Claim Missing Document
Check
Articles

Found 27 Documents
Search

Gender Stereotypes and Self-Efficacy as Determinants of the Glass Ceiling Effect: A Study of Female Civil Servants in Central Java Firdausia, Salsabila; Yusuf, Munawir; Anggarani, Fadjri Kirana
Jurnal Psikologi Vol 47, No 1 (2020)
Publisher : Faculty of Psychology, Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/jpsi.43729

Abstract

Glass ceiling refers to the obstruction of opportunities for female employees to get promoted to higher positions, despite being qualified and having achievements, due to gender discrimination. This study aimed to identify the relationship between gender stereotypes and self-efficacy with the glass ceiling phenomenon experienced by female civil servants in Central Java. Sixty female civil servants were involved as samples. This study used three instruments: glass ceiling scale (α = 0.855), gender stereotypes scale (α = 0.933), and self-efficacy scale (α = 0.879). The data was processed using linear regression analysis. The findings revealed that there was a strong correlation (r = 0.803) between gender stereotypes (β1 = 0.377) and self-efficacy (β2 = -0.431) with the glass ceiling phenomenon experienced by female civil servants in Central Java.
Disinhibisi Online sebagai Mediator Hubungan antara Kebingungan Identitas dan Cyberbullying pada Remaja Anggarani, Fadjri Kirana; Amalia, Fitri
Jurnal Psikologi Teori dan Terapan Vol 11, No 2 (2021)
Publisher : Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (283.291 KB) | DOI: 10.26740/jptt.v11n2.p116-127

Abstract

Cyberbullying behavior utilized the use of digital technology and the internet as a medium for bullying. The purpose of this study was to examine the function of online disinhibition as a mediator of the relationship between identity confusion and cyberbullying in adolescents. Participants in the study were 12 to 15 years old or adolescents, which consisted of 151 men and 196 women. Data collection was performed using 3 scales namely the Cyberbullying Behavior Scale, the identity confusion scale, and the online disinhibition scale. The data obtained were tested using regression analysis with mediator variable with the help of IBM SPSS Statistics 21.0. The results showed that there was an effect of online disinhibition mediation on the relationship of identity confusion with cyberbullying. The result of MacKinnon analysis shows that the direct effect gives a bigger effect than the indirect effect.The results of the additional analysis show that males do more cyberbullying behavior; the higher the duration of internet and social media use, the more cyberbullying behavior that will be carried out by adolescents. These results indicated that adolescents and cyberbullying have many factors that required further research.Keywords: Cyberbullying, online disinhibition, identity confusion, adolescents Abstrak: Perilaku cyberbullying memanfaatkan penggunaan teknologi digital dan internet sebagai media untuk melakukan aksi bullying. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menguji fungsi disinhibisi online sebagai mediator hubungan antara kebingungan identitas dan cyberbullying pada remaja. Partisipan dalam penelitian berusia 12 sampai dengan 15 tahun atau remaja yang terdiri dari 151 laki-laki dan 196 perempuan. Pengumpulan data dilakukan menggunakan 3 skala yaitu Skala Perilaku Cyberbullying, Skala kebingungan identitas, dan Skala disinhibisi online. Data yang diperoleh diuji menggunakan analisis regresi dengan melibatkan variabel mediator dengan bantuan IBM SPSS Statistics 21.0. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada pengaruh mediasi disinhibisi online pada hubungan kebingungan identitas dengan cyberbullying. Perhitungan peranan menggunakan MacKinnon diperoleh hasil bahwa efek langsung memberikan peran lebih besar dibandingkan efek tidak langsung. Hasil analisis tambahan menunjukkan bahwa laki-laki lebih banyak melakukan perilaku cyberbullying; semakin tinggi durasi penggunaan internet dan sosial media semakin banyak pula perilaku cyberbullying yang akan dilakukan remaja. Hasil ini menunjukkan bahwa remaja dan cyberbullying memiliki banyak faktor yang memerlukan penelitian lanjutan.
HUBUNGAN ANTARA CINTA DIRI DAN PENERIMAAN DIRI DENGAN PERILAKU DIET PADA MODEL WANITA DEWASA AWAL DI SURAKARTA Shinta Adiana Agustin; Suci Murti Karini; Fadjri Kirana Anggarani
Jurnal Sains Psikologi Vol 8, No 1 (2019)
Publisher : Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (290.723 KB)

