Claim Missing Document
Check
Articles

Found 14 Documents
Search

SISTEM JARINGAN TRANSPORTASI LOGISTIK KAWASAN PERBATASAN PROVINSI PAPUA DENGAN PAPUA NEW GUINEA Rorrong Daturatte, Semuel; Yamin Jinca, Muhammad; Wunas, Shirly
Jurnal Transportasi Vol 10, No 3 (2010)
Publisher : Jurnal Transportasi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (2496.85 KB)

Abstract

The number of residents who live in the border area of the province of Papua and the Country of Papua New Guinea (PNG) is 129,835 persons or 4.6% of the total population of Papua. Some of these settlements are still isolated and far behind in terms of education, health, and economic and their economic conditions are still below the poverty line. Government efforts to raise living standards through the provision of logistical needs of border communities are still hampered by the difficulty of accessibility that exists in the area. The results of this study indicate that the logistic needs of border communities have not been evenly distributed, and this is not caused by the lack of integration among transportation modes alone. The problems include thelogistics needs which are stopped at one of the modes of service, the occurrence of damage, and goods needed by people do not reach the border areas where the people live. To address these problems, there is a need for strategies and policies to deal with the transportation network system to distribute needed logisticsby optimizing existing transportation infrastructure, accelerating and improving the transportation infrastructure, improving inter-modal coordination, and improving management of transportation logistics.Keywords: border areas, transportation networks, inter-modal coordination, logistics management
SISTEM JARINGAN TRANSPORTASI LOGISTIK KAWASAN PERBATASAN PROVINSI PAPUA DENGAN PAPUA NEW GUINEA Rorrong Daturatte, Semuel; Yamin Jinca, Muhammad; Wunas, Shirly
Jurnal Transportasi Vol 10, No 3 (2010)
Publisher : Jurnal Transportasi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (2496.85 KB) | DOI: 10.26593/jt.v10i3.394.%p

Abstract

The number of residents who live in the border area of the province of Papua and the Country of Papua New Guinea (PNG) is 129,835 persons or 4.6% of the total population of Papua. Some of these settlements are still isolated and far behind in terms of education, health, and economic and their economic conditions are still below the poverty line. Government efforts to raise living standards through the provision of logistical needs of border communities are still hampered by the difficulty of accessibility that exists in the area. The results of this study indicate that the logistic needs of border communities have not been evenly distributed, and this is not caused by the lack of integration among transportation modes alone. The problems include thelogistics needs which are stopped at one of the modes of service, the occurrence of damage, and goods needed by people do not reach the border areas where the people live. To address these problems, there is a need for strategies and policies to deal with the transportation network system to distribute needed logisticsby optimizing existing transportation infrastructure, accelerating and improving the transportation infrastructure, improving inter-modal coordination, and improving management of transportation logistics.Keywords: border areas, transportation networks, inter-modal coordination, logistics management
SISTEM JARINGAN TRANSPORTASI LOGISTIK KAWASAN PERBATASAN PROVINSI PAPUA DENGAN PAPUA NEW GUINEA Semuel Rorrong Daturatte; Muhammad Yamin Jinca; Shirly Wunas
Jurnal Transportasi Vol. 10 No. 3 (2010)
Publisher : Forum Studi Transportasi antar Perguruan Tinggi (FSTPT)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (2496.85 KB) | DOI: 10.26593/jtrans.v10i3.394.%p

Abstract

The number of residents who live in the border area of the province of Papua and the Country of Papua New Guinea (PNG) is 129,835 persons or 4.6% of the total population of Papua. Some of these settlements are still isolated and far behind in terms of education, health, and economic and their economic conditions are still below the poverty line. Government efforts to raise living standards through the provision of logistical needs of border communities are still hampered by the difficulty of accessibility that exists in the area. The results of this study indicate that the logistic needs of border communities have not been evenly distributed, and this is not caused by the lack of integration among transportation modes alone. The problems include thelogistics needs which are stopped at one of the modes of service, the occurrence of damage, and goods needed by people do not reach the border areas where the people live. To address these problems, there is a need for strategies and policies to deal with the transportation network system to distribute needed logisticsby optimizing existing transportation infrastructure, accelerating and improving the transportation infrastructure, improving inter-modal coordination, and improving management of transportation logistics.Keywords: border areas, transportation networks, inter-modal coordination, logistics management
PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI PENGELOLAAN BANK SAMPAH “NONOMI WECI” DI KELURAHAN VIM DISTRIK ABEPURA KOTA JAYAPURA Lazarus Ramandei; Irja T. Simbiak; Semuel D. Rorrong
Community Development Journal : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 3 No. 3 (2022): Volume 3 Nomor 3 Tahun 2022
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/cdj.v3i3.7385

