Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

Peningkatan Pemahaman Diri Pubertas melalui Pendidikan Kesehatan Reproduksi Remaja Siswa Kelas IV-V SD Lutfia Uli Na'mah; Umi Laelatul Qomar
Prosiding University Research Colloquium Proceeding of The 7th University Research Colloquium 2018: Bidang MIPA dan Kesehatan
Publisher : Konsorsium Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Perguruan Tinggi Muhammadiyah 'Aisyiyah (PTMA) Koordinator Wilayah Jawa Tengah - DIY

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (663.797 KB)

Abstract

Latar Belakang. Remaja menurut WHO adalah penduduk dalamrentang usia 10-19 tahun. Menurut Badan Kependudukan danKeluarga Berencana Nasional (BKKBN), rentang usia remaja adalah10-24 tahun dan belum menikah. Jumlah kelompok usia 10-19 tahundi Indonesia menurut sensus penduduk tahun 2010 sebanyak 43,5juta atau sekitar 18% dari jumlah penduduk Indonesia. Banyaknyakasus remaja seperti seks bebas, aborsi, HIV/AIDS salah satufaktornya karena minimnya pengetahuan tentang kesehatanreproduksi remaja. Masa remaja sering disebut sebagai masapubertas. Pubertas adalah proses kematangan dan pertumbuhanyang terjadi ketika organ-organ reproduksi mulai berfungsi dankarakteristik seks sekunder mulai muncul. Beberapa penelitianmenyebutkan kurangya pengetahuan reproduksi tentang organreproduksi dan perubahannya, serta perubahan fisik dan sosialnya.Siswa harus lebih peka lagi dengan keadaan fisiknya, yang semulakurang mendapatkan perhatian khusus dalam perawatan, maka padasaat ini membutuhkan perhatian khusus dalam perawatannya Tujuan.Tujuan pengabdian masyarakat ini adalah adanya peningkatanpengetahuan dan pemahaman diri terhadappubertas remaja padasiswa kelas IV dan V SD Kreatif Muhammadiyah Gombong Metode.Metode pengabdian masyarakat yang digunakan adalah pre-test,ceramah, diskusi, post test. Materi yang diberikan meliputi kesehatanreproduksi remaja dan masa pubertas dari segi fisik dan caramerawat organ genital, Kesehatan reproduksi remaja dan masapubertas dari segi psikis dan sosisal dan cara menyikapinya.Jumlahpeserta sebanyak 72 siswa yang berumur 10-11 tahun di manamereka akan menghadapi dan beberapa sudah mengalami masapubertas. Media yang digunakan berupa leaflet, power point dan filmtentang motivasi remaja. Hasil. Siswa mengalami peningkatanpengetahuan dan pemahaman diri pubertas dari perubahan fisik,psikis, dan sosialnya. Siswa juga mampu menjelaskan kembali caramerawat organ reproduksi dan bersikap yang baik terhadaplingkungan sosialnya. Kesimpulan. Adanya peningkatan pengetahuandan pemahaman diri pubertas pada siswa kelas IV-V di SD KreatifMuhammadiyah Gombong.
Penyuluhan HIV/AIDS untuk Meningkatkan Pengetahuan terhadap Pencegahan Penularan dan Akibatnya Nuri Zakiyyah; Amelia Triansari; Lutfia Uli Na'mah; Dyah Puji Astuti
Prosiding University Research Colloquium Proceeding of The 8th University Research Colloquium 2018: Bidang Pendidikan, Humaniora dan Agama
Publisher : Konsorsium Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Perguruan Tinggi Muhammadiyah 'Aisyiyah (PTMA) Koordinator Wilayah Jawa Tengah - DIY

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (634.501 KB)

