risk pregnant women during pandemic. Bali Medical Journal. 2023 Aug 1;12(2):1995–1997. Wu S, Wang J, Guo Q, Lan H, Sun Y, Ren M, et al. Prevalence of human immunodeficiency virus, syphilis, and hepatitis B and C virus infections in pregnant women: a systematic review and meta-analysis. Clinical Microbiology and Infection. 2023 Aug;29(8):1000–1007. Cohn J, Owiredu MN, Taylor MM, Easterbrook P, Lesi O, Francoise B, et al. Eliminating mother-to-child transmission of human immunodeficiency virus, syphilis and hepatitis B in sub-Saharan Africa. Bulletin of the World Health Organization. 2021 Apr 1;99(4):287–295. Bell L, van Gemert C, Allard N, Brink A, Chan PL, Cowie B, et al. Progress towards triple elimination of mother-to-child transmission of HIV, hepatitis B and syphilis in Pacific Island Countries and Territories: a systematic review. Lancet Regional Health – Western Pacific. 2023 Jun;35:100740. Pijoan DI, Jambi M, Herlambang H, Kusdiyah E, Syauqy A, Fitri AD, et al. Peningkatan Pengetahuan Tentang Triple Elimination. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 52 Tahun 2017. Justiz Vaillant AA, Gulick PG. HIV Disease Current Practice. In: StatPearls. 2020. World Health Organization. HIV and AIDS [Internet]. 2023 [cited 2023 Nov 9]. Available from: https://www.who.int/news-room/fact-sheets/detail/hiv-aids Peeling RW, Mabey D, Kamb ML, Chen XS, Radolf JD, Benzaken AS. Syphilis. Nature Reviews Disease Primers. 2017 Oct 12;3(1):17073. World Health Organization. Syphilis [Internet]. 2023 [cited 2023 Nov 8]. Available from: https://www.who.int/news-room/fact-sheets/detail/syphilis Tripathi N, Mousa OY. Hepatitis B. In: StatPearls [Internet]. 2023 [cited 2023 Nov 8]. Available from: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK555945/ World Health Organization. Hepatitis B [Internet]. 2023 [cited 2023 Nov 8]. Available from: https://www.who.int/news-room/fact-sheets/detail/hepatitis-b Pedoman Penilaian Alat Kesehatan dan PKRT. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia; 2018. Ratih WU. Strategi Pemeriksaan Laboratorium Anti-HIV. Jurnal Farmasi Sains dan Komunitas. 2012;11(2):98–103. Liazmi MC. Hubungan Antara Orientasi Seksual dan Penggunaan Napza Suntik Dengan Kejadian Sifilis pada Pasien HIV/AIDS di RSUD Dr. H. Abdul Moeloek Lampung Tahun 2017–2019. [Lampung]: Universitas Lampung; 2020. Satyaputra F, Hendry S, Braddick M, Sivabalan P, Norton R. The laboratory diagnosis of syphilis. Journal of Clinical Microbiology. 2021 Sep 20;59(10). Mehta P, Grant LM, Reddivari AKR. Viral Hepatitis. [Updated 2024 Mar 10]. In: StatPearls [Internet]. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2024 Jan–. Available from: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK554549/ Abaalkhail F, Al-Hamoudi W, Khathlan A, Alghamdi S, Alghamdi M, Alqahtani S, et al. SASLT practice guidelines for the management of Hepatitis B virus – An update. Saudi Journal of Gastroenterology. 2021;27(3):115. Al Amin M. Klasifikasi Kelompok Umur Manusia Berdasarkan Analisis Dimensifraktal Box Counting dari Citra Wajah dengan Deteksi Tepi Canny. MATHunesa: Jurnal Ilmiah Matematika. 2017. Yanti NID, Krisnana I, Lestari P. Hubungan Tingkat Pendidikan dengan Kepatuhan Antenatal Care pada Primigravida Riwayat Pernikahan Dini. Indonesian Midwifery and Health Sciences Journal. 2021 Jun 23;3(2):98–106. Primayanti I, Danianto A, Jumsa R, Geriputri NN, Andari MY. Gambaran Epidemiologi Faktor Risiko Preeklamsia pada Ibu Hamil. Jurnal Kedokteran Unram. 2022;1:785–788. Brunner L, Chagnon Krief P, Probst I, Abderhalden-Zellweger A, Renteria SC, Vonlanthen J, et al. A narrative review on factors associated with job interruption during pregnancy. International Journal of Occupational Medicine and Environmental Health. 2023 Sep 7;36(3):303–323. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 52 Tahun 2017. Gonçalves B, Ferreira C, Alves CT, Henriques M, Azeredo J, Silva S. Vulvovaginal candidiasis: Epidemiology, microbiology and risk factors. Critical Reviews in Microbiology. 2016 Nov 21;42(6):905–927. Widhyasih RM, Geni L, Fauziah PN, Amalia V. Gambaran Hasil Pemeriksaan Skrining RPR-TP Rapid, Anti-HIV dan HBsAg Pada Ibu Hamil di Puskesmas Kecamatan Ciracas. Jurnal Ilmiah Analis Kesehatan. 2020;6(1):82–90. Domingues RMSM, Szwarcwald CL, Souza Junior PRB, Leal M do C. Prevalence of syphilis in pregnancy and prenatal syphilis testing in Brazil: Birth in Brazil study. Revista de Saúde Pública. 2014 Oct;48(5):766–774. Kresno SB. Diagnosis dan Prosedur Laboratorium. Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia; 2010. Han GR. Management of chronic hepatitis B in pregnancy. World Journal of Gastroenterology. 2012;18(33):4517. Armini LN, Setiawati EP, Arisanti N, Hilmanto D. Evaluation of Process Indicators and Challenges of the Elimination of Mother-to-Child Transmission of HIV, Syphilis, and Hepatitis B in Bali Province, Indonesia (2019–2022): A Mixed Methods Study. Tropical Medicine and Infectious Disease. 2023 Nov 3;8(11):492.