Abstract

Kegiatan ini bertujuan untuk mendeskripsikan:1) pelaksanaan pemberdayaan masyarakat Melalui pengelolaan bank sampah Nonomi Weci di Kelurahan Vim Distrik Abepura Kota Jayapura, 2) dampak pemberdayaan masyarakat Melalui pengelolaan bank sampah Nonomi Weci di Kelurahan Vim Distrik Abepura Kota Jayapura, 3) faktor pendukung dan faktor penghambat pemberdayaan masyarakat Melalui pengelolaan bank sampah Nonomi Weci di Kelurahan Vim Distrik Abepura Kota Jayapura. Penelitian ini menggunakan penelitian pendekatan deskriptif kualitatif dengan lokasi penelitian di Bank Sampah Nonomi Weci. Subyek penelitian ini adalah pengurus, pengelola, dan nasabah Bank Sampah Nonomi Weci. Pengumpulan data dilakukan menggunakan metode wawancara, observasi, dan dokumentasi.Peneliti melakukan penelitian yang dibantu oleh pedoman wawancara,pedoman observasi, dan pedoman dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan adalah reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan dan verifikasi. Triangulasi yang digunakan untuk menjelaskan keabsahan data dengan menggunakan triangulasi sumber. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) pelaksanaan pemberdayaan masyarakat melalui Bank Sampah Nonomi Weci meliputi tiga tahap, yaitu tahap penyadaran, tahap transformasi kemampuan, dan tahap peningkatan kemampuan intelektual dan kecakapan-keterampilan, dampak pemberdayaan masyarakat melalui bank sampah dapat dilihat dari segi pendidikan, kesehatan maupun ekonomi, 3) faktor pendukung meliputi sambutan positif dari masyarakat tentang adanya program bank sampah Nonomi Weci di Kelurahan Vim, dukungan dari perangkat kelurahan, dengan semangat dan kesadaran pengurus dalam mengelola bank sampah, adanya kesadaran pribadi dan dukungan dari keluarga/kelompok. Faktor penghambat meliputi kesadaran dan kemauan masyarakat masih ada yang rendah, masih ada warga yang cenderung tak mau tahu dan kurang peduli, kendala waktu dan kesibukan masing-masing kelompok sehingga tidak bisa maksimal dalam mengikuti kegiatan di bank sampah.
Persepsi Masyarakat dan Pengusaha Retail Terhadap Kebijakan Pengurangan Penggunaan Plastik dan Penerapannya di Kota Jayapura Lazarus Ramandei; Semuel D. Rorrong
Innovative: Journal Of Social Science Research Vol. 3 No. 3 (2023): Innovative: Journal Of Social Science Research
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/innovative.v3i3.2010

Abstract

  Pemerintah Kota Jayapura telah mengeluarkan kebijakan yang merupakan salah satu upaya untuk mengurangi sampah plastik di Kota Jayapura yaitu Instruksi Walikota Jayapura Nomor 1 Tahun 2019 tentang Penerapan Penggunaan Kantong Belanja Alternatif Pengganti Kantong Plastik di Kota Jayapura. Instruksi tersebut dikeluarkan dengan mengacu pada payung hukum yang telah muncul sebelumnya, yakni Peraturan Daerah Kota Jayapura Nomor 15 Tahun 2011 Tentang Kebersihan. Instruksi Wali Kota Jayapura juga berisi imbauan kepada masyarakat untuk membawa tas belanja sendiri seperti noken, keranjang dan tas belanja lainnya. Sehingga pengusaha ritel juga memberikan dukungan dengan menerapkan penggunaan tas berbayar yang ramah lingkungan. Merujuk pengamatan awal dalam melihat bagaimana kondisi riil masyarakat ternyata belum sepenuhnya efektif dan masih pasif, dalam artian Pemkot Jayapura masih perlu mencari solusi terbaik dalam mengimplementasikan Instruksi Wali Kota Jayapura. Nomor 1 Tahun 2019, selama masa observasi di lapangan peneliti melihat masih banyak masyarakat dan pengusaha retail yang mengabaikan Instruksi Walikota tersebut. Dengan demikian perlu diketahui apa yang menyebabkan intruksi yang disampaikan Pemkot Jayapura tidak sepenuhnya dilaksanakan oleh masyarakat dan pengusaha retail serta tindakan apa yang harus dilakukan Pemkot Jayapura untuk mensukseskan Inpres Wali Kota Jayapura No 1 Tahun 2019 tersebut.Tujuan yang diharapkan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui persepsi masyarakat dan pengusaha retail terhadap Instruksi Walikota Jayapura No 1 Tahun 2019, diketahui juga penerapan Instruksi Walikota Jayapura No 1 Tahun 2019 tentang perubahan perilaku ( Perilaku Hijau) di Kota Jayapura sehingga diperoleh ide dan gagasan. berupa rekomendasi yang dapat diberikan sebagai upaya strategis menuju Instruksi Walikota Jayapura No 1 Tahun 2019?
Persepsi Masyarakat dan Pengusaha Retail Terhadap Kebijakan Pengurangan Penggunaan Plastik dan Penerapannya di Kota Jayapura Lazarus Ramandei; Semuel D. Rorrong
Innovative: Journal Of Social Science Research Vol. 3 No. 3 (2023): Innovative: Journal Of Social Science Research
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/innovative.v3i3.3440

