Agus Sumarno
Universitas Islam As-Syafi'iyah

Published : 4 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT DEPRESI PADA LANSIA DENGAN KEJADIAN INSOMNIA DI PANTI SASANA TRESNA WERDHA “KARYA BHAKTI” YAYASAN KARYA BHAKTI RIA PEMBANGUNAN CIBUBUR TAHUN 2016 Agus Sumarno; Ana Sukriah Salam
Afiat Vol 3 No 1 (2017): Jurnal Afiat : Kesehatan dan Anak
Publisher : Jurnal Afiat : Kesehatan dan Anak

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34005/afiat.v3i1.177

Abstract

Lansia sering kali mengalami masalah psikologis atau depresi yang disebabkan masalahpensiun, gangguan fisik, kematian orang yang dicintai, dan masalah ekonomi yang mengakibatkanlansia sering mengalami gangguan tidur. Depresi adalah perubahan suasana hati yang buruk, sehinggaketika seseorang mengalami depresi, maka orang tersebut akan merasa sedih berkepanjangan, putusharapan, dan kesepian. Sedangkan insomnia adalah kesulitan seseorang untuk memulai tidur ataumempertahankan tidur dalam kurun waktu tertentu. Penelitian ini bertujuan mengidentifikasiHubungan antara Tingkat Depresi pada Lansia dengan Kejadian Insomnia di Panti Sasana TresnaWerdha “Karya Bhakti” Yayasan Karya Bhakti Ria Pembangunan Cibubur. Metode Penelitianmenggunakan deskriptif korelatif dengan pendekatan cross sectional. Populasi berjumlah 64 orangdengan menggunakan rumus Slovin diperoleh ukuran sampel sebesar 55 responden yang dipilih secararandom. Pengumpulan data menggunakan kuesioner, yang selanjutnya dianalisis denganmenggunakan uji Chi-Square. Hasil penelitian menunjukkan tingkat depresi tertinggi 47,3% yangterindikasi depresi ringan dan 63,3% yang mengalami kejadian insomnia. Dari hasil analisis diperolehnilai Chi-Square (χ2 ) = 3.129 < χ2 0,05(2)= 5,99. Kesimpulan tidak ada hubungan yang signifikan antaratingkat depresi pada lansia dengan kejadian insomnia karena p value > 5 %. Saran penulisdiperlukannya lansia terhindar dari depresi dan kejadian insomnia.
HUBUNGAN KETERGANTUNGAN SMARTPHONE DENGAN NOMOPHOBIA PADA REMAJA DI MADRASAH ALIYAH NEGERI 1 KOTA BOGOR TAHUN 2022 Gianika Salsa Raharja; agus sumarno
Afiat Vol 8 No 1 (2022): Jurnal Afiat : Kesehatan dan Anak
Publisher : Jurnal Afiat : Kesehatan dan Anak

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34005/afiat.v8i1.2489

Abstract

Adolescence is a period of conflict because usually teenagers want to feel free, but their parents limit their freedom. There are many problems when teenagers are in the adjustment phase, namely juvenile delinquency such as smoking, promiscuity, and smartphone addiction. Smartphone dependence causes users to be unable to control themselves when using smartphones. If teenagers cannot control themselves, this leads to a new anxiety disorder called nomophobia. Apart from nomophobia, there are several impacts of smartphone dependence, such as consumptive behavior, psychological disturbance, and reduced social relations. The purpose of this study was to determine the relationship between smartphone addiction and nomophobia in adolescents at MAN-1 Bogor City. Correlation is a descriptive research method. Samples were taken using the proportional random sampling technique from as many as 151 respondents. Techniques for conducting research using univariate and bivariate analysis with Chi-Square = 5% The results of the study show that there is heavy smartphone dependence (55.6%) and that this has an influence on severe nomophobia (43.7%). The Chi-Square value obtained from the analysis is 85.629a; this value is greater than = 5%, and the hypothesis is rejected. In conclusion, there is a relationship between smartphone dependence and nomophobia in adolescents at MAN-1 Bogor City. There are suggestions that schools are expected to be able to motivate teachers to temporarily turn off the internet when teaching and learning activities are in progress, give group assignments so that there is more interpersonal communication between students, and hold class picket activities so that there is more interaction to minimize the occurrence of smartphone dependence and nomophobia in adolescents
HUBUNGAN TINGKAT STRESS DENGAN KEJADIAN INSOMNIA PADA LANJUT USIA DI BALAI REHABILITASI SOSIAL LANJUT USIA BUDHI DHARMA KOTA BEKASI Pipit Pipit; Agus Sumarno
Afiat Vol 6 No 1 (2020): Jurnal Afiat : Kesehatan dan Anak
Publisher : Jurnal Afiat : Kesehatan dan Anak

