Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Gambaran Motivasi Belajar pada Siswa Afirmasi di SMA Negeri 4 Garut Rifaldi Azis; Furkon Nurhakim; Kosim Kosim; Atlastieka Praptiwi; Iwan Shalahuddin
Malahayati Nursing Journal Vol 4, No 12 (2022): Volume 4 Nomor 12 2022
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/mnj.v4i12.7480

Abstract

ABSTRACT Affirmation students are students who have the Smart Indonesia Card (KIP), in this case they are students with poor economic condition. Learning motivation is psychological impulse that exists in a person to take action to achieve learning goals. Learning motivation is influenced by several things, one of which is economic factor. SMAN 4 Garut opens the admissions path through affirmation program. In contrast to other studies, affirmation student achievement at SMAN 4 Garut showed good achievement and the average score of affirmation students was the same as non-affirmation students. This study intended to see a description of learning motivation of middle school students in the affirmation school of SMA 4 Garut. This study used quantitative descriptive design with learning motivation as variable. The population of this study was 61 affirmation students at SMA Negeri 4 Garut. The sampling technique used was total sampling. The instrument in this study used Motivated Strategies for Learning Questionnaire (MSLQ) questionnaire to test the reliability of Cronbach's alpha result with an overall value of 0.93 and each domain 0.67, the value of Cronbach's Alpha validity test which varied between 0.63 to 0.94. This questionnaire had 31 questions that used Likert scale of 1 to 7 and the measurement results were low, medium and high motivation. Analysis of the data used in this study was univariate which was presented in form of frequency distribution. The result of the study about learning motivation on affirmation students at SMA Negeri 4 Garut found that most of the affirmation students had moderate learning motivation as many as 65.6%. Overall, most of the students had moderate and not maximal learning motivation. Suggestions in this study are to pay more attention and give full support to affirmation students. Keywords: Learning, Learning Motivation, Affirmation Students  ABSTRAK Siswa Afirmasi merupakan peserta didik yang memiliki Kartu Indonesia Pintar (KIP), dalam hal ini mereka merupakan pesera didik dengan kondisi ekonomi yang kurang mampu. Motivasi belajar merupakan dorongan psikologis yang ada pada seseorang untuk melakukan suatu tindak untuk mencapai tujuan belajar. Motivasi belajar dipengaruhi oleh beberapa hal, salah satunya faktor ekonomi. SMAN 4 Garut membuka jalur penerimaan siswa melalui program afirmasi. Berbeda dengan penelitian lainnya, prestasi siswa afirmasi di SMAN 4 Garut menunjukkan prestasi yang bagus dan nilai rata-rata siswa afirmasi sama rata dengan siswa yang non afirmasi. Penelitian ini bermaksud untuk melihat gambaran motivasi belajar pada Siswa Menengah di sekolah afirmasi SMA 4 Garut. Penelitian ini menggunakan desain deskriptif kuantitatif dengan variabel motivasi belajar. Populasi penelitian ini adalah 61 siswa afirmasi di SMA Negeri 4 Garut. Teknik sampel yang digunakan yaitu total sampling. Instrumen dalam penelitian ini menggunakan kuesioner Motivated Strategies for Learning Questionnaire (MSLQ)  uji reabilitas hasil alpha crobach dengan nilai keseluruhan yaitu 0,93 dan setiap domain ≥0.67 nilai uji validitas Cronbach’s Alpha yang bervariasi antara 0,63 sampai dengan 0,94 . Kuesioner ini memiliki 31 pertanyaan Yang menggunakan skala likert 1 sampai 7 dan hasil ukurnya yaitu motivasi rendah, sedang dan tinggi. Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu univariat yang disajikan dala bentuk distribusi frekuensi. Hasil peneltian motivasi belajar pada siswa afirmasi di SMA Negeri 4 Garut didapatkan bahwa sebagian besar siswa afirmasi memiliki motivasi belajar sedang yaitu sebanyak 65,6%. Simpulan secara keseluruhan sebagian besar siswa memiliki motivasi belajar yang sedang dan belum maksimal. Saran dalam penelitian ini yaitu untuk lebih memperhatikan lagi dan berikan dukungan penuh kepada siswa-siswi afirmasi. Kata Kunci: Belajar, Motivasi Belajar, Siswa Afirmasi 
Edukasi Menjaga Kesehatan Fisik Dan Mental Saat Siswa Menjalani Study From Home Udin Rosidin; Dadang Purnama; Umar Sumarna; Nina Sumarni; Furkon Nurhakim; Kosim Kosim
JPKMI (Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Indonesia) Vol 3, No 3: Agustus (2022)
Publisher : ICSE (Institute of Computer Science and Engineering)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36596/jpkmi.v3i3.456

