Rico Januar Sitorus
Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sriwijaya

Published : 9 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 9 Documents
Search

Penggunaan Telemedicine Sebagai Teknologi Informasi Dalam Rangka Solusi Alternatif Pencegahan Penyebaran COVID-19 : Literature Reviewncegahan Penyebaran COVID-19 : Literature Review: Use of Telemedicine as Information Technology for Alternative Solutions to Prevent the Spread of COVID-19 : Literature Review Salesika; Rico Januar Sitorus; Rizma Adlia Syakurah
Media Publikasi Promosi Kesehatan Indonesia (MPPKI) Vol. 4 No. 4: NOVEMBER 2021 - Media Publikasi Promosi Kesehatan Indonesia (MPPKI)
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Muhammadiyah Palu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (732.201 KB) | DOI: 10.56338/mppki.v4i4.1776

Abstract

Telemedicine adalah salah satu bentuk pelayanan jarak jauh yang memerlukan teknologi sebagai salah satu upaya untuk mempercepat peningkatan akses dan kualitas pelayanan kesehatan. Telemedicine dipilih sebagai salah satu upaya untuk percepatan peningkatan akses dan kualitas pelayanan kesehatan di Indonesia. Penggunaan telemedicine merupakan salah satu kebijakan strategis untuk meminimalisir kontak fisik antara pasien dan petugas medis dalam upaya penanganan melawan wabah pandemi COVID-19. Hingga saat ini strategi tersebut ditujukan agar layanan kesehatan masyarakat tetap terjaga, tanpa meningkatkan potensi penularan COVID-19 di lingkungan fasilitas kesehatan. Penelitian ini berupa literature review dengan cara merujuk pada beberapa Jurnal dan artikel ilmiah sebagai data sekunder. Hasil menunjukkan bahwa Telemedicine mempunyai dampak positif bagi kesehatan masyarakat. Telemedicine semakin diminati oleh penggunanya karena mampu memudahkan tenaga medis maupun pengguna yang membutuhkan pelayanan kesehatan selama masa pandemi. Telemedicine memungkinkan untuk diterapkan di Indonesia dalam upaya peningkatan kualitas pelayanan kesehatan. Kesuksesan pelayanan telemedicine dipengaruhi oleh Pemerintah sebagai stakeholder dalam menerbitkan regulasi, konektivitas dan aksesibilitas guna mnejangkau layanan di seluruh wilayah dan sumber daya manusia yang handal dan berkompeten.
Determinan Kejadian Preeklampsia pada Ibu Hamil di RSUP Dr. Mohammad Hoesin Palembang Yudia Gustri; Rico Januar Sitorus; Feranita Utama
Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat Vol. 7 No. 3 (2016): Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat
Publisher : Association of Public Health Scholars based in Faculty of Public Health, Sriwijaya University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (448.149 KB) | DOI: 10.26553/jikm.2016.7.3.209-217

Abstract

Latar Belakang: Preeklampsia adalah gangguan hipertensi kehamilan yang secara signifikan mempengaruhi morbiditas dan kematian ibu di seluruh dunia. Preeklampsia terjadi pada 5-7% dari seluruh kehamilan dan merupakan penyebab utama kematian ibu di negara berkembang. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor risiko yang berhubungan dengan kejadian preeklampsia pada ibu hamil di RSUP Dr. Mohammad Hoesin Palembang tahun 2015. Metode: Penelitian ini menggunakan rancangan study case-control. Data yang digunakan yaitu data sekunder berupa data rekam medik ibu melahirkan dengan preeklampsia dan tanpa preeklampsia pada periode 1 Januari 2015-31 Desember 2015. Jumlah sampel adalah 85 kasus dan 85 kontrol. Analisis data yang digunakan adalah univariat, bivariat dengan menggunakan uji chi square, serta multivariat dengan menggunakan regresi logistik ganda model prediksi.Hasil Penelitian: Analisis multivariat menunjukkan faktor yang berhubungan dengan kejadian preeklampsia adalah umur >35 tahun (OR: 4,120; 95% CI: 1,715-9,897) obesitas (OR: 2,134; 95% CI: 1,093-4,167) dan riwayat hipertensi (OR: 12,143; 95% CI: 1,368-107,792).Kesimpulan: Faktor yang paling dominan berhubungan terhadap kejadian preeklampsia pada ibu hamil adalah riwayat hipertensi. Saran yang dapat diberikan yaitu bagi instansi terkait untuk dapat meningkatkan upaya promotif dan preventif dengan memberikan sosialisasi mengenai faktor-faktor yang dapat menjadi risiko kejadian preeklampsia sehingga kasus preeklampsia dapat dicegah secara dini.
Hubungan Pelayanan Antenatal terhadap Kejadian Maternal Near Miss di Indonesia (Analisis Lanjut Data SDKI 2012) Deni Susanti; Rico Januar Sitorus; Yeni
Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat Vol. 6 No. 3 (2015): Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat
Publisher : Association of Public Health Scholars based in Faculty of Public Health, Sriwijaya University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (547.548 KB)

