Akh. Syaiful Rijal, Akh. Syaiful
Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Madura, Pamekasan, Indonesia

Published : 7 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

Pelatihan Teknik Membuat Evaluasi Pembelajaran Dalam Penigkatan Profesionalisme Guru IPS MTs Wustha Dan MA Al-Ula PPS. Babus Salam Kangenan Pemekasan Rijal, Akh Syaiful
PERDIKAN (Journal of Community Engagement) Vol 1, No 1 (2019)
Publisher : IAIN Madura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (94.209 KB) | DOI: 10.19105/pjce.v1i1.2239

Abstract

Tulisan ini memaparkan tentang kegiatan pengabdian kepada masyarakat berupa pelatihan macam-macam teknik evaluasi pembelajaran IPS bagi guru MTs dan MA yang bertujuan untuk meningkatkan kompetensi profesional guru dan memberikan bekal pemahaman mengenai konsep evaluasi dan penilaian kegiatan belajar-mengajar.Permasalahan bahwa guru-guru IPS di Kabupaten Pamekasan, khususnya di MTs Wustha dan MA Al-Ula Kangenan Pamekasan, masih kurang memahami pentingnya peningkatan kualitas evaluasi dan penilaian guru diselesaikan menggunakan pendekatan workshop dengan metode ceramah dengan teknik presentasi materi karya pengembangan profesi dilanjutkan dengan diskusi, sedang masalah kemampuan mengembangkan teknik-teknik evaluasi bagi guru-guru IPS diselesaikan dengan memberikan pelatihan. Kegiatan ini dikemas dalam bentuk pendidikan dan pelatihan (diklat).Hasil dari kegiatan ini menunjukkan bahwa sebagian besar (80%) peserta pengabdian memahami konsep evaluasi, teknik-teknik pembuatan evaluasi pembelajaran dan arti penting peningkatan kualitas pengembangan  profesionalitas guru dalam peningkatan kompetensi edukatif guru.Dari tanggapan dan pertanyaan peserta pengabdian, dalam hal ini peserta pelatihan pengembangan teknik evaluasi baik dalam pelajaran IPS maupun pelajaran lainnya bagi guru IPS maka saran  yang dapat diberikan adalah agar guru dapat mengembangkan kreativitasnya dalam mengembangkan teknik evaluasi pada pelajaran IPS dan pelajaran lainnya. Untuk selanjutnya guru meminta agar  pelatihan  serupa  dapat  dilaksanakan kembali dengan  peserta  (audien)  yang  lebih banyak/luas.
Pemakaian Kitab Kuning Dalam Meningkatkan Mutu Pembelajaran Fiqh di Madrasah Tsanawiyah Berbasis Pesantren di Pamekasan Rijal, Akh Syaiful
Muslim Heritage Vol 2, No 2 (2017): Muslim Heritage
Publisher : IAIN Ponorogo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (175.511 KB) | DOI: 10.21154/muslimheritage.v2i2.1113

Abstract

Abstract: This study investigate the problem in the utilization of classic book in fiqh learning in Islamic Junior High School based boarding school in Pamekasan. It deals with how tradition in fiqh learning related to the type of classic book, learning method, book selection, and learning achievement. The teaching and learning of fiqh in Islamic Junior High School based boarding school generally used classic book fiqih from Shafi'i madzhab. The reason for employing the classic  book is to preserve the scientific tradition that is occured in the boarding schoool. The method used in fiqh learning is a combination between classic book methods that exists in boarding school, such as bandongan, sorogan, and memorization. The achievement of the fiqih curriculum standard which has been determined by Kemenag is pursued through three approaches, namely (1) integrating fiqh curriculum stipulated by Ministry of Religious Affairs and classic book; (2) khushûshiyah class; and (3) not using specific books from Kemenag.Abstrak: Penelitian ini membahas tentang permasalahan penggunaan kitab kuning dalam pembelajaran fiqih pada Madrasah Tsanawiyah berbasis pesantren di Kabupaten Pamekasan. Bagaimana tradisi pemakaian kitab kuning dalam pembelajaran fiqih kaitannya dengan jenis kitab kuning yang digunakan, metode pembelajaran, latarbelakang pemilihan kitab, dan capaian pembelajarannya. Pemakaian kitab kuning dalam pembelajaran fiqih di MTs berbasis pesantren pada umumnya menggunakan kitab adalah kitab kuning fiqih bermadzhab Syafi’i. Motif pemakaian kitab kuning adalah untuk melestarikan tradisi keilmuan yang sudah establish di pesantren dan pengenalan kitab kuning pada para santri. Metode yang dipakai dalam pembelajaran fiqih adalah penggabungan antar metode pembelajaran kitab kuning yang ada di pesantren  yaitu bandongan, sorogan, dan hafalan. Pencapaian standar kurikulum fiqih yang telah ditentukan oleh Kemenag, ditempuh melalui tiga pendekatan: (1) memadukan antara fiqih kurikulum Kemenag dan fiqih kitab; (2) kelas khushûshiyah; dan (3) tidak memakai buku Kemenag secara khusus.
Family Education Models Of Kiai‘S Pesantren: Transfer Of Lora/Ning’s Caracter In Pamekasan Rijal, Akh Syaiful; Thohir, Muhammad; Aliwafa, Aliwafa
Jurnal Mudarrisuna: Media Kajian Pendidikan Agama Islam Vol 14, No 3 (2024)
Publisher : Universitas Islam Negeri Ar-Raniry Banda Aceh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22373/jm.v14i3.23930