Erythrocyte sedimentation rate in new cases of pulmonary tuberculosis patients Marlina Wijayanthy; Susanti Ratunanda
ACTA Medical Health Sciences Vol. 3 No. 1 (2024): Acta Medical and Health Sciences
Publisher : ACTA Medical Health Sciences

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

This study focuses on the significant health issue of tuberculosis (TB), with Indonesia ranking as the second-highest country worldwide in TB incidence. Diagnostic advancements, including the Rapid Molecular Test (RMT), such as GeneXpert MTB/RIF Ultra, have been pivotal in identifying TB cases. In pulmonary tuberculosis, the Erythrocyte Sedimentation Rate (ESR) reveals an inflammatory process marked by elevated fibrinogen and plasma globulin levels linked to acute-phase reactions. This research, conducted at Waled Regional General Hospital, employs a quantitative descriptive approach with purposive sampling. Data on patient characteristics, new pulmonary TB cases, and ESR results are extracted from medical records, covering the period from January to June 2023. Among the 66 patients who meet the inclusion criteria, the majority (74.2%) belong to the adult age group, with males comprising 68.2%. ESR elevation is observed in 87.9% of cases, averaging 78.3 mm/hour, ranging from 5 to >140 mm/hour. ESR increase is prominent in adult males (83.7%), possibly linked to their higher daily activity and social interactions, enhancing exposure to Mycobacterium tuberculosis. Furthermore, ESR elevation in adult males may be attributed to a higher likelihood of smoking and alcohol consumption, potentially diminishing macrophage, CD4+, CD8+, and T cell activities and consequently intensifying inflammatory processes. This research sheds light on the prevalence and factors contributing to pulmonary tuberculosis, providing valuable insights for targeted interventions and public health strategies. DOI : 10.35990/amhs.v3n1.p24-30 REFERENCES Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Tatalaksana Tuberkulosis: Pedoman Nasional Pelayanan Kedokteran. Jakarta; 2020. Dinas Kesehatan Jawa Barat. Jumlah Kasus Penyakit Tuberkulosis Berdasarkan Kabupaten/Kota di Jawa Barat [Internet]. 2021 [cited 2023 Oct 5]. Available from: https://opendata.jabarprov.go.id/id/dataset/jumlah-kasus-penyakit-tuberkulosis-berdasarkan-kabupatenkota-di-jawa-barat Silvia H, Mellysa R, Citra T. Perbandingan nilai laju endap darah (LED) antara metode Westergren dengan metode mikro ESR pada penderita tuberkulosis paru. Jurnal Medikes. 2018;5(2):182. Sulochana S, Gayathri, Siddartha JR, Fathima J. Clinical significance of erythrocyte sedimentation rate in tuberculosis. Res J Pharm Technol. 2022;15(1):245–9. Kasih KN, Sulastina NA. Analisis laju endap darah pada pasien tuberkulosis paru. J 'Aisyiyah Medika. 2019;4:44–52. Pratiwi CD, Puspitasari E, Nurohmah V. Deskripsi jumlah leukosit dan laju endap darah pada pasien tuberkulosis di RS Paru Dungus Madiun. Borneo J Med Lab Technol. 2019;2(1):92–6. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Kebijakan Program Nasional Penganggulangan TB dalam Penggunaan TCM: Petunjuk Teknis Pemeriksaan TB Menggunakan Tes Cepat Molekul. Novianti, Simarmata OS, Lolong DS. Pemanfaatan Tes Cepat Molekuler (TCM) sebagai alat diagnostik TB paru di RSUD Wangaya Kota Denpasar. Jurnal Kesehatan. 2019;18(3):135–48. Atherton RR, Cresswell FV, Ellis J, Kitaka SB, Boulware DR. Xpert MTB/RIF Ultra for tuberculosis testing in children: a mini-review and commentary. Front Pediatr. 2019;7:1–7. Sava C, Sava M, Drăgan AM, Iuhas A, Niulaș L, Marinău CP, et al. The use of Xpert MTB/RIF Ultra testing for early diagnosis of tuberculosis: A retrospective study from a single-center database. J Clin Tuberc Other Mycobact Dis. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Petunjuk Teknis Tatalaksana Tuberkulosis Anak dan Remaja Indonesia. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Pedoman Nasional Pelayanan Kedokteran: Tatalaksana Tuberkulosis. Zaporojan N, Negrean RA, Hodișan R, Zaporojan C, Csep A, Zaha DC. Evolution of laboratory diagnosis of tuberculosis. J Clin Med. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Laporan Program Penanggulangan Tuberkulosis Tahun 2022. Listiyowati T, Wardani D, Sudarsono TA, Wijayanti L. Relationship between result of GeneXpert RT-PCR and erythrocyte sedimentation rate in suspected tuberculosis patients. J Ilmu dan Teknologi Kesehatan. 2023;10(2):259–67. Kumar A, Dutta A, Prasad A, Jain M. Survey of changes in the erythrocyte sedimentation rate at different stages of therapy by Westergren method in pulmonary tuberculosis patients in Malwa region, India. Int J Physiol. 2019;7:1–5. Ningrum WL. Profil laju endap darah pada pasien tuberkulosis kasus baru di RSU Kota Tangerang Selatan. [Skripsi]. Jakarta: Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah; 2017. Bashir AB, et al. Reactive thrombocytosis and erythrocyte sedimentation rate in patients with pulmonary tuberculosis. J Med Lab Diagn. 2014;5(3):29–34. Martins C, Gama AC, Valcarenghi D, Batschauer A. Markers of acute-phase response in the treatment of pulmonary tuberculosis. J Bras Patol Lab. 2014;50:428–33. Alende-Castro V, Alonso-Sampedro M, Vazquez-Temprano N, Tuñez C, Rey D, García-Iglesias C, et al. Factors influencing erythrocyte sedimentation rate in adults: new evidence for an old test. BMC Med.

