Claim Missing Document
Check
Articles

Found 11 Documents
Search

ANALISIS DAMPAK PEMASANGAN SILINDER PENGGANGGU I-650 TERHADAP GAYA DRAG DARI SILINDER SIRKULAR Moch Yana Reynaldi; Gunawan Sakti; Bayu Dwi Cahyo
Prosiding SNITP (Seminar Nasional Inovasi Teknologi Penerbangan)
Publisher : Politeknik Penerbangan Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini berfokus kepada upaya penurunan gaya drag dengan penempatan silinder pengganggu tipe- I-650 pada area arah aliran datang. Karakteristik aerodinamika daripada silinder utama dan pengganggunya dimodelkan secara 2D dengan menggunakan Ansys Fluent pada aliran laminar. Upaya penurunan gaya drag dilakukan dengan diameter silinder utama D=60 mm, dengan tipe silinder pengganggu I-65 0 dengan jarak antar titik pusat kedua silinder adalah s/D=1.375 dan Reynold number Re = 3.79 x 104 pada kecepatan U =10 m/s. Hasil dari penelitian ini mampu menunjukan performa aerodinamika yang lebih baik, dengan membandingkan beberapa parameter ukur antara silinder tunggal dan silinder dengan pengganggu.
STUDI EKSPERIMEN PENGARUH PENAMBAHAN OGIVE VORTEX GENERATOR SUSUNAN COUNTER-ROTATING PADA AIRFOIL NACA 0012 DENGAN SMOKE GENERATOR Mouly; Binsar Siahaan; Bayu Dwi Cahyo
Prosiding SNITP (Seminar Nasional Inovasi Teknologi Penerbangan)
Publisher : Politeknik Penerbangan Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Airfoil adalah suatu desain sayap pesawat yang sangat mempengaruhi daya pesawat untuk terbang, sehingga airfoil didesain sedemikian rupa agar mempunyai performa maksimal untuk menghasilkan gaya angkat (lift). Metode yang digunakan pada studi ini menyimulasikan menggunakan terowongan angin (wind tunnel). Yang membentuk aliran udara lalu airfoil akan terlihat dengan memanfaatkan smoke generator. Dengan objek percobaan NACA 0012 dengan sudut serang 0°, 7°, 10°, 12°, 15°, 20°. Dari hasil percobaan tersebut terdapat perbedaan antara airfoil tanpa ogive vortex generator dan menggunakan ogive vortex generator. Dimana pada sudut serang 15° aliran fluida lompatan aliran fluida tidak melambung jauh apabila menggunakan ogive vortex generator. Yang artinya, ogive vortex generator mampu mereduksi suatu aliran fluida yang melintasinya.
PENGARUH KELELAHAN TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHANMASALAH TARUNA TINGKAT 1 TEKNIK PESAWAT UDARA POLITEKNIK PENERBANGAN SURABAYA Muhammad Fauzi Hidayatullah; Bayu Dwi Cahyo; Dewi Ratna Sari
Prosiding SNITP (Seminar Nasional Inovasi Teknologi Penerbangan)
Publisher : Politeknik Penerbangan Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kemampuan pemecahan masalah merupakan kemampuan yang sangat dibutuhkan oleh taruna Teknik Pesawat Udara di Politeknik Penerbangan Surabaya hal ini dikarenakan kebutuhan untuk menghadapi dunia kerja nantinya. Ada banyak taruna yang mengalami masalah baik di kelas maupun di barak mereka masing masing bahkan masalah dari luar Akademi. Kurangnya kemampuan taruna untuk menghadapi masalah merupakan salah satu faktor penyebab kegagalan taruna dalam pemecahan masalah. Kelelahan pun dapat berpengaruh pada taruna termasuk pada kemampuan kognitif, Microsleep atau tidur sesaat, ini yang sering terjadi pada taruna pada saat lecture atau perkuliahaan sedang berlangsung ini dikarenakan kegiatan taruna yang padat dan kurangnya waktu istirahat yang dimanfaatkan taruna. Metode PeneIitian dengan cara wawancara yang dilakukan untuk mengumpulkan informasi tentang bagaimana taruna program studi Teknik Pesawat Udara memecahkan suatu masaIah dengan kemampuan pemecahan masalah. Data yang dikumpuIkan dalam bentuk deskripsi termasuk perputaran pembagian jam, pembagian jadwal, pertimbangan keamanan dan dampak penyelesaian jadwal yang teIah ditentukan.
