I Made Rio Dwijayanto
Universitas Triatma Mulya, Indonesia

Published : 8 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Self-Compassion: Studi Literatur Dina Wiffida; I Made Rio Dwijayanto; I Ketut Andika Priastana
Indonesian Journal of Health Research Vol. 5 No. 1 (2022): April
Publisher : Universitas Triatma Mulya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (174.996 KB) | DOI: 10.51713/idjhr.v5i1.47

Abstract

Pendahuluan. Self-compassion merupakan konsep baru yang berusaha menyikapi secara lebih sehat untuk menilai diri sendiri tanpa melibatkan evaluasi diri atau pun perbandingan sosial. Tinggi rendahnya self-compassion individu dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor. Faktor yang mempengaruhi self-compassion meliputi jenis kelamin, budaya, kepribadian, peran orang tua, usia, kecerdasan emosional dan lingkungan. Metode. Metode yang digunakan adalah literature review, dengan menggunakan strategi secara komprehensif seperti, pencarian database jurnal penelitian, pencarian melalui internet, tinjauan ulang artikel. Hasil. Berdasarkan studi literatur ditemukan beberapa faktor yang mempengaruhi self-compassion yaitu jenis kelamin, budaya, kepribadian, peran orang tua, usia, kecerdasan emosional dan lingkungan. Kesimpulan. Penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat tujuh faktor yang mempengaruhi self-compassion diantaranya ada jenis kelamin, budaya, kepribadian, peran orang tua, usia, kecerdasan emosional dan lingkungan. Kata kunci yang digunakan dalam pencarian artikel yaitu Self Compassion dan factor affect.
Hubungan Resiliensi terhadap Stres Kerja Perawat Rawat Inap di Rumah Sakit Umum Negara Rahmawati Ririn Ardilla; I Made Rio Dwijayanto; Dwi Prima Hanis Kusumaningtiyas
Indonesian Journal of Health Research Vol. 5 No. 1 (2022): April
Publisher : Universitas Triatma Mulya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (269.585 KB) | DOI: 10.51713/idjhr.v5i1.48

Abstract

Pendahuluan: Stres dalam dunia pekerjaan atau yang biasa dikenal dengan istilah stres kerja pada dasarnya menjadi suatu kondisi yang dapat terjadi pada setiap individu yang telah bekerja. Perawat merupakan suatu pekerjaan yang mempunyai pengaruh yang sangat penting untuk menentukan berhasilnya rumah sakit dalam memberikan perawatan kesehatan terhadap masyrakat. Tuntutan kerja berlebih yang dimiliki seorang perawat baik secara fisik maupun mental yang harus melakukan banyak pekerjaan dan harus diselesaikan dengan cepat terkadang dapat menyebabkan banyak kesalahan yang dilakukan, hal tersebut merupakan salah satu sumber pemicu stres kerja bagi perawat. Metode: penelitian ini termasuk analitik korelasional dengan rancangan penelitian yang digunakan adalah cross sectional dan pengambilan sampel menggunakan simple random sampling. Hasil: Perawat rawat inap di RSU Negara mayoritas umur < 30 tahun sebanyak 55 orang (60,4%), mayoritas pendidikan S1 sebanyak 52 orang (57,1%), jenis kelamin di dominasi oleh perempuan sebanyak 80 orang (87,9%), mayoritas perawat yang sudah menikah sebanyak 68 orang (74,4%), dan masa kerja perawat mayoritas dengan kategori 1-5 tahun sebanyak 55 orang (60,4%). Resiliensi pada perawat rawat inap lebih banyak resiliensi sedang 79 orang (86,8%), mayoritas perawat dengan kategori stres kerja ringan sebanyak 46 orang (50,5%). Hasil penelitian mengatakan nilai p = 0,356 (p>0,05) yang berarti tidak ada hubungan resiliensi dengan stres kerja perawat rawat inap. Kesimpulan: Tidak ada hubungan antara resiliensi dengan stres kerja perawat rawat inap di RSU Negara.
Faktor Penyebab Terjadinya Stres Kerja pada Perawat Berdasarkan Studi Literatur Rahmawati Ririn Ardilla; I Made Rio Dwijayanto; Dwi Prima Hanis Kusumaningtiyas
Indonesian Journal of Health Research Vol. 5 No. 1 (2022): April
Publisher : Universitas Triatma Mulya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (175.718 KB) | DOI: 10.51713/idjhr.v5i1.49

