Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT PENYULUHAN PENERAPAN GIZI SEIMBANG PADA LANSIA UPTD PELAYANAN SOSIAL LANSIA TRESNA WERDHA Dewi Woro Astuti; radella Hervidea; Erwin Tubagus; Ajib Jayadi
ASMAT JURNAL PENGABMAS Vol. 1 No. 2 (2022): Juni 2022
Publisher : Poltekkes Kemenkes Jayapura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (482.191 KB) | DOI: 10.47539/ajp.v1i2.17

Abstract

Lansia merupakan kelompok yang rentan gizi hal tersebut disebabkan karena adanya proses penuaan secara biologis, fisik, dan psikologis pada lansia, oleh karena itu asupan gizi yang adekuat dan seimbang sangat berperan terhadap status gizi dan kesehatan lansia dalam jangka waktu lama, dengan asupan zat gizi yang tercukupi diharapkan dapat meningkatkan status gizi lansia ke taraf yang lebih tinggi (Arisanti dkk, 2014). Pemberian gizi pada lansia perlu mendapat perhatian karena berpengaruh karena meningkatkan gizi lansia agar tetap berada dalam kondisi yang sehat dan terhindar dari risiko terjadinya kurang gizi. Khususnya pada lanjut usia dengan masalah multi patologinya yang secara langsung maupun tidak langsung akan mempengaruhi asupan zat gizi dan menimbulkan berbagai macam masalah gizi (Purba, 2005). Masalah kesehatan pada lansia, seperti kekurangan gizi dan obesitas akan semakin meningkat mengingat jumlah penduduk lansia yang semakin bertambah dari tahun ke tahun, oleh karena peningkatan masalah kesehatan gizi pada lansia harus diperhatikan. Tujuan dari pengabdian masyarakat ini diharapkan setelah mengikuti sosialisasi (penyuluhan gizi pada lansia) lansia mampu memahami makanan yang baik dan memiliki gizi seimbang. Berdasarkan uraian tersebut peneliti tertarik untuk mengkaji kesehatan lansia terkait gizi yang berjudul “Asupan Gizi Seimbang untuk Lansia” Di Panti Jompo Tresna Werdha Natar Kabupaten Lampung Selatan.
Mengukur Tingkat Kepuasan Pelayanan Gizi Pada Pasien Rawat Inap Melalui Rasa Makanan AJIB JAYADI
Jurnal Ilmu Gizi Indonesia (JIGZI) Vol 1, No 2 (2020)
Publisher : Universitas Mitra Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.57084/jigzi.v1i2.747

Abstract

Quality hospital services will provide satisfaction to patients and are the starting point for building strong relationships for a long time. Patient satisfaction greatly impacts the number of hospital visits. This study aims to determine the factors related to the satisfaction level of nutrition services in inpatients. This study uses a quantitative research design. This type of research is analytic observational with cross sectional approach. The sample in this study were 84 respondents who were taken using purposive sampling method. The data wascollected using a questionnaire. Data analysis used to test the relationship between twovariables was the chi square test. The results showed that 53.6% of patients were notsatisfied with the nutritional services provided by Pringsewu Hospital in Lampung. There isa significant relationship between food aroma (p-value = 0.036 OR = 2.872), food spices(p-value = 0.011 OR = 3.538), and food tenderness (p-value = 0.020 OR = 3,429) with thesatisfaction level of nutrition services on inpatients.
ASI EKSKLUSIF SEBAGAI DETERMINAN STUNTING PADA BALITA USIA 24-59 BULAN Ajib Jayadi; Dewi Woro Astuti
Jurnal Ilmu Gizi Indonesia (JIGZI) Vol 3, No 2 (2022)
Publisher : Universitas Mitra Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.57084/jigzi.v3i2.1066

