laelatus syifa sari agustina
Unknown Affiliation

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Relaxation in Children: Method to Reduce the Negative Effects of Using Gadgets on the Alpha Generation laelatus syifa sari agustina; afia fitriani; Mahardika Supratiwi
Jurnal Psikologi TALENTA Vol 5, No 2 (2020): Maret
Publisher : Universitas Negeri Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (163.727 KB) | DOI: 10.26858/talenta.v5i2.12755

Abstract

Generasi Alpha adalah generasi yang memiliki tingkat keakraban yang tinggi dengan teknologi, bahkan sudah dialami sejak bayi. Mereka sangat akrab dengan penggunaan leptop, komputer, HP, tab dan perangkat gadget yang sangat dipenuhi stimulus audia dan visual dalam sekali tempo. Anak generasi Alpha biasa menghabiskan waktu dengan gadget secara berlebih tanpa menyadarinya. Pemakaian gadget pada generasi alpha bukan tidak membawa resiko, anak yang bermain video game menunjukkan fungsi visual yang lebih aktif menghasilkan gejala yang mirip dengan hiperaktivitas dan menurunkan daya konsentrasi. Pemakaian gadget bahkan dapat menurunkan prestasi anak didunia akademik. Untuk meningkatkan daya konsentrasi, bisa dilakukan dengan mengaktifkan sensasi dalam tubuh, sehingga tubuh berada dalam keadaan yang rileks dan suasana yang menyenangkan, karena dalam keadaan tegang seseorang tidak akan dapat menggunakan otaknya dengan maksimal. Relaksasi merupakan sebuah teknik untuk me-relaks-kan fisik maupun batin. Relaksasi dipandang efektif mengurangi dampak negatif sebagai akibat dari pengaruh penggunaan gadget. Metode yang digunakan adalah dengan melakukan literatur review. Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh relaksasi dan menyusun instrumen relaksasi yang tepat dilakukan kepada anak. Hasil menunjukkan bahwa relaksasi dapat meningkatkan kesadaran dan menurunkan ketegangan pada individu. Dan dalam prosesnya, relaksasi meliputi 3 fase yaitu loosening up, letting go dan going to close.  Keyword : relaksasi, gadget, generasi alpha, anak
Parenting in Digital Era: Issues and Challenges in Educating Digital Natives mahardika supartiwi; Laelatus Syifa Sari Agustina; Afia Fitriani
Jurnal Psikologi TALENTA Vol 5, No 2 (2020): Maret
Publisher : Universitas Negeri Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (208.317 KB) | DOI: 10.26858/talenta.v5i2.12756

Abstract

Perkembangan teknologi dan informasi saat ini membawa perubahan yang besar bagi kehidupan manusia. Apalagi dengan munculnya internet dan media digital (smartphone, tablet, laptop, televisi), individu menjadi sangat mudah dalam mengakses berbagai macam informasi. Tidak hanya orang dewasa, anak-anak, bahkan balita saat ini sudah terpapar media digital. Anak-anak dan remaja yang sejak lahir sudah mengenal media digital ini sering diistilahkan sebagai generasi digital natives (DNs). Generasi DNs ini mendapatkan kemudahan yang ditawarkan oleh perkembangan teknologi tersebut, tetapi ternyata tidak luput dari dampak negatif yang menyertai. Penggunaan gadget yang berlebihan pada anak dapat menjadi pemicu munculnya kecanduan terhadap gadget, kerusakan mata, timbulnya stres, bahkan mengarah pada depresi. Melihat fenomena tersebut, maka diperlukan adanya pendampingan oleh orangtua pada saat anak mengakses media digital. Pengasuhan yang tepat dari orangtua dapat membentengi diri anak ketika mengakses media digital dan internet. Tujuan penulisan artikel ini adalah untuk memaparkan pengasuhan orangtua pada era digital. Berdasarkan studi literatur, didapatkan kajian mengenai tahapan pengasuhan orangtua dalam penggunaan media digital berdasarkan model teori perkembangan dan beberapa strategi yang dapat digunakan orangtua untuk mendampingi anaknya dalam berselancar di dunia maya. Kata kunci: digital natives; pengasuhan; media digital; strategi
Hubungan antara Growth Mindset dan Grit Akademik pada Mahasiswa Bekerja Aisya Azlina Mayshita; Fadjri Kirana Anggarani; Laelatus Syifa Sari Agustina
Jurnal Ilmiah Psikologi Candrajiwa Vol 8, No 1 (2023): Jurnal Ilmiah Psikologi Candrajiwa
Publisher : UNS Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20961/jip.v8i1.69360

Abstract

Abstract. Academic grit is a behavior to maintain perseverance and enthusiasm in achieving long-term goals. To increase grit, growth mindset is needed. Individuals with a growth mindset believe that their abilities can be continuously improved with certain effort and hard work. This study aims to determine the relationship between growth mindset and academic grit in working college students of UNS with 86 students used as sample which determined by incidental sampling technique. The measurement tools used are the growth mindset scale (α=0.913) and the academic grit scale (α=0.869). The data was processed using a simple linear regression analysis technique and showed a positive and significant relationship between the two variables with Fcount>Ftable (89.626 > 3.96) and R is 0.718 (strong correlation). R2 is 0.516 which can be interpreted that the growth mindset variable in this study has 51,6% effectively contributed to the academic grit variable.Abstrak. Grit akademik merupakan perilaku untuk mempertahankan ketekunan dan semangat dalam mencapai tujuan jangka panjang. Grit dapat ditingkatkan dengan growth mindset. Individu dengan growth mindset meyakini bahwa kemampuan seseorang dapat terus ditingkatkan dengan usaha dan kerja keras. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara growth mindset dan grit akademik pada mahasiswa UNS yang bekerja dengan sampel sebanyak 86 mahasiswa yang ditentukan melalui teknik incidental sampling. Alat ukur yang digunakan adalah skala growth mindset (α=0,913) dan skala grit akademik (α=0,869). Data diolah menggunakan teknik analisis regresi linear sederhana dan menunjukkan adanya hubungan positif antara kedua variabel dengan Fhitung>Ftabel (89,626 > 3,96) dan R sebesar 0,718 (korelasi kuat). R2 sebesar 0,516 dengan artian variabel growth mindset memiliki sumbangan efektif sebesar 51,6% terhadap variabel grit akademik.