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34005/afiat.v6i1.2516

Abstract

Penuaan merupakan proses alamiah yang tidak dapat dihindari, berjalan terus menerus dan berkesinambungan. Pada lanjut usia, kondisi dan fungsi tubuh akan semakin menurun, sehingga semakin banyak keluhan yang terjadi. Kondisi ini juga menimbulkan berbagai dampak buruk bagi fisik dan psikis lansia, antara lain kecemasan, stress, gangguan mood, gangguan tidur, dan substance abuse yang nantinya akan berujung pada kualitas hidup lanjut usia. Tujuan penelitian Untuk mencari hubungan antara tingkat stres dengan kejadian insomnia pada lanjut usia di Balai Rehabilitasi Sosial Lanjut Usia Budhi Dharma Kota Bekasi. Metode penelitian Kuantitatif dengan desain penelitian deskriptif korelasional serta menggunakan pendekatan cross sectional. Teknik pengambilan sampel yaitu total sampling. Sampel pada penelitian ini berjumlah 45 responden. Pengambilan data menggunakan kuesioner dan wawancara. teknik analisis data menggunakan chi-square. Hasil penelitian menggunakan Chi-Square untuk melihat adanya hubungan antara tingkat stres dengan kejadian insomnia, hasil nilai p atau Asym. Sig. (2-sided) = 0,005 lebih kecil dari α = 5% (0,05), maka hipotesis H0 ditolak dan Ha diterima. Simpulan Terdapat hubungan antara tingkat stres dengan kejadian insomnia pada lansia di Balai Rehabilitasi Sosial Lanjut Usia Budhi Dharma Kota Bekasi dengan tingkat hubungan yang kuat. Saran peneliti menganjurkan agar Balai Rehabilitasi Sosial Lanjut Usia Budhi Dharma Kota Bekasi.mengadakan terapi aktivitas kelompok yang lebih bervariasi, memberikan fasilitas terbaik, dan memberikan terapi farmakologis atau psikologis untuk lansia.
HUBUNGAN KETERGANTUNGAN SMARTPHONE DENGAN NOMOPHOBIA PADA REMAJA DI MADRASAH ALIYAH NEGERI 1 KOTA BOGOR TAHUN 2022 Gianika Salsa Raharja; Agus Sumarno
Afiat Vol 9 No 2 (2023): Jurnal Afiat : Kesehatan dan Anak
Publisher : Jurnal Afiat : Kesehatan dan Anak

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34005/afiat.v9i2.3483

Abstract

Masa remaja ialah masa konflik karena biasanya remaja ingin merasa bebas namun orang tua membatasi kebebasan remaja. Ada banyak permasalahan ketika remaja sedang berada di fase penyesuaian diri yaitu kenakalan remaja seperti merokok, pergaulan bebas, dan ketergantungan smartphone. Ketergantungan smartphone menyebabkan pengguna menjadi tidak dapat mengontrol dirinya ketika menggunakan smartphone. Jika remaja tidak dapat mengontrol dirinya ini mengarah pada gangguan kecemasan baru yang disebut nomophobia. Selain nomophobia ada beberapa dampak dari ketergantungan smartphone seperti perilaku konsumtif, psikologis terganggu dan berkurangnya relasi sosial. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan ketergantungan smartphone dengan nomophobia pada remaja di MAN 1 Kota Bogor. Metode Penelitian deskriptif korelasi. Sampel diambil dengan teknik Proporsional Random Sampling sebanyak 151 responden. Teknik analisis penelitian menggunakan analisis univariat dan bivariat menggunakan Chi-Square α= 5%. Hasil Penelitian menunjukkan ketergantungan smartphone berat sebanyak (55.6%) dan memiliki pengaruh pengaruh pada nomophobia berat sebanyak (43.7%). Dari hasil analisis diperoleh value Chi-Square 85.629a nilai ini lebih besar dari a= 5% maka hipotesis tolak H0. Simpulan terdapat hubungan antara ketergantungan smartphone dengan nomophobia pada remaja di MAN 1 Kota Bogor. Saran agar sekolah diharapkan dapat memberikan motivasi terhadap para guru untuk menonaktifkan internet sementara waktu saat Kegiatan Belajar Mengajar sedang berlangsung, memberikan tugas kelompok agar lebih banyak komunikasi interpersonal antar siswa dan mengadakan kegiatan piket kelas agar lebih banyak interaksi untuk meminimalisir terjadinya ketergantungan smartphone dan nomophobia pada remaja.