Abstract

Stunting merupakan salah satu masalah gizi yang berdampak pada pertumbuhan dan perkembangan, kecerdasan, lebih rentan penyakit, dan di masa depan dapat menurunnya produktifitas. Prevalensi stunting di Indonesia masih tinggi yakni 27,67%. Studi pendahuluan di Kelurahan Keteguhan tahun 2019 tercatat 28,82% balita stunting. Tujuan penelitian untuk mengetahui determinan faktoryang berhubungan dengan kejadian Stunting pada balita usia 24-59 bulan di Kelurahan Keteguhan, Kecamatan Telukbetung Timur, Kota Bandar Lampung Tahun 2021. Jenis penelitian observasional  analitik dengan desain cross sectional. Populasi pada penelitian ini adalah seluruh balita usia 24-59 bulan sejumlah 318 dan sampel 195 balita. Analisis yang digunakan menggunakan SPSS versi 16.0 meliputi univariat dengan distribusi frekuensi, bivariat menggunakan uji chi square, dan multivariat dengan regresi logistik ganda.Penelitian dilakukan pada bulan April 2021. Hasil penelitian diketahui distribusi frekuensi stunting sebanyak 29,7%, Ibu hamil KEK 30,8%, BBLR 17,4%, status ASI Eksklusif sebanyak 40%, Pendidikan orang tua tinggi 55,4%, dan pendapatan keluarga tinggi sebanyak 54,9%.  Hasil analisis bivariat menunjukkan ada hubungan status gizi ibu hamil (OR=4,276), BBLR (OR=3,962), ASI Ekslusif (OR=4,608), dan pendapatan keluarga (OR=3,306) dengan stunting. Namun tidak ada hubungan antara pendidikan orang tua dengan stunting (p value=0,145). Hasil analisis multivariat didapatkan determinan stunting terdiri dari Status Gizi Ibu Hamil, ASI Ekslusif dan Pendapatan keluarga. Adapun faktor yang paling dominan adalah ASI Esklusif (OR=4,192).   Rekomendasi penelitian ini adalah perlu revitalisasi peran petugas kesehatan khususnya  bidan di berbagai tingkatan untuk meningkatkan cakupan ASI Ekslusif dan status gizi (KEK) ibu hamil dalam penurunan prevalensi stunting.
Paparan Promosi Susu Formula Terhadap Pemberian ASI Eksklusif Ajib Jayadi; Rusiati Rusiati; Asep Jalaludin Saleh
Jurnal Ilmu Gizi Indonesia (JIGZI) Vol 3, No 1 (2022)
Publisher : Universitas Mitra Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.57084/jigzi.v3i1.913

Abstract

Latar Belakang: Tujuan dari pembangunan kesehatan salah satunya adalah menurunkan Angka Kematian Bayi (AKB). Memberikan ASI Eksklusif selama 6 bulan dapat menyelamatkan 1,3 juta jiwa anak diseluruh dunia, termasuk 22% nyawa bayi yang meninggal setelah kelahiran. Namun angka prevalensi pemberian ASI eksklusif di Indonesia masih  rendah. Berdasarkan hasil Riskesdas 2020 hanya 15,3%, sedangkan di Provinsi Lampung pada tahun 2021 sebesar 59,4% dan Kota Bandar Lampung sebesar 61,93% pada tahun 2021. Adapun cakupan di Puskesmas Palapa hanya mencapai 27,5% di tahun 2021 dan kasus kematian bayi akibat diare meningkat dari 2 kasus pada tahun 2020 menjadi 4 kasus pada tahun 2021. Oleh karena itu proporsi pemberian ASI eksklusif dan faktor-faktor yang berhubungan perlu diketahui.Tujuan Penelitian: Diketahuinya paparan promosi susu formula dengan pemberian ASI eksklusif Metode Penelitian: Penelitian yang dilakukan adalah penelitian kuantitatif yang bersifat analitik dengan metode potong lintang. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh ibu yang mempunyai bayi yang berusia 6-11 bulan yang berdomisili di 4 kelurahan wilayah kerja Puskesmas Palapa Kota Bandar Lampung pada bulan April 2022 yang berjumlah 582 orang, sedangkan besar sampel sebanyak 201 yang dipilih dengan cara simple random sampling dengan memperhatikan kriteria inklusi dan eksklusi. Pengolahan dan analisis data menggunakan stata versi 12.1Hasil Penelitian: Proporsi pemberian ASI eksklusif sebanyak 22,4%. Terdapat hubungan yang bermakna antara kesehatan bayi (OR=3,345), pekerjaan ibu (OR=2,574), pengetahuan ibu (OR=2,431), promosi susu formula (OR=2,901) dan dukungan tenaga kesehatan (OR=3,079) dengan pemberian ASI Eksklusif. Namun pada analisis multivariat, promosi susu formula merupakan faktor yang paling dominan yang berhubungan dengan pemberian ASI Eksklusif disamping pengetahuan ibu (OR=2,903), pekerjaan ibu (OR=2,645), dan dukungan tenaga kesehatan (OR=2,341).Kesimpulan: Promosi susu formula di Kota Bandar Lampung harus lebih dikendalikan dengan membuat payung hukum yang lebih komprehensif berupa Perda Kota Bandar Lampung sehingga penghargaan dan sanksi bagi seluruh stake holder kesehatan lebih jelas dalam peningkatan cakupan pemberian ASI Eksklusif agar mendapatkan generasi yang lebih sehat dan cerdas di masa yang akan datang.Kata Kunci: ASI Eksklusif, Promosi susu formula
Paparan Promosi Susu Formula Terhadap Pemberian ASI Eksklusif Ajib Jayadi; Rusiati Rusiati; Asep Jalaludin Saleh
Jurnal Ilmu Gizi Indonesia (JIGZI) Vol 3, No 1 (2022)
Publisher : Universitas Mitra Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.57084/jigzi.v3i1.913

