Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

UPAYA MENGATASI STRES BELAJAR PESERTA DIDIK DI MTSN 9 PADANG PARIAMAN Harnita Putri Saleh; Gusril Kenedi; Asri Atuz Zeky
Jurnal Al-Taujih : Bingkai Bimbingan dan Konseling Islami Vol 7, No 1 (2021): Januari-juni 2021
Publisher : UIN Imam Bonjol Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15548/atj.v7i1.2299

Abstract

Berdasarkan observasi awal peneliti menemukan ada beberapa kasus stres belajar pada peserta didik di MTsN 9 Padang Pariaman yaitu perasaan takut menghadapi ujian, tidak percaya diri dalam tindakan, tidak mampu mengerjakan tugas-tugas, kecewa, dan merasa gurunya tidak adil. Stres belajar belajar peserta didik ini harus segera diatasi agar tidak meganggu kelancaran akademik peserta didik. oleh sebab itu melalui penelitian ini peneliti akan membahas bagaimana upaya guru bimbingan dan konseling dalam mengatasi stres belajar peserta didik di MTsN 9 Padang Pariaman. Penelitian ini termasuk jenis penelitian kualitatif deskriptif dengan subjek penelitian adalah peserta didik kelas VIII MTsN 9 Padang Pariaman. Data penelitian dikumpulkan melalui observasi, melalui wawancara dengan peserta didik dan guru bimbingan konseling serta melalui dokumentasi. Data penelitian selanjutnya dianalisis mengunakan model Milles dan Huberman. Berdasarkan penelitian diketahui bahwa ada tiga upaya yang dilakukan oleh guru bimbingan dan konseling untuk mengatasi stres belajar peserta didik yaitu melalui layanan konseling kelompok, layanan bimbingan kelompok dan layanan konseling individual. Pemberian layanan ini disesuaikan dengan asesment yang diberikan kepada peserta didik. Melalui layanan yang diberikan tersebut permasalahan stres belajar peserta didik dapat berkurang dan bahkan teratasi.
FUNGSI KONSELING TRAUMATIK UNTUK PENGENTASAN TRAUMA Febri Malfi; Gusril Kenedi; Afnibar Afnibar; Ulfatmi Ulfatmi
Jurnal Review Pendidikan dan Pengajaran (JRPP) Vol. 6 No. 4 (2023): Volume 6 No 4 Tahun 2023
Publisher : LPPM Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jrpp.v6i4.22576

Abstract

Konseling merupakan salah satu bentuk hubungan yang bersifat membantu, makna bantuan itu sendiri yaitu sebagai upaya untuk membantu orang lain agar mampu tumbuh kearah yang dipilihnya sendiri, mampu menyelesaikan masalah yang dihadapinya dan mampu menghadapi krisis-krisis yang dialami dalam kehidupannya. Salah satu layanan dalam konseling adalah konseling traumatik. Konseling traumatik adalah upaya konselor untuk membantu klien yang mengalami trauma melalui proses hubungan pribadi sehingga klien dapat memahami diri sehubungan dengan masalah trauma yang dialaminya dan berusaha untuk mengatasinya sebaik mungkin. Konseling ini berbeda dengan konseling biasa, yang terletak pada waktu, fokus, aktifitas, dan tujuan. Waktu yang dibutuhkan lebih pendek, kemudian lebih fokus pada satu masalah yaitu trauma. Dari segi aktifitas, konseling ini lebih sering melibatkan banyak orang dalam membantu klien dan yang lebih banyak aktif adalah konselor. Penelitian ini merupakan penelitian kepustakaan (library research). Penelitian kepustakaan adalah penelitian yang dilakukan di perpustakaan atau museum terhadap bahan-bahan berupa buku-buku, majalah atau dokumen lainnya. Konseling traumatik adalah bentuk terapi yang dirancang khusus untuk membantu individu yang telah mengalami trauma untuk mengatasi gejala dan dampak trauma. Konseling traumatik dilakukan oleh seorang konselor. Tujuan dari konseling traumatik adalah membantu individu meresapi, memproses, dan mengatasi pengalaman traumatis, serta memungkinkan mereka untuk pulih dan memulihkan kesejahteraan. Konseling traumatik memberikan pendidikan kepada individu tentang bagaimana trauma memengaruhi tubuh dan pikiran, serta bagaimana dampak trauma dapat muncul sebagai gejala psikologis dan fisik.
KONSELING DI PERGURUAN TINGGI Devi Syukri Azhari; Afnibar Afnibar; Ulfatmi Ulfatmi; Gusril Kenedi
Jurnal Review Pendidikan dan Pengajaran (JRPP) Vol. 6 No. 4 (2023): Volume 6 No 4 Tahun 2023
Publisher : LPPM Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jrpp.v6i4.22821