Abstract

Pemerintah Kota Jayapura telah mengeluarkan kebijakan yang merupakan salah satu upaya untuk mengurangi sampah plastik di Kota Jayapura yaitu Instruksi Walikota Jayapura Nomor 1 Tahun 2019 tentang Penerapan Penggunaan Kantong Belanja Alternatif Pengganti Kantong Plastik di Kota Jayapura. Instruksi tersebut dikeluarkan dengan mengacu pada payung hukum yang telah muncul sebelumnya, yakni Peraturan Daerah Kota Jayapura Nomor 15 Tahun 2011 Tentang Kebersihan. Instruksi Wali Kota Jayapura juga berisi imbauan kepada masyarakat untuk membawa tas belanja sendiri seperti noken, keranjang dan tas belanja lainnya. Sehingga pengusaha ritel juga memberikan dukungan dengan menerapkan penggunaan tas berbayar yang ramah lingkungan.Merujuk pengamatan awal dalam melihat bagaimana kondisi riil masyarakat ternyata belum sepenuhnya efektif dan masih pasif, dalam artian Pemkot Jayapura masih perlu mencari solusi terbaik dalam mengimplementasikan Instruksi Wali Kota Jayapura. Nomor 1 Tahun 2019, selama masa observasi di lapangan peneliti melihat masih banyak masyarakat dan pengusaha retail yang mengabaikan Instruksi Walikota tersebut. Dengan demikian perlu diketahui apa yang menyebabkan intruksi yang disampaikan Pemkot Jayapura tidak sepenuhnya dilaksanakan oleh masyarakat dan pengusaha retail serta tindakan apa yang harus dilakukan Pemkot Jayapura untuk mensukseskan Inpres Wali Kota Jayapura No 1 Tahun 2019 tersebut.Tujuan yang diharapkan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui persepsi masyarakat dan pengusaha retail terhadap Instruksi Walikota Jayapura No 1 Tahun 2019, diketahui juga penerapan Instruksi Walikota Jayapura No 1 Tahun 2019 tentang perubahan perilaku ( Perilaku Hijau) di Kota Jayapura sehingga diperoleh ide dan gagasan. berupa rekomendasi yang dapat diberikan sebagai upaya strategis menuju Instruksi Walikota Jayapura No 1 Tahun 2019?
Dampak Pembangunan Jalan Alternatif Terhadap Luasan Hutan Sagu Di Kampung Nendali, Asei Besar dan Asei Kecil Distrik Sentani Timur Kabupaten Jayapura Semuel D. Rorrong; Roland Everson Binur; Tommi Tommi; Marsal Arung Lamba; Lazarus Ramandei
Innovative: Journal Of Social Science Research Vol. 4 No. 1 (2024): Innovative: Journal Of Social Science Research
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/innovative.v4i1.8830

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dampak positif dan dampak negatif kondisi hutan sagu sebelum dan sesudah dibangunnya jalan altenatif di Kampung Nendali, Kampung Asei Besar dan Asei Kecil dalam kurun waktu 7 tahun pada tahun 2015 dan tahun 2022,. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik analisa kualitatif yang didukung dengan data kuantitatif dengan bentuk penyajian deskriptif berdasarkan data-data hasil survey data primer yang didukung oleh data sekunder. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa sebelum dibangun jalan alternatif yakni pada tahun 2015 besar luasan hutan sagu adalah 235,751 ha dan pada akhir tahun 2022 adalah sebesar 35.106 hal ini menunjukkan alih fungsi lahan menjadi permukiman, jalan dan perkebunan adalah sekitar 200,645 ha pada tahun 2022. Pembangunan jalan alternatif memiliki dampak positif yaitu memudahkan aksesibilitas masyarakat, namun disamping itu ada juga dampak negatif yaitu banyaknya alih fungsi lahan hutan sagu yang menyebabkan masyarakat kehilangan sumber kehidupan.
Peranan Kepemimpinan Ondofolo dalam Pembangunan Kampung di Kampung Ifale Distrik Sentani Kabupaten Jayapura Sepo Nawipa; Semuel D. Rorrong; Lazarus Ramandei; Marsal Arung Lamba
Innovative: Journal Of Social Science Research Vol. 4 No. 1 (2024): Innovative: Journal Of Social Science Research
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/innovative.v4i1.9234

