Murdanu Murdanu
Jurusan Pendidikan Matematika FMIPA Universitas Negeri Yogyakarta

Published : 5 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

PENDIDIKAN ORANG TUA DALAM UPAYA MENINGKATKAN MUTU PENDIDIKAN ANAK Dylmoon Hidayat Dylmoon Hidayat; Murdanu Murdanu
Jurnal Cakrawala Pendidikan CAKRAWALA PENDIDIKAN, EDISI 3,1997,TH.XVI
Publisher : LPMPP Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (325.558 KB) | DOI: 10.21831/cp.v3i3.9136

Abstract

Pendidikan adalah langgung jawab bemma keluarga. masyarabt danpemerinlah. Sampai sanr ini peran hngrung keluarga (oranglua) klum nnmpak jelasdalanl proses pendidibn di sekolah, kecuali sekedar menaalang dana lambahanoperasional lewat BP3.Banyak kegialan alau aktivilas yang memberi peluang pada kcterlibatanorangtua dalam bidang pndidibn di sekolah. Tetapi aktivitas itu banyak mengalamikendala-kendala karena berbagai bktor yang ada dalam sistem pendidikan. masyarakalmaupun keluarga sendiri.Tuliwn ini benujuan menggaliikegialan-kcgiatan mana yang mcmberi peluangperan sena orangtua dalam pendidikan di sekolah, hambalan yang dihadapi. Janmenauvrhn program pendidibn oranglua sebagai allernatif pennnggulangannya.
LEARNING GOAL-FREE PROBLEMS: COLLABORATIVELY OR INDIVIDUALLY? Sugiman Sugiman; Endah Retnowati; Paul Ayres; Murdanu Murdanu
Jurnal Cakrawala Pendidikan CAKRAWALA PENDIDIKAN, VOL. 38, NO. 3, OCTOBER 2019
Publisher : LPMPP Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21831/cp.v38i3.26914

Abstract

Goal-free is a learning strategy to present a problem without specific questions, in contrary to a goal-given problem. This research examined the goal-free effects during mathematics collaborative learning measured by cognitive load ratings and transfer performance. An experiment was conducted in authentic mathematics classrooms employing a factorial design with 2 problem presentations (goal-free vs. goal-given problems) ´ 2 learning environments (collaboratively vs. individually) using a Geometry topic. This consisted of four consecutive phases: introductory, acquisition, near and far transfer tests. 111 seventh graders (Average: 12.8 y.o.) who were novices, participated voluntary. The findings showed that students who learned by goal-free problems had significantly higher far-transfer scores than when the goal was given. Interestingly, in the acquisition phase, the students in goal-free problems experienced significantly higher cognitive load than their counterparts. Further, it was found that overall, individuals scored significantly higher in a far-transfer test than those who learned collaboratively; however, during the acquisition phase individuals experienced significantly higher cognitive load than collaborative learning. No pattern of interaction effects was indicated. Overall, it was concluded that goal-free problems may be learned either collaborativelly or individually. Nevertheless, the goal-free problems stimulated higher cognitive load during learning, which seemed to have a positive influence.
Pengembangan Strategi Pembelajaran Inovatif pada Perkuliahan Geometri untuk Membangun Karakter Mahasiswa Sugiyono Sugiyono; Endang Listyani; Himmawati Puji Lestari; Atmini Dhoruri; Murdanu Murdanu
Jurnal Pendidikan Matematika dan Sains Vol 3, No 1 (2015): June 2015
Publisher : Faculty of Mathematics and Natural Sciences, Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (655.669 KB) | DOI: 10.21831/jpms.v5i1.7230

