Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

Hubungan Kekuatan Otot Tungkai Terhadap Kemampuan Tendangan Dollyo Chagi Pada Atlet Taekwondo Kadek Shanti Indiyani Dharma Putri Shanti; I Made Yoga Parwata; I Gede Arya Sena
JURNAL PENJAKORA Vol. 9 No. 2 (2022): September 2022
Publisher : Fakultas Olahraga dan Kesehatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/penjakora.v9i2.51401

Abstract

Tendangan dalam seni bela diri Taekwondo merupakan ciri khas dalam olahraga Taekwondo. Kekuatan yang dihasilkan oleh oleh otot-otot tungkai digunakan untuk pertahanan ketika melakukan tendangan khususnya tendangan dollyo chagi Taekwondo. Tujuan penelitian ini adalah guna mengetahui hubungan antara kekuatan otot tungkai dan kemampuan tendangan dollyo chagi pada atlet Taekwondo. Metode Cross Sectional dengan jenis penelitian korelasi digunakan dengan 15 orang sebagai sampel. Hasil penelitian menggunakan uji korelasi Pearson Product Moment dengan nilai signifikannya 0,000 dan koefisien korelasi sebesar 0,890. Hal ini menunjukan adanya hubungan sifnifikan dengan tingkat korelasi yang sangat kuat ke arah positif antara kekuatan otot tungkai dengan kemampuan tendangan dollyo chagi pada atlet Taekwondo. Dapat disimpulkan bahwa kekuatan otot tungkai yang baik menghasilkan kemampuan tendangan dollyo chagi yang baik juga bagi atlet Taekwondo.
Kekuatan Otot Tungkai Menentukan Keseimbangan Statis pada Pemain Sepak Bola di SSB Jima Padangsambian Ni Putu Pratiwi Laksmi Dewi; I Gede Arya Sena; I Made Yoga Parwata
JURNAL KESEHATAN, SAINS, DAN TEKNOLOGI (JAKASAKTI) Vol 1, No 1 (2022): JURNAL KESEHATAN, SAINS, DAN TEKNOLOGI (JAKASAKTI)
Publisher : LPPM Universitas Dhyana Pura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (533.661 KB)

Abstract

AbstrakKeseimbangan statis diperlukan saat akan melakukan tendangan penalti agar tubuh mampu mempertahankan posisi tubuh untuk melakukan tendangan dengan baik. Salah satu faktor yang mempengaruhi keseimbangan adalah kekuatan otot tungkai. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui kekuatan otot tungkai dapat menentukan hasil keseimbangan statis pada pemain sepak bola. Alat ukur kekuatan otot tungkai adalah Leg Dynamometer, sedangkan keseimbangan statis diukur dengan Stork Stand Test. Rancangan penelitian menggunakan metode cross sectional dengan jenis penelitian korelasi dan didapatkan sampel sebanyak 15 orang. Hasil penelitian menggunakan uji korelasi Pearson Product Moment menunjukkan adanya hubungan signifikan yang sangat kuat ke arah positif antara kekuatan otot tungkai dengan keseimbangan statis pada pemain sepak bola. Nilai Sig. 0,000 dan korelasi koefisien 0,870. Hal ini menunjukkan bahwa semakin baik kekuatan otot tungkai akan semakin baik pula keseimbangan statis pemain sepak bola saat akan melakukan tendangan penalti. Kata kunci: Keseimbangan statis, kekuatan otot tungkai, pesepak bola.AbstractStatic balance is needed when taking a penalty kick so that the body can maintain a body position to take the penalty kick well. One of the factors that affect balance is leg muscle strength. This study determined the leg muscle strength can determine the result of static balance in football players. The measuring instrument for leg muscle strength was the Leg Dynamometer, while the Stork Stand Test measured the static balance. The research design used a cross-sectional method with a correlation research type and obtained 15 football players as the sample. The result of the Pearson Product Moment correlation test showed a significant relationship with a very strong positive correlation between leg muscle strength and static balance in football player. The value of Sig. 0.000 and correlation coefficient 0.870. It showed that the better leg muscle strength, the better static balance of football players when taking a penalty kick.Keywords: Static balance, leg muscle strength, football players.
Ukuran Lingkar Lengan Atas Menentukan Daya Tahan Otot Lengan pada Pemain Tenis Meja Putri di Nagaraja TTC Sukawati Gianyar Komang Sriasih; I Gede Arya Sena; I Made Yoga Parwata
JURNAL KESEHATAN, SAINS, DAN TEKNOLOGI (JAKASAKTI) Vol 1, No 1 (2022): JURNAL KESEHATAN, SAINS, DAN TEKNOLOGI (JAKASAKTI)
Publisher : LPPM Universitas Dhyana Pura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (531.699 KB)