Abstract

Tujuan penelitian ini untuk mengetahui (1) hubungan antara citra diri dan penerimaan diri dengan perilaku diet, (2) hubungan antara citra diri dengan perilaku diet, dan (3) hubungan antara penerimaan diri dengan perilaku diet pada model wanita dewasa awal. Penelitian ini menggunakan 55 anggota model di Agensi FS Model dan Limited Model Surakarta yang dipilih dengan purposive sampling. Analisis data dilakukan dengan menggunakan regresi linear berganda dan korelasi Pearson. Hasil regresi linear berganda menunjukkan nilai  >  (9,973 > 3,16), dengan nilai R=0,52, dan sig=0,000 (p<0,05). Hasil uji korelasi Pearson antara citra diri dengan perilaku diet menunjukkan = -0,49 (p<0,05), dan hasil uji korelasi Pearson antara penerimaan diri dengan perilaku diet menunjukkan = -0,491 (p<0,05). Kesimpulan dari penelitian ini yaitu terdapat hubungan yang signifikan, kuat, dan negatif antara citra diri dan penerimaan diri dengan perilaku diet.Kata Kunci: citra diri, penerimaan diri, perilaku diet, model.DOI: http://dx.doi.org/10.17977/um023v8i12019p177
Peningkatan Syukur Penduduk Miskin Melalui Intervensi Pelatihan Syukur di Surakarta Fadjri Kirana Anggarani; Tri Rejeki Andayani; Nugraha Arif Karyanta
JIP (Jurnal Intervensi Psikologi) Vol. 5 No. 2 (2013)
Publisher : Universitas Islam Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20885/intervensipsikologi.vol5.iss2.art1

Abstract

Penelitian ini bermaksud menguji efektivitas pelatihan syukur untuk meningkatkan kebersyukuran penduduk miskin di Surakarta. Hipotesis penelitian yang diajukan adalah penduduk miskin yang mengikuti pelatihan syukur lebih tinggi kebersyukurannya dibanding penduduk miskin yang tidak mengikuti pelatihan syukur. Subjek penelitian ini adalah warga penduduk miskin dari suatu wilayah RT di Surakarta berjumlah 19 orang. Desain penelitian kuasi eksperimen ini adalah pretest-posttest control group design dengan kelompok eksperimen 10 orang yang diberi pelatihan syukur sebanyak 4 kali dan kelompok kontrol 9 orang. Metode pengumpulan data dilakukan melalui modul pelatihan dan Gratitude Resentment and Appreciation Test (GRAT). Berdasarkan hasil perhitungan uji Independent Sample T Test diperoleh t hitung 3,870 > t tabel 1,740 dan p 0,001 < 0,05. Sedangkan hasil perhitungan uji Paired Sample T Test diperoleh t hitung 4,294 > t tabel 2,262 dan p 0,002 < 0,05. Hasil tersebut menunjukkan bahwa pelatihan syukur berpengaruh terhadap peningkatan kecenderungan syukur pada penduduk miskin di Surakarta.
PERMAINAN TRADISIONAL SEBAGAI BENTUK PROMOTIF NILAI ANTI KORUPSI ANAK USIA DINI Pratista Arya Satwika; Mahardika Supratiwi; Fadjri Kirana Anggarani; Rini Setyowati
Wacana Vol 9, No 2 (2017)
Publisher : UNS Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (244.239 KB) | DOI: 10.13057/wacana.v9i2.115

Abstract

PERMAINAN TRADISIONAL SEBAGAI BENTUK PROMOTIF NILAI ANTI KORUPSI ANAK USIA DINI Pratista Arya Satwika, Mahardika Supratiwi, Fadjri Kirana Anggarani, Rini Setyowati Program Studi Psikologi, Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret   ABSTRAK Perilaku korupsi telah menjadi budaya dan memberikan dampak kerugian di masyarakat. Promosi nilai anti korupsi seperti jujur, disiplin, tanggung jawab, berani, peduli, kerja keras, sederhana, mandiri, dan adil perlu diberikan sejak dini serta berkelanjutan, sehingga menampakkan dampak nyata di masa mendatang. Permainan tradisional dapat dibedakan menjadi dua, yaitu dengan dan tanpa alat. Permainan tradisional menggunakan alat yang akan diberikan adalah Dakon, Benthik, dan Main Kelereng, sedangkan permainan tanpa alat adalah Becak-becakan, Gobak Sodor, dan Kontrakol. Permainan tradisional dapat dilaksanakan dengan memanfaatkan model pembelajaran pendekatan taktis (teaching games for understanding) agar anak memahami apa dan mengapa tujuan permainan dilakukan. Pendampingan permainan tradisional diberikan kepada siswa taman kanak-kanak usia empat sampai tujuh tahun di Surakarta. Hasil pengabdian yang telah dilakukan didapatkan bahwa pendampingan pemberian permainan tradisional siswa taman kanak-kanak terbukti telah meningkatkan pemahaman siswa terhadap nilai anti korupsi.   Kata kunci : permainan tradisional, nilai antikorupsi, anak usia dini
Konsep Kemiskinan (Subjektif) dalam Benak Masyarakat Indonesia: Konstruk dan Indikatornya Tri Rejeki Andayani; Hardjono Hardjono; Fadjri Kirana Anggarani
Jurnal Psikologi Sosial Vol 17 No 2 (2019): August
Publisher : Fakultas Psikologi Universitas Indonesia dan Ikatan Psikologi Sosial-HIMPSI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (216.826 KB) | DOI: 10.7454/jps.2019.11

