Yeni
Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sriwijaya

Published : 6 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

Hubungan Pelayanan Antenatal terhadap Kejadian Maternal Near Miss di Indonesia (Analisis Lanjut Data SDKI 2012) Deni Susanti; Rico Januar Sitorus; Yeni
Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat Vol. 6 No. 3 (2015): Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat
Publisher : Association of Public Health Scholars based in Faculty of Public Health, Sriwijaya University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (547.548 KB)

Abstract

 Latar Belakang: Pelayanan kesehatan khususnya untuk ibu hamil di Indonesia diwujudkan dalam bentukpelayanan antenatal. Tujuan pelayanan antenatal adalah untuk mendeteksi secara dini masalah yang terjadi pada masa kehamilan dan memberikan intervensi terhadap masalah yang ada. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan pelayanan antenatal terhadap kejadian maternal near miss atau nyaris meninggal di Indonesia.Metode: Penelitian ini menggunakan desain cross sectional dan menggunakan data sekunder dari SDKI2012. Populasi studi dalam penelitian ini adalah wanita 15 sampai 35 tahun. Sampel penelitian ini adalahwanita berusia 15-49 tahun yang pernah hamil/melahirkan dalam waktu antara 2008 – 2012 di Indonesia dan menjawab pertanyaan mengenai komplikasi kehamilan dan persalinan yang berhasil diwawancarai yaitu 11865 responden. Variabel dalam penelitian ini diukur dengan metode wawancara oleh tim SDKI. Analisis data menggunakan regresi logistik multivariat model faktor risiko.Hasil Penelitian: Prevalensi kejadian maternal near miss di Indonesia adalah 29 per 1000 kelahiran hidup(0,0029). Hasil multivariat menunjukkan ada pengaruh kunjungan antenatal terhadap kejadian maternal near miss setelah di kontrol dengan jenis persalinan (RP: 0,612; 95%CI: 1,078-2,536).Kesimpulan: Kunjungan antenatal memiliki pengaruh untuk kejadian maternal near miss setelah dikontrol dengan jenis persalinan. Untuk itu peningkatan kualitas pelayanan antenatal serta peran serta dari berbagai pihak sangat dibutuhkan untuk menurunkan terjadinya maternal near miss.Kata Kunci: Kunjungan antenatal, maternal near miss
Model Prediksi Kejadian Kematian Neonatal di Kecamatan Purbolinggo Kabupaten Lampung Timur Provinsi Lampung Silvia Oktarina; Nur Alam Fajar; Yeni
Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat Vol. 8 No. 1 (2017): Jurnal Ilmu Kesehatan Mayarakat
Publisher : Association of Public Health Scholars based in Faculty of Public Health, Sriwijaya University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (468.289 KB)

Abstract

Latar belakang: Angka kematian bayi merupakan salah satu indikator dalam menentukan derajat kesehatan anak. Angka Kematian Neonatal (AKN) di Indonesia pada tahun 2012 sebesar 19 per 1.000 kelahiran hidup. Sedangkan AKN di Provinsi Lampung sebesar 20 per 1.000 kelahiran. Tujuan dari penelitian ini untuk memprediksi variabel yang paling berpengaruh terhadap kejadian kematian neonatal.Metode: Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan pendekatan kasus-kontrol dengan sampel 45 kasus dan 45 kontrol. Sampel dalam penelitian ini adalah ibu yang melahirkan bayi hidup. Data yang diperoleh diolah dengan menggunakan aplikasi komputer untuk statistik dan dilakukan analisis univariat, bivariat dan multivariat.Hasil Penelitian: Berdasarkan hasil penelitian ini dapat diketahui bahwa ada hubungan antara berat lahir terhadap kematian neonatal (OR=29,421), umur ibu terhadap kematian neonatal (OR=2,957), paritas terhadap kematian neonatal (OR=6,143), frekuensi ANC (OR=7,818), komplikasi persalinan terhadap kematian neonatal (OR=9,250). Berat lahir bayi merupakan variabel yang sangat berpengaruh terhadap kematian neonatal (OR=17,969; 95% CI=3,507-92,053; p=0,001) setelah dikontrol variabel komplikasi persalinan, urutan lahir, paritas dan frekuensi ANC. Kesimpulan: Diharapkan petugas kesehatan lebih memfokuskan lagi pemantauan kesehatan ibu yang sedang hamil secara pasif serta secara aktif, melakukan pemberian makanan tambahan bagi ibu hamil, dan melakukan sosialisasi kepada ibu hamil tentang pentingnya ber-KB melalui penyuluhan, role play, booklet, leaflet.
Analisis Hubungan Derajat Merokok dengan Kejadian Tuberkulosis pada Perokok di Indonesia (Analisis Data IFLS 2014) Indah Wahyuni Harahap; Rini Mutahar; Yeni
Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat Vol. 8 No. 3 (2017): Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat
Publisher : Association of Public Health Scholars based in Faculty of Public Health, Sriwijaya University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (367.61 KB) | DOI: 10.26553/jikm.2017.8.3.169-179

