Claim Missing Document
Check
Articles

Found 17 Documents
Search

Pengaruh Pursed LIP Breathing Dan Sustained Maximal Inspiration Terhadap Peningkatkan Kekuatan Otot Pernapasan Untuk Mengurangi Keluhan Sesak Napas Pada Kasus Kardio Respirasi Agung Wahyu Permadi; Antonius Tri Wahyudi
Interest : Jurnal Ilmu Kesehatan Vol 6 No 2 (2017): INTEREST : JURNAL ILMU KESEHATAN
Publisher : Poltekkes Kemenkes Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37341/interest.v6i2.108

Abstract

Abstract : Sustained Maximal Inspiration, Pursed Lip Breathing, Shortness Of Breath. Currently lung disease is a major cause of chronic morbidity and mortality worldwide, many people suffer from this disease for many years and die prematurely due to unhealthy lifestyles such as smoking and work environments that are exposed to much air pollution due to under-employed workers personal protector. One sign of lung disease is airway obstruction in nonreversible or partial reversible airway. One result of lung disease is a lack of respiratory muscle strength resulting in complaints of shortness of breath. Disturbances or complaints of breathlessness can occur towards inspiration or expiration. There is a theory of the effect of breathing exercises on respiratory muscle enhancement in people with shortness of breath. In this study was conducted with the aim to prove the provision of Sustained maximal inspiration (SMI) and pursed lip breathing (PLB) to increase respiratory muscle strength in patients with shortness of breath. This research uses true experimental research with pre-test and post-test design. The study was conducted at the physiotherapy laboratory located in Tabanan, Badung and Denpasar with a sample of 17 patients who experienced complaints of shortness of breath. The number of research subjects was grouped randomly in one group. In this study the group was given treatment as much as 1 time a week and performed for 24 weeks. The expected result of this study was to reduce complaints of shortness of breath without the use of medicines from doctors in cases of cardio respiration
Pilates Exercise Meningkatkan Fleksibilitas Lumbal pada Pembuat Batako di TB Darma Putra Tabanan I Made Egie Arianto Paramartha; Antonius Tri Wahyudi; Luh Putu Ayu Vitalistyawati
Jurnal Pendidikan Kesehatan Rekreasi Vol. 8 No. 1 (2022): Januari 2022
Publisher : Program Studi Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi FKIP Universitas PGRI Mahadewa Indonesia bekerjasama dengan Asosiasi Prodi Olahraga Perguruan Tinggi PGRI (APOPI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (246.825 KB) | DOI: 10.5281/zenodo.5814039

Abstract

Seorang pembuat batako melakukan pekerjaannya dengan posisi kerja membungkuk dengan durasi yang lama, kemampuan membungkuk dihasilkan oleh fleksibilitas dari lumbal. Fleksibilitas merupakan kemampuan dari sebuah sendi, otot, dan ligament disekitarnya dalam bergerak dengan bebas dan nyaman di dalam lingkup gerak maksimal. Fleksibilitas dipengaruhi oleh faktor dalam dan luar tubuh. Tujuan penelitian yaitu untuk mengetahui apakah latihan pilates exercise dapat meningkatkan fleksibilitas lumbal setelah diberikan pada pembuat batako di TB Darma Putra Tabanan. Rancangan penelitian ini menggunakan metode Pre-Eksperimental dengan one group pre-test and post-test. Variable bebas dalam penelitian ini adalah latihan pilates exercise dan variable terikat adalah fleksibilitas lumbal. Penentuan sampel menggunakan kriteria inklusi, eksklusi dan drop out. Penelitian dilakukan selama 4 minggu. Nilai rata – rata fleksibilitas lumbal sebelum diberikan latihan pilates exercise adalah 3,66 cm yang menandakan fleksibilitas lumbal dalam kategori kurang, sedangkan nilai rata-rata fleksibilitas lumbal setelah diberikan latihan pilates exercise adalah 5,35 cm yang menandakan bahwa fleksibilitas lumbal dalam kategori baik. Selisih peningkatan fleksibilitas lumbal sebesar 46,17%. Dalam analisis dengan uji paired t-test dengan hasil nilai p adalah 0,000 dimana nilai p<0,05 maka hasil uji signifikan. Hasil uji juga memiliki arti adanya perubahan fleksibilitas lumbal setelah diberikan latihan pilates exercise. Kesimpulan dalam penelitian ini adalah latihan pilates exercise dapat meningkatkan fleksibilitas lumbal setelah diberikan pada pembuat batako di TB Darma Putra Tabanan.
Hubungan Sikap Dan Durasi Kerja Dengan Keluhan Muskuloskeletal Pada Karyawan Kantor Di Rumah Sakit Prima Medika Bali Antonius Tri Wahyudi; Indah Pramita; Daryono Daryono
Jurnal Fisioterapi dan Rehabilitasi Vol 6 No 2 (2022): Jurnal Fisioterapi dan Rehabilitasi
Publisher : Universitas Widya Husada Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33660/jfrwhs.v6i2.170

