I Made Sujana
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas PGRI Mahadewa Indonesia

Published : 6 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

PENERAPAN METODE DRILL UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGGAMBAR TAS OLEH SISWA KELAS IV SD N 18 SESETAN KECAMATAN DENPASAR SELATAN Ni Made Sri Widyastuti; I Made Sujana; Sidi Artajaya Gede
Batarirupa: Jurnal Pendidikan Seni Vol. 1 No. 1 (2021): Batarirupa: Jurnal Pendidikan Seni
Publisher : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (161.792 KB) | DOI: 10.59672/batarirupa.v1i1.1611

Abstract

Tujuan penelitian siswa kelas IV SD N 18 Sesetan Kecamatan Denpasar Selatan mampu meningkatkan kemampuan menggambar tas dengan menerapkan metode drill. Teori-teori yang digunakan dalam penelitian ini (1) teori observasi, (2) metode drill, pemberian tugas. Subjek peneliti ini adalah siswa kelas IV SD N 18 Sesetan Denpasar Kecamatan Selatan tahun pelajaran 2017/2018. Penelitian ini menggunakan rumus analisis deskriptif kuantitatif dengan penggunaan mean untuk mengetahui hasil prestasi siswa dalam setiap siklus. Dalam istilah sehari-hari disebut dengan angka rata-rata, sehingga didapat pada Siklus I yaitu: 70,84, dengan ketagori baik. Sedangkan pada Siklus II yaitu: 77,68 dengan kategori sangat baik. Jadi kenaikan prestasi siswa menunjukkan hasil menggambar tas yang baik didalam proses Kegiatan Belajar Mengajar (KBM). Yaitu siswa dapat lebih disiplin dan bisa bertanggung jawab akan tugas yang diberikan oleh guru, suasana kelas menjadi menyenangkan.
SENI LUKIS BALI MODERN KONTEMPORER KARYA IDA BAGUS ALIT SUATU KAJIAN ESTETIKA I Made Sujana; I Nyoman Putrayasa; Putu Agus Permanamiarta
Batarirupa: Jurnal Pendidikan Seni Vol. 1 No. 2 (2021): Batarirupa: Jurnal Pendidikan Seni
Publisher : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (390.893 KB)

Abstract

Seni rupa di Bali tidak lepas dari berkembangnya ilmu pengetahuan, teknologi, dan pengaruh dari luar. Salah satu seni rupa bali adalah seni lukis bali modern kontemporer karya Ida Bagus Alit. Seni lukis yang di buat dengan memadukan berbagai teknik,baik manual maupun moderen namun tidak lepas dari akar budaya bali sebagai sumber inspirasinya dalam mencptakan seni lukis bali modern kontemporer, sehingga karya yang diciptakan sangat berbeda dengan karya seni lukis yang ada pada umumnya. Pada penelitian ini menggunakan teori perubahan, kreativitas dan estetika. Menggunakan metode pendekatan kualitatif serta didukung teknik pengumpulan data, kepustakaan, observasi, wawancara, dokumentasi dan analisis data. Dengan demikian maka karya yang diciptakan oleh Ida Bagus Alit lebih memadukan gaya realis dan modern kontemporer , Sebagai ciri khas karyanya dengan garis-garis pecah seribu.
NILAI PENDIDIKAN KARAKTER DALAM PEMBUATAN PAYASAN BARONG PLASTIK I Wayan Agus Sudiarta Yadnya; Agus Mediana Adiputra; I Made Sujana
Batarirupa: Jurnal Pendidikan Seni Vol. 2 No. 1 (2022): Batarirupa: Jurnal Pendidikan Seni
Publisher : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.5281/zenodo.7302463

Abstract

Penelitian ini memiliki dua tujuan yaitu tujuan umum dan tujuan khusus, tujuan umum penelitian ini untuk mendeskripsikan nilai pendidikan karakter dalam pembuatan payasan barong plastik, sedangkan tujuan khusus penelitian ini adalah mengetahui nilai pendidikan karakter dalam pembuatan payasan barong plastik. Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif yang bersumber dari pada primer dan sekunder. Metode pengumpulan data dalam penelitian ini adalah metode dokumentasi, wawancara dan observasi, Dan Metode untuk menganalisis data dalam penelitian ini menggunakan metode identifikasi data, reduksi data, penyajian pengolahan data, menarik kesimpulan (verifikasi). Hasil penelitian ini ditemukan enam nilai-nilai pendidikan karakter dalam pembuatan payasan barong plastik yaitu: kreatif, rasa ingin tahu, kerja keras, disiplin, kesabaran, dan tanggung jawab berdasarkan empat tahapan pembuataan payasan diantaranya adalah tahap pertama pengolahan sampah plastik, tahap kedua pemberian ukiran pada media plastik, tahap ketiga pemberian kaca pada media yang telah diberi ukiran (nyangkok), dan tahap keempat pemberian batas dari bentuk ukiran menggunakan kabel (nyibeh payasan)
VISUALISASI IMAGINE GANESHA SEBAGAI MEDIA KOMUNIKASI VISUAL DALAM SENI PATUNG I Nyoman Putrayasa; I Putu Karsana; I Made Sujana
Stilistika : Jurnal Pendidikan Bahasa dan Seni Vol. 9 No. 1 (2020): Stilitika: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Seni
Publisher : Program Studi Pendidikan Bahasa Indonesia dan Daerah Universitas PGRI Mahadewa Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (599.772 KB)

