Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

PENDAMPINGAN MOTIVASI BELAJAR MELALUI MEDIA GENIAL PASCA PANDEMI COVID PADA SISWA SMK MUHAMMADIYAH 2 WATES Anita Dewi Astuti; Endah Rahmawati; Atika Dwi Evitasari; Siwi Utaminingtyas; Faridl Musyadad
BERNAS: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 3 No. 4 (2022)
Publisher : Universitas Majalengka

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (409.368 KB) | DOI: 10.31949/jb.v3i4.3416

Abstract

Abstract (Tahoma, 9pt Bold) The spread of the COVID-19 virus, which began to decline, caused the goverment to hold limited Face-to-face Learning (PTM) activities in several areas to fulfill children's learning rights. One of the problems faced in Limited Face to Face Learning (PTM) is that many students have low learning motivation as a result of the previous online learning implementation. The objectives of this mentoring program are (1) to determine the implementation of the mentoring program; (2) to find out the advantages and disadvantages of the genial media used in the mentoring program; (3) to find out the participants' responses regarding the genial media application; and (4) to find out the participants' responses to the mentoring program. The method applied by the servant as a supporter of success in the implementation of this mentoring is multi-method, namely lectures, questions and answers, demonstrations, and practice. The results obtained from this mentoring program can be concluded that the activities can run smoothly, getting a fairly good response in the use of genial media applications as well as positive responses from participants who take part in the mentoring program. Keywords: Learning Motivation; Genial Media; Post Covid Pandemic Abstrak Penyebaran virus covid 19 yang mulai menurun menyebabkan pemerintah menyelenggarakan kegiatan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) terbatas di beberapa daerah guna memenuhi hak belajar anak. Salah satu permasalahan yang dihadapi pada Pembelajaran Tatap Muka (PTM) Terbatas adalah banyak siswa yang mempunyai motivasi belajar rendah hal ini sebagai dampak dari pelaksanaan pembelajaran sebelumnya yang diselenggarakan secara daring. Tujuan dari program pendampingan ini adalah (1) untuk mengetahui pelaksanaan program pendampingan; (2) untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan dari media genial yang digunakan dalam program pendampingan; (3) untuk mengetahui tanggapan peserta terkait aplikasi media genial; dan (4) untuk mengetahui respon peserta terhadap program pendampingan. Metode yang diterapkan pengabdi sebagai penunjang keberhasilan dalam pelaksanaan pendampingan ini adalah multimetode, yaitu ceramah, tanya jawab, demonstrasi, dan praktik. Hasil yang diperoleh dari program pendampingan ini dapat disimpullkan bahwa kegiatan dapat berjalan lancar, mendapatkan respon yang cukup baik dalam penggunaan aplikasi media genial sekaligus respon yang positif pula dari peserta yang mengikuti program pendampingan. Kata Kunci: Motivasi Belajar; Media Genial; Pasca Pandemi Covid
Tipe TGT Berbantuan Media Baamboozle untuk Meningkatkan Pemahaman Peserta Didik Pendidikan Pancasila Siswa Sekolah Dasar Ledjar Nur Ageng Prasetyo; Faridl Musyadad; Atika Dwi Evitasari
EDUKATIF: Jurnal Penelitian dan Pembelajaran Vol. 1 No. 02 (2025): ISSUE JULI
Publisher : PT. Mifandi Mandiri Digital

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman peserta didik kelas V SD Negeri Kalisana pada mata pelajaran Pendidikan Pancasila melalui penerapan tipe Teams Games Tournament (TGT) berbantuan media Baamboozle. Metode penelitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan model Kemmis dan McTaggart, terdiri dari dua siklus yang masing-masing mencakup tahapan perencanaan, pelaksanaan tindakan dan observasi, serta refleksi. Subjek penelitian adalah 28 peserta didik kelas V, terdiri dari 16 laki-laki dan 12 perempuan. Pengumpulan data dilakukan melalui tes (pre-test dan post-test), observasi aktivitas mengajar guru dan aktivitas belajar peserta didik, wawancara, serta dokumentasi. Instrumen penelitian divalidasi melalui triangulasi data, termasuk pengecekan konsistensi data antarobserver dan waktu observasi yang diperpanjang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan tipe TGT berbantuan media Baamboozle secara signifikan meningkatkan pemahaman peserta didik. Terlihat dari peningkatan nilai rata-rata peserta didik dari 64,79 pada siklus I menjadi 85,5 pada siklus II. Persentase ketuntasan belajar juga mengalami peningkatan dari 35,72% pada siklus I menjadi 89,29% pada siklus II, memenuhi indikator keberhasilan penelitian. Selain itu, aktivitas belajar peserta didik dan aktivitas mengajar guru juga menunjukkan peningkatan yang signifikan dari siklus I ke siklus II.
Alternatif Menstimulasi Hubungan Komunikasi Orang Tua dan Anak Usia Dini melalui Pelatihan Teknik Ice Breaking Nur Sya'ban Ratri Dwi Mulyani; Endah Rahmawati; Atika Dwi Evitasari; Siwi Utaminingtyas; Novy Trisnani; Faridl Musyadad; Ratri Shinta Wardani
BERBAKTI: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 1 No. 05 (2025): ISSUE JUNI
Publisher : PT. Mifandi Mandiri Digital

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Usia dini merupakan periode penting dalam pertumbuhan anak. Pada usia ini penting memberikan stimulasi untuk membantu perkembangan fisik, kognitif, Bahasa, sosial, dan emosi. Pelatihan ini diharapkan dapat menjadi salah satu alternatif strategi yang dapat membantu orang tua dalam menjalin hubungan komunikasi dengan anak usia dini. Pelatihan ini diharapkan dapat memberikan informasi baru kepada para orang tua atau anak usia dini untuk lebih kreatif menggunakan teknik ice breaking sebagai rangsangan berkomunikasi dengan anak usia dini. Pelatihan ini berjalan dengan lancar dan baik ditandai dengan keaktifan peserta dalam mendengarkan serta memperhatikan selama sesi pelatihan berlangsung. Peserta kegiatan pelatihan juga terlihat tertarik saat mempraktekan teknik ice breaking yang diberikan. Pelatihan ini berlangsung selama 1 hari dengan 25 peserta pelatihan. Sebanyak 88% orang tua menyebutkan bahwa pelatihan ini sangat bermanfaat untuk dilakukan dan sebanyak 82% peserta menyebutkan bahwa teknik ice breaking ini dapat menjadi alternatif membangun hubungan komunikasi antara orang tua dan anak usia dini.