Novi Fitriani
Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan, Universitas Ekasakti

Published : 5 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

Retorika Dalam Pidato Surya Paloh Novi Fitriani; Dwi Mutia Chan
Jurnal Ilmiah Langue and Parole Vol 5 No 2 (2022): Jurnal Ilmiah Langue and Parole
Publisher : Fakultas Sastra Universitas Ekasakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36057/jilp.v5i2.541

Abstract

Penelitian ini membahas pandangan retorika terhadap bahasa. Aspek kebahasan yang dibahas dalam penelitian ini adalah kosakata baku dan tidak baku. Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan penggunaan kosakata baku dan tidak baku dalam pidato ketua umum partai nasdem Surta Paloh. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif deksriptif. Data dalam penelitian ini berupa tuturan dalam pidato Surya Paloh yang secara rinci meliputi kosakata bakun dan tidak baku. Sumber data dalam penelitian ini adalah tuturan lisan pidato Surya Paloh. Penelitian ini mengandalkan peneliti sebagai instrumen utamanya. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Surya Paloh lebih banyak menggunakan kosaka baku dibandingkan kosakata tidak baku. Hal ini menunjukan bahwa Surya paloh sangat memperhatikan pemakaian bahasa dalam pidato yang disampaikan, walaupun pidato yang disampaikan terkesan cepat dan menggebu-gebu tetapi Surya Paloh sangat memperhatikan sekali bagaimana penyampain formalitas pidato resmi.
PERFORMA GAYA BAHASA KOMUNIKASI LISAN TOKOH POLITIK NASIONAL SURYA PALOH Novi Fitriani; Eva Fitrianti
Jurnal Komunitas Bahasa Vol 10, No 2 (2022): Oktober 2022
Publisher : Universitas Asahan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36294/jkb.v10i2.2158

Abstract

Tokoh politik merupakan publik figur yang dikenal oleh masyarakat, dalam  berkomunikasi seorang tokoh politik memanfaatkan bahasa sebagai sarana mencapai tujuan. Pemanfaatan bahasa dalam komunikasi politik  salah satunya  adalah gaya bahasa yang digunakan untuk mendapatkan simpati, menunjukkan empati, mencuri perhatian, serta untuk mendapatkan dukungan. Tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan penggunaan gaya bahasa tokoh politik nasional Surya Paloh. Data dalam penelitian ini berupa tuturan tiga pidato tokoh politik nasional Surya Paloh. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif  kualitatif. Teknis analisis data penelitian adalah  identifikasi data, klasifikasi data, inteprestasi data dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian  ini ditinjau dari teori gaya bahasa gorys Keraf  berdasarkan langsung tidaknya makna yang digunakan tokoh politik nasional Surya Paloh dalam penelitian ini didominasi oleh gaya bahasa retoris sedangkan gaya bahasa kiasan jarang digunakan. Dari 119 data, ditemukan gaya bahasa retoris 77 data (64,7%) dan gaya bahasa kiasan 42 data (35,3%). Gaya bahasa retoris banyak digunakan Surya Paloh untuk menegaskan isi pidato melalui pertanyaan yang sebenarnya tidak perlu dijawab karena maksud dari Surya Paloh sudah terkandung dalam pertanyaan tersebut dengan demikian pidato yang disampaikan lebih menarik dan tidak monoton.
Makna dan interpretasi pragmatis sapaan kayo dalam bahasa Kerinci Eva Fitrianti; Novi Fitriani
Jurnal Komunitas Bahasa Vol 11, No 1 (2023): April 2023
Publisher : Universitas Asahan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36294/jkb.v11i1.3365

