Abdul Cholil
Jurusan Hama dan Penyakit Tumbuhan Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

Published : 5 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

KEANEKARAGAMAN JAMUR FILOPLAN TANAMAN KANGKUNG DARAT (Ipomoea reptans Poir.) PADA LAHAN PERTANIAN ORGANIK DAN KONVENSIONAL Tijani Ahmad Wijaya; Syamsuddin Djauhari; Abdul Cholil
Jurnal HPT (Hama Penyakit Tumbuhan) Vol. 2 No. 1 (2014)
Publisher : Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

  ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keanekaragaman jamur filoplan pada daun kangkung darat antara pertanian organik dan konvensional. Pada penelitian ini dilakukan metode eksplorasi dan komparasi hasil eksplorasi. Penelitian dilakukan di lahan kangkung darat di kecamatan Cemorokandang dan labotarorium penyakit tumbuhan, jurusan Hama dan Penyakit Tumbuhan Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya dari bulan Februari sampai Agustus 2013. Eksplorasi jamur filoplan dari daun kangkung darat yang dibudidayakan secara organik dan konvensional. Jamur filoplan yang teridentifikasi kemudian di hitung indeks keanekaragaman, keseragaman dan dominasi setiap genus yang diperoleh. Hasil menunjukkan bahwa pada lahan organik ditemukan 45 jenis jamur filoplan dengan jumlah 47 koloni dan 11 jamur filoplan yang tidak teridentifikasi. Pada lahan konvensional ditemukan 29 jenis jamur dengan jumlah 30 koloni dan 5 jamur filoplan yang tidak teridentifikasi. Indeks Keanekaragaman (H’) jamur filoplan tergolong kategori sedang karena pada lahan organik (1,6465) lebih tinggi dibandingkan dengan lahan konvensional (1,4571). Indeks keseragaman (E) tergolong kategori tinggi dengan nilai indeks pada lahan organik (0,9959) lebih rendah dibandingkan dengan lahan konvensional (0,9963). Indeks dominansi pada lahan konvensional (0,0356) lebih tinggi dari pada lahan organik (0,0231). Kata kunci: jamur filoplan, Ipomoea reptans, keanekaragaman, sistem pertanian
KEANEKARAGAMAN JAMUR ENDOFIT AKAR KANGKUNG DARAT (Ipomoea reptans Poir.) PADA LAHAN PERTANIAN ORGANIK DAN KONVENSIONAL Rezyta Tri Yuli Hapsari; Syamsuddin Djauhari; Abdul Cholil
Jurnal HPT (Hama Penyakit Tumbuhan) Vol. 2 No. 1 (2014)
Publisher : Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan keanekaragaman jamur endofit akar kangkung darat (Ipomoea reptans Poir.) yang dibudidayakan dengan sistem pertanian organik dan konvensional. Penelitian dilaksanakan pada bulan Februari-Agustus 2013. Pengambilan contoh akar kangkung darat pada lahan pertanian organik dan konvensional di Kelurahan Cemorokandang, Kecamatan Kedungkandang, Malang. Isolasi jamur endofit akar kangkung darat dilaksanakan di Laboratorium Penyakit Tanaman bagian Mikologi, Jurusan HPT FP-UB, Malang. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yakni metode eksplorasi dan komparasi antara lahan pertanian organik dengan konvensional. Hasil penelitian dapat diketahui bahwa jamur endofit yang ditemukan pada akar kangkung darat dari lahan pertanian organik (45 isolat) lebih banyak daripada lahan konvensional (41 isolat). Jamur endofit yang diperoleh dari lahan pertanian organik dan konvensional sebanyak 18 genus antara lain Acremonium sp., Aspergillus sp., Bo-tryotrichum sp., Botrytis sp., Cephalosporium sp., Colletotrichum sp., Curvularia sp., Cylindrocephalum sp., Fusarium sp., Helicosporium sp., Hyalodendron sp., Mastigosporium sp., Mycotypha sp., Nigrospora sp., Paecilomyces sp., Passalora sp., Torula sp., Trichoderma sp. Nilai indeks keanekaragaman jamur endofit akar kangkung darat pada lahan pertanian organik (3,807) dan konvensional (3,122) yang termasuk dalam kriteria keanekaragaman tinggi. Indeks keseragaman jamur endofit akar pada lahan pertanian organik (1,089) dan konvensional (0,947) termasuk dalam keseragaman tinggi. Nilai indeks dominansi jamur endofit akar pada lahan pertanian organik dan konvensional < 0,5 sebesar 0,044 dan 0,055 termasuk dalam kriteria rendah. Genus jamur endofit dominan yang terletak pada lahan pertanian organik dan lahan konvensional yaitu genus Fusarium sp. dan Cephalosporium sp. Kata kunci:    Keanekaragaman, jamur endofit, akar, kangkung darat, pertanian organik  
KETAHANAN BEBERAPA VARIETAS JAGUNG (Zea mays L.) TERHADAP SERANGAN PENYAKIT HAWAR DAUN (Exserohilum turcicum Pass. Leonard et Sugss.) Nur Latifahani; Abdul Cholil; Syamsuddin Djauhari
Jurnal HPT (Hama Penyakit Tumbuhan) Vol. 2 No. 1 (2014)