Abstract

The purpose of this study was to determine the educational model of the pesantren kiai's family in shaping the character of lora/ning in Pamekasan. By using a qualitative approach in the form of descriptive-analytic research, the researchers targeted several pesantren in Pamekasan Regency which were represented by various models of pesantren, that is pesantren of salaf, pesantren of semi modern and pesantren of Modern. The results of this study are that the educational model of the pesantren kiai's family to cultivate the character of lora/ning is; First the tarbawiah model in carrying out various activities that emphasize exemplary aspects, such as: worshiping, praying, reading the Qur'an, qiyamul lail, hanging out with pious people, obligatory fasting, sunnah fasting on Mondays and Thursdays, and multiplying dhikr every time, and the two models of ta'limiah in carrying out various activities that emphasize knowledge, such as: awakening from an early age to study, growing awareness of thinking, maintaining health ratios, and social education.
URGENSI PENDIDIKAN INTEGRATIF-NONDIKOTOMIK DI PERGURUAN TINGGI ISLAM Rijal, Akh. Syaiful
TADRIS: Jurnal Pendidikan Islam Vol 11 No 1 (2016)
Publisher : State Islamic Institute of Madura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (188.186 KB) | DOI: 10.19105/tjpi.v11i1.972

Abstract

Abstrak: Tulisan ini mengkaji tentang perubahan konsep, institusi/kelembagaan, dan perubahan budaya pendidikan setelah berubah dari IAIN/STAIN menjadi UIN. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perubahan konsep pada UIN adalah merealisasikan gagasan tentang integrasi ilmu dan mengakhiri perdebatan wacana dikotomi ilmu. UIN Jakarta menggunakan paradigma integrasi ilmu dialogis dari Ian G. Barbour. UIN Malang memilih pendekatan Imam al-Ghazali dengan metode “takwil” dari ilmu-ilmu sosial. Bentuk realisasi dari konsep integrasi adalah menampung universalitas ilmu dalam Islam yang tidak mengenal dikotomi ilmu. Budaya pendidikan yang dikembangkan disesuaikan dengan budaya universitas, berwawasan riset, publikasi hasil penelitian dan lain-lain. Kata Kunci: Perubahan, konsep, institusi, budaya.
PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN DENGAN STRATEGI ACTIVE KNOWLEDGE SHARING PADA PERKULIAHAN USHUL FIQIH PROGRAM STUDI TADRIS IPS STAIN PAMEKASAN Rijal, Akh Syaiful
TADRIS: Jurnal Pendidikan Islam Vol 13 No 1 (2018)
Publisher : State Islamic Institute of Madura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (946.713 KB) | DOI: 10.19105/tjpi.v13i1.1878

