Claim Missing Document
Check
Articles

Found 38 Documents
Search

DESENTRALISASI KESEHATAN DAN DAMPAKNYA TERHADAP PROGRAM PEMBERANTASAN PENYAKIT MENULAR Misnaniarti, Misnaniarti; Ainy, Asmaripa; Mutahar, Rini
Publikasi Penelitian Terapan dan Kebijakan Vol 3 No 3 (2009): Jurnal Pembangunan Manusia
Publisher : Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah Provinsi Sumatera Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

One important aspect of the impact of decentralization policy on health sectors is that budget allocation is fully authorized by each province. Preventive program of contagious disease is one of program strategy in Indonesian health department to enhance community health status, particularly in order to eliminate contagious diseases in community. Financing is one essential factor; therefore, finding an appropriate policy model of budget allocation is urgent. As a result, budget allocation for each contagious disease is able to be balance. The research design was an observational study with combination of qualitative and quantitative methods. The population is including all health officials in South Sumatera. Data were obtained using a checklist of budget allocation model and deep interview regarding supports and factors that halted in preventive programs of contagious diseases. Univariate and content analysis were utilized. The results indicated that budget proportion of preventive program of contagious diseases in each district/region is various, it depended in program that has priorities over in each region. Furthermore, program financing did not depend on number of diseases’ cases in previous year. Consequently, there were some diseases that were not handled very well due to limited budget from the health officials in each region. It might also be because of limited support from local government that has priorities on free medical treatments that need more budget than prevention activities. In summary, decentralization has not showed positive impacts on implication of communicable diseases preventive program, particularly in budget allocation. We recommend that appropriate budget allocation for this program is urgent needed to decrease numbers of communicable diseases in all district health officials in South Sumatera.
ANALISIS DETERMINAN PEMANFAATAN LAYANAN ANTENATAL DI SUMATERA SELATAN Mutahar, Rini
Publikasi Penelitian Terapan dan Kebijakan Vol 4 No 3 (2010): Jurnal Pembangunan Manusia
Publisher : Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah Provinsi Sumatera Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Maternal death can generally be prevented if complications of pregnancy and other high-risk situation can be detected early. How early detection can be performed at antenatal care services by increasing coverage of antenatal care both K1 and K4. This study aims to determine the factors that influence the utilization of antenatal care (ANC) in South Sumatra. This study represents further analysis of the Indonesia Demographic Health Survey (IDHS) 2007 which uses cross sectional design. Analysis of data using multiple logistic regression. From the results, frequency of ANC quite as much as 58%, the completeness of the ANC of> 2 types of service, as much as 41.2% and most mothers do worse antenatal care (61.2%) 3. Women who experienced pregnancy complications are at risk from using the services of antenatal 2.59 times greater than in women who did not experience pregnancy complications after being controlled by variable residence, accompanied by husband antenatal care and age (95% CI 1:27 to 5:32). Mothers who are not accompanied her husband during the visit of the ANC has the advantage of risk antenatal care is almost 2 times greater than in women who accompanied her husband during the visit of the ANC. It is recommended to further improve the monitoring of village midwives towards antenatal care, not only in frequency but also on the completeness ANC ANC examination and improve counseling for pregnant women on antenatal care
PARITAS DAN PERAN SERTA SUAMI DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN TERHADAP PENGGUNAAN METODE KONTRASEPSI Yeni Yeni; Rini Mutahar; Fenny Etrawati; Feranita Utama
Media Kesehatan Masyarakat Indonesia Vol. 13 No. 4: DESEMBER 2017
Publisher : Faculty of Public Health, Hasanuddin University, Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (242.411 KB) | DOI: 10.30597/mkmi.v13i4.3158