Abstract

Karyawan kantor di RS Prima Medika melakukan aktivitas pekerjaan dengan sikap kerja duduk statis. Sikap ini dipertahankan selama bekerja kurang lebih dari 4 jam sampai dengan 8 jam lebih. Sikap kerja duduk dalam waktu yang lama dengan leher dan punggung tidak dalam posisi ergonomis mengakibatkan pemendekan pada otot-otot skeletal, hal ini dikarenakan terjadinya reaksi ketegangan atau kontraksi dalam jangka waktu yang panjang sehingga apabila terjadi secaara terus menerus dapat menyebabkan keluhan pada otot-otot yang mendapat beban. Metode penelitian ini adalah metode Cross Sectional dengan menggunakan responden sebanyak 27 orang karyawan kantor RS Prima Medika yang didapat berdasarkan kriteria penelitian. Alat ukur pada penelitian ini adalah Rapid Entire Body Assessment untuk mengukur sikap kerja dan lembar kuesioner Nordic Body Map untuk mengukur keluhan muskuloskeletal dari responden. Hasil pengukuran selanjutnya dilakukan uji hipotesis dengan menggunakan Spearman’s Rho Test. Hasil Spearman’s Rho Test menunjukkan nilai signifikasi 0,990 dan nilai korelasi 0,003 antara sikap kerja dengan keluhan muskuloskeletal dan nilai korelasi 0,068 dan nilai signifikasi 0,737 antara durasi kerja dengan keluhan muskuloskeletal. Hasil ini menunjukkan bahwa korelasi sikap kerja dan durasi kerja dengan keluhan muskuloskeletal memiliki hubungan searah yang sangat lemah dan tidak signifikan
Pengaruh Perceptual Motor Program terhadap Keseimbangan pada Anak Autism Spectrum Disorder (ASD) Indah Pramita; Daryono; Antonius Tri Wahyudi
Jurnal Pendidikan Kesehatan Rekreasi Vol. 8 No. 2 (2022): Juni 2022
Publisher : Program Studi Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi FKIP Universitas PGRI Mahadewa Indonesia bekerjasama dengan Asosiasi Prodi Olahraga Perguruan Tinggi PGRI (APOPI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (204.203 KB) | DOI: 10.5281/zenodo.6783284

