Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Efikasi Beberapa Isolat Jamur Metarhizium anisopliae Terhadap Hama Uret Lepidiota stigma F. (Coleoptera: Scarabaeidae) di Laboratorium Wiwit Wicaksono Jati; Etik Mar’ati Achadian; Dendi Juliadi; Lilik Koesmihartono Putra
Indonesian Sugar Research Journal Vol 1, No 2 (2021): Indonesian Sugar Research Journal
Publisher : Pusat Penelitian Perkebunan Gula Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (803.025 KB) | DOI: 10.54256/isrj.v1i2.53

Abstract

Serangan hama uret Lepidiota stigma F. dapat menyebabkan kehilangan hasil tebu mencapai 30%, dan pada serangan berat dapat menyebabkan gagal panen.  Pengendalian hama dengan aplikasi insektisida sintetik secara terus menerus berpotensi menimbulkan dampak negatif terhadap keseimbangan ekosistem antara lain pencemaran lingkungan. Pengendalian secara biologis dengan jamur entomopatogenik merupakan alternatif teknik pengendalian yang dapat dikembangkan. Oleh karena itu tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kemampuan 5 isolat jamur Metarhizium anisopliae yang diperoleh dari beberapa instansi untuk pengembangan agen hayati hama uret di wilayah Purworejo.  Penelitian uji efikasi dilakukan dalam 2 tahap. Uji efikasi tahap 1 dilakukan pada 5 isolat  terhadap uret dari Purworejo. Adapun uji efikasi tahap 2 dilakukan pada 2 isolat terpilih dengan penyetaraan kerapatan spora. Hasil penelitian menunjukkan  bahwa terdapat 2 isolat yang mampu menyebabkan kematian hama uret yaitu isolat M1 dan M5. Isolat M5 menunjukkan hasil uji efikasi tahap pertama yang lebih tinggi dibandingkan isolat lainnya. Hasil uji efikasi tahap 2 antara isolat jamur M. anisopliae M1 dan M5, keduanya efektif untuk mengendalikan hama uret L. stigma.
Pengaruh Long Hot Water Treatment terhadap Perkecambahan dan Produksi Benih Tebu Bagal Mata 1 dan 2 Wiwit Wicaksono Jati; Ari Kristini; Lilik Koesmihartono Putra
Indonesian Sugar Research Journal Vol 1, No 1 (2021): Indonesian Sugar Research Journal
Publisher : Pusat Penelitian Perkebunan Gula Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (380.058 KB) | DOI: 10.54256/isrj.v1i1.4

Abstract

Salah satu penyakit penting terbawa benih adalah penyakit pembuluh yang disebabkan bakteri Leifsonia xyli sub sp xyli.  Perlakuan LHWT dapat mengendalikan penyakit tersebut tetapi menyebabkan penurunan perkecambahan. Tujuan penelitian untuk mengetahui pengaruh LHWT terhadap perkecambahan beberapa varietas tebu bina dan produksi benih tebu varieta bina. Penelitian dilakukan pada tahun 2015, di P3GI Pasuruan Jawa Timur. Bahan yang digunakan yaitu benih tebu 5 varietas, fungisida benomil 0,6 gram/liter, urea 3,6 gram/liter. Peralatan yang digunakan yaitu water tank, termometer, waring, drum atau ember besar. Penelitian ini menggunakan rancangan petak terbagi. Petak utama terdiri dari 5 varietas yaitu PSDK 923, Bululawang, VMC 76-16, PSJK 922, PS 862. Anak petak terdiri dari 6 perlakuan yaitu kontrol benih bagal mata 1 dan mata 2, LHWT dengan perendaman larutan fungisida dan urea pada bagal mata 1, LHWT dengan perendaman larutan fungisida dan urea pada bagal mata 2, perawatan air panas suhu 50 0C 10 menit diikuti LHWT dan perendaman pada larutan fungisida dan urea pada bagal mata 1, dan perawatan air panas suhu 500C 10 menit diikuti LHWT dan perendaman pada larutan fungisida dan urea pada bagal mata 2. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan pre treatment pada suhu 50 0C 10 menit yang diikuti LHWT dengan perendaman dalam larutan fungisida dan urea 20 menit pada benih tebu bagal mata 1 dan 2 dapat mengurangi penurunan perkecambahan dan pertumbuhan tebu lebih baik dibandingkan dengan post treatment tunggal. LHWT yang diikuti pre treatmen dapat meningkatkan produktivitas benih tebu dibandingkan LHWT tanpa pre treatmen.
Pengendalian Penyakit Luka Api pada Tanaman Tebu dengan Fungisida Flutriafol Ari Kristini; Herwan Cahyono Adi; Alfarina Kardianasari; Faizal Donny Rifai; Wiwit Wicaksono Jati
Indonesian Sugar Research Journal Vol 2, No 2 (2022): Indonesian Sugar Research Journal
Publisher : Pusat Penelitian Perkebunan Gula Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54256/isrj.v2i2.86

