Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI PENGELOLAAN BANK SAMPAH “NONOMI WECI” DI KELURAHAN VIM DISTRIK ABEPURA KOTA JAYAPURA Lazarus Ramandei; Irja T. Simbiak; Semuel D. Rorrong
Community Development Journal : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 3 No. 3 (2022): Volume 3 Nomor 3 Tahun 2022
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/cdj.v3i3.7385

Abstract

Kegiatan ini bertujuan untuk mendeskripsikan:1) pelaksanaan pemberdayaan masyarakat Melalui pengelolaan bank sampah Nonomi Weci di Kelurahan Vim Distrik Abepura Kota Jayapura, 2) dampak pemberdayaan masyarakat Melalui pengelolaan bank sampah Nonomi Weci di Kelurahan Vim Distrik Abepura Kota Jayapura, 3) faktor pendukung dan faktor penghambat pemberdayaan masyarakat Melalui pengelolaan bank sampah Nonomi Weci di Kelurahan Vim Distrik Abepura Kota Jayapura. Penelitian ini menggunakan penelitian pendekatan deskriptif kualitatif dengan lokasi penelitian di Bank Sampah Nonomi Weci. Subyek penelitian ini adalah pengurus, pengelola, dan nasabah Bank Sampah Nonomi Weci. Pengumpulan data dilakukan menggunakan metode wawancara, observasi, dan dokumentasi.Peneliti melakukan penelitian yang dibantu oleh pedoman wawancara,pedoman observasi, dan pedoman dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan adalah reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan dan verifikasi. Triangulasi yang digunakan untuk menjelaskan keabsahan data dengan menggunakan triangulasi sumber. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) pelaksanaan pemberdayaan masyarakat melalui Bank Sampah Nonomi Weci meliputi tiga tahap, yaitu tahap penyadaran, tahap transformasi kemampuan, dan tahap peningkatan kemampuan intelektual dan kecakapan-keterampilan, dampak pemberdayaan masyarakat melalui bank sampah dapat dilihat dari segi pendidikan, kesehatan maupun ekonomi, 3) faktor pendukung meliputi sambutan positif dari masyarakat tentang adanya program bank sampah Nonomi Weci di Kelurahan Vim, dukungan dari perangkat kelurahan, dengan semangat dan kesadaran pengurus dalam mengelola bank sampah, adanya kesadaran pribadi dan dukungan dari keluarga/kelompok. Faktor penghambat meliputi kesadaran dan kemauan masyarakat masih ada yang rendah, masih ada warga yang cenderung tak mau tahu dan kurang peduli, kendala waktu dan kesibukan masing-masing kelompok sehingga tidak bisa maksimal dalam mengikuti kegiatan di bank sampah.
PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DALAM RANGKA MENDUKUNG KELANCARAN PELAKSANAAN PENGELOLAAN ALOKASI DANA KAMPUNG (ADK) DI KAMPUNG WARTEWAR DISTRIK PANTAI BARAT KABUPATEN SARMI Lazarus Ramandei; Monita Yessy Beatrik; Irja Tobawan Simbiak
Community Development Journal : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 3 No. 3 (2022): Volume 3 Nomor 3 Tahun 2022
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/cdj.v3i3.14360

Abstract

Tulisan ini merupakan hasil pengabdian dalam bentuk pendampingan yang melibatkan aparat kampung dan masyarakat agar memahami prinsip-prinsip pengelolaan Alokasi Dana Kampung (ADK) sebagaimana tertuang dalam Peraturan Menteri Desa pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi RI No. 16 Tahun 2018 tentang Prioritas Pembangunan Dana Desa Tahun 2019. Pengabdian ini dilakukan dengan metode ceramah dan pendampingan. Hasil pengabdian ini kemudian memberikan pencerahan sekaligus pemahaman bagi aparat kampung dan masyarakat bahwa proses penggunaan Alokasi Dana Kampung tahun 2020 yang akan datang, akan mereka sinkronkan dengan hasil MUSRENBANG karena hasil MUSRENBANG tersebut merupakan usulan-usulan dari program-program prioritas di kampung Wartewar Distrik Pantai Barat Kabupaten Sarmi yang akan ditetapkan sebagai Anggaran Pendapatan dan Belanja Kampung (APBK) bersama BAMUSKAM untuk dilaksanakan.
Analisis Ketahanan Kota Terhadap Bencana Banjir Di Kota Jayapura Martha A. Patoding; Irja Tobawan Simbiak; Monita Yessy Beatrick
JURNAL WILAYAH, KOTA DAN LINGKUNGAN BERKELANJUTAN Vol. 1 No. 1 (2022): JURNAL WILAYAH, KOTA DAN LINGKUNGAN BERKELANJUTAN
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Cenderawasih