Abstract

Salah satu gangguan motorik yang membatasi anak Autism Spectrum Disorder (ASD) adalah ganguan keseimbangan. Gangguan keseimbangan pada anak ASD dapat dilihat dari ketidak mampuan dalam mempertahankan posisi tertentu, berdiri goyang dan juga gaya berjalan yang tidak stabil. Perceptual Motor Program adalah suatu metode latihan guna memberikan stimulasi terhadap keterampilan persepsi motorik anak. Perceptual motor program dapat meningkatkan hubungan antara persepsi sensori dan motorik anak karena fungsi taktil, visual, auditory, propioseptik ditingkatkan, sehingga akan meningkatkan keseimbangan. Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh  pemberian perceptual motor program dalam meningkatkan keseimbangan statis dan dinamis anak Autism Spectrum Disorder (ASD). Penelitian ini bersifat pre eksperimental dengan rancangan pre-test and post-test group design. Penelitian ini dilakukan di Yayasan Pradnyagama dengan metode pengambilan sampel purpossive sampling. Total sampel dalam penelitian ini berjumlah 10 sampel.  Hasil penelitian ini menyatakan Perceptual Motor Program meningkatkan keseimbangan statis sebesar 36,18% dan keseimbangan dinamis sebesar 124,59%. Hasil Uji Wilcoxon test pada keseimbangan statis memiliki nilai p=0,002 (p≤ 0,05) dan uji Paired sample Test pada kseimbangan dinamis memiliki nilai p=0.001 (p≤ 0,05). Keseimpulan dalam penelitian ini Pemberian Perceptual Motor Program dapat meningkatkan keseimbangan statis dan dinamis pada Anak Autism Spectrum Disorder (ASD).
PENGARUH CORE STABILITY EXERCISE TERHADAP PENINGKATAN DAYA TAHAN OTOT VERTEBRA LUMBAL PADA PENGERAJIN UKIRAN KAYU DI DESA BURUAN TAMPAKSIRING GIANYAR Putu Meiyana Trisaputra; Antonius Tri Wahyudi; Daryono Daryono; IP Darmawijaya
Journal of Innovation Research and Knowledge Vol. 2 No. 4: September 2022
Publisher : Bajang Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pengerajin ukiran kayu memerlukan sikap kerja yang cenderung membungkuk. Bekerja dalam posisi ini melibatkan kerja otot abdominal bekerja secara memendek menahan berat badan ke depan dan otot pinggang bekerja seperti secara memanjang untuk mempertahankan tubuh. Gerakan tersebut jika dilakukan terus menerus dapat menyebabkan penurunan kekuatan otot lumbal, untuk mencegahnya diperlukan McKenzie Exercise secara rutin. Tujuan penelitian yaitu untuk mengetahui bagaimana pengaruh core stability exercise terhadap daya tahan otot lumbal pada pengerajin ukiran kayu Desa Buruan, Tampaksiring, Gianyar. Rancangan penelitian menggunakan pre-experimental dengan design one group pre-test dan post-test. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah core stability exercise, variabel terikat adalah daya tahan otot lumbal. Nilai rata-rata kekuatan otot lumbal sebelum dilakukan latihan diperoleh 51,25 kg yang menandakan kekuatan otot lumbal berada pada kategori kurang dan setelah diberikan latihan menjadi 73,67 kg yang menandakan kekuatan otot lumbal berada pada kategori sedang dengan persentase peningkatan 43,74%. Dianalisis menggunakan uji paired sample t-test menunjukkan nilai p=0,000 (p<0,05) yang berarti terdapat pengaruh McKenzie Exercise kekuatan otot lumbal sampel. Simpulan pada penelitian ini yaitu McKenzie Exercise mempengaruhi kekuatan otot lumbal dan dapat dijadikan solusi untuk menjaga kekuatan otot pada area lumbal.
KESEIMBANGAN DINAMIS DENGAN KECEPATAN BERJALAN PADA LANSIA DI BANJAR CELUK BURUAN GIANYAR Ni Kadek Windi Wijayani; Antonius Tri Wahyudi; I Putu Darmawijaya
Journal of Innovation Research and Knowledge Vol. 2 No. 4: September 2022
Publisher : Bajang Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Keseimbangan dinamis adalah kemampuan tubuh untuk menopang tubuh saat melakukan gerakan tertentu. Lansia yang tidak dapat mengendalikan keseimbangannya saat berjalan, kecepatan berjalannya rendah dan akan menurunkan kemampuan fungsionalnya. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui keseimbangan dinamis dapat menentukan kecepatan berjalan pada lansia. Penelitian ini menggunakan metode Cross Sectional dengan jenis penelitian non eksperiment. Pengambilan sampel menggunakan teknik NonProbability Sampling dengan jenis purposive sampling. Sampel penelitian berjumlah 10 orang yang diseleksi berdasarkan kriteria inklusi dan eksklusi. Pengukuran keseimbangan dinamis menggunakan foursquare step test dan pengukuran kecepatan berjalan menggunakan tes berjalan 4 meter. Hasil analisis statistik deskriptif dengan rata-rata keseimbangan dinamis sebesar 16,4520 dan rata-rata kecepatan berjalan sebesar 0,540. Uji hipotesis menggunakan uji korelasi pearson product moment dengan nilai sig. (2-tailed) 0,001, dan korelasi koefisien -0,882 bermakna dua variabel memiliki hubungan yang tidak searah yaitu apabila semakin tinggi nilai keseimbangan dinamisnya maka akan semakin sedikit waktu yang diperlukan untuk melakukan tes berjalan 4 meter (semakin cepat kecepatan berjalannya).
PEMBERIAN BALANCE TRAINING DAPAT MENINGKATKAN KESEIMBANGAN DINAMIS LANISA DI BANJAR PENENG, DESA MEKARSARI, TABANAN Putu Aditya Nugraha; Antonius Tri Wahyudi; Luh Putu Ayu Vitalistyawati
Journal of Innovation Research and Knowledge Vol. 2 No. 5: Oktober 2022
Publisher : Bajang Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Perubahan morfologis neuromuscular yang terjadi pada lanjut usia akan menyebabkan perubahan fungsional seperti mempertahankan keseimbangan dinamis pada lansia. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pemberian Balance Training dalam meningkatkan keseimbangan dinamis lansia. Jenis penelitian ini adalah penelitian Experimental dengan One Group Pre-test and Post-test Design. Total sampel adalah 15 sampel. Pengukuran nilai Keseimbangan dinamis diukur dengan tes Time UP and Go Test. Hasil penelitian menunjukkan bahwa keseimbangan dinamis pada lansia mengalami peningkatan dari sebelum dan sesudah perlakuan sebanyak 16%. Peningkatan ini terbukti signifikan yang dinyatakan oleh hasil uji statisktik dengan nilai p= 0,000. Sehingga dapat disimpulkan bahwa Balance Training dapat meningkatkan keseimbangan dinamis pada orang lanjut usia di banjar Peneng.
Baby Gym Practice to Improve Motor Development among Babies in the Banjar Batannyuh at Ages 6 to 9 Months Ni Nyoman Diah Prameswari; Indah Pramita; Antonius Tri Wahyudi
JOURNAL RESPECS (Research Physical Education and Sports) Vol. 5 No. 1 (2023): Journal RESPECS (Research Physical Education and Sports)
Publisher : Universitas Majalengka