Abstract

AbstrakDaya tahan otot lengan diperlukan saat pertandingan tenis meja berlangsung agar dapat mempertahankan dan memenangkan pertandingan. Salah satu faktor yang mempengaruhi daya tahan otot lengan adalah ukuran lingkar lengan atas. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui ukuran lingkar lengan atas dapat menentukan hasil daya tahan otot lengan pada pemain tenis meja. Alat ukur lingkar lengan atas adalah pita ukur LiLA, sedangkan daya tahan otot lengan diukur dengan push up test. Rancangan penelitian menggunakan metode cross sectional dengan jenis penelitian korelasi dan didapatkan sampel sebanyak 14 orang. Hasil penelitian menggunakan uji korelasi Pearson Product Moment dengan nilai Sig. 0,002 dan korelasi koefisien 0,741 menunjukkan adanya hubungan signifikan yang sangat kuat ke arah positif antara ukuran lingkar lengan atas dengan daya tahan otot lengan pada pemain tenis meja.Kata kunci: Daya tahan otot lengan, ukuran lingkar lengan atas, pemain tenis meja.AbstractArm muscle endurance is required when a table tennis match occurs to maintain and winning matches. One of the factors that arm muscle endurance is the size of upper arm circumference. This study determined the upper arm circumferencecan determine the result of arm muscle endurancein table tennis players. The measuring instrument for upper arm circumference was the LiLA circumference measuring tape, while the push up testmeasured the arm muscle endurance. The research design used a cross-sectional method with a correlation research type and obtained 14 as the sample. The result of the Pearson Product Moment correlation test, the value of Sig. 0.002 and correlation coefficient 0.741 it showed a significant relationship with a very strong positive correlation between size of the upper arm circumference and arm muscle endurance of table tennis players.Keywords: Arm muscle endurance, upper arm circumference, table tennis players
Peningkatan Fleksibilitas dan Koordinasi Tangan Dengan Stretching Dinamis Pada Penabuh Gender Wayang di Sanggar Seni Kebo Iwa Ni Luh Putu Shinta Jayanti Adiparamitha; I Gede Arya Sena; Antonius Tri Wahyudi
JURNAL KESEHATAN, SAINS, DAN TEKNOLOGI (JAKASAKTI) Vol 1, No 1 (2022): JURNAL KESEHATAN, SAINS, DAN TEKNOLOGI (JAKASAKTI)
Publisher : LPPM Universitas Dhyana Pura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (591.38 KB)