Abstract

Data Riskesdas tahun 2013 menunjukkan prevalensi penggunaan KB yang meningkat dari 55,8% pada tahun 2010 menjadi 59,7% pada tahun 2013. Penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa hanya 8,4% pria menggunakan kontrasepsi atau terlibat secara langsung dalam penggunaan pelayanan keluarga berencana terutama kondom pria. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui pengaruh paritas dan peran serta suami dalam pengambilan keputusan terhadap penggunaan metode kontrasepsi. Desain penelitian yang digunakan adalah desain cross sectional. Sampel penelitian ini adalah wanita menikah usia 15-45 tahun sebanyak 216 orang. Kriteria inklusi sampel adalah wanita dengan status menikah. Hasil penelitian menunjukkan sebanyak 79,2% responden menggunakan kontrasepsi, 91,7% responden memiliki suami yang mendukung kontrasepsi dan 72,7% responden memiliki jumlah anak 2 sampai 4 orang. Ada pengaruh yang signifikan antara peran serta suami (PR:4,570;95%CI:1,647-12,682) dan paritas (multipara (PR:0,218;95%CI:0,060-0,790), primipara (PR:0,518;95%CI:0,132-2,028)) terhadap penggunaan kontrasepsi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa peran serta suami merupakan faktor risiko perilaku penggunaan metode kontrasepsi sedangkan paritas merupakan faktor protektif dari perilaku penggunaan metode kontrasepsi. Penelitian ini menunjukkan pentingnya mendorong para ibu rumah tangga untuk mengajak pasangan ikut serta dalam setiap pengambilan keputusan mengenai penggunaan metode kontrasepsi dengan meningkatkan cakupan partisipasi suami secara langsung dalam menggunakan metode kontrasepsi.
PENINGKATAN KETERAMPILAN PEMBUATAN MAKANAN PENDAMPING AIR SUSU IBU (MP-ASI) GUNA MENCEGAH KEKURANGAN GIZI PADA BALITA Rini Mutahar
Jurnal Pengabdian Sriwijaya Vol 8, No 1 (2020)
Publisher : Lembaga Pengabdian pada Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37061/jps.v8i1.12420

Abstract

Salah satu penyebab terjadinya kurang gizi pada balita terutama pada anak usia 6-24 bulan adalah kurangnya pengetahuan tentang cara pemeliharaan gizi dan mengatur makanan anak yang dalam hal ini terkait dengan rendahnya mutu dan jumlah Makanan Pendamping Air Susu Ibu (MP-ASI). MP-ASI merupakan makanan atau minuman yang diberikan kepada bayi dalam proses transisi dari ASI menuju ke makanan yang semi padat. Pemberian MP-ASI yang cukup dalam hal kualitas dan kuantitas penting untuk pertumbuhan fisik dan perkembangan kecerdasan anak. Hal ini dikarenakan setelah bayi mencapai umur 6 bulan, ASI hanya mampu memenuhi dua pertiga kebutuhan bayi (60%). Selanjutnya sepertiganya didapatkan dari makanan lain yang adekuat baik dari segi jumlah maupun kandungan gizinya. Berdasarkan hasil survei awal di Desa Tebing Gerinting Kabupaten Ogan Ilir, di temukan masih kurangnya pengetahun ibu mengenai MP-ASI, dan masih adanya bayi dengan status gizi kurang dan bayi dibawah garis merah Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan untuk meningkatkan keterampilan ibu dalam pembuatan Makanan Pendamping ASI (MP-ASI). Adapun solusi yang akan diimplementasikan untuk mengatasi permasalahan gizi pada balita di Desa Tebing Gerinting melalui peningkatan keterampilan pembuatan MP-ASI guna mencegah kekurangan gizi pada balita berupa metode pelatihan dan pendampingan mengenai pembuatan MP-ASI kepada ibu. Keberhasilan program pengabdian ini dapat dilihat dari partispasi aktif para peserta dan adanya peningkatan pengetahun mereka, yang di lihat dari kuesioner yang dibagikan pada pre dan post kegiatan pengabdian.
DESENTRALISASI KESEHATAN DAN DAMPAKNYA TERHADAP PROGRAM PEMBERANTASAN PENYAKIT MENULAR Misnaniarti Misnaniarti; Asmaripa Ainy; Rini Mutahar
Publikasi Penelitian Terapan dan Kebijakan Vol 3 No 3 (2009): Jurnal Pembangunan Manusia
Publisher : Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah Provinsi Sumatera Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