JPENGARUH ALKALISASI KOMPOSIT SERAT NANAS TERHADAP KEKUATAN TARIK DENGAN VARIASI VOLUME SERAT Muhammad Rifky Wicaksono; Bayu Dwi Cahyo; Aulia Regia
Prosiding SNITP (Seminar Nasional Inovasi Teknologi Penerbangan)
Publisher : Politeknik Penerbangan Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pemanfaatan serat alam sebagai penguat komposit sudah berkembang sangat pesat pada beberapa tahun terakhir. Salah satunya adalah serat daun nanas. Serat daun nanas adalah calon serat alam sebagai bahan komposit yang ringan, kuat, ramah lingkungan dan ekonomis. Penelitian ini memiliki tujuan guna menganalisis pengaruh perlakuan perendaman dengan NaOH terhadap sifat Tarik material komposit berpenguat serat nanas dengan matrik unsaturated polyester. Material pembuatan komposit yang digunakan yaitu serat nanas dengan menggunakan perlakuan perendaman NaOH 5% selama 2 jam. Spesimen uji menggunakan serat nanas dengan fraksi volume 10%, 15% dan 20% dengan menggunakan matrik resin polyester (BQTN 157) dan hardener (MEKPO) sebagai pengerasnya. Metode untuk penyusunan serat dengan menggunakan teknik hand lay-up. Pembuatan spesimen uji dibuat sesuai standar ASTM D638-1. Pengujian mekanis dengan menggunakan.pengujian tarik. Berdasarkan pengujian yang telah dilakukan terhadap komposit menunjukan bahwa kekuatan tarik meningkat seiring dengan bertambahnya fraksi volume serat. Hasil pengujian didapat nilai kekuatan tarik tertinggi yaitu pada komposit dengan fraksi volume 20% dengan kekuatan tarik sebesar 2,908 kg/mm2. Sedangkan nilai terendah didapat pada fraksi volume 10% dengan nilai regangan 2,477 kg/mm2.
STUDI EKSPERIMEN ANALISIS PENGGUNAAN FORWARD WINGTIP FENCES CANT ANGLE 75O DAN REARWARD WINGTIP FENCES CANT ANGLE 75O PADA WING AIRFOIL EPPLER E562: Pengaruh Desain Wingtip Fences Jenis Rearward dan Forward Cant Angle 75o Terhadap Coefisien Pressure Pradhika Agung Juniarwanto; Bayu Dwi Cahyo; Dewi Ratna Sari
Prosiding SNITP (Seminar Nasional Inovasi Teknologi Penerbangan)
Publisher : Politeknik Penerbangan Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini merupakan studi eksperimental rinci tentang karakteristik aerodinamika model sayap airfoil Eppler 562 dengan dan tanpa wingtip. Ada dua jenis wingtip fences dengan variasi yang akan digunakan dalam hal ini Penelitian yaitu rearward dan forward wingtip dipasang pada sudut cant 75◦ . Panjang chord dari airfoil adalah 72 mm dan panjang span 300 mm. Bilangan Reynolds (Re) yang digunakan adalah 2,3 × 104 (U∞ = 10 m / s) dengan sudutvariasi serangan (α) = 0◦ sampai 19◦ . Untuk penelitian ini, distribusi pressure di atas airfoil diukur menggunakan a transduser tekanan. Selain itu, pengukuran gaya angkat,gaya hambat dan koefisien pressure dari airfoil diperoleh dengan menggunakan sistem loadcell. Eksperimental Hasil penelitian menunjukkan bahwa sudut serang meningkat, pemisahan dan titik transisi bergerak menuju terdepan di semua model. Perbedaan tekanan udara di bagian upper surface dan lower surface berpengaruh terhadap gaya angkat (lift force) karena kecepatan fluida saat melewati permukaan atas lebih tinggi daripada permukaan bawah yang menyebabkan nilai Cp upper surface lebih rendah daripada nilai Cp lower surface.
