Claim Missing Document
Check
Articles

Found 10 Documents
Search

PEMANFAATAN POTENSI MATA AIR BERUPA PERENCANAAN PERPIPAAN TRANSMISI DAN PERPIPAAN DISTRIBUSI UNTUK MEMENUHI KEBUTUHAN AIR BERSIH DI DESA KAUNIKI KECAMATAN TAKARI KABUPATEN KUPANG PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR Andreas Sinuhaji; Ika Fitri Krisnasiwi; Woro Sundari; Adept Talan Titu
Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 2 No 1 (2022): Juni 2022
Publisher : Universitas Nusa Cendana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (274.814 KB)

Abstract

Sumber air di Desa Kauniki, Kecamatan Takari, Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur dapat memenuhi kebutuhan air di desa tersebut. Permasalahan yang ada ialah sumber air belum tersalurkan secara merata ke rumah – rumah penduduk dan fasilitas umum. Untuk mengatasi permasalahan yang ada di desa Kauniki sebagai awal perlu dilakukan perencanaan penyaluran air dari sumbernya dan menuju rumah – rumah penduduk dan fasilitas umum. Data yang di perlukan jumlah sumber air, letak sumber air, debit sumber air, jumlah peduduk, rata – rata pemakaian air per hari, koordinat rumah – rumah penduduk dan fasilitas umum. Data di analisis secara komputerisasi untuk menghasilkan Peta jalur perpipaan.
PENDUGAAN POTENSI AIR TANAH MENGGUNAKAN METODE GEOLISTRIK DI KECAMATAN TANA RIGHU KABUPATEN SUMBA BARAT PROPINSI NUSA TENGGARA TIMUR Ika Fitri Krisnasiwi
Jurnal Teknologi Vol 15 No 1 (2021): Mei 2021
Publisher : Universitas Nusa Cendana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (169.232 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis satuan batuan yang mengandung akuifer di daerah penelitian menggunakan pengukuran geolistrik metode konfigurasi Schlumberger menggunakan alat Resistivity Meter MC OHM 2115. Pengukuran dilakukan sebanyak 12 titik pengukuran dan panjang masing – masing lintasan adalah 150 m. Pengolahan data hasil pengukuran dilakukan menggunakan software IP2WIN dilanjutkan menggunakan software Corel Draw X6. Hasil interpretasi dari 12 titik pengukuran menunjukkan terdapat 5 satuan batuan yaitu tahanan jenis 0 ≤ 2 Ohm m diinterpretasikan berupa lempung. Tahanan jenis 2,5 ≤ 10 Ohm m diinterpretasikan berupa napal. Tahanan jenis 10,5 ≤ 20 Ohm m diinterpretasikan berupa gamping napalan, sedangkan tahanan jenis ≥ 20,5 Ohm m diinterpretasikan sebagai batugamping terumbu. Akuifer berada di satuan batugamping terumbu dengan tahanan jenis 20,5 ≤ 100 Ohm m yang diakhiri dengan lapisan kedap air (impermeable) seperti lempung atau semi impermeable seperti napal. Berdasarkan hasil interpretasi disimpulkan ahwa sepanjang daerah pengukuran terdapat akuifer dengan kedalaman yang bervariatif, namun yang dapat dioptimalkan dengan pemboran adalah pada pada Desa Lokory dapat dilakukan pemboran pada titik 01 dan 02 pada kedalaman 80m. Pada Desa Malata dapat dilakukan pada titik 04 pada kedalaman 90 meter.