Abstract

Secara harfiah komunikasi visual berarti proses transformasi ide dan informasi dalam bentuk yang dapat dibaca dan ditanggapi. Komunikasi visual, berkaitan erat dengan dunia seni rupa, simbol-simbol, fotografi, tipografi, desain grafis, ilustrasi lukisan, patung, dan lain-lain. seni patung juga dapat digunakan sebagai media komunukasi untuk menyampaikan informasi, pesan, saran, makna, dan lain sebagainya yang berkaitan dengan fenomena lingkungan atau ungkapan pengalaman pribadi seniman. Dahulu patung Ganesha difungsikan sebagai sarana pemujaan ditempatkan di pura atau tempat-tempat suci lainnya. Ganesha dalam bahasa Sanskerta terdiri atas kata “gana” dan “isha”. Kata gana berati kelompok, orang banyak, atau sistem pengelompokan, dan kata Isha berati penguasa atau pemimpin. Dalam penciptaan karya penulis mengangkat judul Visualisasi Imagine Ganesha sebagai media komunikasi visual dalam seni patung untuk mengkomunikasikan pengalaman pribadi penulis terhadap filosofi simbol simbol pemujaan dalam agama hindu. Karya diwujudkan dengan menyederhanaan melalui teknik deformasi bentuk. Literally visual communication means the process of transforming ideas and information in a form that can be read and responded to. Visual communication is closely related to the world of fine arts, symbols, photography, typography, graphic design, painting illustrations, sculpture, and others. Sculpture can also be used as a communication medium to convey information, messages, suggestions, meanings, and so on relating to environmental phenomena or the expression of an artist's personal experience. In the past, the Ganesha statue was functioned as a means of worship and placed in temples or other holy places. Ganesha in Sanskrit consists of the words "gana" and "isha". The word gana means group, crowd, or grouping system, and the word Isha means ruler or leader. In the creation of the work, the author carries the title Visualization Imagine Ganesha as a visual communication medium in sculpture to communicate the author's personal experience of the philosophy of symbols of worship in Hinduism. The work is realized by simplifying the form deformation technique.
PROSES PEMBUATAN PATUNG BARONG SEBAGAI IKON DESA BATUBULAN I Nyoman Putrayasa; I Putu Karsana; I Made Sujana
Stilistika : Jurnal Pendidikan Bahasa dan Seni Vol. 10 No. 2 (2022): Stilistika: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Seni
Publisher : Program Studi Pendidikan Bahasa Indonesia dan Daerah Universitas PGRI Mahadewa Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (408.097 KB) | DOI: 10.5281/zenodo.6984130

Abstract

Desa Batubulan merupakan Desa yang terkenal dengan kesenian tari barong dan keris, sejak tahun 1930an, sehingga Desa Batubulan sangat dikenal dengan istilah kesenian Barong and Kris dance. Kesenian ini masi dilakoni oleh masyarakat Batubulan hingga saat ini. Selain dalam seni pertunjukan, masyarakat Batubulan juga mewujudkan barong dalam bentuk patung monumental yang dipasang pada simpang tiga desa Tegal Tamu sebagai ikon desa Batubulan. Patung barong dapat dikatakan sebagai ikon Desa Batubulan karena Patung Barong diwujudkan menyerupai Barong yang sedang menari dengan gerakan nyimbar. Pembuatan patung barong dilakukan dengan beberapa proses diantaranya: 1. eksplorasi Atau pencarian ide, 2. Eksperimen atau perancangan, 3. Perwujudan. Pembuatan patung Barong menggunakan bahan beton dengan kontruksi besi.
SENI PATUNG BALI MODERN KONTEMPORER: SUATU KAJIAN ESTETIKA I Made Sujana; I Nyoman Putrayasa ͥ; I Putu Karsana
Stilistika : Jurnal Pendidikan Bahasa dan Seni Vol. 11 No. 1 (2022): Stilitika: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Seni
Publisher : Program Studi Pendidikan Bahasa Indonesia dan Daerah Universitas PGRI Mahadewa Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1607.383 KB) | DOI: 10.5281/zenodo.7420464

Abstract

Seni rupa Bali pada dasarnya merupakan bagian dari kehidupan masyarakat bali yang diwarisi sejak zaman prasejarah. Bentuk-bentuk seni rupa tersebut masih hidup dan berkembang hingga kini. Dalam hal ini tidak lepas dari faktor tradisi budaya, adat –istiadat. Salah satu seni rupa bali tersebut adalah seni patung. Seni patung di bali khususnya, dalam perkembangannya tidak lepas pula pengaruh-pengaruh dari luar, serta seniman yang sangat kreatif, sehingga banyak muncul jenis dan model seni patung di Bali. Dengan demikian banyak para pakar ataupun peneliti untuk melakukan riset untuk meneliti tentang seni patung di Bali. Penulis meneliti tentang seni patung Bali modern kontemporer, menggunakan metode kualitatif deskriptif dengan pendekatan teori perubahan, teori kreativitas dan teori estetika, yang didukung dengan teknik pengumpulan data, analisis data serta studi pustaka. Dengan perpaduan teori ini dapat terungkap bahwa seni patung Bali yang dikembangkan dan diolah sedemikian rupa, dengan teknik finishing modern,sehingga tampak seperti kekinian atau bali modern kontemporer.