One important aspect of the impact of decentralization policy on health sectors is that budget allocation is fully authorized by each province. Preventive program of contagious disease is one of program strategy in Indonesian health department to enhance community health status, particularly in order to eliminate contagious diseases in community. Financing is one essential factor; therefore, finding an appropriate policy model of budget allocation is urgent. As a result, budget allocation for each contagious disease is able to be balance. The research design was an observational study with combination of qualitative and quantitative methods. The population is including all health officials in South Sumatera. Data were obtained using a checklist of budget allocation model and deep interview regarding supports and factors that halted in preventive programs of contagious diseases. Univariate and content analysis were utilized. The results indicated that budget proportion of preventive program of contagious diseases in each district/region is various, it depended in program that has priorities over in each region. Furthermore, program financing did not depend on number of diseases’ cases in previous year. Consequently, there were some diseases that were not handled very well due to limited budget from the health officials in each region. It might also be because of limited support from local government that has priorities on free medical treatments that need more budget than prevention activities. In summary, decentralization has not showed positive impacts on implication of communicable diseases preventive program, particularly in budget allocation. We recommend that appropriate budget allocation for this program is urgent needed to decrease numbers of communicable diseases in all district health officials in South Sumatera.
ANALISIS DETERMINAN PEMANFAATAN LAYANAN ANTENATAL DI SUMATERA SELATAN Rini Mutahar
Publikasi Penelitian Terapan dan Kebijakan Vol 4 No 3 (2010): Jurnal Pembangunan Manusia
Publisher : Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah Provinsi Sumatera Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Maternal death can generally be prevented if complications of pregnancy and other high-risk situation can be detected early. How early detection can be performed at antenatal care services by increasing coverage of antenatal care both K1 and K4. This study aims to determine the factors that influence the utilization of antenatal care (ANC) in South Sumatra. This study represents further analysis of the Indonesia Demographic Health Survey (IDHS) 2007 which uses cross sectional design. Analysis of data using multiple logistic regression. From the results, frequency of ANC quite as much as 58%, the completeness of the ANC of> 2 types of service, as much as 41.2% and most mothers do worse antenatal care (61.2%) 3. Women who experienced pregnancy complications are at risk from using the services of antenatal 2.59 times greater than in women who did not experience pregnancy complications after being controlled by variable residence, accompanied by husband antenatal care and age (95% CI 1:27 to 5:32). Mothers who are not accompanied her husband during the visit of the ANC has the advantage of risk antenatal care is almost 2 times greater than in women who accompanied her husband during the visit of the ANC. It is recommended to further improve the monitoring of village midwives towards antenatal care, not only in frequency but also on the completeness ANC ANC examination and improve counseling for pregnant women on antenatal care
Hubungan antara Pemberian Susu Formula dengan Kejadian Diare pada Anak Usia 0-24 Bulan di Wilayah Kerja Puskesmas Balai Agung Sekayu Cucu Suherna; Fatmalina Febry; Rini Mutahar
Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat Vol. 1 No. 1 (2010): Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat
Publisher : Association of Public Health Scholars based in Faculty of Public Health, Sriwijaya University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (98.078 KB)

Abstract

Latar Belakang : Diare merupakan salah satu penyakit utama pada bayi di Indonesia sampai saat ini dan menempati urutan ke tiga penyebab kematian bayi. Salah satu penyebabnya adalah perilaku ibu dalam pemberian susu formula yang tidak benar. Hal ini disebabkan karena susu formula merupakan media yang baik bagi pertumbuhan bakteri, sehingga kontaminasi mudah terjadi terutama jika perilaku ibu dalam pemberian susu formula yang tidak benar dan dapat menyebabkan diare pada anak.Metode : Penelitian ini merupakan penelitian yang bersifat survei analitik dengan menggunakan pendekatan cross sectional. Sampel penelitiannya adalah anak usia 0-24 bulan yang paling muda dalam keluarganya dan diberi susu formula di Wilayah Kerja Puskesmas Balai Agung Sekayu dengan tehnik pengambilan sampel purposive sampling.Hasil Penelitian : Hasil penelitian menunjukkan bahwa persentase kejadian diare pada anak usia 0-24 bulan yaitu sebesar 52,9%. Secara statistik hasil penelitian ini adalah penggunaan air untuk mengencerkan susu, cara membersihkan botol susu, kebiasaan cuci tangan sebelum mengencerkan susu dan jenis susu formula masing-masing mempunyai hubungan dengan kejadian diare pada anak.Kesimpulan : Terdapat hubungan yang bermakna antara penggunaan air untuk mengencerkan susu, cara membersihkan botol susu, kebiasaan cuci tangan sebelum mengencerkan susu dan jenis susu formula dengan kejadian diare pada anak usia 0-24 bulan.Kata kunci : diare, susu formula, anak usia 0-24 bulan
Gambaran Tingkat Pengetahuan Ibu dan Pemberian Makanan Pendamping ASI pada Anak Usia 6-24 Bulan di Kelurahan Kuto Batu Kota Palembang Rizki Nurmaliani; Fatmalina Febry; Rini Mutahar
Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat Vol. 1 No. 2 (2010): Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat
Publisher : Association of Public Health Scholars based in Faculty of Public Health, Sriwijaya University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (56.115 KB)