Abstract

Di perguruan tinggi, bimbingan dan konseling sangat dibutuhkan oleh mahasiswa untuk membantu mereka dalam memilih program studi atau jurusan yang mereka pilih. Hal ini sangat penting karena banyak mahasiswa tidak memahami dan kurang informasi tentang jurusan yang mereka pilih, sehingga mereka akhirnya pindah dari jurusan yang sudah mereka pilih atau bahkan bertahan di sana tetapi dengan prestasi yang buruk. Selain itu, tujuan bimbingan dan konseling di perguruan tinggi adalah untuk membantu mahasiswa menilai dan menganalisis diri mereka sendiri, serta hubungannya dengan pemahaman mereka tentang dunia kerja dan keputusan yang akan mereka ambil. Jenis layanan dan kegiatan pendukung bimbingan dan konseling di perguruan tinggi termasuk orientasi, informasi, penempatan dan penyaluran, dan konseling.
KONSELING DI LUAR SEKOLAH Rizal Safarudin; Zulfamanna Zulfamanna; Masrur Lubis; Noprijon Noprijon; Gusril Kenedi; Afnibar Afnibar; Ulfatmi Ulfatmi
Jurnal Review Pendidikan dan Pengajaran (JRPP) Vol. 6 No. 4 (2023): Volume 6 No 4 Tahun 2023
Publisher : LPPM Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jrpp.v6i4.23159

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis bentuk konseling di luar sekolah. Bentuk penelitian ini adalah penelitian pustaka (library risearch)bersifat deskriftif kualitatif. Sumber data dalam penelitian ini adalah buku-buku dan jurnal-jurnal yang relevan dengan penelitian ini.tekhnik pengumpulan data dari studi dokumentasi serta data yang didapat diolah dan disimpulkan.Permasalahan yang ditemukan adalah perlunya tindak lanjut konseling luar sekolah mengingat kebutuhan dari manusia berbeda anatara satu dengan yang lainnya serta konseling sekolah tidak bisa mengakomodasi serta menjawab keseluruhan permasalahan yang terjadi dalam kehidupan manusia. Hasil penelitian ini tentang konseling di lembaga sosial,konseling dilembaga keagamaan dan konseling dilembaga kesehatan
HAKIKAT MANUSIA DALAM PERSPEKTIF KONSELING PENDIDIKAN ISLAM Zihnil Afif; Gusril Kenedi; Afnibar Afnibar; Ulfatmi Ulfatmi
Jurnal Review Pendidikan dan Pengajaran (JRPP) Vol. 6 No. 4 (2023): Volume 6 No 4 Tahun 2023
Publisher : LPPM Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jrpp.v6i4.23161

Abstract

Hakikat Manusia dalam perspektif pandangan Islam, setiap bidang ilmu sosial kemanusiaan bergantung pada konsep manusia, yang menjadikan manusia sebagai objek formal dan material. Melalui al-Qur'an, Allah SWT, yang menciptakan dan memahami manusia, memberi tahu kita bahwa konsep manusia yang kita bangun bukan semata-mata khayalan. Ahli kerohanian Islam, atau lebih dikenal sebagai ahli ilmu tasawuf, menganggap manusia sebagai seorang hamba Allah Ta'ala dengan dua dimensi lahiriah dan bathiniyah. Dalam al-Qur'an, istilah "manusia" disebut dengan empat kata, yaitu al-Insan, al-Basyar, Bani Adam, Dzurriyat Adam, dan al-Nas. Dalam diskusi tentang masalah pertumbuhan dan perkembangan,
KONSELING LINTAS BUDAYA Abdul Basit; Gusril Kenedi; Afnibar Afnibar; Ulfatmi Ulfatmi
Jurnal Review Pendidikan dan Pengajaran (JRPP) Vol. 6 No. 4 (2023): Volume 6 No 4 Tahun 2023
Publisher : LPPM Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jrpp.v6i4.23427

Abstract

Dalam bidang konseling dan psikologi, pendekatan lintas budaya dipandang sebagai kekuatan keempat setelah pendekatan psikodinamik, behavioral dan humanistik (Paul Pedersen, 1991). Banyak pengarang menulis tentang konseling lintas budaya sering dari populasi minoritas mereka sendiri, mengartikan secara berbeda-beda sebagaimana keragaman dan perbedaan budayanya. Dalam konseling lintas budaya terlibat adanya relasi antara konselor dan konseli Bagaimanapun relasi yang terjadi dalam konseling adalah relasi dalam situasi kemanusiaan, artinya baik konselor maupun klien adalah manusia dengan karakteristiknya masing–masing, baik karakteristik kepribadiannya maupun karakteristik nilai, moral dan budaya yang dibawa masing– masing. Dengan demikian relasi konseling tidaklah sederhana. Konselor harus memiliki kesadaran adanya perbedaan karakteristik (pribadi, nilai, moral, budaya) antara dirinya dengan kliennya, serta menghargai keunikan kliennya. Perbedaan-perbedaan ini bagaimanapun akan mempengaruhi proses konseling. Di sinilah perlunya konseling berwawasan lintas budaya, yaitu konseling yang mengakomodasi adanya perbedaan budaya antara konselor dan klien. Konseling berwawasan lintas budaya efektif untuk mengeleminir kemungkinan munculnya perilaku konselor yang menggunakan budayanya sendiri (counselor encaptulation) sebagai acuan dalam proses konseling