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan strategi pembelajaran untuk perkuliahan Geometri Bidang. Strategi pembelajaran ini diwujudkan dalam bentuk Buku Panduan Perkuliahan Geometri Bidang untuk membangun karakter mahasiswa. Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan untuk mengembangkan strategi pembelajaran. Instrumen penelitian ini adalah angket karakter siswa, catatan lapangan, dan lembar observasi kegiatan pembelajaran. Pengembangan strategi pembelajaran yang disusun dalam bentuk buku panduan ini dilakukan melalui tahap: pemerikasaan pendahuluan, penyesuaian teoritis, analisis, uji empiris, dan analisis dan refleksi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa strategi pembelajaran untuk membangun karakter mahasiswa merupakan pembelajaran yang memfasilitasi mahasiswa untuk menemukan, menyelidiki, dan mengeksplorasi konsep-konsep dan prinsip-prinsip matematika melalui kegiatan diskusi kelompok, presentasi, dan bertukar pendapat dengan kelompok lain. Kualitas strategi pembelajaran yang dikembangkan dilihat dari aspek efektivitas dalam menumbuhkan karakter kerja sama dan tanggung jawab adalah baik dengan skor 80,1. Kendala yang dihadapi dalam pembelajaran ini adalah kesiapan mahasiswa dalam mempersiapkan materi yang dibahas di kelas.Kata kunci: pengembangan, strategi pembelajaran, geometri bidang, karakter, kerja sama, tanggung jawab
Pengembangan Perangkat Pembelajaran Matematika pada Topik Geometri Menggunakan Paradigma Baru dalam Pembelajaran Matematika Sugiyono Sugiyono; Murdanu Murdanu; Nila Mareta Murdiyani
Jurnal Pendidikan Matematika dan Sains Vol 2, No 2 (2014): December 2014
Publisher : Faculty of Mathematics and Natural Sciences, Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21831/jpms.v4i2.7162

Abstract

Saat ini paradigma pembelajaran matematika telah berubah dari pembelajaran yang berpusat kepada guru menjadi pembelajaran yang berpusat pada siswa. Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan perangkat pembelajaran yang terdiri atas Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dan Lembar Kegiatan Siswa (LKS) menggunakan paradigma baru dalam pembelajaran matematika khususnya pada topik geometri serta untuk mendeskripsikan kualitas perangkat pembelajaran tersebut. Jenis penelitian ini adalah penelitian pengembangan 4-D yang terdiri atas 4 tahap, yaitu pendefinisian, perancangan, pengembangan, dan penyebaran. Hasil penelitian menunjukkan bahwa paradigma baru yang digunakan adalah pendekatan Pembelajaran Berbasis Masalah (PBM), Investigasi, dan Problem Solving yang memiliki karakteristik berupa penggunaan masalah sebagai sumber belajar. Materi yang dipilih adalah Bangun Ruang Sisi Lengkung yang banyak mengeksplorasi masalah dalam kehidupan sehari-hari. Perangkat pembelajaran yang dihasilkan telah divalidasi oleh ahli sampai dihasilkan RPP dan LKS yang layak digunakan dalam pembelajaran. RPP dan LKS yang telah valid tersebut sebaiknya diujicobakan di kelas agar dapat diketahui tingkat kepraktisan dan keefektivannya.Kata kunci: pendekatan pembelajaran berbasis masalah, PBM, pendekatan investigasi, pendekatan problem solving, bangun ruang sisi lengkung
KESULITAN SISWA KELAS VIII DALAM MENYELESAIKAN MASALAH PEMFAKTORAN ALJABAR (STUDI KASUS DI SMP NEGERI 2 KALASAN TAHUN AJARAN 2015/2016) Arif Nur Fitriyanti; Murdanu Murdanu
Jurnal Pedagogi Matematika Vol 5, No 5 (2016): Jurnal Pendidikan Matematika
Publisher : Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21831/jpm.v5i5.4503

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan 1) kesulitan yang dialami siswa kelas VIII A SMP Negeri 2 Kalasan tahun ajaran 2015/2016 dalam menyelesaikan masalah aljabar yang berkaitan dengan konsep dan prinsip pemfaktoran, serta 2) penyebab kesulitan dari diri siswa. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan strategi penelitian studi kasus. Subjek dalam penelitian ini adalah 12 siswa. Data kualitatif dikumpulkan dengan metode observasi, tes, wawancara, dan dokumentasi. Instrumen penelitian ini adalah peneliti, tes formatif, dan pedoman wawancara. Pemeriksaan keabsahan data dilakukan dengan uji kredibilitas, dependabilitas, dan konfirmabilitas. Analisis data dilakukan secara deskriptif kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa               1) kesulitan yang dialami siswa kelas VIII A tahun ajaran 2015/2016 dalam menyelesaikan masalah aljabar yang berkaitan dengan pemfaktoran adalah: a) dalam penguasaan konsep, siswa masih kesulitan dalam memfaktorkan bentuk aljabar yang menggunakan hukum distributif; b) dalam penguasaan prinsip, siswa masih kesulitan dalam menentukan langkah-langkah memfaktorkan; 2) penyebab kesulitan dari diri siswa yang ditemukan berasal dari faktor intern, yang paling berpengaruh, yaitu siswa belum berani bertanya pada guru ketika mengalami kesulitan belajar dan siswa belum memiliki kesadaran untuk belajar secara rutin.