Abstract

Latar Belakang: Tuberkulosis merupakan salah satu penyakit menular yang mendapat perhatian khusus di Indonesia. Berdasarkan laporan WHO, pada tahun 2015 Indonesia menempati peringkat kedua dengan kasus tuberkulosis terbanyak di dunia dengan kasus tuberkulosis yang mencapai 10% dari kejadian tuberkulosis di dunia. Keadaan ini juga diperberat dengan tingginya angka perokok di Indonesia dimana Indonesia menempati peringkat ketiga dengan jumlah perokok terbesar di dunia. penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan derajat merokok dengan kejadian tuberkulosis.Metode: Penelitian ini merupakan penelitian analitik dengan menggunakan pendekatan potong lintang (cross sectional). Sampel dalam penelitian ini berjumlah 9.639 responden. Analisis statistik yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis univariat, bivariat, dan multivariat dengan menggunakan analisis complex sample.Hasil Penelitian: Hasil analisis univariat penelitian ini menunjukkan persentase responden yang menderita tuberkulosis adalah sebesar 6,7%. Analisis bivariat dengan menggunakan uji chi square menunjukkan adanya hubungan antara derajat merokok, umur, jenis kelamin, tingkat pendidikan, tingkat indeks massa tubuh, kepadatan hunian, jenis lantai rumah, dan jenis dinding rumah dengan kejadian tuberkulosis. Hasil analisis multivariat menunjukkan bahwa ada hubungan antara derajat merokok dengan kejadian tuberkulosis setelah dikontrol dengan variabel umur, jenis kelamin, tingkat pendidikan, tingkat pendapatan, indeks massa tubuh, dan jenis dinding rumah.Kesimpulan: Derajat merokok seseorang berpengaruh terhadap kejadian tuberkulosis di Indonesia, sehingga perlu diberikan perhatian khusus terhadap perokok di Indonesia guna menekan angka kejadian tuberculosis dan dapat mengoptimalkan status kesehatan masyarakat Indonesia khususnya kelompok perokok di Indonesia.
Analisis Partisipasi Kader Jumantik dalam Upaya Penanggulangan Demam Berdarah Dengue (DBD) di Wilayah Kerja Puskesmas Indralaya Yusvita Rahayu; Iwan Stia Budi; Yeni
Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat Vol. 8 No. 3 (2017): Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat
Publisher : Association of Public Health Scholars based in Faculty of Public Health, Sriwijaya University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (391.707 KB) | DOI: 10.26553/jikm.2017.8.3.200-207

Abstract

Latar Belakang: Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) merupakan penyakit yang banyak dijumpai di daerah tropis dan sering menimbulkan Kejadian Luar Biasa (KLB). Pemerintah membutuhkan partisipasi masyarakat dalam upaya pengendalian DBD (jentik nyamuk) melalui pemeriksaan jentik secara berkala dan berkesinambungan serta menggerakan masyarakat dalam pemberantasan sarang nyamuk. Untuk meningkatkan partisipasi masyarakat diperlukan adanya kader jumantik. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi partisipasi kader jumantik dalam penanggulangan DBD.Metode: Penelitian ini menggunakan desain cross sectional. Sampel penelitian adalah kader jumantik di wilayah kerja Puskesmas Indralaya berjumlah 86 orang yang dipilih dengan menggunakan teknik simple random sampling. Analisis data yang digunakan adalah analisis univariat, analisis bivariat menggunakan uji chi square, dan analisis multivariat menggunakan uji regresi logistik ganda model prediksi.Hasil Penelitian: Hasil analisis uni chi square menunjukkan bahwa ada hubungan antara pekerjaan (p=0,005), motivasi (p=<0,0001), komunikasi (p=<0,0001), penghargaan (p=0,0001), dan kerjasama (p=<0,0001) dengan partisipasi kader jumantik, namun tidak ada hubungan antara usia (p=0,088) dan pendidikan (p=0,522) dengan partisipasi kader jumantik. Hasil analisis multivariat menunjukkan bahwa variabel yang memiliki hubungan kemaknaan paling kuat dengan partisipasi kader jumantik di wilayah kerja Puskesmas Indralaya adalah penghargaan (PR=9,093;95%CI=1,493-55,396).Kesimpulan: Faktor yang paling dominan terhadap partisipasi kader jumantik diwilayah kerja Puskesmas Indralaya adalah penghargaan. Saran peneliti bagi pihak puskesmas adalah memberikan insentif kepada para kader jumantik agar keaktifan partisipasi kader dapat meningkat.
Determinan Perilaku Seksual Pranikah pada Remaja SMA Negeri 1 Indralaya Utara Anissa Nurhayati; Nur Alam Fajar; Yeni
Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat Vol. 8 No. 2 (2017): Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat
Publisher : Association of Public Health Scholars based in Faculty of Public Health, Sriwijaya University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (316.439 KB)