Abstract

Latar Belakang: Makanan pendamping ASI (MP-ASI) memiliki peranan penting dalam memenuhi dan melengkapi kebutuhan zat-zat gizi anak usia 6-24 bulan karena ASI sudah tidak dapat memenuhi kebutuhan gizi untuk mencapai tumbuh kembang yang optimal. Pengetahuan ibu yang rendah tentang pemberian MP-ASI dan pemberian MP-ASI yang dilakukan secara tidak tepat dan benar dapat menyebabkan masalah gizi seperti gangguan pertumbuhan dan perkembangan serta gizi kurang. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran tingkat pengetahuan ibu dan pemberian makanan pendamping ASI pada anak usia 6-24 bulan di Kelurahan Kuto Batu Kecamatan Ilir Timur II Palembang tahun 2009.Metode: Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif. Pengumpulan data dilakukan dengan cara wawancara menggunakan kuesioner. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 100 orang.Hasil Penelitian: Hasil penelitian menunjukkan bahwa 50% responden memiliki tingkat pengetahuan kurang tentang pemberian MP-ASI, 55% responden memberikan MP-ASI secara dini, 57% responden memberikan MPASI dengan cara kurang baik, dan 72% responden memberikan MP-ASI dengan frekuensi makan yang sesuai dengan tahapan pertumbuhan dan perkembangan.Kesimpulan: Pemerintah setempat perlu mengadakan penyuluhan tentang makanan pendamping ASI pada para ibu yang memiliki anak usia 0-24 bulan dan para ibu diharapkan memberikan makanan pendamping ASI pada anak dimulai pada saat anak berusia 6 bulan sampai anak berusia 24 bulan dengan frekuensi makan dan macam MP-ASI yang sesuai dengan tahapan pertumbuhan dan perkembangan anak.Kata kunci: makanan pendamping ASI, MP-ASI, pengetahuan ibu
Determinan Kejadian Pnemonia pada Balita Usia 6-59 Bulan di Wilayah Kerja Puskesmas Kemalaraja Kabupaten Ogan Komering Ulu Tri Utami Dewi; Misnaniarti; Rini Mutahar
Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat Vol. 2 No. 1 (2011): Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat
Publisher : Association of Public Health Scholars based in Faculty of Public Health, Sriwijaya University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (79.682 KB)

Abstract

Latar Belakang : Pnemonia adalah penyebab nomor satu kematian pada balita di dunia. Cakupan penderita pnemonia terbesar di Kabupaten OKU adalah di wilayah kerja Puskesmas Kemalaraja, yaitu sebesar 21,79% dari 60,87% cakupan penderita pnemonia di Kabupaten OKU. Oleh karena itu penelitian ini bertujuan untuk mengetahui determinan kejadian pnemonia pada balita usia 6-59 bulan di wilayah kerja Puskesmas Kemalaraja tahun 2010.Metode : Desain penelitian memakai studi kasus kontrol. Sampel minimal yang dibutuhkan sebanyak 30 kasus dan 60 kontrol dengan perbandingan 1:2. Selanjutnya data diolah dan dianalisis secara univariat dan bivariate dengan menggunakan uji Chi-square dengan á = 0,05.Hasil Penelitian : Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan yang bermakna antara status gizi (pvalue = 0,028; OR = 4), pemberian ASI ekslusif (p-value = 0,001; OR = 5,231), kepadatan hunian kamar (p-value = 0,000; OR = 7,5) dan keberadaan anggota keluarga yang merokok (p-value = 0,005; OR = 4,375) dengan kejadian pnemonia pada balita usia 6-59 bulan. Disarankan agar petugas Puskesmas Kemalaraja bersama dengan masyarakat dapat menciptakan lingkungan dan perilaku yang sehat bagi balita seperti tidak merokok di dalam ruangan, memberikan ASI saja sampai usia 6 bulan, memperhatikan kecukupan gizi balita, serta memperhatikan syarat rumah sehat khususnya ruang tidur bagi balita.Kata kunci : Determinan, Pnemonia, Balita
Hubungan Penggunaan Kontrasepsi Hormonal dengan Lama Menyusui pada Ibu di Kelurahan 30 Ilir Maria Fatrin; Fatmalina Febry; Rini Mutahar
Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat Vol. 2 No. 1 (2011): Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat
Publisher : Association of Public Health Scholars based in Faculty of Public Health, Sriwijaya University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (41.69 KB)