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan konsep kemiskinan subjektif dan menguji indikator-indikatornya. Untuk itu, penelitian dengan pendekatan Psikologi Indigenous ini dilakukan melalui dua tahap studi. Total sampel penelitian ini sebanyak 283 responden, terdiri dari 148 responden dalam Studi 1 dan 135 responden dalam Studi 2. Pengumpulan data Studi 1 dengan kuesioner pertanyaan terbuka dan analisis data menggunakan teknik analisis isi, sedangkan pengumpulan data Studi 2 dengan Skala Kemiskinan Subjektif yang disusun berdasarkan temuan Studi 1. Teknik Analisis Faktor Eksploratori dilakukan untuk menemukan indikator-indikator dari dimensi kemiskinan subjektif. Hasil Studi 1 menunjukkan bahwa kemiskinan subjektif pada mahasiswa merepresentasikan adanya perasaan dan/atau pemikiran yang menilai dirinya berada dalam keterbatasan material, spiritual, intelektual, emosional, dan relasional. Hasil Studi 2 membuktikan indikator perilaku dalam aspek kemiskinan subjektif yang dihasilkan pada Studi 1 sebelumnya terbukti mampu menjelaskan konstruk kemiskinan subjektif.
Pengaruh Pendidikan Literasi Keuangan dengan Pendekatan Bermain Peran pada Anak Usia Dini Fadjri Kirana Anggarani; Rini Setyowati; Pratista Arya Satwika; Tri Rejeki Andayani
Jurnal Obsesi : Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini Vol 6, No 5 (2022)
Publisher : LPPM Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/obsesi.v6i5.1920

Abstract

Pendidikan keuangan harus dimulai pada anak usia dini. Literasi keuangan bertujuan mempersiapkan siswa membuat keputusan keuangan yang akan dihadapi sebagai orang dewasa. Sayangnya, kebanyakan orang tua berpendapat bahwa anak-anak sebaiknya diajarkan mengelola uang atau yang dikenal sebagai literasi keuangan saat remaja. Penelitian ini bertujuan mengetahui pengaruh literasi keuangan dengan pendekatan bermain peran pada anak usia dini. Metode yang digunakan di dalam penelitian ini menggunakan pendekatan eksperimen kuasi dengan desain one group pretest-posttest. Studi melibatkan anak usia dini berjumlah empat puluh enam anak. Instrumen yang digunakan adalah media pendidikan literasi keuangan, pengukuran pengetahuan dan pengukuran situasi pembelajaran kelas. Hasil validasi Subject Matter Experts (SME) menunjukkan buku literasi keuangan yang digunakan memiliki konten yang sesuai dengan tujuannya. Uji pengaruh pada pengetahuan literasi keuangan dan lingkungan pembelajaran kelas adalah signifikan. Maka, dapat disimpulkan terdapat pengaruh pendidikan literasi keuangan dengan pendekatan bermain peran terhadap anak usia dini.
Mapping the Challenges in Distance Learning for Students with Disabilities during Covid-19 Pandemic: Survey of Special Education Teachers Mahardika Supratiwi; Munawir Yusuf; Fadjri Kirana Anggarani
International Journal of Pedagogy and Teacher Education Vol 5, No 1 (2021): International Journal of Pedagogy and Teacher Education
Publisher : The Faculty of Teacher Training and Education (FKIP), Universitas Sebelas Maret, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20961/ijpte.v5i1.45970

Abstract

The rapid spread of the Covid-19 virus has had an impact on various aspects of life, such as the economy, education, and socialisation. One of the social distancing policies in the field of education is the application of distance learning at the preschool, primary school, secondary school, special school, and college education levels. Its implementation has led to challenges for teachers, students, and parents, especially students with disabilities (SWD). The purpose of this study is to identify the challenges faced by the special education teachers (SETs) who have been providing distance learning for children with special needs during the Covid-19 pandemic. The study was conducted using a survey method by distributing questionnaires via Google Forms to 226 SETs in Indonesia. Data analysis was conducted using descriptive statistics. The results show that most of the SETs (66%) stated that they had faced barriers to distance learning that came from parents, students, and other teachers, as well as technical barriers. According to the SETs’ perceptions, some of the barriers that came from parents included lack of coordination and communication, limited use of mobile phones, and limited time for parents to accompany the students. The barriers coming from students were boredom and their lack of abilities. Furthermore, the barriers from the SETs themselves included difficulties in adapting material to online learning, difficulties in monitoring and evaluating student progress, and the lack of direction and coordination from schools. Other technical barriers were the frequent blackouts and insufficient internet signal.  
Desain Aplikasi “SAPA” Berbasis Computer-Mediated Communication (CMC) untuk Efektivitas Komunikasi Mahasiswa Tunarungu Joko Slamet Saputro; Fadjri Kirana Anggarani; Arsy Anggrellangi
Jurnal Basicedu Vol 6, No 1 (2022): February, Pages 1-1500
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/basicedu.v6i1.1931