Abstract

Abstrak: Kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar dalam proses belajar mengajar adalah ditetapkannya Study from Home. Dampak yang dirasakan oleh siswa dari kebijakan tersebut adalah dampak positif maupun dampak negatif(Fatimah and Puspaningtyas 2020). Permasalahan yang muncul sebagai dampak negatif dari sistem pembelajaran study from home diantarnya  adalah gangguan fisik maupun psikis yang kerap kali dirasakan siswa. Kesehatan fisik dan psikis adalah dua hal penting yang saling berkaitan dan harus dikelola secara seimbang. Tujuan dari kegiatan ini adalah peningkatan pengetahuan siswa tentang pentingnya menjaga kesehatan fisik dan mental sehingga diharapkan adanya peningkatan perilaku kesehatan baik fisik dan psikologis  selama melaksanakan Study from Home. Metode yang digunakan untuk mencapai tujuan tersebut adalah melakukan kegiatan pendidikan kesehatan kepada siswa. di SMA Negeri 1 Baleendah Bandung. Hasil kegiatan menunjukkan adanya peningkatan rata-rata nilai pengetahuan siswa sebelum dan sesudah dilaksanakan pendidikan kesehatan sebesar 29,28 point.  Rata rata nilai pengetahuan sebelum pendidikan kesehatan sebesar 66,07 dan rata-rata nilai pengetahuan setelah dilaksanakan pendidikan kesehatan sebesar 95,35. Dengan meningkatnya pengetahuan siswa tentang cara mengatasi gangguan kesehatan saat menjalani study from home maka akan berdampak pada perlaku siswa untuk melakukan hidup sehat.Abstract: The Large-Scale Social Restriction Policy in the teaching and learning process is the stipulation of Study from Home. The impact felt by students from the policy is a positive impact as well as a negative impact. Problems that arise as a negative impact of the study from home learning system include physical and psychological disorders that are often felt by students. Physical and psychological health are two important things that are interrelated and must be managed in a balanced way. The purpose of this activity is to increase students' knowledge about the importance of maintaining physical and mental health so that it is hoped that there will be an increase in both physical and psychological health behavior while carrying out Study from Home. The method used to achieve this goal is to carry out health education activities for students. at SMA Negeri 1 Baleendah Bandung. The results of the activity showed an increase in the average value of students' knowledge before and after health education was carried out by 29.28 points. The average value of knowledge before health education is 66.07 and the average value of knowledge after health education is 95.35. With the increasing knowledge of students about how to overcome health problems when undergoing study from home, it will have an impact on student behavior to lead a healthy life.
Penyuluhan tentang Manfaat Pola Makan Gizi Seimbang bagi Kesehatan di RW 05 Desa Pasawahan Garut Umar Sumarna; Udin Rosidin; Sukma Senjaya; Furkon Nurhakim
Jurnal Kreativitas Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Vol 6, No 6 (2023): Volume 6 No 6 Juni 2023
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkpm.v6i6.9812

Abstract

ABSTRAK Faktor yang mempengaruhinya antara lain faktor ekonomi, kebiasaan, budaya, lingkungan, atau kesukaan terhadap jenis-jenis makanan tertentu, sehingga asupan gizi yang diserap kedalam tubuh berbeda-beda pula. Dalam hal ini, yang menjadi masalah adalah terdapatnya asupan gizi dengan pola makan yang tidak berprinsip pada pola makan gizi seimbang yang menimbulkan terjadinya kekurangan gizi. Kondisi ini banyak ditemukan di Indonesia, pada tahun 2021 tercatat 17,4 juta penduduknya mengalami kekurangan gizi sebagai akibat rendahnya kemampuan ekonomi masyarakat.  Demikian juga di Provinsi Jawa Barat, tercatat pada tahun 2022 sekitar 15,1% dari 48,64 juta penduduk menderita gizi kurang. Dalam hal ini tentu berimbas pula pada salah satu kabupaten di Jawa Barat, yaitu Kabupaten Garut. Hal tersebut disebabkan karena menurut BPS Jawa Barat pada tahun 2022, 28,17 juta penduduknya tergolong miskin ekstrim. Mengingat hal tersebut Tim PPM melakukan pengabdian kepada salah satu daerah di Kabupaten Garut, yaitu RW 05 Desa Pasawahan Kecamatan Tarogong Kaler. Tujuan dari pengabdian ini adalah meningkatkan pengetahuan masyarakat RW 05 Desa Pasawahan tentang pola makan makan gizi seimbang. Metoda yang digunakan adalah penyuluhan disertai tanya jawab antara penyuluh dengan peserta penyuluhan. Hasil yang didapat setelah dilakukan uji N-Gain skor bahwa dari 24 peserta, 17 peserta kategori tinggi 7 peserta kategori sedang. Sehingga N-gain rata-rata mendapat kategori tinggi. Maka kesimpulannya adalah adanya peningkatan pengetahuan besar-besaran masyarakat RW 05 Desa Pasawahan tentang pola makan gizi seimbang dan tindakan penyuluhan dapat dikatakan efektif. Kata Kunci: Tingkat Pengetahuan, Pola Makan, Gizi Seimbang  ABSTRACT Factors that influence it include economic factors, habits, culture, environment, or preferences for certain types of food, so that the intake of nutrients absorbed into the body is also different. In this case, the problem is the presence of nutritional intake with a diet that does not have the principle of a balanced nutritional diet which causes malnutrition. This condition is commonly found in Indonesia, in 2021 it was recorded that 17.4 million people were malnourished as a result of the low economic capacity of the community. Likewise in West Java Province, it is recorded that in 2022 around 15.1% of the 48.64 million population suffer from malnutrition. In this case, of course, it will also affect one of the districts in West Java, namely Garut Regency. This is because according to BPS West Java in 2022, 28.17 million people are classified as extreme poor. Given this, the PPM Team conducted a community service in one of the areas in Garut Regency, namely 5th hamlet Pasawahan Village, North Tarogong District. The purpose of this service was to increase the knowledge of the people of 5th hamlet Pasawahan Village about a balanced nutritional diet. The method used is counseling accompanied by questions and answers between extension agents and extension participants. The results obtained after the N-Gain test was carried out showed that out of 24 participants, 17 participants were in the high category, 7 participants were in the medium category. So that the average N-gain gets a high category. So the conclusion is that there is a massive increase in knowledge of the people of RW 05 Pasawahan Village about a balanced nutritional diet and counseling actions can be said to be effective. Keyword: Knowledge Level, Dietary Habit, Balanced Nutrition