Abstract

The purpose of this study is to explain the meaning and pragmatic interpretation of the use of the greeting word kayo in the Kerinci language in Koto Baru Village, Tanah Kampung District in order to provide understanding and insight into the meaning of greeting kayo. This research is a descriptive qualitative research. The informants of this study were members of the Desa Koto Baru, Tanah Kampung District, as native speakers of the Kerinci language. Data collection techniques are simak libat cakap techniques, recording techniques, note-taking techniques, and library techniques. The data validation technique uses source and theory triangulation techniques. Data analysis uses data reduction techniques, data presentation, and draws conclusions. The pragmatics meaning in the use of greeting kayo includes literal and nonliteral meanings. The literal meaning shows the intention of the greeter to respect someone who is older than the addressee, while the non-literal meaning intends to respect the addressee for certain purposes. For example, appreciating for having broad insights, as a form of entertaining or joking material, and appreciating for feeling familiar and close. Based on the research results, it is expected that the users of the greeting word kayo can understand its meaning pragmatically and place it according to the context of communication.
Tindak Tutur Asertif dalam Acara Debat Perdana Calon Presiden Republik Indonesia 2024 Novi Fitriani; Eva Fitrianti
Jurnal Ilmiah Pendidikan Scholastic Vol. 7 No. 3 (2023): Jurnal Ilmiah Pendidikan Scholastic
Publisher : Fakultas Sastra Universitas Ekasakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36057/jips.v7i3.644

Abstract

Tujuan Penelitian ini untuk mengetahui tindak tutur asertif yaitu menyatakan, memberitahhukan, menyarankan, membanggakan, mengeluh, menuntut, melaporkan. Penelitian ini juga akan melihat manakah tindak tutur arsetif yang dominan digunakan oleh calon Presiden Republik Indonesia dalam Acara Debat Perdana Calon Presiden Republik Indonesia 2024, Anies Rasyid Baswedan, Prabowo Subianto dan Ganjar Pranowo. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif. Sumber data dalam penelitian adalah tuturan Anies Rasyid Baswedan, Prabowo Subianto dan Ganjar Pranowo, pada debat perdana calon presiden 2024. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: tindak tutur asertif dalam acara debat calon Presiden Republik Indonesia 2024 ditemukan 89 data tindak tutur Asertif, tuturan yang dominan digunakan adalah (1) memberitahukan 40 data, (2) menyatakan 28 data, (3) menyarankan 10 data, (4) menuntut 5 data , (4) mengeluh 2 data, (5) membanggakan 2 data dan (6) melaporkan 2 data. Tindak tutur arsetif “memberitahukan” banyak digunakan oleh calon presiden karena apa yang diungkapkan oleh penutur dan mitra tutur mengandung makna kebenaran dan fakta yang benar-benar terjadi dalam ruang lingkup sosial yang terjadi di masayarakat, khususnya masyarakat di Indonesia. Selain itu, tuturan yang disampaikan oleh calon presiden memiliki pengaruh dalam meyakinkan pilihan masyarakat Indonesia untuk memilih calon presiden tersebut.
Strategi kesantunan berbahasa dalam novel Guru Aini karya Andrea Hirata Eva Fitrianti; Novi Fitriani
Jurnal Komunitas Bahasa Vol 12, No 1 (2024): April 2024
Publisher : Universitas Asahan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36294/jkb.v12i1.4177

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan strategi kesantunan berbahasa dalam novel Guru Aini karya Andrea Hirata. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif. Sumber datanya berupa novel Guru Aini karya Andrea Hirata. Teknik pengumpulan data adalah teknik analisis dokumen dan isi. Teknik keabsahan data menggunakan teknik triangulasi teori. Analisis data menggunakan teknik reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Strategi kesantunan dalam novel Guru Aini karya Andrea merupakan strategi kesantunan berbahasa langsung dan tidak langsung. Realisasi kesantunan berbahasa diwujudkan dalam bentuk maksim kebijaksanaan, maksim kemurahan hati, maksim pujian, maksim kerendahan hati, maksim simpati, dan maksim persetujuan. Strategi dan bentuk kesantunan berbahasa diharapkan dapat diwujudkan dalam suatu komunikasi sehingga komunikasi dapat tercapai dan saling menguntungkan, tanpa menimbulkan konflik antarpeserta tutur, meningkatkan citra diri, dan menumbuhkan kepekaan sosial yang tinggi.