Abstract

Komunikasi antara penyandang disabilitas dengan orang normal masih sulit bahkan dengan adanya bahasa isyarat. Penelitian ini bertujuan untuk pengembangan aplikasi “SAPA” berbasis Computer-Mediated Communication (CMC) untuk efektivitas komunikasi antara tunarungu - tunanetra. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian pengembangan Research and Development (R & D). Penelitian pengembangan adalah model pengembangan sebuah produk dari mulai perancangan, validasi, pengujian produk, dan desiminasi produk secara luas. Tahapan pengembangan aplikasi pada penelitian ini meliputi; stdudi pendahuluan, perancangan produk, validasi produk, perbaikan produk, uji coba produk dan penyempurnaan produk final. Hasil pengujian aplikasi yang dilakukan didapatkan analisis yang berisi ouput Paired Samples Test menunjukkan nilai Sig.(2-tailed) adalah sebesar 0.000 < 0.05, maka H0 ditolak dan Ha diterima. Dapat ditarik kesimpulan bahwa, ada perbedaan rata – rata antara komunikasi mahasiswa pada saat sebelum dan sesudah menggunakan aplikasi “SAPA” yang artinya ada pengaruh pada penggunaan aplikasi “SAPA” untuk mengatasi masalah komunikasi mahasiswa tunarungu, tunanetra, non-disabilitas, dan dosen pengampu mata kuliah, sehingga tercipta komunikasi yang efektif dalam perkuliahan.
Studi Emosi Antarkelompok : Dampak Stimulus Berita dan Foto Wanita Bercadar pada Kelompok Tidak Bercadar Fadjri Kirana Anggarani; Tri Rejeki Andayani
Psycho Idea Vol 19, No 2 (2021): Psycho Idea
Publisher : Lembaga Publikasi Ilmiah dan Penerbitan (LPIP)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1052.636 KB) | DOI: 10.30595/psychoidea.v19i2.10435

Abstract

Pengelompokkan “teroris” pada beberapa pemberitaan nasional menjadi stigma terhadap kelompok perempuan bercadar. Penelitian ini bertujuan 1) Mengetahui pengaruh stimulus foto terhadap perbedaan emosi antarkelompok pada kelompok tidak bercadar dan 2) Mengetahui pengaruh stimulus berita terhadap perbedaan emosi antarkelompok pada kelompok tidak bercadar. Partisipan di dalam Studi 1 terbagi menjadi dua kelompok partisipan, yaitu partisipan FGD yang berjumlah 10 mahasiswa Universitas Sebelas Maret dan lima puluh partisipan yang dipilih dengan menggunakan incidental sampling untuk analisis deskriptif, uji reliabilitas stimulus berita dan foto dengan bantuan aitem pertanyaan emosi antarkelompok, serta eksplorasi emosi spesifik.  Hasil Studi 1 mendapatkan hasil bahwa foto dan berita pada stimulus 3 memiliki pengaruh terhadap timbulnya emosi positif, sedangkan stimulus 2 memiliki pengaruh terhadap timbulnya emosi negatif. Berdasarkan hasil kategorisasi di atas dapat diketahui bahwa beberapa emosi spesifik yang muncul adalah Kasihan, Takut, Aneh, Nyaman, Kagum, Senang, Marah, Risih, Miris, Ngeri, Netral, Damai, Kaget, dan Hormat. Studi 2 adalah melakukan uji eksperimen melalui Open Sesame dengan partisipan sebanyak 24 mahasiswa tidak bercadar (5 laki-laki, 19 perempuan, Musia = 19,83). Hasil uji Mann-Whitney menunjukkan bahwa terdapat perbedaan emosi positif yang dirasakan antara kelompok yang diberi stimulus foto 2 dengan kelompok yang diberi stimulus foto 3 (sig<0,05). Foto 3 memberikan emosi positif lebih tinggi daripada foto 2. Akan tetapi, tidak terdapat perbedaan emosi negatif yang dirasakan antara foto 2 dengan foto 3, serta tidak terdapat perbedaan emosi baik positif atau negatif pada stimulus berita.