Abstract

AbstrakGender Wayang dimainkan dengan cara melakukan gerakan dominan fleksi dan ekstensi pergelangan tangan. Gerakan tersebut memerlukan fleksibilitas dan koordinasi yang baik, fleksibilitas merupakan keleluasaan atau kemudahan gerakan pada persendian pada saat melakukan aktivitas fisik tanpa ada hambatan apapun sedangkan koordinasi merupakan kerja sama antara sistem saraf pusat dengan otot untuk menghasilkan tenaga atau gerakan. Fleksibilitas pada saat memainkan Gender Wayang diperlukan untuk menjangkau nada-nada ke kanan dan ke kiri agar lebih mudah sehingga koordinasi tangan juga semakin bagus. Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian One-Group Pre test-Post test Design. Sampel pada penelitian ini berjumlah 5 orang berjenis kelamin laki-laki dan berumur 12-16 tahun di Sanggar Seni Kebo Iwa. Latihan yang diberikan yaitu Stretching Dinamis selama 4 minggu dan diberikan setiap 2 hari. Pengukuran fleksibilitas pergelangan tangan menggunakan alat ukur Goniometer sedangkan untuk mengukur koordinasi tangan menggunakan alat ukur test Ball Warfen Und-fangen yang dilakukan sebelum diberikan latihan dan sesudah diberikan latihan. Penelitian ini melakukan uji normalitas dengan Shapiro Wilk Test dan didapatkan semua sampel berdistribusi normal, setelah itu dilakukan uji hipotesis dengan Paired Sampel t-test diperoleh nilai rata-rata (mean) pre test dan post test pada fleksi dekstra 11.000, fleksi sinistra -7.000, ekstensi dekstra 10.000 dan ekstensi sinistra -8.000. Setelah diberikan latihan peningkatan fleksibilitas pada fleksi dekstra 19.2%, fleksi sinistra 17.5%, ekstensi dekstra 23.9%, dan ekstensi sinistra 16.3% sedangkan peningkatan pada koordinasi yaitu 31.25%. Dari hipotesis penelitian ini dapat disimpulkan bahwa Stretching Dinamis dapat meningkatkan fleksibilitas pergelangan tangan dan koordinasi tangan pada Penabuh Gender Wayang Bali di Sanggar Seni Kebo Iwa.Kata kunci: Gender Wayang, Fleksibilitas, Stretching Dinamis.AbstractGender Wayang is played by performing dominant movements of wrist flexion and extension. These movements require flexibility and good coordination, flexibility is the flexibility or ease of movement in the joints when doing physical activities without any obstacles, while coordination is the cooperation between the central nervous system and muscles to produce power or movement. Flexibility when playing Gender Wayang is needed to reach the notes to the right and left to make it easier so that hand coordination is also getting better. This study uses a research design of One-Group Pre-test-Post test Design. The sample in this study amounted to 5 people, male and aged 12-16 years at the Kebo Iwa Art Studio. The exercise given is Dynamic Stretching for 4 weeks and is given every 2 days. The measurement of wrist flexibility uses a Goniometer while measuring hand coordination uses the Ball Warfen Und-Fangen test which is carried out before being given exercise and after being given exercise. This study conducted a normality test using the Shapiro Wilk Test and all samples were normally distributed. After that, the hypothesis was tested using the Paired Sample t-test. The average value (mean) for pre-test and post-test was 11,000 in right flexion, -7,000 in left flexion, right extension 10,000 and left extension -8,000. After being given exercise, the increase in flexibility in right flexion is 19.2%, left flexion is 17.5%, right extension is 23.9%, and left extension is 16.3%, while the increase in coordination is 31.25%. From this research hypothesis, it can be concluded that Dynamic Stretching can improve wrist flexibility and hand coordination in Balinese Wayang Gender Players at the Kebo Iwa Art Studio.Keywords: Gender Wayang, Flexibility, Dynamic Stretching.
Kemampuan Daya Tahan Kardiorespirasi pada Pengendara Ojek Online Yang Menggunakan Masker Medis dan Masker Kain Saat Bekerja Nabila S. Khanan; I Gede Arya Sena; Luh Putu Ayu Vityalistyawati
JURNAL KESEHATAN, SAINS, DAN TEKNOLOGI (JAKASAKTI) Vol. 2 No. 2 (2023): JURNAL KESEHATAN, SAINS, DAN TEKNOLOGI (JAKASAKTI)
Publisher : LPPM Universitas Dhyana Pura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36002/js.v2i2.2609

Abstract

Pengendara ojek online yang bekerja menggunakan masker medis dan masker kain selama 8 hingga 12 jam perhari dapat mempengaruhi daya tahan kardiorespirasi (VO2max) sehingga untuk mempertahankannya dengan baik dapat dilakukan Deep Breathing Exercise setelah bekerja. Mengukur VO2Max dapat dilakukan test 6 Minute Walking Test. Analisis data penelitian menggunakan uji normalitas dengan metode Shapiro Wilk Test pada 5 orang ojek online yang menggunakan masker medis dengan hasil pre test 0,805 dan saat post test 0,986 dan pada 5 orang ojek online yang menggunakan masker kain saat pre test dengan hasil 0,948 dan post test 0,998 dan uji paired t-test pada pengendara masker medis adalah 0,018 dan pada pengguna masker kain adalah 0,019. Sampel berjenis kelamin laki-laki dan berumur 20-30 tahun. Hasil dari hipotesis penelitian ini dapat disimpulkan bahwa Deep Breathing Exercise dapat dipertahankan kemampuan daya tahan kardiorespirasi pada pengendara ojek online yang menggunakan masker medis dan kain pada saat bekerja.
Peningkatan Fleksibilitas dan Koordinasi Tangan Dengan Stretching Dinamis Pada Penabuh Gender Wayang di Sanggar Seni Kebo Iwa Ni Luh Putu Shinta Jayanti Adiparamitha; I Gede Arya Sena; Antonius Tri Wahyudi
JURNAL KESEHATAN, SAINS, DAN TEKNOLOGI (JAKASAKTI) Vol. 1 No. 1 (2022): JURNAL KESEHATAN, SAINS, DAN TEKNOLOGI (JAKASAKTI)
Publisher : LPPM Universitas Dhyana Pura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36002/js.v1i1.1958