Overview of rapid molecular test (RMT)–gene xpert mtb/rif ultra results in pulmonary tuberculosis patients based on the history of therapy Balada A Nurinsani; Susanti Ratunanda
ACTA Medical Health Sciences Vol. 3 No. 1 (2024): Acta Medical and Health Sciences
Publisher : ACTA Medical Health Sciences

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Tuberculosis (TB) is a health threat that remains a problem both globally and nationally. Indonesia has the world’s second highest number of TB cases. Various examination methods were developed for detecting this disease; one of the most developed is the Rapid Molecular Test (RMT). This study aims to describe the results of a rapid molecular test (GeneXpert) using the Xpert MTB/RIF Ultra tool in pulmonary tuberculosis based on a treatment history consisting of new cases, relapse cases, and drug withdrawal cases. The study subjects were 47 patients with pulmonary tuberculosis at Puskesmas Ciwidey, Bandung Regency Health Office, from February to September 2023. The results showed that characteristics of respondents were male (57.4%), female (42.6%), and mostly were aged between 20 and 44 years (53.1%). These results are in line with previous research. The majority of cases (87.2%) were new cases and the most RMT examination results indicated that MTB detected rifampicin sensitivity (78.7%). In new cases, MTB-detected rifampicin sensitivity at 78.1%, MTB-not detected at 19.5%, and MTB-detected rifampicin resistance at 2.4%. In relapse cases, all respondents (100%) showed MTB detected to be rifampicin-sensitive. In drug withdrawal cases, MTB detected 75% rifampicin sensitivity and 25% rifampicin resistance. The results of this study indicate that one possible factor in the occurrence of germ resistance to antituberculosis drugs is inadequate treatment of TB patients, in this case drug withdrawal cases. DOI : 10.35990/amhs.v3n1.p31-39 REFERENCES Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Tuberkulosis Paru. Pedoman Nasional Pelayanan Kedokteran Tatalaksana Tuberkulosis. 2020; p10–26. World Health Organization. Tuberculosis Incidence. [Internet]. Available from: https://www.who.int/teams/global-tuberculosis-programme/tb-reports/global-tuberculosis-report-2022/tb-disease-burden/2-1-tb-incidence Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Petunjuk Teknis Pemeriksaan TB Menggunakan Tes Cepat Molekular. 2017; p4–126. Shapiro AE, Ross JM, Yao M, Schiller I, Kohli M, Dendukuri N, et al. Xpert MTB/RIF and Xpert Ultra assays for screening for pulmonary tuberculosis and rifampicin resistance in adults, irrespective of signs or symptoms. Cochrane Database Syst Rev. 2021;3:1–82. doi:10.1002/14651858.CD013694.pub2 Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Pedoman Nasional Pelayanan Kedokteran Tatalaksana Tuberkulosis. 