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (573.655 KB) | DOI: 10.31949/respecs.v5i1.3314

Abstract

Every child must accomplish the child development and growth process; else, future growth and development will be delayed. Delays in children are caused by a lack of stimulation, thus stimulation may be provided in the form of baby gym to improve children's growth and development. This research aims to determine whether giving a baby gym may improve motor development in babies aged 6 to 9 months in the Banjar Batannyuh area. This study used a pre-experimental one-group pre and post-test method. This study's sample consisted of 7 babies aged 6-9 months who fulfilled the inclusion and exclusion criteria. Measurement of motor development employing KPSP. The recommended activity, baby gym, is performed three times each week for four weeks. The average pre-test score before exercise was 7.71, while the average after exercise was 9.14 after testing using paired sample t-test. With a p-value of 0.001, the increase obtained after training was 18.5%. The study's findings suggest that giving a baby gym to babies between the ages of 6 and 9 months living in Banjar Batannyuh area can improve their motor development.
Hubungan Obesitas terhadap Kecepatan Berjalan pada Lansia Perempuan Berumur 60-74 Tahun di Desa Kelating, Kerambitan, Tabanan Ni Ketut Junita Handarini; Antonius Tri Wahyudi; Indah Pramita
Jurnal Pendidikan Kesehatan Rekreasi Vol. 9 No. 1 (2023): Januari 2023
Publisher : Program Studi Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi FKIP Universitas PGRI Mahadewa Indonesia bekerjasama dengan Asosiasi Prodi Olahraga Perguruan Tinggi PGRI (APOPI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (266.886 KB) | DOI: 10.5281/zenodo.7509067