Abstract

AIDS merupakan suatu penyakit yang belum ada obatnya dan belum ada vaksin yang bisa mencegah serangan virus HIV, sehingga penyakit ini merupakan salah satu penyakit yang sangat berbahaya bagi kehidupan manusia baik sekarang maupun di waktu yang akan datang. Selain itu AIDS juga dapat menimbulkan penderitaan baik dari segi fisik maupun segi mental. Meningkatnya kasus HIV/ AIDS di indonesia semakin meluas dan hampir tak bisa dicegah. Jawa Tengah merupakan provinsi di Indonesia yang menempati urutan ke- 5 terbanyak dalam kasus HIV/ AIDS yaitu dengan jumlah 18.038 (Kementrian Kesehatan Republik Indonesia, 2017). Dan Kebumen merupakan salah satu kota di Jawa Tengah yang menempati urutan pertama terbanyak kasus HIV/AIDS yaitu dengan jumlah 132 kasus(Ahmad,2017). Semakin mengerucut Desa Selokerto merupakan salah satu desa dengan kasus HIV/ AIDS terbanyak di Kebumen. Dewasa ini masyarakat belum mengetahui apa itu sebenarnya AIDS, gejala-gejala AIDS, cara penularannya, dan cara mencegahnya. Sehingga sampai sekarang penderita AIDS semakin meningkat. Selain itu masyarakat juga harus mengetahui siapa saja yang kemungkinan besar tertular AIDS, dan bagaimana keadaan AIDS sejauh ini di Indonesia. Metode yang digunakan dalam kegiatan pengabdian masyarakat ini adalah dalam bentuk penyuluhan kepada masyarakat tentang pencegahan penularan dan akibat dari HIV/ AIDS dan pendekatan partisipatif artinya para peserta dituntut aktif dalam mengikuti kegiatan. Kompetensi yang akan dibentuk ditanda dengan indikator peningkatan pengetahuan peserta tentang pencegahan penularan dan akibat dari HIV/ AIDS. Tujuan pengabdian masyarakat ini adalah adanya peningkatan pengetahuan terhadap pencegahan penularan dan akibat HIV/ AIDS. Lokasi kegiatan penyuluhan ini dilaksanakan di balai Desa Selokerto, Gombong. Sarana dan prasarana pendukung yang dimiliki berupa ruang pertemuan, audio visual, dan SDM. Kegiatan ini juga dihadiri oleh banyak pihak terkait seperti tokoh agama dari desa tersebut, kepala desa, dosen STIKES Muhammadiyah Gombong. Secara komulatif dapat disimpulkan bahwa kegiatan penyuluhan HIV/ AIDS untuk meningkatkan pengetahuan terhadap pencegahan penularan dan akibatnya, telah menunjukkan peningkatan pengetahuan dan pemahaman di kalangan masyarakat yang ikut berpartsipasi.
Penerapan Kombinasi Pijat Effleurage dan Pemberian Air Kelapa Hijau terhadap Penurunan Nyeri Dismenore pada Remaja Putri Usia 13-15 Tahun Umi Nur Chayati; Lutfia Uli Na'mah
Prosiding University Research Colloquium Proceeding of The 10th University Research Colloquium 2019: Bidang MIPA dan Kesehatan
Publisher : Konsorsium Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Perguruan Tinggi Muhammadiyah 'Aisyiyah (PTMA) Koordinator Wilayah Jawa Tengah - DIY

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (760.711 KB)

Abstract

Di Indonesia angka kejadian dismenore tipe primer adalah sekitar 54,89% dan sisanya penderita dengan dismenore sekunder. Dismenore terjadi pada remaja dengan prevalensi berkisar antara 43% hingga 93%, dan sekitar 74-80% remaja mengalami dismenore ringan. Berdasarkan Sensus Badan Pusat Statistik Jawa Tengah Tahun 2010, terdapat 1.518.867 remaja yang mengalami dismenore. Oleh karena itu, penulis tertarik untuk melakukan penerapan kombinasi pijat effleurage dan air kelapa hijau untuk mengurangi nyeri dismenore pada remaja putri usia 13-15 tahun. Mengetahui penerapan kombinasi pijat effleurage dan air kelapa hijau dalam mengurangi nyeri dismenore pada remaja putri usia 13-15 tahun. Penelitian ini adalah deskriptif analitik dengan pendekatan studi kasus. Partisipannya adalah 5 remaja putri usia 13-15 tahun. Instrumen yang digunakan lembar observasi skala nyeri numerik pre dan post. Setelah dilakukan penerpan kombinasi pijat effleurage dan pemberian air kelapa hijau. Semua partisipan mengalami penurunan nyeri dismenore. Pada hari pertama 2 partisipan nyeri sedang dan 3 responden nyeri ringan. Pada hari kedua dan ketiga semua partisipan mengalami nyeri ringan. Pijat effleurage dan air kelapa hijau dapat menurunkan dismenore pada remaja putri usia 13-15 tahun di PMB Djumi Widarti.
Pengetahuan tentang Pencegahan Demensia pada Kelompok Lansia Rumah Sehat Dokter Monte Selokerto Hendri Tamara Yuda; Rina Saraswati; Lutfia Uli Na'mah
Prosiding University Research Colloquium Proceeding of The 10th University Research Colloquium 2019: Bidang MIPA dan Kesehatan
Publisher : Konsorsium Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Perguruan Tinggi Muhammadiyah 'Aisyiyah (PTMA) Koordinator Wilayah Jawa Tengah - DIY

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (411.512 KB)

