Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Verification and Data Processing of Open Data for Data-Driven News Stories in Lokadata.id and Katadata.co.id Amalia Nurul Muthmainnah; Maulana Arief; Nurul Fitriyani
Jurnal Kajian Jurnalisme Vol 6, No 1 (2022): KAJIAN JURNALISME
Publisher : School of Journalism, Faculty of Communication Sciences, Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/jkj.v6i1.37167

Abstract

With the existence of open data, journalists have additional investigative tools to report on issues in the public interest and to hold the government to account. However, it remains outside the mainstream of journalism due to the limitation to access and work with data. There are indeed a handful of studies that examine the implementation of open data portals in Indonesia but rarely give attention to how data journalists are using these data and their perceptions about the quality of data provided by the government. This study is intended to see the process of how data journalists in Indonesia, particularly in Lokadata.id and Katadata.co.id, turn data into news stories. Through research that uses a descriptive qualitative approach and collects data through semi-structured in-depth interviews, we found that data provided by the authority sources (government) are still the main sources for data journalists in Indonesia. Even though the quality of data is getting better, most journalists in this study argued that the government’s open data has not yet been integrated and has no basic standard that is collectively used. Therefore, the verification process and data processing in each media are important. The most common ways that journalists use to verify the data are by exploring the raw data, contacting the institution that provided the data, and considering the reputation of the data sources. However, there is a tendency of data journalists to be passively relying on official sources and ‘hide behind’ the perceived credibility of their sources.
RESISTENSI ATAS KULTUR PATRIARKI DALAM EKSPRESI EROTIS BUDAYA POPULER D. Jupriono; Maulana Arief; Bambang Sigit Pramono; Wahyu Kuncoro
RELASI Vol 3 No 02 (2023): ILMU KOMUNIKASI
Publisher : COMMUNITY OF RESEARCH LABORATORY SURABAYA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pencekalan pemutaran dan penayangan lagu dangdut, kegilaan publik perempuan pemirsa TV terhadap serial film TV “Mahabharata”, dan ketertarikan publik perempuan Indonesia terhadap film nasional “Drupadi”, menggambarkan kemerdekaan hasrat seksual publik. Larangan dan pembatasan pemutaran lagu-lagu dangdut diberlakukan karena lirik lagu-lagu tersebut berbau pornografi yang menyuarakan kebebasan ekspresi erotis perempuan. Kegilaan publik perempuan terhadap serial film TV “Mahabharata” lebih dilatari oleh kebebasan hasratnya untuk menikmati ketampanan wajah dan keperkasaan tubuh para aktor pemerannya dan bukan karena penghayatan terhadap moral cerita. Ketertarikan publik perempuan Indonesia terhadap film “Drupadi” lebih didorong oleh motif pemberontakan terhadap kultur patriarki yang menindas. Ketiga-tiganya satu sama lain tidak ada hubungan produksi, tetapi tergelar dalam satu konteks yang sama: publik perempuan Indonesia yang tengah merayakan kemerdekaan ekspresi dan fantasi relasi seksual dalam budaya populer di tengah kepungan kultur patriarki.
ANALISIS TEKSTUAL BENTUK KEKERASAN VERBAL DALAM FILM “DEVIL ON TOP” Sherly Gabriela Lotulung; Noorshanti Sumarah; Maulana Arief
RELASI Vol 2 No 04 (2022): ILMU KOMUNIKASI
Publisher : COMMUNITY OF RESEARCH LABORATORY SURABAYA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Film merupakan media komunikasi sosial yang terbentuk dari penggabungan dua indera, yaitu penglihatan dan pendengaran yang memiliki inti atau tema dari sebuah cerita yang banyak mengungkapkan realita sosial yang terjadi di sekitar lingkungan tempat di mana film tersebut tumbuh. Film dapat mempengaruhi perilaku dan pola pikir seseorang yang menonton film tersebut. Penelitian ini bertujuan menganalisis bentuk kekerasan verbal dalam film “Devil on Top” dengan menggunakan metode analisis tekstual. Obyek penelitian ini adalah pada film “Devil on Top” yang diproduksi oleh Disney+Hotstar pada tahun 2021. Penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif bersifat deskriptif. Metode analisis yang digunakan adalah dengan metode Analisis Tekstual Alan McKee. Hasil penelitian ini adalah terdapat 15 Scene menunjukkan bentuk kekerasan verbal yakni “memaki”, 6 Scene menunjukkan bentuk kekerasan verbal yaitu “membentak” serta 4 Scene menunjukkan bentuk kekerasan verbal berupa “memberi julukan negatif/melabel.