Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Infections of Chlamydia trachomatis and Mycoplasma hominis as Risk Factors for Abnormal Cervical Cells Mardhia, Mardhia; Effiana, Effiana; Irsan, Abror; Natalia, Diana; Rahmayanti, Sari; Indarti, Junita; Rachmadi, Lisnawati; Yasmon, Andi
Makara Journal of Health Research Vol. 22, No. 1
Publisher : UI Scholars Hub

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Background: Cervical cancer is the fourth most common cancer among women across the world. Recent studies have shown that cervical cancer is not only caused by persistent infection of human papillomavirus (HPV), but sexually transmitted infections (STIs) also play a role in the pathogenesis of abnormal cervical cells. STIs frequently occur with no specific symptoms, such as the infections caused by Chlamydia trachomatis and Mycoplasma hominis. Asymptomatic STIs could lead to persistent infection. Persistent infections caused by STIs have been hypothesised to increase the access of HPV into the deeper cervical tissue and cause cervical cell abnormalities. Therefore, we conducted this study to assess the association between C. trachomatis and M. hominis infections and abnormal cervical cells. Methods: A cross-sectional study was performed on 58 outpatients at the Department of Obstetrics and Gynecology, Dr. Cipto Mangunkusumo Hospital, Jakarta, Indonesia. Abnormal cervical cells were detected by a liquid-based cytology Pap smear, and bacterial identification was done by conducting conventional duplex polymerase chain reaction (PCR). Results: 58 patients, 14 (24.1%) showed abnormal cervical cells, whereas 44 (75.9%) patients showed normal cervical cells. The conventional duplex PCR demonstrated a positive result for C. trachomatis and M. hominis bacterial infections in only 1 (7.1%) and 2 (14.3%) patients with abnormal cervical cells, respectively. The statistical analysis revealed no significant association between the bacterial infections and the abnormal cervical cytology in the patients (p > 0.05). Conclusions: Infections caused by C. trachomatis and/or M. hominis were not associated with abnormal cervical cells.
Edukasi Untuk Peningkatan Pengetahuan Kader Terhadap Pemberian MPASI Satriawan, Helmi; Novianry, Virhan; Andriani, Andriani; Effiana, Effiana; Astuti, Puji
Pontianak Nutrition Journal (PNJ) Vol 7, No 1 (2024): Maret 2024
Publisher : Poltekkes Kemenkes Pontianak

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30602/pnj.v7i1.1342

Abstract

Nutrisi merupakan komponen penting yang berperan dalam pertumbuhan dan perkembangan anak. Masalah nutrisi pada anak dapat dicegah dengan menjaga pola pemberian makan pada anak sehingga pengetahuan ibu terhadap pemberian MPASI berperan penting agar anak mendapatkan nutrisi optimal. Oleh karena itu, penelitian ini dilakukan sebagai salah satu upaya untuk dapat meningkatkan pengetahuan ibu dalam memberikan MPASI pada anak. Metode penelitian ini adalah quasi eksperimen dengan pengumpulan data menggunakan kuisioner untuk mengukur tingkat pengetahuan responden sebanyak 48 kader. Mayoritas kader berusia > 36 tahun dengan pendidikan tinggat SLTA/SMA dan sebagai ibu rumah tangga. Tingkat pengetahuan kader sebelum diberikan penyuluhan “baik” sebanyak 66,67%, “cukup” sebanyak 22,92%, dan “kurang” 10,42%. Sedangkan tingkat pengetahuan setelah diberikan penyuluhan meningkat menjadi 81,25% untuk “baik”, 14,58% untuk “cukup” dan 4,17% untuk kurang. Uji statistik menunjukkan peningkatan pengetahuan bermakna sebelum dan sesudah penyuluhan (p-value <0,05). Kesimpulan: Penyuluhan terbukti meningkatkan pengetahuan mengenai pemberian MPASI pada para kader Puskesmas Lingga Desa Lingga Kabupaten Kubu Raya, Kalimantan Barat.
Hubungan Regulasi Emosi Dengan Insomnia Mahasiswa Angkatan 2021 Program Studi Kedokteran Fakultas Kedokteran Universitas Tanjungpura Mulyadin, Rizqi; Sukmawati, Fitri; Effiana, Effiana
Innovative: Journal Of Social Science Research Vol. 5 No. 4 (2025): Innovative: Journal Of Social Science Research
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/innovative.v5i4.20225

Abstract

Latar Belakang: Gangguan tidur adalah dimana seorang individu sulit dalam memulai atau mempertahankan tidurnya ataupun keduanya meskipun mempunyai kesempatan untuk melakukan keduanya disebut insomnia. Faktor-faktor baik eksternal maupun internal dari perilaku sulit tidur (insomnia) adalah emosi, kecemasan, dan depresi. Mahasiswa seringkali merasakan emosi positif, seperti menikmati pembelajaran, harapan untuk sukses, dan kebanggaan atas pencapaian yang didapat, namun tidak jarang pula emosi negatif muncul seperti rasa marah terhadap tuntutan tugas, rasa takut untuk gagal, atau bahkan kebosanan dalam lingkup pendidikan. Tujuan: Untuk mengetahui hubungan antara regulasi emosi dan insomnia pada mahasiswa Angkatan 2021 Program Studi Kedokteran Universitas Tanjungpura. Metode: Penelitian ini termasuk jenis penelitian kuantitatif metode analitik dengan rancangan penelitian cross sectional. Hasil: Penelitian ini diisi oleh 80 responden, dengan distribusi regulasi emosi sebagian besar memiliki regulasi emosi tinggi dengan total 51 orang (63,7%) dan memiliki regulasi emosi sedang sebanyak 29 orang (36,3%). Distribusi insomnia sebagian besar responden mengalami insomnia sedang sebanyak 33 orang (41,3%), tidak insomnia sebanyak 25 orang (31,2%), insomnia ringan sebanyak 20 orang (25%) dan insomnia berat sebanyak 2 orang (2,5%). Kesimpulan: Terdapat hubungan antara regulasi emosi dan insomnia pada mahasiswa Angkatan 2021 Program Studi Kedokteran Universitas Tanjungpura. Kata Kunci: Regulasi Emosi, Insomnia, Mahasiswa Kedokteran