Abstract

Otak merupakan salah satu bagian tubuh manusia yang berfungsi untuk mengatur sistem tubuh dan sebagai pusat kognitif.. Banyak cara yang digunakan untuk menstimulasi otak diantaranya aktivitas, membaca buku, bermain catur, mengisi TTS, senam lansia dan senam otak. Lansia di klinik rumah sehat dokter monte merupakan pasien BPJS yang tergabung dalam kegiatan rutin. Kegiatan rutin dilaksanakan meliputi kegiatan sosial, spiritual dan kesehatan. Hasil wawancara dengan lansia beberapa mengalami kejadian pelupa meletakkan barang misalnya kunci kamar atau kunci kendaraan. Beberapa lansia belum pernah mendapatkan pengetahuan tentang pencegahan demensia. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui tingkat pengetahuan tentang pencegahan demensia pada lansia. Metode penelitian yang digunakan deskriptif kuantitatif untuk menggambarkan kondisi variable. Sampel pada penelitian ini sebanyak 27 orang yang aktif dalam kegiatan setiap bulan. Hasil penelitian sebagi 88,89 % responden perempuan dan 11,11 % responden laki laki. Tingkat pengetahuan tentang pencegahan demensia dengan kriteria pengetahuan baik 18,5 %, Cukup 37 % dan Kurang 44,4 %.
Penerapan Audio Visual dalam Penyuluhan Kesehatan Reproduksi Sehat pada Wanita Usia Subur tentang Kanker Serviks Nur Hidayah; Lutfia Uli Na'mah
Prosiding University Research Colloquium Proceeding of The 10th University Research Colloquium 2019: Bidang MIPA dan Kesehatan
Publisher : Konsorsium Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Perguruan Tinggi Muhammadiyah 'Aisyiyah (PTMA) Koordinator Wilayah Jawa Tengah - DIY

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (458.365 KB)

Abstract

Latar Belakang : Kanker serviks adalah salah satu kanker penyebab utama kematian wanita di. Indonesia merupakan negara dengan jumlah penderita kanker serviks terbanyak di dunia. Riset Kesehatan Dasar Indonesia menyatakan bahwa, pada tahun 2013 jumlah kasus kanker serviks di Indonesia meningkat menjadi 98.692 penderita kanker serviks sedangkan di Jawa Tengah terdapat 19.734 penderita kanker serviks. Pemberian informasi melalui pendidikan kesehatan dapat meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang perilaku hidup sehat untuk mencegah kanker serviks. Tujuan : Mengetahui gambaran pengetahuan dan sikap wanita usia subur tentang kesehatan reproduksi yang sehat di Sampang, Sempor. Metode : Penelitian ini menggunakan metode deskriptif analitik dengan metode pendekatan studi kasus. Partisipan adalah 5 wanita usia subur usia 20-45 tahun di Desa Sampang, Kecamatan Sempor, Kabupaten Kebumen. Istrumen dalam penelitian ini menggunakan lembar kuesioner. Hasil : Setelah diberikan pendidikan kesehatan tentang reproduksi sehat dengan menggunakan audio visual pengetahuan partisipan tentang perilaku hidup sehat meningkat, yaitu sebesar 90 % (kategori berpengetahuan baik) hal ini dapat membantu dalam mencegah kanker serviks. Kesimpulan : Audio visual terbukti dapat membantu lebih mudah meningkatkan pengetahuan partisipan tentang perilaku hiddup sehat khususnya tentang bagaimana mencegah kanker serviks.
Peer Education untuk Meningkatkan Pengetahuan Remaja Putri Umur 10-12 Tahun tentang Menarche dengan Media Ular Tangga di Desa Sidoharum Sempor Kebumen Desi Ratnasari; Lutfia Uli Na'mah
Prosiding University Research Colloquium Proceeding of The 10th University Research Colloquium 2019: Bidang MIPA dan Kesehatan
Publisher : Konsorsium Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Perguruan Tinggi Muhammadiyah 'Aisyiyah (PTMA) Koordinator Wilayah Jawa Tengah - DIY

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (442.828 KB)

