Claim Missing Document
Check
Articles

PENERAPAN K3 BAGI PENAMBANG PASIR DI ALIRAN SUNGAI NOELMINA KECAMATAN BATUPUTIH KABUPATEN TIMOR TENGAH SELATAN PROVINSI NTT Rumbino, Yusuf; Banunaek, Noni
PEDULI: Jurnal Ilmiah Pengabdian Pada Masyarakat Vol 4 No 1 (2020)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37303/peduli.v4i1.174

Abstract

CV. Talenalain is a company that mines sand without using excavators, but uses human labor and has a workforce of 25 people aged between 15 and 60 years. The Community Education Method is applied to increase workers' awareness of using PPE (personal protective equipment), understanding work hazards and diseases arising from sand mining activities. The material presented by the executive was about the benefits of PPE, handling minor incidental accidents, technical identification of hazards and diseases in the work environment. Apart from that, 25 sets of PPE equipment (helmets, gloves, rubber shoes, nose cover) were provided, 1 set of first aid kit, 1 set of warning signs, and several books on OHS Mining. The results of the activities of the implementation of Occupational Health and Safety (OHS) in the company can increase mining production by 20%, discipline to use PPE increased by 80%, increase in income of workers increased by 30%. This shows that the improvement of the OHS system can increase overall company productivity
PEMBINAAN DAN PENDAMPINGAN KEPADA PENAMBANG EMAS TANPA IJIN DI DESA NOELTOKO, KEC.MIOMAFFO BARAT, KAB.TTU Yusuf Rumbino; Fani Serangmo; Herry Zadrak Kotta; Woro Sundari; Ika Krisnasiwi; Noni Banunaek
Jurnal Pengabdian UntukMu NegeRI Vol 3 No 2 (2019): Pengabdian Untuk Mu negeRI
Publisher : LPPM UMRI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (701.581 KB) | DOI: 10.37859/jpumri.v3i2.1549

Abstract

Abstract Exploitation of natural resources through unlicensed gold mining (PETI) is not in accordance with mining operational standards occurring along the Noeltoko River, West Miomaffo Subdistrict, Timor Tengah Utara Regency, East Nusa Tenggara Province resulting in damage and environmental degradation. Changes and environmental damage include the formation of dug holes around the river flow, turbidity of water, changes in river flow. Other problems that arise are conflicts between these PETI workers and with other communities. This community service activity aims to provide an understanding to the community about the importance of maintaining and caring for rivers from excavation in the river walls that can cause debris / landslides explaining the impact of the use of hazardous materials such as mercury / mercury and cyanide, socialization of regulations regarding the formation of People's Mining Areas (WPR) ), introducing "sluice box" equipment to help the process of separating gold sand from sand. This activity was supported by the UPT ESDM Atambua Branch and was followed by 40 people who used to mine on the Noeltoko river. It is expected that the guidance and assistance can raise public awareness to be able to mine but still preserve the environment Keyword: PETI, Noeltoko, WPR, sluicebox, Abstrak Eksploitasi sumber daya alam melalui Penambangan Emas Tanpa Izin (PETI) tidak sesuai dengan standar operasional penambangan terjadi di sepanjang sungai Noeltoko-Kecamatan Miomaffo Barat, Kabupaten Timor Tengah Utara Propinsi Nusa Tenggara Timur yang mengakibatkan kerusakan dan penurunan kualitas lingkungan. Perubahan dan kerusakan lingkungan tersebut diantaranya terbentuk lubang-lubang galian di sekitar aliran sungai, kekeruhan air, berubahnya aliran sungai.. Permasalahan lain yang timbul adalah konflik antar pekerja PETI ini maupun dengan masyarakat lain. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan untuk memberikan pemahaman kepada masyarakat mengenai pentingnya menjaga dan merawat sungai dari penggalian di dinding sungai yang dapat mengakibatkan runtuhan/longsoran menjelaskan dampak penggunaan bahan berbahaya seperti air raksa/merkuri dan sianida, sosialisasi peraturan tentang pembentukan Wilayah Pertambangan Rakyat (WPR), mengenalkan peralatan “sluice box” untuk membantu proses pemisahan buiran emas dari pasir.Kegiatan ini didukung oleh pihak UPT ESDM Cabang Atambua dan dikuti oleh 40 orang masyarakat yang biasa menambang di sungai Noeltoko. Diharapkan dengan adanya pembinaan dan pendampingan dapat menimbulkan kesadaran masyarakat untuk dapat menambang namun tetap menjaga kelestarian lingkungan Kata kunci: PETI, Noeltoko, WPR, sluicebox
PENYEDIAAN JARINGAN AIR BERSIH DARI MATA AIR KE LOKASI PEMUKIMAN DI DESA BINAFUN-KAB.KUPANG Noni Banunaek; Yusuf Rumbino
Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 1 No 1 (2020): Desember 2020
Publisher : Universitas Nusa Cendana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1120.88 KB)