Abstract

AbstrakPenelitian ini mengkaji tentang pengembangan pembelajaran dengan mengangkat strategi active knowledge sharing sebagai upaya untuk meningkatkan aktivitas belajar mahasiswa. Permasalahan yang diangkat adalah: (1) Bagaimana penerapan dan pengembangan pembelajaran melalui strategi active knowledge sharing dalam perkuliahan Ushul Fiqih pada Program Studi Tadris IPS STAIN Pamekasan. Dari penelitian yang telah dilakukan, diperoleh temuan bahwa: (1) Penerapan strategi active knowledge sharing dalam perkuliahan Ushul Fiqih dilaksanakan dengan: Pertama, sebelum mempraktikkan metode tersebut dosen menyiapkan sarana pembelajaran kemudian membuka pelajaran, memberikan informasi tentang rencana pembelajaran dan tugas yang harus dilaksanakan mahasiswa, dan memotivasi mahasiswa. Kedua, pada saat pelaksanaan dosen menyiapkan sebuah daftar pertanyaan berupa definisi atau istilah yang ada dalam pelajaran, lalu meminta mahasiswa menjawab pertanyaan dengan sebaik-baiknya. Selanjutnya dosen mengajak mahasiswa berkeliling ruangan dengan mencari mahasiswa lain yang dapat menjawab pertanyaan yang tidak bisa dijawab mahasiswa. Setelah jawaban didapat, maka dosen meminta mahasiswa untuk kembali ke tempat duduk masing-masing dan mengulas jawaban dan bersama-sama mengisi jawaban yang tidak bisa dijawab oleh mahasiswa. Ketiga, metode ini bisa dilakukan secara variatif: (a) Memberi masing-masing mahasiswa sebuah kartu indeks dan meminta untuk menulis sebuah informasi baru yang dikumpulkan dari mahasiswa yang lain, dan saat kelompok sudah penuh maka dosen mengulas informasi yang dikumpulkan. (b) Menyampaikan pertanyaan opini dari pertanyaan faktual, atau mencampur pertanyaan faktual dengan pertanyaan opini. Pengembangan pembelajaran dengan strategi active knowledge sharing dalam perkuliahan Ushul Fiqih dapat dilakukan dengan varian metode yang cocok dengan mata kuliah yang bersifat aplikatif, artinya pengetahuan yang tidak cukup hanya diketahui saja tetapi harus diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari. Bahkan kreativitas belajar mahasiswa telah meningkatkan hasil belajar mereka sehingga benar-benar sesuai harapan dan memuaskan. Kata kunci: pengembangan pembejalaran, active knowledge sharing, ushul fiqih.
Inovasi Inovasi Pendidikan Moderasi Keagamaan Di SMA Muhammadiyah 2 Surabaya Bina Prima Panggayuh; Muzakki, Akh; Asrohah, Hanun; Rijal, Akh. Syaiful
TADRIS: Jurnal Pendidikan Islam Vol 17 No 2 (2022)
Publisher : State Islamic Institute of Madura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19105/tjpi.v17i2.7043

Abstract

This study aims to find out the process and implications of the educational process of religious moderation, so that it can be used as an evaluation and as a basis for better education. The research method used in this research is qualitative and with a descriptive analytic approach. The results of this study show that innovation in religious moderation education is found in the principal's policies, curriculum, habituation programs, and activities outside of learning such as extracurricular activities, commemoration of Islamic holidays, and other religious activities by mainstreaming the principles of religious moderation, namely tawassuth, ta'adul, and tawazun.
Islamic Religious Education Teacher's Efforts to Prevent Radicalism in Indonesia: A Genealogical Analysis Rijal, Akh Syaiful; Muhammad Thohir; Aliwafa; Mohammad Davoudi; Imam Syafi’i
TADRIS: Jurnal Pendidikan Islam Vol 19 No 2 (2024)
Publisher : State Islamic Institute of Madura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19105/tjpi.v19i2.15185

Abstract

Radicalism is very contradictory to the values ​​of Islamic teachings. Islam upholds the principles of tolerance, peace, and the principle of respecting one's beliefs. This study aims to analyze and find ideal conceptual ideas for preventing student radicalism through the role of teachers in schools from a genealogical perspective. This study uses a qualitative approach with a type of descriptive-analytic. In order to track historical traces and provide answers to the radicalism issue, the genealogical data analysis technique is utilized to examine the content of pertinent sources. The results of this study indicate that, genealogically, Islamic Religious Education teachers in schools have an important role in preventing radicalism because the main mission of Islamic Religious Education teachers is to teach Islam contextually, Islamic tolerance, and peace-loving Islam through efforts to internalize Islamic teachings that are in line with a sense of nationalism so that a generation with noble character is formed. In addition, Islamic Religious Education teachers also carry out the learning process by adhering to 5 main principles, namely respect for others, moderation, respect for creators, tolerance, and fairness.