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58169/jwikal.v1i1.30

Abstract

Ketahanan kota (resilient city) adalah konsep yang erat kaitannya dengan pembangunan berkelanjutan, yaitu konsep yang dibangun diatas tiga dimensi mitigasi, adaptasi, dan respons. Konsep tersebut sebagai bentuk kapasitas individu, masyarakat, dan sistem dari sebuah kota untuk bisa bertahan, beradaptasi, serta mengurangi dampak, dan dapat tumbuh terhadap tekanan dan guncangan besar yang dihadapi. Guncangan yang dihadapi pada Kota Jayapura yaitu bencana banjir, dimana bencana banjir sendiri merupakan siklus tahunan. Kota Jayapura merupakan ibu kota Provinsi Papua, dalam hal ini diperlukan sebuah konsep perencanaan kota yang dapat memiliki ketahanan terhadap bencana yang dihadapi. Upaya dalam menurunkan risiko terhadap bencana banjir dengan menggunakan konsep ketahanan kota (resilient city). Metode penelitian ini menggunakan metode analisis kualitatif, yang digunakan untuk penyimpulan pendapat mengenai aspek dan indikator yang berkaitan dalam ketahanan Kota Jayapura terhadap bencana banjir. Metode kedua yaitu analisis Delphi yang digunakan untuk menganalisis kriteria indeks ketahanan kota yang diperlukan untuk Kota Jayapura menjadi tangguh terhadap bencana banjir. Hasil yang di dapat adalah Aspek Kesehatan, Aspek Sosial Demografi, Aspek Infrastruktur, Aspek Budaya Masyarakat (kebiasaan) dan aspek strategi. Hasil dari analisis Delphi dan kualitatif juga mendapatkan konsep ketahanan kota berdasarkan pendapat partisipan (key informants). Ketahanan Kota sendiri yaitu bagaimana merencanakan aspek mitigasi dan adaptasi dengan strategi yang dibutuhkan ialah pengendalian pemanfaatan ruang dalam hal pembangunan, yang disesuaikan dengan fungsi penggunaan lahan menurut Perda No 1 Tahun 2014. Visi dan strategi kota dalam ketahanan menghadapi bencana banjir adalah dengan menerapkan mitigasi seperti tanggul, pintu air, sumur resapan, biopori dan mengembangkan ruang terbuka hijau. sebagai pengendalian banjir serta memperhitungkan kapasitas pasca bencana. Dengan belajar dari bencana-bencana terdahulu yang sudah pernah terjadi di Kota Jayapura dan mengatur strategi yang terstruktur, terencana dan terpadu untuk Kota Jayapura dalam menghadapi bencana banjir.
Keterlibatan Masyarakat Pada Proses Amdal: Potensi Permasalahan, Implikasi & Faktor Penyebab Irja Tobawan Simbiak
JURNAL WILAYAH, KOTA DAN LINGKUNGAN BERKELANJUTAN Vol. 1 No. 1 (2022): JURNAL WILAYAH, KOTA DAN LINGKUNGAN BERKELANJUTAN
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Cenderawasih

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58169/jwikal.v1i1.37

Abstract

Studi ini bertujuan untuk melakukan tinjauan menyeluruh terhadap mekanisme partisipasi masyarakat yang diisyaratkan oleh Peraturan Menteri Lingkungan Hidup No. 17 Tahun 2012 dalam pelaksanaan studi AMDAL. Studi ini juga bertujuan untuk mendiskusikan berbagai potensi permasalahan dan implikasi dalam implementasi PerMenLH 17/2012 termasuk pembahasan mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi. Studi ini mendapati bahwa PerMenLH 17/2012, secara garis besar, menyediakan mekanisme untuk keterlibatan masyarakat pada proses AMDAL. Lewat PerMenLH 17/2012, masyarakat berkesempatan untuk mendapatkan pemberitahuan mengenai usulan kegiatan/ proyek termasuk proses penyusunan dokumen AMDAL, serta mengenai permohonan dan penerbitan Izin Lingkungan. PerMenLH 17/2012 juga menyediakan prosedur yang memungkinkan masyarakat untuk dapat memberikan saran, pendapat dan tanggapan. Tidak kalah pentingnya, PerMenLH 17/2012 juga mensyaratkan partisipasi masyarakat lewat perwakilan mereka di Komisi Penilai AMDAl. Walaupun demikian, analisis studi ini memetakan adanya sejumlah potensi permasalahan yang dapat berimplikasi pada terbatasnya proses partisipasi itu sendiri. Berbagai mekanisme yang diberikan masih kurang mendetil dan merupakan faktor utama yang memicu sejumlah potensi permasalahan tersebut. Studi ini menyimpulkan bahwa meskipun PerMenLH 17/2012 telah memberikan ruang partisipasi pada proses AMDAL, berbagai kekurangan pada mekanisme yang tersedia dalam PerMenLH 17/2012 berimplikasi pada terbatasnya partisipasi masyarakat. Karenanya, keterlibatan masyarakat yang bersandar pada PerMenLH 17/2012 perlu dilengkapi dengan mekanisme yang lebih memadai agar manfaatnya menjadi lebih maksimal.
Analisa Efektivitas Penggunaan Jembatan Penyeberangan Orang di Depan Mall Kota Jayapura Penias Lepki; Irja Tobawan Simbiak; Monita Yessy Beatrick
Jurnal Sipil Terapan Vol. 2 No. 2 (2024): November : Jurnal Sipil Terapan
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Cenderawasih