Abstract

Latar Belakang: Remaja yang melakukan perilaku seksual pranikah merupakan kelompok berisiko terhadap masalah kesehatan. Pengaruh negatif teman sebaya dan paparan pornografi meningkatkan risiko terjadinya perilaku seksual pranikah remaja. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor yang berhubungan dengan perilaku seksual pranikah pada remaja di Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Indralaya Utara.Metode: Jenis penelitian adalah cross sectional dengan pengambilan sampel secara random sebanyak 165 siswa yang berada pada kelas X dan XI SMAN 1 Indralaya Utara.Hasil Penelitian: Hasil analisis menunjukkan bahwa ada hubungan antara pengetahuan (p value = 0,047; PR 0,487: 95% CI 0,252-0,953), kepercayaan diri (p value = 0,010; PR 2,561: 95% CI 1,291-5,079), pengaruh teman sebaya (p value = 0,0001; PR 4,626: 95% CI 2,229-9,598), pengaruh orang tua(p value = 0,030; PR 2,292: 95% CI 1,135-4,626) terhadap perilaku seksual pranikah. Tidak ada hubungan antara status keluarga, pendidikan orang tua, sikap, paparan media pornografi terhadap perilaku seksual pranikah pada remaja SMA Negeri 1 Indralaya Utara.Kesimpulan: Variabel peran teman sebaya merupakan variabel yang paling berpengaruh terhadap perilaku seksual pranikah pada remaja SMA Negeri 1 Indralaya Utara. Diharapkan pihak sekolah dapat memberikan pendidikan mengenai seksualitas sejak dini agar siswa dapat terhindar dari perilaku seksual pranikah berisiko.
Faktor-faktor Penyebab Kejadian Abortus spontan di Rumah Sakit Umum Pusat Dr. Mohammad Hoesin Palembang Jernita Megawati Silitonga; Rico Januar Sitorus; Yeni
Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat Vol. 8 No. 2 (2017): Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat
Publisher : Association of Public Health Scholars based in Faculty of Public Health, Sriwijaya University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (310.606 KB)

Abstract

Latar Belakang: Angka Kematian Ibu merupakan salah satu permasalahan kesehatan di dunia terutama diIndonesia. Di indonesia, Salah satu penyebab tingginya Angka Kematian Ibu adalah Abortus. Abortusmerupakan berakhirnya suatu kehamilan sebelum janin dapat hidup diluar (viable), tanpa mempersoalkanpenyebabnya dengan berat badan < 500 gram atau umur kehamilan < 20 minggu. Di rumah sakit Dr.Mohammad Hoesin Palembang kejadian abortus spontan sebanyak 126 orang pada tahun 2015. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor penyebab kejadian abortus spontan di Rumah Sakit Umum Pusat Dr. Mohammad Hoesin Palembang.Metode: Penelitian ini menggunakan desain kasus kontrol dengan menganalisis data sekunder dari rekam medis rumah sakit. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh ibu hamil yang dirawat inap di Poliklinik Obstetri dan Ginekologi. Sampel penelitian ini adalah pasien yang didiagnosa mengalami abortus spontan dan yang melahirkan spontan pada bulan Januari-Desember 2015 dengan jumlah sampel 48 kasus dan 144 kontrol yang diperoleh dari tinjauan penelitian terdahulu dengan perhitungan besar sampel menggunakan software sample size. Cara pengambilan sampel dilakukan dengan simple random sampling. Data dianalisis secara univariat, bivariat dan multivariat.Hasil Penelitian: Faktor penyebab terjadinya abortus spontan berdasarkan analisis bivariat adalah umur ibu, paritas dan jarak kehamilan. Hasil multivariat menunjukkan ada pengaruh paritas terhadap kejadian abortus setelah dikontrol variabel umur, riwayat abortus dan Indeks Massa Tubuh (OR=11,683;95%CI 4,931- 27,678).Kesimpulan: Umur ibu, paritas dan jarak kehamilan memiliki pengaruh untuk kejadian abortus spontan