Abstract

 Latar Belakang: Pelayanan kesehatan khususnya untuk ibu hamil di Indonesia diwujudkan dalam bentukpelayanan antenatal. Tujuan pelayanan antenatal adalah untuk mendeteksi secara dini masalah yang terjadi pada masa kehamilan dan memberikan intervensi terhadap masalah yang ada. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan pelayanan antenatal terhadap kejadian maternal near miss atau nyaris meninggal di Indonesia.Metode: Penelitian ini menggunakan desain cross sectional dan menggunakan data sekunder dari SDKI2012. Populasi studi dalam penelitian ini adalah wanita 15 sampai 35 tahun. Sampel penelitian ini adalahwanita berusia 15-49 tahun yang pernah hamil/melahirkan dalam waktu antara 2008 – 2012 di Indonesia dan menjawab pertanyaan mengenai komplikasi kehamilan dan persalinan yang berhasil diwawancarai yaitu 11865 responden. Variabel dalam penelitian ini diukur dengan metode wawancara oleh tim SDKI. Analisis data menggunakan regresi logistik multivariat model faktor risiko.Hasil Penelitian: Prevalensi kejadian maternal near miss di Indonesia adalah 29 per 1000 kelahiran hidup(0,0029). Hasil multivariat menunjukkan ada pengaruh kunjungan antenatal terhadap kejadian maternal near miss setelah di kontrol dengan jenis persalinan (RP: 0,612; 95%CI: 1,078-2,536).Kesimpulan: Kunjungan antenatal memiliki pengaruh untuk kejadian maternal near miss setelah dikontrol dengan jenis persalinan. Untuk itu peningkatan kualitas pelayanan antenatal serta peran serta dari berbagai pihak sangat dibutuhkan untuk menurunkan terjadinya maternal near miss.Kata Kunci: Kunjungan antenatal, maternal near miss
Model Prediksi Kejadian Dismenore Primer pada Siswi SMA Negeri di Palembang Lisa Mona Angelia; Rico Januar Sitorus; Fenny Etrawati
Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat Vol. 8 No. 1 (2017): Jurnal Ilmu Kesehatan Mayarakat
Publisher : Association of Public Health Scholars based in Faculty of Public Health, Sriwijaya University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (445.491 KB)

Abstract

Latar Belakang: Dismenore primer menjadi penyebab utama ketidakhadiran di sekolah pada remaja perempuan. Tidak ada angka yang pasti mengenai jumlah penderita dismenore di Indonesia. Dismenore primer yang terjadi pada remaja berdampak pada penurunan aktivitas dan konsentrasi belajar, serta bolos sekolah. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi kejadian dismenoreprimer pada siswi SMA Negeri di Palembang Tahun 2016.Metode: Penelitian ini menggunakan desain studi cross-sectional dengan populasi seluruh siswi SMA Negeri di Palembang dan sampel sebanyak 146 siswi dari SMA Negeri 6 dan SMA Negeri 14 Palembang dengan menggunakan teknik multistage sampling. Analisis data multivariat menggunakan Regresi Logistik Ganda Model Prediksi.Hasil Penelitian: Berdasarkan analisis multivariate diperoleh variabel yang paling dominan berhubungan dengan kejadian dismenore primer pada siswi SMA Negeri di Palembang adalah variabel stres dengan nilai ORAdjusted 9,033 (95% CI: 2,452-33,280) setelah dikontrol variabel riwayat dismenorea keluarga, waktu tidur malam, lamanya menstruasi, waktu bangun pagi, jumlah waktu tidur, siklus menstruasi, IMT, umur, keterpaparan asap rokok, meal skipping, olahraga, dan umur menarche.Kesimpulan: Stres dapat diturunkan dengan cara menghindari sumber stres (stressor) dan istirahat yang cukup. Pihak sekolah diharapkan menjalin kerja sama dengan tenaga kesehatan dalam memberikanpenyuluhan berupa upaya promotif dan preventif khususnya dismenore primer, sehingga dapat diterapkan oleh siswa-siswi di kehidupan sehari-hari.
Hubungan Status Gizi Terhadap Kualitas Hidup Lansia di Panti Sosial Tresna Werdha Warga Tama Indralaya Maulida Aulia; Anita Rahmiwati; Rico Januar Sitorus
Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat Vol. 8 No. 3 (2017): Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat
Publisher : Association of Public Health Scholars based in Faculty of Public Health, Sriwijaya University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (311.958 KB) | DOI: 10.26553/jikm.2017.8.3.208-213