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58169/jusit.v2i2.510

Abstract

The People Crossing Bridge (JPO) is one of the important infrastructures in the urban transportation system. JPO is designed to facilitate pedestrians to cross the highway safely without being disturbed by vehicle traffic. This infrastructure not only serves to improve safety but also supports mobility efficiency in dense urban areas. On Jalan Dr. Sam Ratulangi, Jayapura City, a pedestrian bridge infrastructure was built, which is located in front of Jayapura Mall, Jayapura City. According to its purpose, the pedestrian bridge was built to reduce the occurrence of traffic accidents in locations with heavy activities, including city centers with shopping that certainly has high mobility. The data collection method in this study uses the survey method. In this study, the researcher conducted a survey of JPO facilities at pedestrian trap sites. This research is the output of the stages that have been carried out by the author. Based on the results of observations that have been carried out on July 8 and 13, 2024, at 07.00 – 17.00 WIP, the results were found that more pedestrians chose to cross using the available JPO with a total of 147 people (65%), compared to 92 people (35%) who did not use the JPO. Meanwhile, using JPO can help and facilitate and shorten the travel time of the crossing, by climbing and descending stairs you can enjoy the atmosphere around. In the condition of the JPO floor, this is due to the presence of mischievous individuals so that public facilities are starting to be unattractive to see. For this reason, public facilities are assets that we need to take care of together so that they are suitable for use. Factors that affect the effectiveness of the JPO located on jl. Dr. Sam Ratulangi in front of the Jayapura City Mall that needs to be concerned is the cleanliness at the location is the top priority.
Analisis Perkembangan Pariwisata di Kawasan Pesisir Pantai Holtekamp Kota Jayapura Sebagai Dampak Pembangunan Jembatan Youtefa Samuel Kambu; Irja Tobawan Simbiak; Sudiro Sudiro
JURNAL WILAYAH, KOTA DAN LINGKUNGAN BERKELANJUTAN Vol. 3 No. 2 (2024): JURNAL WILAYAH, KOTA DAN LINGKUNGAN BERKELANJUTAN
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Cenderawasih

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58169/jwikal.v3i2.626

Abstract

With the potential for various economic impacts in the Holtekamp Coastal Area due to the construction of the Youtefa Bridge, it is necessary to analyze the multiplier effects in the Holtekamp Coastal Area. In this study, the researcher used a combination of qualitative and quantitative research methods called a mixed research method. In this method, the researcher simultaneously collects qualitative and quantitative data sourced from questionnaires, observations, and document studies. The data analysis methods used in this study include the Likert Scale, descriptive analysis, and multiplier effect analysis. The results of this study indicate that the overall perception of the community, both business actors, local workers, and tourists, towards every tourism condition in Holtekamp Beach is ranked Moderate to Very Good. However, several aspects still need to be considered, including street lighting, less than optimal, and the availability of souvenirs, which still needs to be improved. Overall, the Holtekamp Beach tourist area has had a considerable impact, which can be seen from the results of the multiplier value calculations, which show a value greater than one (>1), including the Keynesian Income Multiplier value of 1.51, the Ratio Income Multiplier type I value of 1.66 and the Ratio Income Multiplier type II value of 1.80.
Pelatihan dan Pengembangan Keterampilan Masyarakat dalam Memanfaatkan Lahan Pekarangan Melalui Budidaya Tanaman Cabai Tommi Tommi; Irja Tobawan Simbiak; Marshal Arung Lamba; Juliani Wairata; Sudiro Sudiro; Lazarus Ramandei
Bumi : Jurnal Hasil Kegiatan Sosialisasi Pengabdian kepada Masyarakat Vol. 2 No. 4 (2024): Bumi: Jurnal Hasil Kegiatan Sosialisasi Pengabdian kepada Masyarakat
Publisher : Asosiasi Riset Teknik Elektro dan Informatika Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61132/bumi.v2i4.409

Abstract

Kampung Mosso is one of the villages located in the Jayapura city government area and is a border area between the Republic of Indonesia and Papua New Guinea. The purpose of this community service activity is to improve the community's ability to utilize their yard land by cultivating chili plants. The Community Service Activity was carried out in July 2024. The training was attended by more than 40 participants who were members of the Mosso Village community. Participants consisted of village officials, community leaders, school principals, church administrators, and the general public. The results obtained from this training are that some people have started to be able to cultivate chili plants. However, some people still cannot, this can be seen from some seeds that do not grow.