Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

Model Pencegahan Stunting melaui Konseling Pranikah di Kecamatan Curup Kabupaten Rejang Lebong Bengkulu Almaini Almaini; Candra Buana; Eva Susanti; Yanti Sutriyanti; Fatimah Khoirini; Mulyadi Mulyadi
Jurnal Kreativitas Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Vol 5, No 12 (2022): Volume 5 No 12 Desember 2022
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkpm.v5i12.7975

Abstract

ABSTRAK Stunting adalah kondisi gagal tumbuh pada anak balita akibat kekurangan gizi kronis terutama pada 1.000 Hari Pertama Kehidupan (HPK). Stunting mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan otak. Angka stunting di Indonesia masih tinggi, yakni 29,6% di atas batasan yang ditetapkan WHO (20%). Prevalensi Stunting di Bengkulu sebesar 27,98 persen dan di Kabupaten Rejang Lebong sempat menyentuh angka 26 %. Kegiatan pengabdian masyarakat pencegahan stunting melalui konseling pranikah adalah pemberian  bimbingan kepada penyuluh agama pada kantor ursan Agama (KUA) tentang pencegahan stunting.  Kegiatan ini bertujuan untuk memberdayakan masyarakat dalam upaya pencegahan stunting di wilayah kecamatan Curup. Pelaksanaan pengabdian masyarakat dilakukan dengan cara advokasi kepada pemangku kepentingan kantor kementerian agama, Dinas Kesehatan dan Dinas Kependudukan dan KB, kemudian melakukan pelatihan kepada penyuluh agama dengan pemberian materi, peragaan, dan praktik penyuluhan lansung kepada calon pengantin pranikah dan sosialisasi buku pencegahan stunting. Hasil kegiatan ini menunjukkan peningkatan kemampuan pengetahuan peserta 50,5% dan hasil praktik penyuluhan menunjukkan 100% peserta kompeten. Terdapat peningkatan kemampuan dan pengetahuan serta keterampilan penyuluh agama dalam pencegahan stunting melalui konseling pranikah. Kata Kunci: Stunting, Pranikah, Pengabdian Masyarakat  ABSTRACT Stunting is a condition of failure to thrive in children under five due to chronic malnutrition, especially in the first 1,000 days of life (HPK). Stunting affects the growth and development of the brain. The stunting rate in Indonesia is still high, at 29.6% above the WHO limit (20%). Stunting prevalence in Bengkulu was 27.98 percent and in Rejang Lebong Regency it had touched 26%. Community service activities for preventing stunting through premarital counseling are providing guidance to religious instructors at the Religious Affairs Office (KUA) regarding stunting prevention. This activity aims to empower the community in efforts to prevent stunting in the Curup sub-district. The implementation of community service is carried out by advocating to stakeholders in the office of the ministry of religion, the Health Service and the Population and Family Planning Office, then conducting training to religious instructors by providing materials, demonstrations, and direct counseling practices to premarital brides and socializing stunting prevention books. The results of this activity showed an increase in the knowledge ability of the participants by 50.5% and the results of the extension practice showed that 100% of the participants were competent. There is an increase in the ability and knowledge and skills of religious educators in preventing stunting through premarital counseling. Keywords: Stunting, Premarital, Community Service
STUDI KUALITATIF PERILAKU PENGOBATAN PASIEN TB RESISTEN TERHADAP OBAT DI KABUPATEN REJANG LEBONG ALMAINI ALMAINI; YANTI SUTRIYANTI
Journal of Nursing and Public Health Vol 10 No 2 (2022)
Publisher : UNIVED Press, Universitas Dehasen Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pendahuluan: Multi Drug Resisten (MDR) merupakan kondisi penyakit yang terjadi pada penderita TB dimana kuman TB (Mycobacterium Tuberculosis) sudah tidak mampu lagi dibunuh atau dibasmi dengan menggunakan obat anti tuberkulosis (OAT) yang digunakan dalam program pemberantasan penyakit TB Nasional. Kekebalan terhadap OAT terjadi sebagai akibat dari pengobatan penderita yang tidak adekuat atau tertular dari penderita yang sudah resisten obat. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui bagaimana gambaran perilaku pengobatan pasien Tb paru dengan multi drag resistan (MDR). Metode : Penelitian ini bersifat deskriptif menggunakan metode kualitatif, dilakukan di wilayah Puskesmas Beringin Tiga dan wilayah Puskesmas Prumnas. Subjek penelitian adalah pasien penderita Tb paru yang kebal obat (MDR), pengawas minum obat dan petugas Tb paru di Puskesmas. Hasil dan Pembahasan : Hasil penelitian ini menemukan bahwa semua responden penderita TB MDR memiliki riwayat pengobatan yang berulang dan jangka waktu pengobatan lebih dari 9 bulan. Kesimpulan : Perilaku pengobatan yang tidak teratur dan menunda pengobatan merupakan faktor dominan dalam menyebabkan kejadian TB MDR. Tatalaksana Pengobatan TB yang adekuat pada fasilitas pelayanan kesehatan pimer dan sekunder sangat diperlukan untuk mencegah kejadian TB MDR.
MEMBEKALI USAHA MANDIRI LULUSAN PRODI D3 KEPERAWATAN CURUP MELALUI PELATIHAN AKUPRESUR Yanti Sutriyanti; Sri Haryani; Chandra Buana; Roestam Aji
Aptekmas Jurnal Pengabdian pada Masyarakat Vol 6 No 2 (2023): Aptekmas Volume 6 Nomor 2 2023
Publisher : Politeknik Negeri Sriwijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36257/apts.v6i2.6858