Abstract

Latar Belakang: Berdasarkan laporan Departemen Kesehatan tahun 2007, seiring dengan meningkatnya UHH, maka populasi penduduk lansia juga mengalami peningkatan yang signifikan. Peningkatan populasi penduduk lansia ini tentunya menjadi tantangan besar dalam masalah kesehatan dan gizi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan status gizi terhadap kualitas hidup lansia di Panti Sosial Tresna Werdha Warga Tama Indralaya.Metode: Jenis penelitian ini menggunakan pendekatan cross sectional. Teknik pengambilan sampel dengan metode purposive sampling, jumlah sampel 62 responden lansia di Panti Sosial Tresna Werdha Warga Tama Indralaya. Pengumpulan data dilakukan pada bulan September 2016. Analisis data yang dilakukan adalah univariat, bivariat dan multivariat dengan menggunakan uji statistik chi-square dan regresi logistic ganda.Hasil Penelitian: Berdasarkan hasil penelitian pada lansia di Panti Sosial Tresna Werdha Warga Tama Indralaya diketahui secara statistik status gizi paling dominan berhubungan dengan kualitas hidup (p value=0,004; OR=20,927). Variabel lainnya yang berhubungan adalah umur (p-value=0,005; OR=5,182), jenis kelamin (p-value=0,003; OR=5,938), status pernikahan (p-value=0,001; OR=6,861) dan penyakit rematik (p-value=0,001; OR=6,750)Kesimpulan: Dapat disimpulkan bahwa status gizi merupakan faktor yang dapat mempengaruhi kualitas hidup lansia di Panti Tresna Werdha Warga Tama Indralaya. Rekomendasi bagi petugas kesehatan kesehatan yang bertugas di Panti Tresna Werdha Warga Tama Indralaya agar dapat melakukan penyuluhan dan sosialisasi untuk meningkatkan pengetahuan lansia mengenai gizi.
Faktor-faktor Penyebab Kejadian Abortus spontan di Rumah Sakit Umum Pusat Dr. Mohammad Hoesin Palembang Jernita Megawati Silitonga; Rico Januar Sitorus; Yeni
Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat Vol. 8 No. 2 (2017): Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat
Publisher : Association of Public Health Scholars based in Faculty of Public Health, Sriwijaya University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (310.606 KB)

Abstract

Latar Belakang: Angka Kematian Ibu merupakan salah satu permasalahan kesehatan di dunia terutama diIndonesia. Di indonesia, Salah satu penyebab tingginya Angka Kematian Ibu adalah Abortus. Abortusmerupakan berakhirnya suatu kehamilan sebelum janin dapat hidup diluar (viable), tanpa mempersoalkanpenyebabnya dengan berat badan < 500 gram atau umur kehamilan < 20 minggu. Di rumah sakit Dr.Mohammad Hoesin Palembang kejadian abortus spontan sebanyak 126 orang pada tahun 2015. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor penyebab kejadian abortus spontan di Rumah Sakit Umum Pusat Dr. Mohammad Hoesin Palembang.Metode: Penelitian ini menggunakan desain kasus kontrol dengan menganalisis data sekunder dari rekam medis rumah sakit. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh ibu hamil yang dirawat inap di Poliklinik Obstetri dan Ginekologi. Sampel penelitian ini adalah pasien yang didiagnosa mengalami abortus spontan dan yang melahirkan spontan pada bulan Januari-Desember 2015 dengan jumlah sampel 48 kasus dan 144 kontrol yang diperoleh dari tinjauan penelitian terdahulu dengan perhitungan besar sampel menggunakan software sample size. Cara pengambilan sampel dilakukan dengan simple random sampling. Data dianalisis secara univariat, bivariat dan multivariat.Hasil Penelitian: Faktor penyebab terjadinya abortus spontan berdasarkan analisis bivariat adalah umur ibu, paritas dan jarak kehamilan. Hasil multivariat menunjukkan ada pengaruh paritas terhadap kejadian abortus setelah dikontrol variabel umur, riwayat abortus dan Indeks Massa Tubuh (OR=11,683;95%CI 4,931- 27,678).Kesimpulan: Umur ibu, paritas dan jarak kehamilan memiliki pengaruh untuk kejadian abortus spontan
Studi Prevalensi Kejadian Hipertensi pada Posbindu di Wilayah Kerja BTKLPP Kelas I Palembang Eni Puspita Sari; Rico Januar Sitorus; Feranita Utama
Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat Vol. 8 No. 2 (2017): Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat
Publisher : Association of Public Health Scholars based in Faculty of Public Health, Sriwijaya University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (401.667 KB)