Publisher : Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAK Produksi jagung diperkirakan mengalami peningkatan sebesar 7,38% pada tahun 2012 namun, hingga tahun 2013 impor jagung masih tetap dilakukan. Hal ini dikarenakan masalah kadar air yang dinilai belum sesuai dengan standar industri pakan nasional dan akibat jamur patogen. Salah satu penyakit utama yang dapat mengakibatkan kehilangan hasil hingga 70% yaitu hawar daun yang disebabkan oleh jamur Exserohilum turcicum (Pass.) Leonard et Sugss (Ogliari et al., 2005). Penanaman varietas tahan merupakan cara pengendalian yang paling efektif dan dianjurkan karena aman bagi lingkungan. Pengujian beberapa varietas dilakukan di Desa Gunungsari, Kecamatan Bumiaji, Kota Batu. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan mempelajari tingkat ketahanan beberapa varietas tanaman jagung terhadap serangan penyakit hawar daun dan varietas yang paling tahan terhadap serangan penyakit hawar daun. Varietas yang diuji adalah Lokal Batu, P12, P23, P29, P31, P21, P27, NK 33, NK 22 dan PERTIWI 3 masing-masing diulang 3 kali dengan menggunakan Rancangan acak kelompok. Hasil penelitian menunjukkan bahwa varietas Lokal Batu, P12, P29, P31, NK 33, NK 22 dan Pertiwi 3 merupakan varietas agak tahan, varietas P23, P21 dan P27 merupakan varietas rentan. Tidak ada varietas tahan namun, varietas P29 merupakan varietas yang paling tahan di antara kesembilan varietas yang telah diuji karena rata-rata intensitas serangan paling rendah. Masa inkubasi yang lama menampakkan tingkat ketahanan tanaman yang lebih baik.   Keyword : ketahanan, hawar daun, Exserohilum turcicum, penyakit jagung
EKSPLORASI JAMUR ENDOFIT DAUN KACANG TANAH Arachis hypogaea L. DAN UJI ANTAGONIS TERHADAP PATOGEN Scleretium rolfsii Sacc. Virgin Ayu Presty Mindarsusi; Syamsuddin Djauhari; Abdul Cholil
Jurnal HPT (Hama Penyakit Tumbuhan) Vol. 3 No. 3 (2015)
Publisher : Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAK Kacang tanah (Arachis hypogaea L.) termasuk tanaman yang semua bagian tanamannya memiliki banyak manfaat. Namun serangan penyakit akibat Sclerotium rolfsii dapat menurunkan produksi kacang tanah.  Oleh karena itu, strategi dan cara baru untuk mengendalikan penyakit yang ramah lingkungan adalah menggunakan jamur endofit. Diperoleh 17 isolat jamur endofit yang berhasil diisolasi dari daun tanaman kacang tanah, yaitu terdiri dari 10 isolat teridentifikasi antara lain Cladosporium sp. 1, Cladosporium sp. 2, Penicillium sp, Aspergillus sp. 1, Aspergillus sp. 2, Aspergillus sp. 3, Rhizoctonia sp, Curvularia sp, Fusarium sp. 1, Fusarium sp. 2, serta 7 isolat tidak teridentifikasi antara lain isolat EK 1, isolat EK 2, isolat EK 3, isolat EK 4, isolat EK 5, isolat EK 6, isolat EK 7. Berdasarkan uji Duncan didapatkan 14 isolat yang berpotensi sebagai antagonis dan persentase daya antagonis tertinggi pada isolat EK6 sebesar 63,33%. Kata kunci: Jamur endofit, Sclerotium rolsii, uji antagonis, kacang tanah.
EKSPLORASI JAMUR ENDOFIT PADA DAUN KACANG HIJAU (Phaseolus radiotus L.) DAN UJI ANTAGONIS TERHADAP JAMUR Fusarium oxysporum Desi Herawati; Syamsuddin Djauhari; Abdul Cholil
Jurnal HPT (Hama Penyakit Tumbuhan) Vol. 3 No. 3 (2015)
Publisher : Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAK Kacang hijau (P. radiotus) merupakan tanaman yang mempunyai peran penting bagi manusia karena mengandung banyak zat gizi. Masalah yang dihadapi adalah masih rendahnya produksi kacang hijau. Salah satu penyebab rendahnya produksi kacang hijau adalah penyakit pada tanaman kacang hijau seperti penyakit layu fusarium (Fusarium oxysporum). Penelitian bertujuan untuk mengetahui keanekaragaman jamur endofit yang terdapat pada daun tanaman kacang hijau dan mengetahui kemampuan antagonis dari jamur endofit daun tanaman kacang hijau terhadap jamur patogen F. oxysporum. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah eksplorasi dan eksperimen. Jamur endofit yang diperoleh dari hasil isolasi daun kacang hijau sebanyak 16 isolat jamur dengan 12 isolat teridentifikasi antara lain Alternaria sp., Curvularia sp 1, Curvularia sp. 2, Curvularia sp. 3, Curvularia sp. 4, Curvularia sp. 5, Drechslera sp. 1, Drechslera sp. 2, Nigrospora sp. 1, Nigrospora sp. 2, Nigrospora sp. 3, Aspergillus sp. Serta 4 isolat yang tidak teridentifikasi antara lain endofit 1, endofit 2, endofit 3, dan endofit 4. Dari 16 jamur endofit yang diuji secara in-vitro mampu menekan pertumbuhan jamur patogen F. oxysporum. Persentase hambatan terbesar terdapat pada isolat Nigrospora sp. 1 dengan hambatan sebesar 47,78% dan Endofit 1 dengan persentase hambatan sebesar 47,30%. Sedangkan persentase hambatan terendah terdapat pada isolat Nigrospora sp. 3 dengan persentase hambatan sebesar 21,11%.   Kata kunci : Jamur Endofit, Kacang Hijau, Fusarium oxysporum