Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Motor Induksi Fasa Tiga Tipe Rotor Sangkar Sebagai Generator Induksi Dengan Variasi Hubungan Kapasitor Untuk Eksitasi Rahmi Berlianti; Abdul Multi; Baskoro Abhi P
SAINSTECH: JURNAL PENELITIAN DAN PENGKAJIAN SAINS DAN TEKNOLOGI Vol 26 No 2 (2016): SAINSTECH
Publisher : Institut Sains dan Teknologi Nasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (297.045 KB) | DOI: 10.37277/stch.v26i2.508

Abstract

Motor induksi fasa tiga dapat dapat dioperasikan sebagai generator induksi fase tiga. Kecenderungan menggunakan generator induksi (rotor sangkar) sebagai pengganti generator sinkron juga semakin meningkat khususnya untuk PLTMh kecil dengan beban penerangan (resistif). Hal ini dikarenakan alasan perawatannya rumit, susah didapat dipasaran, dan harganya mahal. Generator induksi penguatan sendiri, memiliki banyak keuntungan dibandingkan dengan generator sinkron seperti tidak perlu sikat-sikat atau baling-baling rotor, pengurangan ukuran, dan harga yang murah. Akan tetapi generator induksi menawarkan regulasi tegangan yang lemah dan nilainya bergantung pada kecepatan penggerak, kapasitor, dan beban. Pada penelitian ini digunakan motor induksi fasa tiga rotor sangkar 0,9 KW, 2,7 A, pf 0,84, 50 Hz sebagai generator induksi, dengan variasi hubungan kapasitor Bintang dengan nilai kapasitansi 25μF, Delta 8μF, dan C-2C 8μF dan 16μF untuk beban R-RL yang variatif. Hasil dari penelitian menunjukkan performance dari motor fasa tiga yang difungsikan sebagai generator pada tegangan konstan hubungan delta dan C-2C memiliki putaran dibawah putaran sinkronnya antara 1285 sampai 1413 rpm. Dan untuk frekuensi konstan diperoleh tegangan setiap hubungan berkisar antara 373 V sampai 164 V. Dan dari ketiga hubungan kapasitor tersebut yang lebih baik adalah hubungan bintang dengan kapasitansi 25 μF.
Fungsi Rate Distortion ( RD ) Pada Kompressi Video Coding Untuk Transmissi Video Yustini Yustini; Taswanda Taryo; Baskoro Abhi P
SAINSTECH: JURNAL PENELITIAN DAN PENGKAJIAN SAINS DAN TEKNOLOGI Vol 26 No 2 (2016): SAINSTECH
Publisher : Institut Sains dan Teknologi Nasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (154.645 KB) | DOI: 10.37277/stch.v26i2.509

Abstract

Pada transmisi video melalui internet ada kemungkinan adanya paket-paket yang hilang dan variasi bandwidth yang besar, ini tentu akan mempengaruhi kecepatan laju komunikasi data.Teknik video coding(pengkodean video) dipergunakan untuk aplikasi transmisi video dari pengirim ke penerima dengan berbagai macam aplikasi dan kapasitas. Dalam penelitian ini, untuk mengoptimalkan error control yang merupakan umpan balik dari penerima ini digunakan teknik video coding FGS (Fine Granularity Scalability). Sistem ini bekerja dengan feedback dari penerima dengan pendekatatan optimasi Rate Distortion. Dengan Rate Distortiondiharapkan dapat menurunkan mode encoding pada tiap-tiap paket sehingga dapat meminimalkan distorsi yang ada dari pengirim hingga penerima. Simulasi ini dilakukan menggunakan data video sequence dengan format QCIF dengan ukuran pixel 176 x 144. Dalam simulasi data video sequnce ini ditransmisikan dengan menggunakan teknik video coding FGS dengan umpan balik dari penerima, umpan balik ini sebagai error control dengan mengoptimasi rate distortion. Dari hasil simulasi didapatkan nilai pendekatan untuk ketahanan variasi beban bandwidth kanal dan unjuk kerja optimasi Rate Distortion dengan menggunakan parameter λ=0.2 Q2 dengan selisih PSNR untuk kedua layer sebesar 2dB sedangkan untuk feedback dari penerima didapatkan perbaikan kinerja pada PSNR < 1dB.
Penggunaan Limbah Padat Kelapa Sawit Untuk Menghasilkan Tenaga Listrik Pada Existing Boiler Dino Erivianto; Baskoro Abhi P; Didik Notosudjono
SAINSTECH: JURNAL PENELITIAN DAN PENGKAJIAN SAINS DAN TEKNOLOGI Vol 26 No 2 (2016): SAINSTECH
Publisher : Institut Sains dan Teknologi Nasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1012.606 KB) | DOI: 10.37277/stch.v26i2.514

Abstract

KelapaSawit merupakan tanaman budidaya yang menghasilkan minyak nabati yaitu Crude Plam Oil (CPO), sangat banyak dijumpai di Indonesia terutama di pulau Sumatera, Kalimantan, Sulawesi dan Papua. Selain menghasilkan Crude Palm Oil (CPO) sebanyak 22 %, kernel 5% dari proses pengolahan kelapa sawit dalam 1 ton kelapa sawit akan mampu menghasilkan limbah berupa tandan kosong kelapa sawit (TKKS) sebanyak 22 % atau 220 kg, limbah cangkang (Shell) sebanyak 6 % atau 60 kg, wet decanter solid (lumpur sawit) 4 % atau 40 kg, serabut (Fiber) 13 % atau 130 kg serta limbah cair sebanyak 28 %. Dari ke empat limbah padat tersebut limbah tandan kosong kelapa sawit (TKKS) merupakan limbah padat yang jumlahnya cukup besar, namun pemanfaatannya masih terbatas, sementara ini hanya dibakar dan sebagian dihamparkan pada lahan kosong sebagai mulsa/pupuk, di kawasan sekitar pabrik. Dari penelitian pemanfaatan limbah, diketahui tandan kosong kelapa sawit (TKKS) memiliki potensi besar untuk diolah menjadi briket sebagai bahan bakar pembangkit listrik tenaga biomasa (PLT Biomassa) ataupun sebagai bahan bakar pengganti minyak tanah. Adapun nilai kalori dari limbah Tandan Kosong Kelapa Sawit (TKKS) 3.498 kcal/kg atau 14.650 kJ/kg (kadar air 30 % setelah dikempa), Cangkang 3.893 kcal/kg atau 16.304 kJ/kg (basah) serta Serabut 3.068 kcal/kg atau 12.849 kJ/kg dan Briket TKKS 7.490 kcal/kg atau 31.368 kJ/kg, sehingga berpotensi menghasilkan tenaga listrik dari boiler.