Abstract

East Nusa Tenggara Province only has a short rainy month and the rest of the dry season. So that water becomes the most important problem in this province. One of the government's efforts to overcome this problem is by utilizing groundwater basins through drilling activities. Community knowledge about groundwater management is still lacking, so education and assistance is needed regarding the governance of clean water facilities that will be provided by the government to the regions. The implementation team carries out community service along with an initial survey of the drilling location for groundwater which will be facilitated by the government. The method of activity applied is community education by providing residents with knowledge about the formation of groundwater and training to install / install water pipes, manufacture of water catchment tanks from springs and manufacture of reservoirs as water distributor tanks close to settlements. The benefit of this activity is that the community does not have to take water far from the spring, but it is sufficient to collect it from the distribution tub closest to the settlement
PENGOLAHAN LAHAN TIDAK PRODUKTIF MENJADI LAHAN KEBUN PISANG BERANGA DI DESA OESUSU, KAB. KUPANG, NTT Zainal Arifin; Yusuf Rumbino
Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 1 No 1 (2021): Desember 2021
Publisher : Universitas Nusa Cendana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (165.317 KB)

Abstract

PROdikMas (Pendidik Profesional Masyarakat)/Tim Kerja FLipMas Hetfen NTT selama 1 periode pelaksanan kegiatan pemberdayaan ekonomi masyarakat dengan memanfaatkan lahan tidak produktif di Desa Oesusu telah merealisasikan budidaya tanaman pisang Beranga. Metode pendekatan dan penerapan ipteks kepada masyarakat pada dasarnya adalah diseminasi dari kegiatan yang telah pernah dilakukan oleh perguruan tinggi dalam membina masyarakat. Kegiatan tersebut bersifat berkelanjutan dan masyarakat dapat melaksanakan kegiatan tersebut secara mandiri. Kegiatan pembersihan lahan, penentuan arah dan jarak tanaman langsung didampingi oleh prodikmas, sedangkan pengawasan rutin dilaksanakan oleh tenaga MP3D yang ditugaskan di Desa Oesusu. Hasil dari pendampingan dan pembinaan masyarakat berupa peningkatan pendapatan masyarakat dari hasil kebun selingan di antara pohon-pohon pisang (kacang, ubi, mentimun, kangkung, dsb), dan meningkatnya kesadaran masyarakat untuk melestarikan tanaman pisang beranga khas NTT yang berpotensi ekonomi. Dampak penting dari kegiatan yang utama adalah meningkatnya kemampuan masyarakat dalam mengelola lahan kering yang tidak produktif menjadi lahan yang menghasilkan produksi pertanian.
PELATIHAN PERBAIKAN “DRILL BIT” UNTUK MENINGKATKAN UMUR PAKAI DAN NILAI EKONOMI PADA USAHA PEMBORAN AIRTANAH DI KOTA KUPANG Yusuf Rumbino; Yudi K. Nasjono; Harijono Harijono
Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 1 No 1 (2021): Desember 2021
Publisher : Universitas Nusa Cendana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (280.522 KB)