Abstract

The uptake of graduates of Curup D3 Nursing Study Program has reached 76% in various service institutions both at home and abroad. There are 24% who are not yet working because they do not get support from their parents to work outside the area, most are unemployed and a small number are continuing their Bachelor of Nursing education in 2022. The purpose of community service is to provide acupressure training so that graduates are able to add skills independently that can be compared when providing nursing care when dealing with clients in the community. Community service method for graduates who have not worked as many as 25 people. The implementation of the training is divided into 2 stages, namely the stage of providing knowledge and the stage of implementing direct practice to clients. Training by resource persons who are health workers, a nurse and an observant midwife and acupressure therapy practitioners in the community. The results of the training of 25 participants increased the basic knowledge and skills of acupressure, the mean pre knowledge was 10.60 and the mean post was 20.40. Each graduate performs basic acupressure practices which are evaluated by the resource person.
PEMBERDAYAAN KADER KESEHATAN DALAM DETEKSI DINI PENYAKIT TBC PARU DI KEC. CURUP KAB. REJANG LEBONG TAHUN 2021 Chandra Buana; Almaini Almaini; Yanti Sutriyanti; Fatimah Khoirini; Roestam Aji; Arie Ikhwan; Sridiany Sridiany
AS-SYIFA : Jurnal Pengabdian dan Pemberdayaan Kesehatan Masyarakat Vol 4, No 1 (2023): AS-SYIFA: JURNAL PENGABDIAN DAN PEMBERDAYAAN KESEHATAN MASYARAKAT
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Muhammadiyah Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24853/assyifa.4.1.11-21

Abstract

Investigasi kontak (IK) merupakan kegiatan pelacakan dan investigasi yang ditujukan pada orang-orang yang kontak dengan pasien TB (indeks kasus) untuk menemukan terduga TB. Tujuan kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini adalah untuk memberdayakan kader kesehatan dalam melakukan investigasi kasus TB di kecamatan Curup Kabupaten Rejang Lebong Tahun 2021. Metode kegiatan; Pemberdayaan kader kesehatan melalui kegiatan simulasi dan praktik investigasi kasus serta pendampingan bagi kader. Hasil kegiatan; Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini telah melatih 20 orang kader kesehatan untuk dapat melakukan investigasi kasus TB. Investigasi kontak dilaksanakan terhadap 5 kasus indek, 57 rumah dan 217 jiwa. Kegiatan yang dilakukan adalah pengkajian kasus indek, kunjungan rumah kontak kasus indek, skrining TB, penyuluhan tentang TB, pendampingan dan pemantauan serta pelaporan. Saran; Diharapkan kepada kader kesehatan yang telah dilatih untuk dapat menerapkan pengetahuan dan keterampilan yang telah diperoleh dalam penanganan kasus TB dengan tetap berkoordinasi dengan pihak puskesmas dan pemerintahan setempat.
PEMBERDAYAAN KADER KESEHATAN DALAM KONVERGENSI PENANGGULANGAN STUNTING DI KEC. CURUP TENGAH KAB. REJANG LEBONG PROV.BENGKULU Chandra Buana; Yanti Sutriyanti; Yossy Utario; Almaini Almaini; Mulyadi Mulyadi; Eva Susanti
Community Development Journal : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 4 No. 5 (2023): Volume 4 Nomor 5 Tahun 2023
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/cdj.v4i5.21491

Abstract

Stunting adalah gangguan pertumbuhan dan perkembangan otak pada anak yang terutama disebabkan karena kekurangan asupan gizi dalam waktu lama. Salah satu strategi penagggulanan stunting yang digalakkan pemerintah adalah gerakan konvergensi stunting. Di Puskesmas Perumnas didapatkan 4 anak stunting dan 9 balita dengan berat badan di bawah garis merah. Tujuan kegiatan pengabdian masyarakat ini adalah meningkatkan peran kader kesehatan dalam penanggulangan stunting. Metode ; 1) Pendekatan teoritis yang terdiri dari pemaparan materi di ruangan belajar, diskusi, simulasi dan tanya jawab. 2) Pendekatan praktik terdiri dari penguasaan teknik deteksi dini stunting dan stimulasi tumbuh kembang,  penemuan kasus dan pendampingan bagi kader kesehatan. 3) Kegiatan advokasi dan sosialisasi dilakukan kepada kepada Dinas Kesehatan dan Pimpinan PKM Perumnas serta Camat dan kepala desa dan kelurahan di kecamatan Curup Tengah. Pembahasan; kegiatan pengabdian masyarakat ini telah dapat meningkatkan peran kader dalam deteksi dini stunting, meningkatkan keterampilan kader dalam melakukan penyulihan Kesehatan dan melakukan tindakan stimulasi tumbuh kembang balita di posyandu, telah disepakatinya langkah-langkah penanggulangan stunting dan telah pula didapatkannya dukungan kebijakan penangulangan stunting yang akan diajukan dalam program rencana pembangunan kecamatan tahun 2024. Kesimpulan ; kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini telah dapat meningkatkan peran kader dalam deteksi dini stunting Kecamatan Curup Tengah    Saran; Kader kesehatan yang telah dilatih diharapkan dapat menerapkan pengetahuan dan keterampilannya dalam penanganan kasus stunting dengan tetap berkoordinasi dengan pihak puskesmas dan pemerintahan setempat.