PENGARUH PENGUJIAN SIFAT FISIK DAN MEKANIMK LEMPUNG UNTUK ANALISIS FAKTOR KEAMANAN LERENG DENGAN METODE MOHR COULOMB PADA RUAS JALAN LINGKAR LUAR JALUR 40 PETUK 1 KELURAHAN KOLHUA KOTA KUPANG Woro Sundari; Ika Fitri Krisnasiwi
Jurnal Teknologi Vol 15 No 2 (2021): Nopember 2021
Publisher : Universitas Nusa Cendana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (189.906 KB)

Abstract

Lereng adalah suatu permukaan tanah yang terbuka, yang membentuk sudut tertentu terhadap sumbu horisontal, atau dapat dikatakan lereng adalah permukaan tanah yang memiliki dua elevasi yang berbeda dimana permukaan tanah tersebut membentuk sudut. Analisis kestabilan lereng dilakukan untuk menentukan faktor aman dari bidang longsor yang potensial, yaitu dengan menghitung besarnya kekuatan geser untuk mempertahankan kestabilan lereng dan menghitung kekuatan geser yang menyebabkan kelongsoran kemudian keduanya dibandingkan. Dari analisis sifat fisik dan mekanik kemudian dikorelasikan dengan geometri lereng asli lokasi penelitian, kemudian dihitung menggunakan metode Fellenius dengan perangkat lunak Geostudio 2012, didapat nilai Faktor Keamanan yaitu 0,813 yang menunjukkan bahwa lereng dalam kondisi tidak aman (FK<1,25). Kemudian dilakukan model perbaikan lereng dengan membuat 2 Jenjang dengan sudut dan kemiringan yang sama pada lereng menggunakan perangkat lunak Geostudio 2012. Dengan memperkecil sudut lereng yang awalnya 790 menjadi 460, maka Faktor Keamanan lereng masuk dalam kondisi aman (FK>1,25) yaitu Faktor Keamanan sebesar 1,375.
PENDUGAAN POTENSI AIR TANAH MENGGUNAKAN METODE GEOLISTRIK DI DESA OESELI DAN DESA OELOLOT KECAMATAN ROTE BARAT LAUT KABUPATEN ROTE NDAO PROPINSI NUSA TENGGARA TIMUR Ika Fitri Krisnasiwi; Woro Sundari
Jurnal Teknologi Vol 15 No 2 (2021): Nopember 2021
Publisher : Universitas Nusa Cendana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (286.321 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis satuan batuan yang mengandung akuifer di daerah penelitian menggunakan pengukuran geolistrik metode konfigurasi Schlumberger menggunakan alat Resistivity Meter MC OHM 2115. Pengukuran dilakukan sebanyak 12 titik pengukuran dan panjang masing – masing lintasan adalah 150 m. Pengolahan data hasil pengukuran dilakukan menggunakan software IP2WIN dilanjutkan menggunakan software Corel Draw X6. Hasil interpretasi dari 12 titik pengukuran menunjukkan terdapat 5 satuan batuan yaitu tahanan jenis 0 ≤ 2 Ohm m diinterpretasikan berupa lempung. Tahanan jenis 2,5 ≤ 10 Ohm m diinterpretasikan berupa napal. Tahanan jenis 10,5 ≤ 20 Ohm m diinterpretasikan berupa gamping napalan, sedangkan tahanan jenis ≥ 20,5 Ohm m diinterpretasikan sebagai batugamping terumbu. Akuifer berada di satuan batugamping terumbu dengan tahanan jenis 20,5 ≤ 100 Ohm m yang diakhiri dengan lapisan kedap air (impermeable) seperti lempung atau semi impermeable seperti napal. Berdasarkan hasil interpretasi disimpulkan bahwa sepanjang daerah pengukuran terdapat akuifer dengan kedalaman yang bervariatif, namun yang dapat dioptimalkan dengan pemboran adalah pada titik 01, 03, 04, 06, dan 09. Lokasi yang memiliki akuifer paling tebal adalah titik 04 (± 29,3 m) dan 09 (± 38 m).
PENERAPAN IPTEK KEPADA KELOMPOK PEMILAH MANGAN DI KABUPATEN KUPANG Yusuf Rumbino; Herry Zadrak Kotta; Fani K. Y. Serangmo; Rizhard Ndolu; Noni Banunaek; Woro Sundari; Aisyah Ahmad; Adept Talan Titu Eki; Ika Fitri Krisnasiwi; Andreas Sinuhaji
Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 2 No 2 (2022): Desember 2022
Publisher : Universitas Nusa Cendana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Masyarakat di Desa Ekateta Kecamatan Fatuleu Kabupaten Kupang. Ada yang memiliki pekerjaan sebagai pemilah batuan yang mengandung logam mmangan (Mn). Para pekerja merupakan penduduk desa yang dilibatkan oleh suatu perusahaan yang memiliki Ijin Usaha Tambang (IUP) untuk memisahkan mangan dari batuan pengikutnya dengan cara “hand sorting”. Para pekerja ini tidak dilengkapi peralatan K3 maupun fasilitas dalam memilah mangan. Jumlah pekerja tidak menentu tergantung banyaknya tumpukan mangan yang digali oleh alat berat perusahaan. Permasalahan utama dari para pekerja adalah mereka tidak dapat memilah batuan mangan yang berukuran kurang dari 2 cm karena selain lebih mudah mengumpulkan batuan mangan yang berukuran lebih besar dari 5 cm. Metode kegiatan berupa penyampaian materi mengenai teknis penambangan mangan, K3 dalam usaha pertambangan, perhitungan ekonomis yang didapatkan jika bisa mengambil mangan yang berukuran kurang dari 2 cm menggunakan alat bantu mekanis berupa trommel screen dan log washer. Dampak dari kegiatan pengabdian ini adalah menimbulkan motivasi para pemilah untuk bermitra dengan kampus dalam menghasilkan prototipe alat yang bisa digunakan sebagai pemilah mekanis untuk mendapatkan batuanpembawa mangan yang berukuran kurang dari 2 cm.