Abstract

Salah satu alat yang digunakan pada pemboran airtanah yaitu matabor (drill bit). Alat ini berfungsi memotong batuan dengan gerakan berputar. Matabor ini akan mengalami keausan dan menjadi tumpul bahkan copot dari pasangannya saat penetrasi terhadap lapisan batuan. Umur pakai matabor dipengaruhi oleh kekerasan batuan yang ditembusnya. Harga matabor tergantung tipe matabor dan diameternya. Beberapa merek tertentu juga memiliki harga yang berbeda meskipun memiliki tipe yang sama. Perusahaan pemboran saat melakukan pemboran airtanah selalu membawa beberapa buah matabor sebagai cadangan bilamana matabor ada yang rusak tidak menghambat pekerjaan. Selama ini perusahaan pemboran tidak menggunakan matabor yang telah aus ataupun copot “eye bit”. Pada pelatihan ini dilakukan cara memanfaatkan kembali matabor yang telah usang ataupun copot “eye bit” sehingga dapat digunakan kembali. Hal ini tentunya dapat mengurangi biaya pembelian matabor baru. Penghematan ini karena suku cadang “eye bit” sangat murah semisal matabor yang berukuran 6 inchi yang seharga 15 sampai 25 juta tergantung model pasangan cutter PDC dapat diperbaiki dengan biaya reparasi 1 juta rupiah.
PROGRAM IPTEKS PEMBUATAN TASBIH ROSARIO KHAS KAYU CENDANA Harijono Harijono; Asrial Asrial; Yusuf Rumbino
Jurnal Teknologi Vol 13 No 1 (2019): MEI 2019
Publisher : Universitas Nusa Cendana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (77.4 KB)

Abstract

Tujuan sepesifik dari kegiatan program Ipteks bagi masyarakat ini adalah ditujukan kepada industri kecil yang bergerak pembuatan tasbeh rosario yang berada wilayah Kupang dengan aktivitas kegiatan memberikan pengetahuan kepada UKM mitra tentang teknologi untuk proses pekerjaan pembuatan tasbeh rosario berupa mesin bubut kayu. Adapun materi yang akan disajikan adalah 1) pengenalan teknologi pembubutan bahan kayu cendana, 2) bahan dan alat yang digunakan untuk finishing pembuatan tasbeh dan rosario, 3) aplikasi alat yang digunakan untuk membetuk tasbeh dan rosario. Teknologi pembuatan untuk tasbeh dan rosario adalah teknologi yang memerlukan ketekunan terutama cara pembulatan bahan kayu yang lebih efisien dengan cara kerja yang tidak memakan waktu lama efisien dan produktif. UKM mitra pembuatan tasbeh dan rosario yang pada saat ini masih langka dan terbatas khususnya bahan baku kayu cendana, maka diperlukan diversifikasi tasbeh dan rosario dengan melakukan berbagai bentuk yang menarik dengan variasi. Dengan demikian produk tasbeh dan rosario yang ada di UKM mitra perlu yang lebih menarik dengan sentuhan teknologi yang telah dirancang akan menghasilkan bentuk yang lebih artistik.Luaran yang dihasilkan dalam penerapan ipteks bagi UKM mitra kelompok pembuat tasbeh dan rosario 1) hasil secara fisik yang diperoleh selama kegiatan ini finishing pembuatan tasbeh dan rosario menggunakan plitur dan alat penghalus, 2) hasil non fisik adalah berupa seperangkat pengetahuan dan ketrampilan yang dimiliki oleh kalayak sasaran dari kegiatan cara melakukan kegiatan finishing akhir pembuatan tasbeh dan rosario.
KAJIAN LINGKUNGAN POTENSI DAN MANFAAT BATU KARANG PULAU TIMOR PROPINSI NUSA TENGGARA TIMUR Adrianus Amheka; Nonce Farida Tuati; Yusuf Rumbino
Jurnal Teknologi Vol 13 No 1 (2019): MEI 2019
Publisher : Universitas Nusa Cendana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (366.351 KB)

