Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

ANAK SEBAGAI UJIAN DAN MUSUH KAJIAN TAFSIR KONTEKSTUAL Fitriani Fitriani; Muh. Syahrul Mubarak; Akbar Akbar; Danial Danial
EL-MAQRA' Vol 2, No 2 (2022): November
Publisher : IAIN KENDARI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (418.001 KB) | DOI: 10.31332/elmaqra.v2i2.5263

Abstract

Penelitian ini membahas tentang anak sebagai ujian dan musuh kajian tafsir kontekstual. Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk menganalisis makna anak sebagai ujian dan musuh, mengeplorasi penafsiran al-Qur’an tentang anak sebagai ujian dan musuh dan mengetahui relevansi al-Qur’an tentang anak dalam merespon fenomena childfree. Penelitian ini merupakan penelitian pustaka, dengan data primer berupa kitab-kitab tafsir dan al-Qur’an di dukung dengan beberapa data sekunder. Data tersebut menggunakan metode kontekstual. Berdasarkan penelitian ini, diketahui bahwa makna anak sebaga ujian dan musuh yang berarti cobaan buruk atau cobaan yang menyusahkan seperti bencana dan kelaparan termasuk juga perbuatan-perbuatan yang menyimpang dan menentang kebenaran, fitnah yang berarti cobaan baik yaitu cobaan melalui kenikmatan dan kesenangan, fitnah yang berarti cobaan secara umum. Artinya, secara umum dijelaskan bahwa dalam kehidupan ini pasti ada ujian baik maupun buruk. Adapun makna musuh musuh merujuk kepada syaitan, lebih khusus lagi bahwa kata aduww atau musuh memiliki dua bentuk kata yaitu jin dan manusia. Adapun Penafsiran al-Qur’an anak sebagai ujian dan musuh peneliti menemukan beberapa ayat di dalam al-Qur’an tentang ujian dan musuh yaitu berjumlah 13, kemudian peneliti mengambil dua ayat yang penafsiran kontekstualnya secara tegas menjaskan Anak sebagai ujian dan musuh dalam al-Qur’an QS. al-Anfal/28 dan QS. at-Taghabun/14 jika diklasifikasikan menurut penafsiran kontekstual, anak sebagai ujian sudah ada pada zaman Rasulullah Saw, yang pada saat itu suatu kaum ahli Mekkah yang masuk Islam. Akan tetapi istri dan anak-anaknya menolak untuk hijrah ke Madinah untuk beribadah kepada Allah Swt. Terkait dengan konteks masa kini, ketika orangtua bekerja membanting tulang tak kenal lelah demi sang anak mencurahkan segenap upaya demi kebahagiaan anak, tetapi melalaikan kewajiban sebagai hamba untuk beribadah kepada Allah Swt. Terkait Relevansi penafsiran al-Qur’an tentang anak dalam merespon fenomena childfree. Peneliti, tidak menyalahkan orang yang melakukan childfree hanya saja dari segi pemikiran, dimana pemikiran tersebut tidak ingin mempunyai anak. Sementara didalam al-Qur’an secara tegas menyebutkan bahwa anak merupakan penyambung keturunan, harapan untuk menjadi sandaran di kala usia lanjut
Makna Jihad dalam al-Qur’an menurut Penafsiran Ibnu Katsir Akmal Alna; Fatira Wahidah; Muh. Ikhsan; Muh. Syahrul Mubarak; Nurdin
Gunung Djati Conference Series Vol. 9 (2022): The 3rd Conference on Islamic and Socio-Cultural Studies (CISS)
Publisher : UIN Sunan Gunung Djati Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (338.217 KB)

Abstract

This study aims to discuss the meaning of jihad in the Qur'an according to the interpretation of Ibn Kathir. This study uses a qualitative approach by applying the descriptive-analytical method. The formal object of this research is the methodology of Ibn Kathir's interpretation, while the material object is the word jihad in the Qur'an. The results of the discussion of this study indicate that Ibn Kathir does not explore in depth the linguistic rules regarding the word jihad in the Qur'an but tends to use the source of the bi al-ma'tsur interpretation consistently as a reinforcement of the argument in his interpretation, he also does not explore the issue of jihad in the Qur'an. aspects of fiqh and socio-cultural aspects but when interpreting a verse about jihad will go straight to the core of the verse using a textual approach Ibn Kathir tends to interpret the verses of jihad in the Qur'an as a war against the enemy to defend Islam, he also emphasizes the urgency jihad and its virtues and features with concepts that are in line with Islamic law and in accordance with what is outlined by the Qur'an and also explained by the hadiths of the Prophet Muhammad. That is, the meaning of jihad in the Qur'an in Ibn Kathir's view does not only mean war, but the word jihad has a broad meaning. This study recommends that jihad must be interpreted comprehensively or thoroughly to avoid misunderstandings in the meaning of jihad.