Abstract

Latar Belakang: Secara nasional rata-rata usia menarche 13-14 tahun terjadi pada 37,5% anak. Menanamkan edukasi tentang menstruasi sangat penting diterapakan kepada anak usia sekolah. Peer education menggunakan media ular tangga dapat dibuat menjadi media pembelajaran yang efektif dalam meningkatkan pengetahuan remaja tentang menarche. Tujuan: Melakukan peer education untuk meningkatkan pengetahuan remaja putri umur 10-12 tahun tentang menarche dengan media ular tangga di Desa Sidoharum, Sempor Kebumen. Metode: Peneliti menggunakan metode deskriptif analitik dengan pendekatan studi kasus. Penerapan ini melibatkan 5 remaja putri umur 10-12 tahun baik yang sudah menarche maupun yang belum menarche. Instruman penelitian menggunakan SAP peer education dan kuesioner tentang menarche. Kegiatan peer education disisipkan dalam permainan ular tangga. Hasil: Hasil studi kasus menunjukkan pengetahuan remaja putri umur 10-12 tahun tentang menarche sebelum diberikan peer education dalam kategori kurang (70%). Pengetahuan remaja putri umur 10-12 tahun tentang menarche setelah diberikan peer education dalam kategori baik (100%). Kesimpulan: peer education efektif meningkatkan pengetahuan remaja putri umur 10-12 tahun tentang menarche.
Sikap pada Deteksi Dini Cancer Serviks Wanita Usia Subur melalui Penyuluhan Audiovisual di Kruwed Selokerto Sempor Kebumen Lutfia Uli Na'mah; Siti Mutoharoh; N Nurhidayah
Prosiding University Research Colloquium Proceeding of The 10th University Research Colloquium 2019: Bidang MIPA dan Kesehatan
Publisher : Konsorsium Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Perguruan Tinggi Muhammadiyah 'Aisyiyah (PTMA) Koordinator Wilayah Jawa Tengah - DIY

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (260.864 KB)

Abstract

Kanker serviks adalah salah satu kanker penyebab utama kematian wanita di. Indonesia merupakan negara dengan jumlah penderita kanker serviks terbanyak di dunia. Riset Kesehatan Dasar Indonesia menyatakan bahwa, pada tahun 2013 jumlah kasus kanker serviks di Indonesia meningkat menjadi 98.692 penderita kanker serviks sedangkan di Jawa Tengah terdapat 19.734 penderita kanker serviks. Pemberian informasi melalui pendidikan kesehatan dapat meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang perilaku hidup sehat untuk mencegah kanker serviks. Tujuan meningkatkan sikap wanita usia subur untuk melakukan deteksi dini cancer serviks. Metode yang digunakan dengan melakukan penyuluhan kepada wanita usia subur di dukuh Kruwed mengenai penyebab/faktor resiko, tanda gejala, pencegahan, dan deteksi dini cancer serviks dengan media power point dan audiovisual. Kegiatan dibagi 3 sesi yaitu pre test penyampaian materi dan pemutaran cideo cancer serviks dan post test. Media yang digunakan power point dan video cancer serviks. Hasil yang di dapatkan dari hasil pre test sikap untuk melakukan deteksi dini cancer serviks kategori cukup yaitu 10 (43,5%) dan baik 13 (53,5%). Hasil Post Test didapatkan bahwa hasil dari kategori cukup 3 (13%) dan kategori baik 20 (87%). Hasil tersebut menunjukkan adanya peningkatan pengetahuan kadsikap wanita usia subur untuk melakukan deteksi dini cancer serviks setelah dilakukan penyuluhan. Kesimpulan dari kegiatan tersebut adanya peningkatan sikap wanita usia subur setelah dilakukan penyuluhan.
PENERAPAN ABDOMINAL STRETCHING TERHADAP PENURUNAN NYERI DISMENOREA PRIMER PADA REMAJA PUTRI DI DESA JETIS KECAMATAN NUSAWUNGU KABUPATEN CILACAP Lutfia Uli Na'mah; S Sulistyaningsih; Umi Laelatul Qomar
Prosiding University Research Colloquium Proceeding of The 13th University Research Colloquium 2021: Kesehatan dan MIPA
Publisher : Konsorsium Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Perguruan Tinggi Muhammadiyah 'Aisyiyah (PTMA) Koordinator Wilayah Jawa Tengah - DIY

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (156.941 KB)

Abstract

Dismenorea adalah nyeri haid yang ditandai dengan nyeri sesaat sebelum atau saat haid. Nyeri ini berlangsung selama satu hingga beberapa hari saat haid. Angka kejadian dismenore di Indonesia adalah 54,89% dismenore primer dan 9,36% dismenore sekunder. Secara umum pengobatan dismenore dibagi menjadi dua kategori, yaitu pendekatan farmakologis dan non farmakologis. Pendekatan non farmakologis dapat dilakukan dengan melakukan peregangan perut. Tujuan pada penelitian ini adalah untuk mengetahui perubahan tingkat nyeri nyeri dismenore yang dialami remaja putri sebelum dan sesudah melakukan peregangan perut. Penelitian ini bersifat deskriptif kualitatif dengan studi kasus.