Abstract

Penurunan kecepatan berjalan dapat dipengaruhi oleh kemampuan tubuh dalam mempertahankan stabilitas postural saat berjalan akibat dari perubahan titik pusat tubuh dan kadar lemak tubuh yang lebih tinggi dari massa otot yang diakibatkan oleh obesitas. Obesitas mempengaruhi kecepatan berjalan berkaitan dengan gangguan fungsi ekstremitas bawah yaitu hip joint yang menyebabkan kecepatan berjalan menjadi lebih lambat. Tujuan penelitian yaitu untuk mengetahui korelasi antara IMT obesitas terhadap kecepatan berjalan pada lansia perempuan berumur 60-74 tahun. Metode penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif menggunakan rancangan penelitian Study Cross Sectional tipe korelasional (Correlational Study) berupa desain deskriptif non eksperimental. Penentuan sampel dipilih secara purposive sampling berdasarkan kriteria inklusi dan eksklusi dan mendapatkan 16 orang sampel dari 20 populasi keseluruhan. Hasil penelitian ini setelah dilakukan uji linearitas mendapatkan hasil 0,972 yang menandakan adanya hubungan yang linear antara kedua variabel. Uji korelasi Pearson Product Moment menunjukkan nilai p=0,002 (p<0,01) yang berarti korelasi signifikan dengan nilai koefisiensi korelasi adalah 0,703 yang artinya korelasi IMT obesitas dan kecepatan berjalan kuat dengan arah negatif yang berarti berlawanan arah sehingga jika nilai IMT Obesitas semakin meningkat maka nilai kecepatan berjalan akan menurun. Kesimpulan dalam penelitian ini adalah terdapat hubungan yang kuat antara IMT obesitas dan kecepatan berjalan.
PENERAPAN METODE PELATIHAN PLIOMETRIK DALAM MENINGKATKAN DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI (STUDI META ANALISIS) I Made Yoga Parwata; I Gede Arya Sena; Antonius Tri Wahyudi
Seminar Ilmiah Nasional Teknologi, Sains, dan Sosial Humaniora (SINTESA) Vol 3 (2020): PROSIDING SINTESA
Publisher : LPPM Universitas Dhyana Pura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (731.253 KB)

Abstract

ABSTRAKOlahraga merupakan suatu aktivitas fisik dan rohani yang tidak dapat terpisahkan dengankehidupan manusia di abad ini. Pelatihan pliometrik suatu bentuk latihan peningkatkan komponendaya ledak otot. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan daya ledak otot tungkai,dengan metode latihan pliometrik. Dengan metode meta-analisis dengan penelusuran penelitianyang dipublikasikan dalam rentang tahun 2014-2020. Dengan desain penelitian eksperimen.Penentuan model dilakukan dengan melihat nilai varian, bila nilai p uji heterogen >0,05 atau I2 kecilmaka penentuan model dengan fixed effect, bila nilai p uji heterogen <0,05 atau I 2 besar makapenentuan model berdasarkan random effect model pada database Google Scholar, dan jurnal-jurnalterakriditasi sinta. Data dianalisis dengan menggunakan perangkat lunak JASP versi 12.0.Hasil:Secara keseluruhan diperoleh 150 buah studi mengenai pelatihan daya ledak dengan penerapanmetode pelatihan pliometrik, dan hanya artikel yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi yangdiikutsertakan sebagai sampel dalam penelitian meta-analisis ini. Ukuran efek yang digunakanadalah model fixed effect. Hasil efek gabungan memperlihatkan bahwa varian antara penelitianhomogen nilai p=0.311 >0.05 dengan nilai taraf signifikan p = 0.001 ≤0,05. Simpulan: Dari hasilmeta-analisis pada pelatihan dengan metode pelatihan pliometrik untukmeningkatkan daya ledakotot tungkai. Dimana dapat dibuktikan nilai effect size gabungan dari meta analisis sebesar 1.30( efek yang sangat tinggi) berada pada rentang nilai 1.10 < effect size ≤ 1.45 dan nilai p sebesar0,001 ≤ 0,05. Ini membuktikan bahwa metode pelatihan pliometrik meningkatkan daya ledak otottungkai secara signifikan.Kata kunci: Daya ledak, metode pliometrik, otot, pelatihan.