Tingginya prevalensi gangguan metabolisme pada lansia di Indonesia, dengan data Riskesdas 2018 menunjukkan kolesterol ≥190 mg/dL sebesar 46,9%, asam urat 35,2%, dan diabetes melitus 19,6%, mendorong peneliti untuk mengkaji pengaruh terapi psikoedukasi caregiver dalam mengendalikan kadar kolesterol dan gula darah lansia di Desa Puton. Untuk itu, tim melakukan penelitian guna memberikan kontribusi positif dalam meningkatkan kualitas hidup lansia melalui pendekatan holistik yang melibatkan aspek medis, psikologis, dan edukasi. Penelitian kuantitatif quasi-eksperimental dengan kelompok kontrol melibatkan 50 caregiver di Program BUMI ASIK Desa Puton, menggunakan variabel independen tingkat pengetahuan psikoedukasi caregiver dan variabel dependen kadar kolesterol dan gula darah lansia, yang dianalisis menggunakan metode statistik multivariat dengan analisis kovarians (ANOVA) dan regresi multivariat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 45 caregiver berusia 20-45 tahun dengan mayoritas berpendidikan SMP (60%), dan lansia rata- rata berusia 59-65 tahun dan gula darah lansia dalam Program BUMI ASIK di Desa Puton. Berdasarkan penelitian ini, terdapat bukti signifikan bahwa Penelitian ini mengungkapkan bahwa pemberian psikoedukasi caregiver berpengaruh signifikan terhadap kadar kolesterol dan gula darah lansia, di mana peningkatan pengetahuan caregiver berkontribusi pada penurunan kadar kolesterol dan gula darah, serta menekankan pentingnya program psikoedukasi dalam meningkatkan kualitas perawatan kesehatan lansia.