RANCANG BANGUN ALAT MAIN ROTOR BLADE TRACKING FLAG AND POLE Rohman Nukky Darmawan; Bayu Dwi Cahyo; Aulia Regia
Prosiding SNITP (Seminar Nasional Inovasi Teknologi Penerbangan)
Publisher : Politeknik Penerbangan Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Taruna teknik pesawat udara di poltekbang Surabaya khususnya kelas helikopter terdapat materi tracking and balancing. Ketika pelaksanaan praktek tracking and balancing alat yang dimiliki sangat terbatas, Poltekbang Surabaya hanya memiliki alat dyna track, sedangkan agar taruna lebih dalam memahami materi tracking and balancing harus mengetahui macam macam alat tracking. Tujuan penelitian ini adalah membuat alat penunjang proses pembelajaran taruna pada saat praktek tracking and balancing. Metode penelitian rancangan alat ini menggunakan flag and pole yang diletakkan di samping atau di depan helikopter dengan blade tip yang sudah diberi kapur warna. Dalam pembuatan alat ini menggunakan pipa besi, teteron cotton dan rubber sebagai handgrip. Penggunaan alat ini dengan cara memegang alat tracking flag and pole dan memutar main rotor blade dengan blade tip yang sudah diberi kapur warna, hasil goresan yang dihasilkan oleh blade tip yang mengenai flag akan menandakan apakah main rotor blade harus diatur ulang atau tidak. Hasil dari rancangan alat main rotor blade tracking flag and pole ini hanya mampu mengetahui apakah jarak pada setiap main rotor blade tip sudah sejajar atau belum, dan juga untuk membantu proses pembelajaran khususnya praktek tracking and balancing taruna Politeknik Penerbangan Surabaya.
PENGARUH HEAT TREATMENT TERHADAP LAJU KOROSI TITANIUM 6AL4V MENGGUNAKAN SENYAWA ASAM SULFAT (H2SO4) Angga Alwihadi; Bayu Dwi Cahyo; Linda Winiasri
Prosiding SNITP (Seminar Nasional Inovasi Teknologi Penerbangan)
Publisher : Politeknik Penerbangan Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Paduan titanium sebagai kandidat penyusun struktur dan komponen pesawat terbang yang berhubungan langsung dengan lingkungan korosif memicu terjadinya peristiwa korosi. Korosi merupakan peristiwa degradasi material yang diakibatkan oleh reaksi elektrokimia. Oleh karena itu di perlukan peningkatan kualitas paduan titanium salah satunya dengan proses Heat Treatment, sehingga terbentuk sifat fisis dan mekanis material sesuai dengan yang diharapkan. Spesimen material yang digunakan pada penelitian ini adalah Titanium 6AL4V. Benda uji akan diberikan berbagai perlakuan dengan variasi suhu yang berbeda dalam waktu 120 menit, kemudian dilakukan perendaman kedalam media pengkorosi asam sulfat (H2SO4) dengan konsentrasi 98%. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui perubahan struktur mikro serta keterkaitan laju korosi Titanium 6AL4V terhadap larutan asam sulfat. Waktu pengujian dilakukan pada interval 24, 48, 72, 96, dan 120 jam dan diukur menggunakan metode weight loss. Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa variasi temperatur heat treatment berpengaruh terhadap percepatan laju Titanium 6AL4V. dimana korosi tercepat terjadi pada benda uji tanpa perlakuan heat treatment sebesar 20,6 mpy, sedangkan korosi terkecil dialami spesimen dengan pelakuan panas pada suhu 300oC menyentuh angka 5,1 mpy. kemudian dari perbandingan hasil scanning electron microscope memperlihatkan tidak adanya perubahan susunan mikro pada spesimen sehingga dapat disimpulkan korosi tidak mempengaruhi transformasi struktur mikro
PENGARUH SUDUT TEKUK (CANT) WINGLET MENGGUNAKAN AIRFOIL NACA 2215 PADA AERODINAMIKA PESAWAT TERBANG Bagas Aji Abdi; Bayu Dwi Cahyo; Lady Silk Moonlight
Prosiding SNITP (Seminar Nasional Inovasi Teknologi Penerbangan)
Publisher : Politeknik Penerbangan Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Airfoil Adalah sebuah struktur pada pesawat terbang yang digunakan menentukan performa aerodinamika. Kinerja Airfoil pesawat terbang ditentukan oleh nilai dari coefficient lift (CL) dan coefficient drag (CD). Terdapat perbedaan tekanan udara pada bagian permukaan atas dan bawah airfoil untuk mendapatkan gaya angkat. Maka dibuatnya winglet dengan sudut tertentu guna untuk mengatur aliran udara pada airfoil tersebut. Tujuan penelitian yang menganalisis sudut tekuk winglet ini terhadap performa aerodinamika sayap pesawat, dengan variasi sudut tekuk winglet yang akan digunakan yaitu 00, 300, 450. Sehingga hasil peneitian tersebut dapat membandingkan ketika memakai winglet dan tidak memakai winglet yang mampu menambah performa aerodinamika tetapi harus mendapat nilai CL/CD yang sesuai terlebih dahulu.
