p-Index From 2020 - 2025
0.751
P-Index
This Author published in this journals
All Journal Majalah Farmasetika
Leny Leny
Fakultas Farmasi dan Kesehatan, Institut Kesehatan Helvetia, Medan, Indonesia

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Formulasi dan Evaluasi Sediaan Gummy Candies dari Sari Ganggang Hydrilla (Hydrilla Verticillata L.) yang Tumbuh di Perairan Danau Toba Mandike Ginting; Nova Rianti Marbun; Mutiara Sinaga; Khairani fitri; Leny Leny
Majalah Farmasetika Vol 8, No 1 (2023)
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/mfarmasetika.v8i1.36649

Abstract

Ganggang hydrilla (Hydrilla verticillata L.) merupakan tumbuhan air yang tumbuh di perairan Danau Toba. Ganggang hydrilla mengandung banyak kandungan gizi, klorofil, karotenoid, vitamin C, alkaloid, flavonoid, steroid, saponin, kalsium, magnesium serta mineral dan antioksidan yang dapat dimanfaatkan dalam perkembangan dunia kesehatan, salah satunya adalah dalam bentuk formulasi sediaan gummy candies. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah sari ganggang hydrilla (Hydrilla verticillata L.) dapat diformulasikan menjadi sediaan gummy candies yang memenuhi beberapa pengujian fisik dan disukai oleh panelis. Metode pada penelitian ini adalah metode eksperimental. Sediaan  gummy candies dibuat dengan konsentrasi 0%, 10%, 15% dan 20%. Pengujian yang dilakukan antara lain skrining fitokimia, pemeriksaan karakteristik simplisia, uji organoleptik, uji pH, uji kadar air, uji kadar abu, uji keseragaman bobot, uji elastisitas, uji kandungan senyawa metabolit sekunder pada sediaan gummy candies. Hasil penelitian menunjukkan ganggang hydrilla memiliki senyawa metabolit sekunder berupa alkaloid, flavonoid dan steroid. Uji organoleptik sediaan pada F0, F1, F2 dan F3 menunjukkan hasil yang sama pada bau khas, rasa manis sedikit asam dan rasa leci, dan tekstur kenyal. Warna kuning transparan – kuning gelap. Sediaan gummy candies memiliki pH pada kisaran 3,3-3,5. Kadar air pada kisaran 12-15,3%, dengan kadar abu 3,3%. Uji keseragaman bobot memenuhi syarat FI edisi III. Uji elastisitas pada F3 mendekati elastisitas gummy candies yang beredar. Kesimpulan penelitian ini adalah sari ganggang hydrilla (Hydrilla verticillata L.) dapat diformulasikan menjadi sediaan gummy candies yang memenuhi beberapa pengujian fisik gummy candies  seperti yang tertera pada SNI. Kata kunci: Ganggang Hydrilla, Hydrilla verticilata, Gummy Candies, Danau Toba – Sumatera Utara
Pengembangan dan Pengujian Sediaan Sheet Mask Ekstrak Daun Patikan Kebo (Euphorbia hirta L.) sebagai Antibakteri terhadap Staphylococcus epidermidis Leny Leny; Uci Tri Azelia; Benni Iskandar; Safri Safri
Majalah Farmasetika Vol 8, No 4 (2023)
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/mfarmasetika.v8i4.46024