Abstract

Latar Belakang: Penyakit tidak menular merupakan penyebab utama kematian secara global. Salah satu penyakit tidak menular yaitu hipertensi yang masih menjadi permasalahan kesehatan masyarakat yang turut mempengaruhi kenaikan angka mortalitas dan morbiditas di Kota Palembang. Penelitian dilakukan bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi kejadian hipertensi pada posbindu di wilayah kerja BTKLPP Kelas I Palembang.Metode: Penelitian ini menggunakan desain studi Cross Sectional dengan populasi seluruh penduduk yang berusia > 18 tahun yang bertempat tinggal di wilayah kerja BTKLPP Kelas I Palembang dengan sampel yang sebanyak 101 responden. Analisis data yang dilakukan yaitu analisis univariat, analisis bivariat dengan menggunakan uji chi square, serta analisis multivariat dengan menggunakan uji regresi logistik model prediksi.Hasil Penelitian: Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel yang berhubungan dengan kejadian hipertensi adalah umur, riwayat keluarga, aktivitas fisik dan stress dan variabel yang tidak berhubungan adalah jenis kelamin, riwayat keluarga, obesitas, kebiasaan merokok, alkohol, dan konsumsi kopi. Variabel umur merupakan variabel yang paling dominan terhadap kejadian hipertensi (OR Adjusted=4,262; 95%CI= 1,378-13,182) setelah dikontrol dengan variabel riwayat keluarga, aktivitas fisik dan stres.Kesimpulan: Umur, riwayat keluarga, aktivitas fisik, dan stres memiliki hubungan yang signifikan terhadap kejadian hipertensi. Meningkatkan upaya penyuluhan kesehatan terkait faktor risiko kejadian hipertensi, menambah jumlah posbindu yang dibina, meningkatkan penyelenggaraan kegiatan konseling serta aktivitas tertentu yang mendukung peningkatan pola hidup sehat bagi peserta posbindu adalah upaya yang sangat penting dalam menurunkan kasus hipertensi.
ANALISIS KEPUASAN PASIEN JKN-KIS TERHADAP KUALITAS PELAYANAN KESEHATAN DI PUSKESMAS PRABUMULIH TIMUR MELALUI TOOLS KESSAN Yeni Indriyani; Endha Ayu Lestari; Rico Januar Sitorus; Sri Indra Kurnia
JURNAL SMART ANKes Vol. 7 No. 1 (2023): JURNAL SMART ANKes
Publisher : Biro Riset, Inovasi dan Pengabdian kepada Masyarakat, Universitas Anak Bangsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52120/jsa.v7i1.106

Abstract

Kepuasan peserta merupakan cerminan kualitas pelayanan kesehatan. Dengan adanya KESSAN dapat dilihat tingkat kepuasan peserta JKN-KIS yang telah melakukan pelayanan Kesehatan di Puskesmas yang dapat menjadi acuan untuk evaluasi kualitas pelayanan pada Puskesmas tersebut, dimana capaian KESSAN pada bulan Mei 2022 sebesar 85 (88 yang artinya tidak puas). Metode: Menggunakan survei analitik dengan menggunakan pendekatan Cross Sectional yang menggunakan kuesioner terhadap 100 responden yaitu pasien JKN-KIS di salah satu Puskesmas di Prabumulih. Berdasarkan hasil analisis diketahui ada hubungan yang bermakna (signifikan) antara kualitas pelayanan kesehatan dengan kepuasan pasien JKN-KIS dengan p-value 0.000 lebih kecil dari nilai a (0,05), OR 5.800. Dengan demikian peneliti menyimpulkan bahwa kualitas pelayanan kesehatan yang buruk 5.8 kali berisiko untuk membuat pasien merasa tidak puas.
Risk factor analysis of type 2 diabetes mellitus in rural areas: A systematic review Yoki Arum Sari; Najmah Najmah; Rico Januar Sitorus
Malahayati International Journal of Nursing and Health Science Vol. 8 No. 5 (2025): Volume 8 Number 5
Publisher : Program Studi Ilmu Keperawatan-fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/minh.v8i5.974

Abstract

Background: Type 2 diabetes mellitus (DM) prevalence continues to increase in rural areas, which is of particular concern due to limited access to health services in these areas. Purpose: To identify various risk factors for the incidence of type 2 DM in rural areas for the development of effective prevention programs. Method: Systematic review is based on PRISMA guidelines. Searches were conducted in Scopus, Science Direct, and SINTA for 2020-2025 articles. Data were extracted and analyzed narratively based on the type of risk factors that were found. Results: Out of 856 articles, 20 studies met the inclusion criteria. Dominant risk factors identified included obesity (OR range 2.15-3.05), family history of DM (OR range 2.13-4.46), and low physical activity (OR range 2.94-7.43). Additional risk factors include hypertension, unhealthy food environment, and unhealthy diet. Several studies reported an increased incidence of type 2 DM in younger populations in rural areas. Conclusion: Obesity, family history of DM, and low physical activity are the dominant risk factors for type 2 DM in rural areas. These factors are important targets for health policy interventions, especially given the increasing incidence in younger populations in rural areas.