Abstract

Penyakit luka api merupakan salah satu penyakit paling merugikan pada tanaman tebu. Penyakit ini dilaporkan kembali menyerang pertanaman tebu di Indonesia sejak akhir tahun 2016. Salah satu penyebab dari ledakan penyakit luka api akhi-akhir ini adalah adanya penanaman dominasi varietas tebu Bululawang yang rentan terhadap penyakit luka api. Untuk mengurangi serangan penyakit luka api di kebun tebu perlu dicoba pengendalian kimiawi penyakit ini menggunakan fungisida. Oleh karena itu tujuan penelitian ini ialah menguji efikasi fungisida Flutriafol untuk mengendalikan penyakit luka api baik pada tanaman pertama (PC) maupun pada tanaman keprasan (RC). Hasil penelitian menunjukkan fungisida Flutriafol dengan konsentrasi 2,6 mL/L yang diaplikasikan 1 kali saat tanam atau setelah kepras, dapat menekan serangan penyakit luka api pada tanaman PC dan RC sampai dengan umur 6 bulan. Efikasi fungisida Flutriafol pada PC dan RC masing-masing pada kisaran 83-84% dan 81,25-90,08%. Aplikasi fungisida Flutriafol pada konsentrasi yang sama sebanyak 2 kali aplikasi pada tanaman PC mampu menekan kehilangan hasil 58%% dibandingkan kehilangan hasil pada tanaman tebu terserang penyakit luka api tanpa pengendalian apa pun.
Identifikasi Molekuler Trichoderma sp. Isolat T10 ISRI sebagai Agen Hayati Penyakit Busuk Akar dan Pangkal Batang Xylaria Wiwit Wicaksono Jati; Ari Kristini; Agustin Sri Mulyatni; Abdul Latief Abadi
Indonesian Sugar Research Journal Vol 3, No 1 (2023): Indonesian Sugar Research Journal
Publisher : Pusat Penelitian Perkebunan Gula Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54256/isrj.v3i1.94

Abstract

Penyakit busuk akar dan pangkal batang pada tebu merupakan penyakit yang memiliki arti penting secara ekonomi.  Salah satu agen hayati yang berpotensi mengendalikan penyakit busuk akar dan pangkal batang Xylaria adalah Trichoderma sp. Isolat T10 ISRI memiliki aktivitas enzim kitinase yang tinggi sehingga dapat digunakan sebagai agen hayati. Identifikasi isolate T10 ISRI bertujuan agar potensi lain dari isolate T10 ISRI dapat diktahui. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi isolat T10 ISRI sampai dengan tingkat spesies melalui identifikasi secara molekuler. Metode identifikasi dilakukan dengan sequencing DNA melalui BLAST dan pembuatan pohon filogenik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa spesies isolat T10 ISRI yaitu Trichoderma asperellum dengan kesamaan 100% dengan strain Trichoderma asperellum T sum 66 dari data NCBI dan kedekatan dalam kelompok 0,00001 dari pada jarak diluar kelompok yaitu 0,3287.