PEMANFAATAN POTENSI AIR TANAH BERUPA PERENCANAAN SISTEM TRANSMISI DAN DISTRIBUSI UNTUK MEMENUHI KEBUTUHAN AIR BERSIH DESA OHAEM Andreas Sinuhaji; Ika Fitri Krisnasiwi; Woro Sundari; Noni Banunaek; Yusuf Rumbino; Aisyah Ahmad; Adept Talan Titu; Matilda Metboki; Herry Kotta
Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 2 No 2 (2022): Desember 2022
Publisher : Universitas Nusa Cendana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Desa Ohaem memiliki 3 sumber mata air yang berpotensi memenuhi kebutuhan air warga desa. Permasalahan yang ada ialah sumber air jauh dari pemukiman penduduk dan membutuhkan waktu dan tenaga yang besar menuju sumber air. Untuk mengatasi permasalahan yang ada di desa Ohaem sebagai perlu dilakukan Sistem Transmisi Dan Distribusi air dari sumbernya menjadi lebih dekat ke pemukiman penduduk dan fasilitas umum melalui bak penampungan air. Data yang di perlukan kualitas dan kuantitas air, letak sumber air dan pemukiman penduduk, rata – rata pemakaian air per hari. Data di analisis siecara komputerisasi untuk mengasilkan Peta jalur perpipaan. Peta perencanaan dapat dipakai dalam perancangan pendistribusian air unutk memenuhi kebutuhan air desa Ohaem.
ANALISIS KESTABILAN LERENG MENGGUNAKAN METODE IRISAN DI DESA BAUMATA TIMUR KECAMATAN TAEBENU, KABUPATEN KUPANG Woro Sundari; Ika Fitri Krisnasiwi
Jurnal Teknologi Vol 16 No 2 (2022): Nopember 2022
Publisher : Universitas Nusa Cendana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kemantapan (stabilitas) lereng merupakan suatu faktor yang sangat penting dalam pekerjaan yang berhubungan dengan penggalian dan penimbunan tanah, batuan dan bahan galian, karena menyangkut persoalan keselamatan manusia (pekerja), keamanan peralatan serta kelancaran produksi. Penelitian ini terjadi di lokasi pembangunan bendungan manikin/tefmo di wilayah perbukitan dimana pastinya memiliki lereng. Cara menstabilkan dapat dilakukan dengan dua cara yaitu memperkecil gaya penggerak atau momen penyebab longsor dan memperbesar gaya lawan atau momen penahan longsor. Penelitian yang dilakukan di Bendungan Manikin ini bertujuan untuk mengetahui sifat fisik dan mekanik tanah, kondisi geometri lereng serta nilai FK pada lokasi penelitian. Pengambilan data di lapangan berupa geometri lereng dan pengambilan sampel tanah yang akan diuji sifat fisik dan mekanik tanah di laboratorium yang kemudian akan dianalisis dengan bantuan software Rocscience Slide 6.0 dengan menggunakan metode Irisan. Dari pengujian sifat fisik dan mekanik dari ketiga sampel tanah didapatkan nilai FK menggunakan metode Irisan adalah 0,495 keadaan tidak stabil (FK≤1,25). Kemudian direkomendasikan perbaikan lereng dimana menghasilkan rekomendasi dengan menggunakan metode Irisan nilai FK rekomendasi I sebesar 1,521, nilai FK rekomendasi II sebesar 1,720.