Abstract

Latar Belakang : ASI merupakan makanan bayi yang paling sempurna. Pemberian ASI secara eksklusif sampai enam bulan harus diteruskan dengan durasi hingga dua tahun. Hal ini berkaitan dengan periode tumbuh pesat sel-sel otak bayi yang pertama dan tidak akan terulang selama masa pertumbuhan. Pentingnya ASI bagi bayi/balita sebaiknya tidak terhambat akibat bekurangnya produksi ASI yang berdampak pada kurun waktu menyusui menjadi singkat akibat penggunaan kontrasepsi hormonal pada ibu menyusui.Metode: Penelitian deskriptif dengan pendekatan cross sectional. Populasi penelitian dilakukan pada 80 orang ibu menyusui yang memiliki balita usia 2-5 tahun. Pengumpulan data dilakukan dengan metode wawancara menggunakan kuesioner yang selanjutnya dianalisis secara univariat dan bivariat.Hasil: Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak ada hubungan yang bermakna antara penggunaan kontrasepsi hormonal dengan lama menyusui (p value = 0,526, 95% CI 0,498-7,902).Kesimpulan : Penggunaan kontrasepsi hormonal tidak berpengaruh terhadap lama menyusuiKeywords : Kontrasepsi, Hormonal, Lama Menyusui, ASI Ekslusif, Cross Sectional
Co-Authors Adilah, Yunis Agustina, Dwi Putri Ainun Najla Anita Rahmiwati Aprilia Arieska Fajri K Aristianti, Vini Arvi Dwiani Asmaripa Ainy Bibah Novrita Cucu Suherna Cucu Suherna Desi Halimah Lubis, Desi Halimah Desi Ratnasari Desi Ratnasari Dian Safriantini Dian Safriantini, Dian Diky Ardi Yudha Diky Ardi Yudha, Diky Ardi Ditha Meirany Putri Dwiani, Arvi Eka Mujiati Eka Mujiati, Eka Eka Retvina D Eka Retvina D, Eka Retvina Elvi Sunarsih Fajri, Aprilia Arieska Fanny Indriyani Fanny Indriyani, Fanny Faradina Aghadiati Fatmalina Febry Felly Happy Hardini Felly Happy Hardini, Felly Happy Fenny Etrawati Feranita Utama Feranita Utama Garmini, Rahmi Gita Arista Gita Arista, Gita Harahap, Indah Wahyuni Haryani Haryani Haryani Indah Purnama Sari Indah Purnamasari Indah Wahyuni Harahap Iwan Stia Budi Iwan Stia Budi Iwan Stia Budi Iwan Stia Budi Maria Fatrin Maria Fatrin, Maria Marsanelah Jusniany Marsanelah Jusniany, Marsanelah Misnaniarti Misnaniarti Misnaniarti Misnaniarti Najmah, Najmah Novrita, Bibah Nur Alam Fajar Prautami, Erike Septa Putri, Dhita Meirany Rahmi Garmini Rico Januar Sitorus Rico Januar Sitorus Rizki Nurmaliani Rizki Nurmaliani, Rizki Sindu Setia Sindu Setia, Sindu Siti Mukholipah Siti Mukholipah, Siti Sri Lestari Sri Lestari Suci Destriatania Suci Destriatania Suheyanto Suheryanto Surakhmi Oktavia Surakhmi Oktavia, Surakhmi Tri Utami Dewi Tri Utami Dewi, Tri Utami Usi Lanita Vaseta Eka Pardana, Vaseta Eka Vini Aristianti Yani, Bunga Sriwijaya Anda Yeni Yeni Yeni Yeni Yeni Yeni Yunis Adilah