Abstract

Patikan kebo (Euphorbia hirta L.) adalah salah satu tanaman obat yang mempunyai khasiat sebagai antiseptik, antiinflamasi, antifungal, dan antibakterial karena mengandung senyawa-senyawa seperti flavonoid, tanin dan triterpenoid. Penelitian ini bertujuan untuk membuat sediaan sheet mask diformulasikan dengan penambahan ekstrak daun patikan kebo dengan konsentrasi 8%, 10% dan 12% yang mampu menghambat pertumbuhan bakteri Staphylococcus epidermidis dan mengetahui formulasi terbaik berdasarkan uji stabilitas serta efektivitas. Sediaan sheet mask dibandingkan dengan sediaan blanko (kontrol negatif) dan sediaan pasaran sebagai kontrol positif. Evaluasi sediaan sheet mask meliputi pengamatan stabilitas cycling test, organoleptis, homogenitas, pH, viskositas, waktu kering dan uji iritasi terhadap sukarelawan. Pengujian antibakteri sediaan terhadap Staphylococcus epidermidis menggunakan metode sumuran dengan difusi agar. Formulasi menunjukkan essence sediaan sheet mask berwarna coklat tua, berbau khas, homogen, stabil dalam penyimpanan dan tidak mengiritasi. Pengujian aktivitas antibakteri menunjukkan sheet mask dengan 8% merupakan konsentrasi terbaik karena mampu menghambat bakteri Staphylococcus epidermidis dalam kategori sedang dan tidak berbeda signifikan dengan konsentrasi 10 maupun 12%.
Sediaan Sampo Dari Ekstrak Etanol Daun Sintrong (Crassocephalum Crepidioides): Formulasi, Karakterisasi Fisik Dan Uji Aktivitas Anti Jamur Benni Iskandar; Leny Leny; Akhmad Fajri Widodo
Majalah Farmasetika Vol 8, No 5 (2023)
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/mfarmasetika.v8i5.47390

Abstract

Kebersihan kulit kepala merupakan salah satu bagian pada tubuh yang harus selalu diperhatikan, terutama dari jamur yang menyebabkan ketombe yang mudah bersarang dikulit kepala. Kulit kepala akan mudah mengalami ketombe yang disebabkan oleh jamur Candida albicans jika tidak terjaga kebersihannya. Tanaman herbal yang dapat menghambat pertumbuhan jamur Candida albicans adalah daun sintrong (Crassocephalum crepidioides) yang mengandung senyawa saponin, tanin, flavonoid, dan alkaloid yang dapat digunakan untuk mencegah serta menghilangkan ketombe pada kulit kepala. Untuk itu diformulasikan sampo anti ketombe menggunakan ekstrak daun sintrong dalam menghambat pertumbuhan jamur Candida albicans serta melakukan pengujian stabilitas fisik dengan menggunakan 4 formula sampo dengan variasi konsentrasi sebesar 5% (formula I), 10% (formula II), dan 20% (formula III), dan 0% (kontrol negatif). Peneliti menggunakan jenis penelitian eksperimental dengan pengujian anti jamur menggunakan metode difusi sumuran untuk memperoleh daya hambat sediaan sampo anti ketombe ekstrak etanol daun sintrong terhadap jamur Candida albicans dengan menggunakan media PDA (Potato Dextrose Agar) serta melakukan evaluasi sediaan yaitu organoleptis, homogenitas, pH, tinggi busa, viskositas, dan iritasi. Hasil pengujian sediaan sampo dengan menggunakan 4 formula menunjukan stabilitas yang baik dilihat dari karakterisasi fisik seperti uji pH dan uji organoleptis. Hal ini ditunjukan dari parameter organoleptis dan pH dimana bentuk yang didapat stabil, sedangkan pada warna juga tidak terdapat perubahan dengan aroma sampo berbau greentea. Berdasarkan SNI hasil pH yang didapat berada pada rentang pH yang baik yaitu antara 5,0-9,0 dan memenuhi standar pH sampo yang baik. Pada uji tinggi busa yang didapat yaitu terjadinya perubahan tinggi busa selama proses pengamatan delapan minggu. Dapat dilihat bahwa semakin tinggi konsentrasi sediaan sampo maka semakin sedikit busa yang dihasilkan. Kesimpulan dari penelitian ini adalah ekstrak daun sintrong dapat diformulasikan dalam bentuk sediaan sampo anti ketombe dan memiliki aktivitas anti jamur Candida albicans serta stabil dalam uji stabilitas fisik yang dilakukaan selama 8 minggu.