Abstract

Latar Belakang: Tujuan dari pembangunan kesehatan salah satunya adalah menurunkan Angka Kematian Bayi (AKB). Memberikan ASI Eksklusif selama 6 bulan dapat menyelamatkan 1,3 juta jiwa anak diseluruh dunia, termasuk 22% nyawa bayi yang meninggal setelah kelahiran. Namun angka prevalensi pemberian ASI eksklusif di Indonesia masih  rendah. Berdasarkan hasil Riskesdas 2020 hanya 15,3%, sedangkan di Provinsi Lampung pada tahun 2021 sebesar 59,4% dan Kota Bandar Lampung sebesar 61,93% pada tahun 2021. Adapun cakupan di Puskesmas Palapa hanya mencapai 27,5% di tahun 2021 dan kasus kematian bayi akibat diare meningkat dari 2 kasus pada tahun 2020 menjadi 4 kasus pada tahun 2021. Oleh karena itu proporsi pemberian ASI eksklusif dan faktor-faktor yang berhubungan perlu diketahui.Tujuan Penelitian: Diketahuinya paparan promosi susu formula dengan pemberian ASI eksklusif Metode Penelitian: Penelitian yang dilakukan adalah penelitian kuantitatif yang bersifat analitik dengan metode potong lintang. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh ibu yang mempunyai bayi yang berusia 6-11 bulan yang berdomisili di 4 kelurahan wilayah kerja Puskesmas Palapa Kota Bandar Lampung pada bulan April 2022 yang berjumlah 582 orang, sedangkan besar sampel sebanyak 201 yang dipilih dengan cara simple random sampling dengan memperhatikan kriteria inklusi dan eksklusi. Pengolahan dan analisis data menggunakan stata versi 12.1Hasil Penelitian: Proporsi pemberian ASI eksklusif sebanyak 22,4%. Terdapat hubungan yang bermakna antara kesehatan bayi (OR=3,345), pekerjaan ibu (OR=2,574), pengetahuan ibu (OR=2,431), promosi susu formula (OR=2,901) dan dukungan tenaga kesehatan (OR=3,079) dengan pemberian ASI Eksklusif. Namun pada analisis multivariat, promosi susu formula merupakan faktor yang paling dominan yang berhubungan dengan pemberian ASI Eksklusif disamping pengetahuan ibu (OR=2,903), pekerjaan ibu (OR=2,645), dan dukungan tenaga kesehatan (OR=2,341).Kesimpulan: Promosi susu formula di Kota Bandar Lampung harus lebih dikendalikan dengan membuat payung hukum yang lebih komprehensif berupa Perda Kota Bandar Lampung sehingga penghargaan dan sanksi bagi seluruh stake holder kesehatan lebih jelas dalam peningkatan cakupan pemberian ASI Eksklusif agar mendapatkan generasi yang lebih sehat dan cerdas di masa yang akan datang.Kata Kunci: ASI Eksklusif, Promosi susu formula
HUBUNGAN PENDIDIKAN DAN PENGETAHUAN TENTANG GIZI PADA PASIEN GAGAL GINJAL KRONIK TERHADAP ASUPAN ENERGI DAN PROTEIN YANG MENJALANI HEMODIALISIS DI RS IMANUEL BANDAR LAMPUNG Asep Jalaludin Saleh; Ajib Jayadi; Sukanti Handayani
Jurnal Ilmu Gizi Indonesia (JIGZI) Vol 4, No 1 (2023)
Publisher : Universitas Mitra Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.57084/jigzi.v4i1.1213

Abstract

AbstractConstant Kidney Disappointment (CKD) is a condition that causes irreversible andirreversible decline in kidney function and the body ignores digestion and fluid andelectrolyte balance. The danger factor for persistent kidney failure is diabetes mellitus due toheredity and diet, while another dangerous factor that can cause it is hypertension. If itcontinues continuously, it can cause kidney work to be hampered. The purpose of this studywas to break the relationship between education and knowledge about nutrition of patientswith chronic kidney failure on energy and protein intake undergoing hemodialysis atIMANUEL Hospital Bandar Lampung in 2021. The research method used research analyticobservational approach with cross sectional study. The data was processed by Chi-squaretest and fishers exact test with a total of 60 samples. It shows that there is a relationshipbetween education, knowledge of nutrition and energy and protein intake with P value 0.05.Keywords: education, knowledge, energy_intake, protein_intake.