Abstract

Penggunaan tanah di Nusa Tenggara Timur mencatat peningkatan setiap tahunnya. Keadaan ini sejalan dengan pertumbuhan perekonomian daerah. Dari luas wilayah 4.734.990 ha, kurang lebih 1.660.250 ha (35,6%) merupakan kawasan non budi daya dan sisanya seluas 3.074.740 ha (64,96 %) merupakan kawasan yang di budidayakan oleh masyarakat, sehingga dapat dimanfaatkan untuk berbagai keperluan masyarakat pembangunan infrastrutur. Menurut hasil penelitian yang dilakukan oleh LIPI dari aspek geologi di daerah Propinsi Nusa Tenggara Timur terdapat sejumlah bahan tambang. Salah satunya bahan tambang tersebut adalah batu karang bahkan marmer. Batu gamping atau istilah yang sering dipergunakan oleh penduduk setempat batu karang banyak sekali tersebar di daerah pulau Timor dan pulau-pulau lain di wilayah Nusa Tenggara Timur. Pengembangan potensi ekonomi bahan tambang dan bahan galian di Propinsi Nusa Tenggara Timur terbentur keterbatasan sumberdaya manusia, penguasaan teknologi dan sumber dana. Oleh karena itu, perlu memanfaatkan bahan batu sebagai bahan dasar bangunan dengan konsentrasi dampak lingkungan untuk menunjang infra struktur di wilayah propinsi Nusa Tenggara Timur.
RECOVERY KONSENTRAT PASIR BESI MENGGUNAKAN ALAT SLUICE BOX Yusuf Rumbino; Ika F. Krisnasiwi
Jurnal Teknologi Vol 13 No 1 (2019): MEI 2019
Publisher : Universitas Nusa Cendana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (116.409 KB)

Abstract

Mineral ringan dan mineral berat yang mengandung besi diendapkan dalam bentuk gumuk pasir-gumuk pasir di sepanjang dataran pantai, antara lain di sepanjang pantai barat Sumatera, pantai selatan Jawa dan Bali, pantai-pantai Sulawesi, Nusa Tenggara Timur, Maluku dan pantai utara Papua. Endapan ini mengandung mineral utama, seperti magnetit (Fe3O4/FeO.Fe2O3) hematit (Fe2O3) dan ilmenit (FeTiO3/FeO.TiO2) serta mineral ikutan pyrhotit (Fe.nSn), pirit (FeS), markasit (FeS2), kalkopirit (CuFeS2), kromit (FeO,Cr2O3), almandit [Fe3Al2(SiO4)3], andradit [Ca3Fe2(SiO4)3], SiO2 bebas, serta unsur jejak (trace element) lainnya, antara lain: Mn, Mg, Zn, Na, K, Ni, Cu, Pb, As, Sb, W, Sn, V. Dikatakan pasir besi karena pasir ini memiliki konsentrasi besi yang signifikan. Hal ini biasanya berwarna abu-abu gelap atau berwarna kehitaman. Alat sluice box dapat digunakan untuk meningkatkan konsentrasi bahan galian berdasarkan sifat fisik dari bahan galian yaitu berat jenis. Beberapa penunjang parameter dari keberhasilan alat sluice box ditentukan dari bahan pembuatan alat sluice box, dimensi alat, kemiringan, debit air yang digunakan dan jenis riffle yang digunakan pada sluice box. Masing-masing parameter tersebut menghasilkan recovery yang berbeda-beda.
PENGARUH KECEPATAN ALIRAN AIR PADA PENCUCIAN PASIR BESI MENGGUNAKAN OPERASIONAL JIGGING Yusuf Rumbino; Jeremias Nepafay; Steven Masu
Jurnal Teknologi Vol 13 No 2 (2019): Nopember
Publisher : Universitas Nusa Cendana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (111.374 KB)