Abstract

Kepemimpinan merupakan salah satu faktor yang sangat penting dalam pembangunan kampung, karena baik buruknya pembangunan kampung tergantung dari pemimpinnya. Rumusan masalah dari penelitian ini adalah untuk melihat “Bagaimana peran kepemimpinan ondofolo dalam pembangunan kampung di kampung Ifale Distrik Sentani Kabupaten Jayapura”. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui peran kepemimpinan ondofolo dalam pembangunan kampung. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan teknik analisis deskriptif kuantitatif. Populasi dalam penelitian ini jumlahnya 20 orang. Sampel dalam penelitian ini jumlahnya sedikit maka tidak ditarik sampel. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini ada dua yaitu, penelitian perpustakaan dan penelitian lapangan berupa pengamatan, wawancara, dan kuesioner. Adapun teknik analisis data yang digunakan adalah teknik analisis data kuantitatif. Hasil penelitian di masyarakat menunjukkan bahwa ondofolo belum mampu berperan untuk memimpin masyarakat sehingga pembangunan tidak berjalan dengan baik. Dengan demikian peran kepemimpinan ondofolo dalam pembangunan kampung di kampung Ifale harus ditingkatkan agar masyarakat dapat hidup sejahtera.
Analisis Angkutan Umum Bus Pemadu Moda Di Kota Jayapura (Studi Kasus : Trayek Jayapura – Bandara Sentani) Semuel Rorrong D.
Jurnal Sipil Terapan Vol. 1 No. 1 (2023): Mei: Jurnal Sipil Terapan
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Cenderawasih

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58169/jusit.v1i1.105

Abstract

The increase in Sentani Airport passengers is currently getting higher, in March 2022 Sentani Airport passengers increased by 25% compared to the same period in 2021. This increase in passengers has resulted in increased vehicle movement, especially four-wheeled vehicles. Currently, passengers at Sentani Airport tend to use private vehicles to go to the airport, thereby placing a burden on traffic. Therefore, public bus transportation is needed to support passenger travel to the airport. This study aims to determine the characteristics of passengers at Sentani Airport and the percentage of passengers who are willing to switch to using public bus transportation to support travel to/from the airport, and also to calculate the number of buses needed to serve the Jayapura route at Sentani Airport. The research location is located at Sentani Airport, Sentani District, Jayapura. The method used in this research is to conduct field surveys, namely distributing questionnaires to respondents and direct interviews with related parties. From the results of this study, the characteristics of Sentani airport passengers are dominantly traveling with tourism purposes. Passengers come from the upper middle class and are very concerned about the ease of use of the mode. The percentage of passengers who are willing to switch to using public bus transportation based on the criteria offered is 65%. The number of buses needed to serve the Jayapura route at Senatani Airport is 9 vehicles.
Edukasi Berbasis Lingkungan sebagai upaya Meningkatkan Kepedulian Masyarakat di Bantaran Kali Acai Abepura Sapioper, Hiskia CM.; Modouw, James; Ramandei, Lazarus; Rorrong, Semuel D.
KANGMAS: Karya Ilmiah Pengabdian Masyarakat Vol 5 No 1 (2024): KANGMAS: Karya Ilmiah Pengabdian Masyarakat
Publisher : Neolectura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37010/kangmas.v5i1.1619

Abstract

Community Service Activities regarding environmental-based education, as an effort to increase community awareness of the quality of the environment, but also a form of concern for the service team from Cenderawasih University towards environmental problems which are increasingly less controlled along the Acai River. Through environment-based education, we can form souls who have high environmental awareness. Starting from the lower and middle classes of society, it is hoped that they will become agents of change. Through outreach activities and using environmental campaign media through songs and calls for environmental safety, it is hoped that it can inspire the community so that the community can become an agent of change for the environment in the future. This Community Service activity aims to shape the mindset and concern of the community in promoting environmental care movements to create clean, comfortable and healthy conditions starting from providing education on the importance of keeping the environment clean, recognizing and classifying the types of waste in the area, how to use waste, planting plants in one's own environment, and environmental campaigns through songs and calls for the safety of the environment and the earth. Environmental cleanliness must come from the family environment so that it forms a far-sighted mindset and will become an agent of change in their environment through healthy lifestyle education programs.