Abstract

AbstrakGender Wayang dimainkan dengan cara melakukan gerakan dominan fleksi dan ekstensi pergelangan tangan. Gerakan tersebut memerlukan fleksibilitas dan koordinasi yang baik, fleksibilitas merupakan keleluasaan atau kemudahan gerakan pada persendian pada saat melakukan aktivitas fisik tanpa ada hambatan apapun sedangkan koordinasi merupakan kerja sama antara sistem saraf pusat dengan otot untuk menghasilkan tenaga atau gerakan. Fleksibilitas pada saat memainkan Gender Wayang diperlukan untuk menjangkau nada-nada ke kanan dan ke kiri agar lebih mudah sehingga koordinasi tangan juga semakin bagus. Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian One-Group Pre test-Post test Design. Sampel pada penelitian ini berjumlah 5 orang berjenis kelamin laki-laki dan berumur 12-16 tahun di Sanggar Seni Kebo Iwa. Latihan yang diberikan yaitu Stretching Dinamis selama 4 minggu dan diberikan setiap 2 hari. Pengukuran fleksibilitas pergelangan tangan menggunakan alat ukur Goniometer sedangkan untuk mengukur koordinasi tangan menggunakan alat ukur test Ball Warfen Und-fangen yang dilakukan sebelum diberikan latihan dan sesudah diberikan latihan. Penelitian ini melakukan uji normalitas dengan Shapiro Wilk Test dan didapatkan semua sampel berdistribusi normal, setelah itu dilakukan uji hipotesis dengan Paired Sampel t-test diperoleh nilai rata-rata (mean) pre test dan post test pada fleksi dekstra 11.000, fleksi sinistra -7.000, ekstensi dekstra 10.000 dan ekstensi sinistra -8.000. Setelah diberikan latihan peningkatan fleksibilitas pada fleksi dekstra 19.2%, fleksi sinistra 17.5%, ekstensi dekstra 23.9%, dan ekstensi sinistra 16.3% sedangkan peningkatan pada koordinasi yaitu 31.25%. Dari hipotesis penelitian ini dapat disimpulkan bahwa Stretching Dinamis dapat meningkatkan fleksibilitas pergelangan tangan dan koordinasi tangan pada Penabuh Gender Wayang Bali di Sanggar Seni Kebo Iwa.Kata kunci: Gender Wayang, Fleksibilitas, Stretching Dinamis.AbstractGender Wayang is played by performing dominant movements of wrist flexion and extension. These movements require flexibility and good coordination, flexibility is the flexibility or ease of movement in the joints when doing physical activities without any obstacles, while coordination is the cooperation between the central nervous system and muscles to produce power or movement. Flexibility when playing Gender Wayang is needed to reach the notes to the right and left to make it easier so that hand coordination is also getting better. This study uses a research design of One-Group Pre-test-Post test Design. The sample in this study amounted to 5 people, male and aged 12-16 years at the Kebo Iwa Art Studio. The exercise given is Dynamic Stretching for 4 weeks and is given every 2 days. The measurement of wrist flexibility uses a Goniometer while measuring hand coordination uses the Ball Warfen Und-Fangen test which is carried out before being given exercise and after being given exercise. This study conducted a normality test using the Shapiro Wilk Test and all samples were normally distributed. After that, the hypothesis was tested using the Paired Sample t-test. The average value (mean) for pre-test and post-test was 11,000 in right flexion, -7,000 in left flexion, right extension 10,000 and left extension -8,000. After being given exercise, the increase in flexibility in right flexion is 19.2%, left flexion is 17.5%, right extension is 23.9%, and left extension is 16.3%, while the increase in coordination is 31.25%. From this research hypothesis, it can be concluded that Dynamic Stretching can improve wrist flexibility and hand coordination in Balinese Wayang Gender Players at the Kebo Iwa Art Studio.Keywords: Gender Wayang, Flexibility, Dynamic Stretching.
Kekuatan Otot Tungkai Menentukan Keseimbangan Statis pada Pemain Sepak Bola di SSB Jima Padangsambian Ni Putu Pratiwi Laksmi Dewi; I Gede Arya Sena; I Made Yoga Parwata
JURNAL KESEHATAN, SAINS, DAN TEKNOLOGI (JAKASAKTI) Vol. 1 No. 1 (2022): JURNAL KESEHATAN, SAINS, DAN TEKNOLOGI (JAKASAKTI)
Publisher : LPPM Universitas Dhyana Pura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36002/js.v1i1.1959