2019; p9–23. Dorman SE, Schumacher SG, Alland D, Nabeta P, Armstrong DT, King B, et al. Xpert MTB/RIF Ultra for detection of Mycobacterium tuberculosis and rifampicin resistance: a prospective multicentre diagnostic accuracy study. Lancet Infect Dis. 2018;18(1):76–84. doi:10.1016/S1473-3099(17)30691-6 World Health Organization. Systematic Screening for Tuberculosis Disease. WHO Consolidated Guidelines for Tuberculosis. 2021; p5–35. Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan. Laporan Nasional RISKESDAS 2018: Tuberkulosis. 2018; p80. Hartiyah L, Rahmiayti, Santoyo D. Gambaran hasil pemeriksaan tes cepat molekuler Mycobacterium tuberculosis di RSUD Ulin Banjarmasin tahun 2020–2021. 2023;6:69–76. Chinwong D, Mookmanee N, Chongpornchai J, Chinwong S. A comparison of gender differences in smoking behaviors, intention to quit, and nicotine dependence among Thai university students. J Addict. 2018;2018:1–8. doi:10.1155/2018/8081670 Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Rencana Aksi Nasional Kelompok Lanjut Usia. 2016; p22. World Health Organization. Global Tuberculosis Report 2022. 2022; p5–33. Peraturan Presiden Republik Indonesia. Penanggulangan Tuberkulosis. 2021; p2–26. Myneedu VP, Behera D, Verma AK, Bhalla M, Singh N, Arora J, et al. Xpert MTB/RIF assay for tuberculosis diagnosis: Evaluation in an Indian setting. Int J Tuberc Lung Dis. 2014;18(8):958–60. doi:10.5588/ijtld.13.0328 Zhang M, Xue M, He JQ. Diagnostic accuracy of the new Xpert MTB/RIF Ultra for tuberculosis disease: A preliminary systematic review and meta-analysis. Int J Infect Dis. 2020;90:35–45. doi:10.1016/j.ijid.2019.09.016 Bisognin F, Lombardi G, Lombardo D, Carla Re M, Dal Monte P. Improvement of Mycobacterium tuberculosis detection by Xpert MTB/RIF Ultra: A head-to-head comparison on Xpert-negative samples. PLoS One. 2018;13(8):1–7. doi:10.1371/journal.pone.0201934 Biswas S, Uddin MKM, Paul KK, Ather MF, Ahmed S, Nasrin R, et al. Xpert MTB/RIF Ultra assay for detection of Mycobacterium tuberculosis in people with negative conventional Xpert MTB/RIF but chest imaging suggestive of tuberculosis in Dhaka, Bangladesh. Int J Infect Dis. 2022;114:51–244. doi:10.1016/j.ijid.2021.11.010 Theron G, Venter R, Calligaro G, Smith L, Limberis J, Meldau R, et al. Xpert MTB/RIF results in patients with previous tuberculosis: Can we distinguish true from false positive results? Clin Infect Dis. 2016;62(8):995–1001. doi:10.1093/cid/civ1223 Horne DJ, Kohli M, Zifodya JS, Schiller I, Dendukuri N, Tollefson D, et al. Xpert MTB/RIF and Xpert MTB/RIF Ultra for pulmonary tuberculosis and rifampicin resistance in adults. Cochrane Database Syst Rev. 2019;6:7–11. doi:10.1002/14651858.cd009593.pub4 Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Petunjuk Teknis Penatalaksanaan Tuberkulosis Resisten Obat di Indonesia. 2020; p26–69.

Title

Found 7 Documents
Search

Abstract

Abstract

Abstract

Abstract

Abstract

Abstract

Abstract

Title Search

Found 7 Documents Search

Abstract

Abstract

Abstract

Abstract

Abstract

Abstract

Abstract

Title

Found 7 Documents
Search