Abstract

Pendahuluan. Stres kerja saat ini merupakan isu global yang berpengaruh pada seluruh profesi dan pekerja di negara maju maupun berkembang. Terjadinya stres kerja akibat berbagai faktor dari tekanan dan tuntutan dalam pekerjaan seperti jadwal kerja, kecepatan kerja, jarak tempuh menuju tempat kerja, jumlah dan siat pelanggan yang harus dilayani dapat menjadikan pekerja mengalami kecemasan, kemarahan, depresi serta menderita keluhan fisik berupa sakit kepala. Stres dalam dunia pekerjaan atau yang biasa dikenal dengan istilah stres kerja pada dasarnya menjadi suatu kondisi yang dapat terjadi pada setiap individu yang telah bekerja tenaga profesional di rumah sakit secara kesuluruhan memiliki risiko terhadap stres, dan perawat memiliki tingkat stres yang lebih tinggi. Metode. Metode yang digunakan dalam literature review. Pencarian database yang digunakan meliputi Scopus, ScienceDirect dan Pubmed. Kata kunci yang digunakan dalam pencarian artikel yaitu stress kerja. Hasil. Berdasarkan studi literatur ditemukan beberapa faktor yang dapat menyebabkan terjaadinya stres kerja pada perawat yaitu faktor individu meliputi (umur, jenis kelamin, tingkat pendidikan, status perkawinan dan masa kerja) organisasi dan lingkungan kerja.
Hubungan Dukungan Sosial Rekan Kerja dengan Self-Compassion pada Perawat Dina Wiffida; I Made Rio Dwijayanto; I Ketut Andika Priastana
Indonesian Journal of Health Research Vol. 5 No. 2 (2022): Agustus
Publisher : Universitas Triatma Mulya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (238.135 KB) | DOI: 10.51713/idjhr.v5i2.54

Abstract

Pendahuluan: Perawat sering dihadapkan pada perubahan emosi dan perilaku pasien sehinngga perawat perlu untuk mengambil sikap positif dalam menghadapi perubahan emosi dan perilaku pasien tersebut. Salah satu bentuk perilaku positif yaitu dengan self-compassion. Self-compassion merupakan konsep baru yang berusaha menyikapi secara lebih sehat untuk menilai diri sendiri tanpa melibatkan evaluasi diri atau pun perbandingan sosial. Perawat harus memiliki self-compassion agar mereka dapat menunjukkan kasih, dukungan, dan juga pengertian untuk pasien yang sedang mereka tangani. Salah satu faktor yang mempengaruhi self-compassion yaitu dukungan sosial. Dukungan ini dapat berupa saling membantu, saling kerjasama, saling mengingatkan dan peduli satu sama lain. Metode: Penelitian ini menggunakan desain cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah perawat RSU BaliMed dengan total sampel sebanyak 52 responden. Sampel penelitian ini menggunakan teknik Simple Random Sampling. Analisis penelitian ini menggunakan uji Spearman’s Rho. Hasil: Dukungan sosial rekan kerja perawat paling banyak berada pada kategori tinggi 32 (61,5%). Self-compassion pada perawat paling banyak pada kategori tinggi 25 (48,1%). Hasil analisis penelitian menyatakan p =0,001 (p = <0,005). Kesimpulan: Ada hubungan antara dukungan sosial rekan kerja dengan self-compassion pada perawat RSU BaliMed Negara.
Hubungan Harga Diri dengan Tingkat Kecemasan pada Lansia di Desa Baluk Kecamatan Negara Kabupaten Jembrana Tahun 2019 Gusti Ayu Putu Setiadewi; I Made Rio Dwijayanto; Ni Luh Ade Kusuma Ernawati
Indonesian Journal of Health Research Vol. 3 No. 1 (2020): April
Publisher : Universitas Triatma Mulya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (178.701 KB) | DOI: 10.51713/idjhr.v3i1.60

Abstract

Pendahuluan: Masalah harga diri dan kecemasan merupakan masalah yang umum dialami oleh lansia. Melihat kondisi fisik dan psikologis yang menurun pada lanjut usia, maka hal tersebut dapat mengakibatkan harga diriyang rendah dan akan berpengaruh terhadap kecemasan pada lansia. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan harga diridengan tingkat kecemasan pada lansia. Metode: Penelitian ini menggunakan metode cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah lansia yang tinggal di Desa Baluk yang berjumlah 197 orang. Sampel penelitian ini menggunakan teknik Simple Random Sampling denganjumlah sampel sebanyak 134 responden. Analisis penelitian ini menggunakan uji spearman rank test. Hasil: Pada karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin didapatkan hasil sebabanyak 59.0% berjenis kelamin perempuan. Pada harga diri lansia yang paling banyak pada kategori sedang (67.9%) dan pada tingkat kecemasan yang paling banyak pada tingkat sedang (59.0%). Hasil uji Spearmans Rho menunjukkan nilai p value 0.000 (p<0.05), Sehingga H0 ditolak dan Ha diterima yang artinya ada hubungan harga diri dengan tingkat kecemasan pada lansia. Kesimpulan: Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa ada hubungan harga diri dengan tingkat kecemasan pada lansia di Desa Baluk Kecamatan Negara Kabupaten Jembrana. Penelitian lebih mendalam dapat dilakukan dengan meneliti berbagai faktor perancu seperti ras, usia, pengalaman pada lansia.
Pemanfaatan Tanaman Serai dan Jahe sebagai Anti Nyeri Salisatullutfiah Salisatullutfiah; I Ketut Andika Priastana; I Made Rio Dwijayanto
Indonesian Journal of Health Research Vol. 3 No. 1 (2020): April
Publisher : Universitas Triatma Mulya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (219.702 KB) | DOI: 10.51713/idjhr.v3i1.62