Abstract

AbstrakKeseimbangan statis diperlukan saat akan melakukan tendangan penalti agar tubuh mampu mempertahankan posisi tubuh untuk melakukan tendangan dengan baik. Salah satu faktor yang mempengaruhi keseimbangan adalah kekuatan otot tungkai. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui kekuatan otot tungkai dapat menentukan hasil keseimbangan statis pada pemain sepak bola. Alat ukur kekuatan otot tungkai adalah Leg Dynamometer, sedangkan keseimbangan statis diukur dengan Stork Stand Test. Rancangan penelitian menggunakan metode cross sectional dengan jenis penelitian korelasi dan didapatkan sampel sebanyak 15 orang. Hasil penelitian menggunakan uji korelasi Pearson Product Moment menunjukkan adanya hubungan signifikan yang sangat kuat ke arah positif antara kekuatan otot tungkai dengan keseimbangan statis pada pemain sepak bola. Nilai Sig. 0,000 dan korelasi koefisien 0,870. Hal ini menunjukkan bahwa semakin baik kekuatan otot tungkai akan semakin baik pula keseimbangan statis pemain sepak bola saat akan melakukan tendangan penalti. Kata kunci: Keseimbangan statis, kekuatan otot tungkai, pesepak bola.AbstractStatic balance is needed when taking a penalty kick so that the body can maintain a body position to take the penalty kick well. One of the factors that affect balance is leg muscle strength. This study determined the leg muscle strength can determine the result of static balance in football players. The measuring instrument for leg muscle strength was the Leg Dynamometer, while the Stork Stand Test measured the static balance. The research design used a cross-sectional method with a correlation research type and obtained 15 football players as the sample. The result of the Pearson Product Moment correlation test showed a significant relationship with a very strong positive correlation between leg muscle strength and static balance in football player. The value of Sig. 0.000 and correlation coefficient 0.870. It showed that the better leg muscle strength, the better static balance of football players when taking a penalty kick.Keywords: Static balance, leg muscle strength, football players.
Ukuran Lingkar Lengan Atas Menentukan Daya Tahan Otot Lengan pada Pemain Tenis Meja Putri di Nagaraja TTC Sukawati Gianyar Komang Sriasih; I Gede Arya Sena; I Made Yoga Parwata
JURNAL KESEHATAN, SAINS, DAN TEKNOLOGI (JAKASAKTI) Vol. 1 No. 1 (2022): JURNAL KESEHATAN, SAINS, DAN TEKNOLOGI (JAKASAKTI)
Publisher : LPPM Universitas Dhyana Pura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36002/js.v1i1.1961

Abstract

AbstrakDaya tahan otot lengan diperlukan saat pertandingan tenis meja berlangsung agar dapat mempertahankan dan memenangkan pertandingan. Salah satu faktor yang mempengaruhi daya tahan otot lengan adalah ukuran lingkar lengan atas. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui ukuran lingkar lengan atas dapat menentukan hasil daya tahan otot lengan pada pemain tenis meja. Alat ukur lingkar lengan atas adalah pita ukur LiLA, sedangkan daya tahan otot lengan diukur dengan push up test. Rancangan penelitian menggunakan metode cross sectional dengan jenis penelitian korelasi dan didapatkan sampel sebanyak 14 orang. Hasil penelitian menggunakan uji korelasi Pearson Product Moment dengan nilai Sig. 0,002 dan korelasi koefisien 0,741 menunjukkan adanya hubungan signifikan yang sangat kuat ke arah positif antara ukuran lingkar lengan atas dengan daya tahan otot lengan pada pemain tenis meja.Kata kunci: Daya tahan otot lengan, ukuran lingkar lengan atas, pemain tenis meja.AbstractArm muscle endurance is required when a table tennis match occurs to maintain and winning matches. One of the factors that arm muscle endurance is the size of upper arm circumference. This study determined the upper arm circumferencecan determine the result of arm muscle endurancein table tennis players. The measuring instrument for upper arm circumference was the LiLA circumference measuring tape, while the push up testmeasured the arm muscle endurance. The research design used a cross-sectional method with a correlation research type and obtained 14 as the sample. The result of the Pearson Product Moment correlation test, the value of Sig. 0.002 and correlation coefficient 0.741 it showed a significant relationship with a very strong positive correlation between size of the upper arm circumference and arm muscle endurance of table tennis players.Keywords: Arm muscle endurance, upper arm circumference, table tennis players