ANALISIS KWALITAS AIR MINUM HASIL PEMBORAN DI KABUPATEN SUMBA TENGAH Ika Fitri Krisnasiwi; Woro Sundari; Andreas Sinuhaji
Jurnal Teknologi Vol 16 No 2 (2022): Nopember 2022
Publisher : Universitas Nusa Cendana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui litologi, kwalitas air hasil pemboran dan menguji kelayakan air hasil pemboran di daerah penelitian Kabupaten Sumba Tengah. Sampel diambil dari 3 lokasi Desa di Kabupaten Sumba Barat, sampel yang diambil merupakan air dari hasil pemboran yang dilakukan untuk memenuhi kebutuhan air baku atau air minum. Litologi daerah penelitian Akuifer berada di satuan batugamping terumbu dengan tahanan jenis 20,5 ≤ 100 Ohm m yang diakhiri dengan lapisan kedap air (impermeable) seperti lempung atau semi impermeable seperti napal. Berdasarkan hasil interpretasi disimpulkan ahwa sepanjang daerah pengukuran terdapat akuifer dengan kedalaman yang bervariatif, namun yang dapat dioptimalkan dengan pemboran adalah pada titik 01, 03, 04, 06, dan 09. Lokasi yang memiliki akuifer paling tebal adalah titik 04 (± 29,3 m) dan 09 (± 38 m).
PEMBUATAN DAN PEMASANGAN INSTALASI BIOGAS DARI KOTORAN TERNAK DESA DAFALA KECAMATAN TASI FETO TIMUR KABUPATEN BELU Woro Sundari; Ika Fitri Krisnasiwi
Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 3 No 1 (2023): Juni 2023
Publisher : Universitas Nusa Cendana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Di desa Dafala Kecamatan Tasifeto Timur, Kabupaten Kabupaten Belu, masyarakat di desa hidup bertani dan berternak sapi. Terutama pada masyarakat yang berternak sapi, mereka mempunyai kendala dalam pembuangan limbah kotoran sapi, karena banyak limbah yang dihasilkan, sehingga kebanyakan mereka membuang limbah di sembarangan tempat dan belum dimanfaatkan secara optimal. Limbahnya banyak terbuang sehingga menimbulkan bau tidak sedap yang bisa membawa dampak buruk bagi kesehatan manusia dan hewan. Untuk mengatasi buangan limbah kotoran sapi tersebut, maka limbah dapat dimanfaatkan sebagai sumber energi terbarukan, salah satunya adalah biogas. Biogas yang dihasilkan nanti akan dimanfaatkan oleh masyarakat di desa Dafala untuk keperluan masak di dapur. Biogas adalah merupakan salah satu bioenergi yang dihasilkan melalui proses fermentasi biomassa dengan bantuan aktifitas mikroorganisme. Proses fermentasi dalam pembentukan biogas dilakukan dalam biodigester dengan mengumpankan limbah kotoran sapi dan dicampur dengan air dengan komposisi tertentu. Proses fermentasi umumnya memerlukan waktu cukup lama sekitar 14-21 hari untuk menghasilkan biogas., Hasil luaran dihasilkan dalam kegiatan pengabdian kepada masyarakat adalah berupa alat biodigester dan biogas atau digester.
PENDAMPINGAN MANAJEMEN PRODUKSI GERABAH UNTUK MENDUKUNG KAWASAN WISATA OESU’U KELURAHAN TUATUKA, KECAMATAN KUPANG TIMUR Aisyah Ahmad; Ika Fitri Krisnasiwi
Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 3 No 2 (2023): Desember 2023
Publisher : Universitas Nusa Cendana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kerajinan gerabah milik kelompok pengrajin gerabah Desa Oesu’u, Kelurahan Tuatuka, Kecamatan Kupang Timur, menjadi salah satu usaha mikro kecil menengah yang butuh diperhatikan dan diperbaiki sistem manajemennya. Manajeman sebagai salah satu upaya untuk memperbaiki proses produksi usaha mikro kecil menengah. Adapun masalah mitra yang dapat dicarikan solusinya pada pengabdin ini adalah; pertama, kualitas dan ketersediaan bahan baku yang belum diketahui secara jelas. Kedua, teknik pengolahan tanah oleh pengrajin masih manual sehingga lempung tidak merata pengadukannya dan membuatnya kurang plastis. Ketiga, pengrajin belum berani mencoba untuk membuat model gerabah yang bervatiatif, dikarenakan mereka khawatir tidak adanya pasar yang membeli produk modifikasi tersebut. Keempat, sistem pemasaran masih sangat tradisional, hanya dipasarkan di pinggir jalan depan rumah masing-masing pengrajin. Sehingga dapat diberikan solusi untuk permasalah tersebut berupa perbaikan manajemen beberapa aspek seperti; manajemen sumber daya manusia (SDM), manajemen operasional, manajemen pemasaran, serta manajemen keuangan.