Abstract

Endapan pasir besi pada umumnya mengandung mineral utama, seperti magnetit (Fe3O4/FeO.Fe2O3) hematit (Fe2O3) dan ilmenit (FeTiO3/FeO.TiO2) serta mineral ikutan pyrhotit (Fe.nSn), pirit (FeS), markasit (FeS2), kalkopirit (CuFeS2), kromit (FeO,Cr2O3), almandit [Fe3Al2(SiO4)3], andradit [Ca3Fe2(SiO4)3], SiO2 bebas, serta unsur jejak (trace element) lainnya, antara lain : Mn, Mg, Zn, Na, K, Ni, Cu, Pb, As, Sb, W, Sn, V. Dikatakan pasir besi karena pasir ini memiliki konsentrasi besi yang signifikan. Hal ini biasanya berwarna abu-abu gelap atau berwarna kehitaman. Salah satu pemanfaatan pasir besi adalalah untuk produksi pigmen, diperlukan magnetit dengan kemurnian tinggi (di atas 95%), bebas dari kontaminan kimia dan dengan ukuran partikel lebih kecil dari 100 μm. Pemisahan menggunakan jig adalah salah satu metode konsentrasi gravitasi tertua. Bahkan cara ini yang tersebar luas dalam pencucian batubara karena presisi pemisahan yang tinggi, efektivitas biaya, dan laju produksi yang tinggi. Jig adalah pemisah gravitasi yang menggunakan denyut (ekspansi berulang dan kontraksi lapisan vertikal partikel) air. Hasil dari gerakan ini adalah stratifikasi unggun, di mana kerapatan bahan terbelah secara berurutan dari atas ke bawah (Spotisswood, 1982, Tsunekawa, 2005).
PENENTUAN LAJU PENGENDAPAN PARTIKEL DI KOLAM PENAMPUNGAN AIR HASIL PENCUCIAN BIJIH MANGAN Yusuf Rumbino; Kezia Abigael
Jurnal Teknologi Vol 14 No 1 (2020): MEI
Publisher : Universitas Nusa Cendana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (116.457 KB)

Abstract

Sedimentasi adalah operasional pemisahan padatan dari larutannya menggunakan gaya gravitasi. Proses sedimentasi seringkali digunakan dalam proses-proses industrial untuk menjernihkan air limbah, dalam proses pengendapan partikel dalam pembuatan makanan, pengendapan kristal dari larutan induk, pengendapan bubur kertas atau pulp pada industry pembuatan kertas dan sebagainya. Kecepatan sedimentasi didefinisikan sebagai laju pengurangan atau penurunan ketinggian daerah batas slurry (cairan lumpur) dengan supernatant (liquid jernih) pada suhu seragam untuk mencegah pergeserean fluida karena konveksi (Foust A.S, 1980) Pada keadaan awal, konsentrasi slurry adalah seragam di seluruh bagian tabung. Keadaan ini disebut free settling, dimana padatan bergerak turun hanya karena gaya gravitasi. Kecepatan yang konstan ini disebabkan oleh konsentrasi di lapisan batas yang relatif masih kecil, sehingga pengaruh gaya tarik-menarik antar partikel, gaya gesek dan gaya tumbukan antar partikel dapat diabaikan. Laju pengendapan partikel padat dalam zat cair dapat dibagi beberapa factor yaitu berat jenis dan partikel, bentuk dan ukuran partikel, viskositas air, aliran dalam bak pengendap. Dalam penelitian bertujuan untuk menghitung laju pengendapan lumpur pada RS Besar dalam 1 shift (7 jam kerja). Hasil penentuan laju pengendapan nantinya dapat dimanfaatkan untuk menentukan banyaknya padatan sedimen sehingga dapat ditentukan waktu pengerukan lumpur pada kolam RS Besar dan untuk menentukan waktu penambahan air tangka. Prosedur dari percobaan yang akan dilakukan adalah pertama mengambil sampel slurry) dari hasil pencucian yang ada di kolam pengendapan RS Besar dan mengukur volume slurry dengan gelas ukur yang berdiameter 9,5 cm dengan ukuran 500 ml.