Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Evaluasi fungsi pendengaran berdasarkan audiogram pada karyawan jasa perparkiran PT. ISS Indonesia di Universitas Tarumanagara tahun 2016 Hendsun Hendsun; Mira Amaliah
Tarumanagara Medical Journal Vol. 1 No. 2 (2019): TARUMANAGARA MEDICAL JOURNAL
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/tmj.v1i2.3832

Abstract

Mendengar adalah kemampuan untuk menerima bunyi. Bunyi muncul pada berbagai spektrum frekuensi yang luas. Kehilangan kemampuan untuk mendengar pada intensitas suara normal di artikan sebagai hearing impairment (gangguan proses mendengar) yang akan berdampak pada kemampuan individu, baik dalam hal pengembangan keterampilan komunikasi, konsekuensi sosial dan ekonomi serta kualitas hidup. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi fungsi pendengaran berdasarkan audiogram pada karyawan jasa perparkiran PT. ISS Indonesia di Universitas Tarumanagara. Penelitian ini merupakan penelitian yang bersifat deskriptif dengan desain penelitian potong lintang. Sampel penelitian ini berjumlah 22 karyawan jasa perparkiran PT. ISS di Universitas Tarumanagara. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah audiometri nada murni. Hasil penelitian ini menunjukkan evaluasi fungsi pendengaran dengan hasil normal adalah sebanyak 15 orang (68.2%) dan yang mengalami gangguan pendengaran sebanyak tujuh orang (31.8%). Tiga orang (13.6%) mengalami gangguan pendengaran unilateral dan empat orang (18.3%) mengalami gangguan pendengaran bilateral. Penelitian ini menunjukkan distribusi derajat gangguan pendengaran ringan sebanyak enam orang (27.2%) dan gangguan pendengaran berat sebanyak satu orang (4.5%).
Gambaran fungsi pendengaran pada penderita hipertensi di Pos Kesehatan Universitas Tarumanagara tahun 2015-2016 Galuh Eka Tantri; Mira Amaliah
Tarumanagara Medical Journal Vol. 1 No. 3 (2019): TARUMANAGARA MEDICAL JOURNAL
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/tmj.v2i1.5856

Abstract

Gangguan pendengaran dapat disebabkan oleh berbagai hal, salah satunya penyakit hipertensi. Pembuluh darah di telinga mempunyai kemungkinan terkena dampak dari hipertensi yang tidak diintervensi sehingga mengakibatkan gangguan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui fungsi pendengaran pada penderita hipertensi pasien di pos kesehatan Universitas Tarumanagara. Penelitian ini bersifat deskriptif dengan desain cross-sectional menggunakan data rekam medik pasien hipertensi di pos kesehatan Universitas Tarumanagara periode November 2015 – April 2016 kemudian dilakukan pemeriksaan audiometri nada murni. Jumlah responden sebanyak 40 orang dengan distribusi usia berkisar antara 29 tahun hingga 63 tahun. Prevalensi gangguan pendengaran pada penelitian ini adalah 30% dengan distribusi derajat gangguan pendengaran terbanyak adalah gangguan pendengaran derajat ringan yaitu (15%). Jenis kelamin tidak merupakan faktor risiko gangguan pendengaran pada hipertensi dan distribusi sisi telinga yang mengalami gangguan pendengaran terbanyak adalah sisi telinga kiri (77.7%)
Prevalensi rinitis alergi berdasarkan gejala klinis pada mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara angkatan 2015 William Tanaka; Mira Amaliah
Tarumanagara Medical Journal Vol. 2 No. 1 (2020): TARUMANAGARA MEDICAL JOURNAL
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/tmj.v2i2.7858

Abstract

Rinitis alergi secara klinis didefinisikan sebagai gejala-gejala hipersensitivitas pada hidung yang diinduksi oleh inflamasi (IgE-dependent) setelah terpapar alergen. Gejala-gejala rinitis alergi termasuk rinore, hidung tersumbat, hidung gatal-gatal, bersin, dan postnasal drip yang reversibel. Studi ini bertujuan untuk mengetahui prevalensi rinitis alergi berdasarkan gejala klinis pada mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara angkatan 2015. Studi deskriptif dengan pendekatan potong lintang dilakukan pada 89 responden. Kuesioner berdasarkan ARIA guidelines 2010 dan sampel diambil dengan judgemental sampling. Hasil studi menunjukkan responden yang diduga menderita rinitis alergi berjumlah 12 (13,5%) orang.