Abstract

Nyeri adalah pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan akibat kerusakan jaringan, baik aktual maupun potensial atau yang digambarkan dalam bentuk kerusakan tersebut. Beberapa penanganan untuk mengurangi rasa nyeri dapat dilakukan dengan tindakan farmakologi dan non farmakologi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui manfaat serai dan jahe yang dapat digunakan sebagai pengobatan non farmakologis untuk mengurangi rasa sakit. Literature review menggunakan data sekunder yang diambil dari google scholar, Pubmed dan Portal Garuda. Hasil dari literature review ini menampilkan 12 artikel mengenai manfaat serai dan jahe bagi kesehatan.
Hubungan Dukungan Suami dengan Lama Persalinan Kala II pada Primigravida di PMB Ni Made Ayu Wulandari Ni Made Ayu Wulandari; I Made Rio Dwijayanto
Indonesian Journal of Health Research Vol. 3 No. 2 (2020): Agustus
Publisher : Universitas Triatma Mulya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (294.486 KB) | DOI: 10.51713/idjhr.v3i2.64

Abstract

Dukungan suami pada proses persalinan belum sepenuhnya dapat dilakukan di fasilitas kesehatan atau di wilayah nusantara. Pada saat sekarang ini dukungan suami pada proses persalinan merupakan salah satu prinsip dasar dari asuhan sayang ibu, yaitu dengan mengikut sertakan suami dan keluarga selama proses persalinan dan kelahiran bayi. Dukungan suami di PMB Ni Made Ayu Wulandari ini sudah cukup bagus karena rata-rata dari sepuluh persalinan tujuh didukung oleh suaminya dan tiga sisanya tidak didukung. Dukungan yang dimaksud adalah dukungan instrumental, dukungan penilaian, dukungan informasional, dan dukungan emosional. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui apakah ada hubungan antara dukungan suami dengan lama persalinan kala II pada primigravida. Penelitian ini menggunakan teknik purposive sampling dari populasi 30 orang. Responden berjumlah 30 orang. Jenis penelitian adalah observatif. Cara pengumpulan data dengan pengisian lembar observasi. Penelitian ini menunjukan dukungan suami yang baik berjumlah 25 responden (83,3%), dukungan suami yang cukup berjumlah lima responden (16,7%). Berdasarkan hasil analisis dengan fisher exact test, diperoleh nilai signifikansi sebesar 0,000 (p=0,000<0,05), sehingga dapat disimpulkan bahwa dukungan suami berhubungan signifikan.
Hubungan Self-Efficacy dengan Kualitas Hidup Pasien Stroke Rawat Jalan pada Lansia I Kadek Dian Saputra; I Made Rio Dwijayanto
Indonesian Journal of Health Research Vol. 3 No. 2 (2020): Agustus
Publisher : Universitas Triatma Mulya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (344.917 KB) | DOI: 10.51713/idjhr.v3i2.66

Abstract

Meningkatnya angka kejadian stroke baik di dunia maupun di Indonesia menjadi masalah bagi lansia. Lansia yang mengalami stroke mengalami penurunan kualitas hidup, terbukti bahwa 8 dari 10 orang pasien stroke lansia semuanya mengalami penurunan kualitas hidup. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakterisitik pasien yang menderita stroke pada lansia berdasarkan umur, jenis kelamin dan mengetahui hubungan self-efficacy dengan kualitas hidup pasien stroke pada lansia di Poliklinik Saraf RSU Negara. Metode: penelitian ini menggunakan analisis adalah spearman rank test. Subjek dalam penelitian ini adalah pasien stroke di Poliklinik saraf RSU Negara yang berjumlah 39 orang. Alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan kuesioner World Health Organization Quality of Life (WHOQOL-BREF) oleh WHO (1996) dan general self-efficacy scale. Hasil: Pasien stroke pada lansia lebih banyak pada rentang umur 51-56 (35,9%) yang di dominasi berjenis kelamin laki-laki sebanyak 27 (69,2%), self-efficacy sedang 19 (48,7%), kualitas hidup sedang 20 (51,3%), terdapat hubungan antara self-efficacy dengan kualitas hidup pasien stroke pada lansia dengan r = 0.847 dan p = 0.00 (<0,05). Kesimpulan: Pasien stroke rawat jalan pada lansia lebih banyak pada umur 51-56 tahun dengan jenis kelamin laki-laki, self-efficacy paling banyak dengan kategori sedang dengan kualitas hidup cukup, dan ada hubungan antara self-efficacy dengan kualitas hidup pasien stroke pada lansia di Poliklinik Saraf RSU Negara.