RANCANG BANGUN ALAT WATER INJECTION SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN DI POLITEKNIK PENERBANGAN SURABAYA Chalidea Ramadhina; Bayu Dwi Cahyo; Linda Winiasri
Prosiding SNITP (Seminar Nasional Inovasi Teknologi Penerbangan)
Publisher : Politeknik Penerbangan Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Sebuah usaha untuk menambah wawasan para taruna dan taruni Politeknik Penerbangan Surabaya tentang teori piston engine khususnya pada materi water injection maka dibuat alat peraga ataupun simulator untuk mempermudah taruna dan dosen dalam memahami ataupun menjelaskan sistem kerja dari water injection. Dalam penelitian ini, akan menunjukkan bagaimana cara kerja dari alat water injection dengan penambahan elemen pemanas (heater) yang digunakan untuk memanaskan air dalam water tank sehingga diharapkan hasil akhir air berwujud vapor pada saat di spray oleh spray nozzle. Hasil dari penelitian secara eksperimental ini meunjukkan bahwa dalam pengujian alat peraga water injection dengan penambahan heater didapatkan hasil bahwa alat peraga tersebut telah berfungsi namun gagal (fail) dalam menghasilkan air menjadi vapor.
PENGARUH VARIASI SUHU DAN WAKTU HEAT TREATMENT TERHADAP STRUKTUR ALUMUNIUM 1100 DENGAN MEDIA PENDINGIN MINYAK NABATI Deny Nur Setiawan; Bayu Dwi Cahyo; Linda Winiasri
Prosiding SNITP (Seminar Nasional Inovasi Teknologi Penerbangan)
Publisher : Politeknik Penerbangan Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Aluminium 1100 digunakan sebagai bahan pembuatan berbagai bagian pesawat dikarenakan memiliki ratio, strength serta weight yang relative tinggi. Perbaikan kualitas almagam aluminium 1100 ini bisa dicapai dengan memperlakukan panas (heat treatment). Agas bisa menaikkan kualitas aluminium 1100 tersebut dilakukan proses perlakuan panas (heat treatment), agar menghasilkan aluminium 1100 yang dibutuhkan sebagai bahan pembuatan fuel tank, cowlings, dan oil tank pada pesawat terbang. Pemberian perlakuan panas ini diberikan untuk menghasilkan produk yang sesuai sebagai bahan untuk aplikasi fuel tank, cowlings, dan oil tank pada pesawat. Perlakuan panas ini terdiri dari proses, solution treatment, quenching dan natural aging. Benda uji atau specimen diperlakukan panas atau heat treatment dengan suhu 100˚C, 200˚C & 300˚C serta waktu tahan selama 30 menit, 50 menit, dan 100 menit. Setelah itu benda uji diberi perlakuan quenching menggunakan media minyak nabati. Tujuan penelitian ini adalah membandingkan sifat mekanik benda uji sebelum diperlakukan aging dan sesudah diperlakukan aging. Proses pengujian pada penelitian ini menggunakan pengujian kekerasan vickers, dan pengujian foto struktur mikro. Hasil dari penelitian ini membuktikan bahwa pemberian perlakuan heat treatment serta quenching pada aluminium 1100, diperoleh nilai kekerasan tertinggi pada suhu 200oC dengan waktu tahan 100 menit sebesar 44,80 HV.