Claim Missing Document
Check
Articles

Found 9 Documents
Search

AISYIAH DI MUNA: Negosiasi Dakwah dan Politik Zainal, Asliah
Jurnal Dakwah Vol. 15 No. 1 (2014)
Publisher : Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Sunan Kalijaga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14421/jd.2014.15102

Abstract

Indonesia menjadi satu wilayah jajahan kolonialisme bangsa barat dengan tiga gerakan (3G), yaitu glory, gold, dan gospel. Kedatangan Belanda dengan Gerakan 3G merupakan motif utama dalam upaya penyebaran agama Kristen ke berbagai pelosok Indonesia. Akibatnya muncul perlawanan dari bangsa Indonesia, baik dalam bentuk organisasi maupun individu. Salah satunya adalah Muhamadiyah dengan gerakan sosial, gerakan keagamaan yang dicirikan oleh reformasi dan pembaharuan pemikiran (tajdid). Begitu pula dengan organisasiAisyiah (1917) sebagai organisasi sayap perempuan Muhamadiyah. Dalam perkembangannya, Muhamadiyah dan Aisyiah dipersamakan oleh sifat kepemimpinanya yang tunggal dan tidak berganti (charismatic leader). Akan tetapi mempunyai nilai historisitas dan progresivitas kemajuan yang berbeda. Perbedaan keduanya dapat dilihat dari progresivitas yang dimiliki Aisyiah dan stagnasi yang dipunyai oleh Muhammadiyah sebagai organsisi induk. Oleh karena itu, penulis tertarik mengkaji progresivitas dan persoalan sosial politik yang melatarbelakangi perkembangan Aisyiah di Muna.Aisyiah di Muna menyuguhkan dua fakta, pertama, Aisyiah menyuguhkan potret bahwa kekuasaan tidak harus menindas (coercive). Kedua, Aisyiah sebagai proses negosiasi yang taktis dan substantif lewat dakwah bil hal. Entitas Aisyiah dengan kekuasaan produktifnya merupakan kekuatan sekaligus kerentanan. Kekuatan yang dibangun Aisyiah lewat sistem patronase, negosiasi politik, dan dakwah akan terus berlanjut sehingga melahirkan kekuasaan yang produktif.
Islamic Centre Mu’adz Bin Jabal (ICM) sebagai Preferensi Keagamaan Masyarakat Urban Zainal, Asliah; Samsulhadi, Muhammad
PUSAKA Vol 10 No 1 (2022): Pusaka Jurnal Khazanah Keagamaan
Publisher : Balai Penelitian dan Pengembangan Agama Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31969/pusaka.v10i1.662

Abstract

Institusi pendidikan keagamaan modern berkontribusi besar dalam meningkatkan religiusitas bagi masyarakat, terutama pada masyarakat perkotaan. Tulisan ini mengkaji Islamic Centre Mu’adz bin Jabal (ICM) sebagai preferensi masyarakat kota Kendari sebagai lokus pendidikan religiusitas dan kesalehan. Penelitian ini menggunakan pendekatan sosiologi agama dengan pengumpulan data menggunakan teknik wawancara dan observasi. Hasil pengkajian yang dilakukan menemukan bahwa terdapat enam alasan bagi masyarakat kota Kendari untuk menjadikan ICM sebagai preferensi keagamaan; pertama, infrastruktur yang memadai; kedua, kurikulum pendidikan yang solid; ketiga, program dakwah berbasis kaderisasi imam dan tahfidz; keempat, layanan sosial keagamaan yag komplit; kelima, pemanfaatan media informasi dan dakwah kontemporer; dan keenam, performa Arab sebagai referensi Islam. Daya tarik ICM meluas dan menyasar hampir semua segmen dan kebutuhan ibadah masyarakat muslim di wilayah perkotaan. Kajian ini menunjukan kecenderungan masyarakat memilih lembaga disebabkan oleh kekuatan daya tarik internal dan dilegitimasi dengan branding Arab sebagai Islam otentik. Performance ICM yang merepresentasikan Arab menjadi daya tarik bagi masyarakat urban di Kota Kendari. Kekuatan daya tarik ini akhirnya membentuk jama’ah muslim, terutama segmen masyarakat menengah ke atas. Kata Kunci: institusi keagamaan, kesalehan masyarakat, konstruksi religiusitas, masyarakat urban, preferensi keagamaan. Modern religious education institutions contribute greatly in increasing religiosity for the community, especially in urban communities. This paper examines the Islamic Center Mu'adz bin Jabal (ICM) as the preference of the Kendari city community as the locus of religious and pious education. This study uses a Pusaka Jurnal Khazanah Keagamaan, Vol. 10, No. 1, 2022 21 sociological religious approach with data collection using interview and observation techniques. The results of the study found that there were six reasons the people of Kendari city made ICM a religious preference due to first, adequate infrastructure; second, a solid educational curriculum; third, the program based on the regeneration of imams and tahfidz; fourth, complete religious social services; fifth, the use of contemporary information and da'wah media; and sixth, the performance of Arabic as a reference for Islam. The appeal of ICM extends and targets almost all segments and worship needs of the Muslim community in urban areas. This study argues that the tendency of people to choose institutions is caused by the strength of internal attraction and is legitimized by the Arab branding as authentic Islam. ICM's performance, which represents Arabs, has become an attraction for urban communities in Kendari City. The strength of this attraction eventually formed the Muslim community, especially the upper middleclass segment of society.
Pemanfaatan Art Paper sebagai Media Ajar Smart Card untuk Meningkatkan Kemampuan Menghafal Mufrodat bagi Anak-anak di Desa Sambasule Farani, Firly Aulia; Irawan, Ade; Astina, Dina; Safitri, Luviana Nur; Aswatul, Muh; Yaqin Yusup, Moh Ainul; Aisah, Siti; Zainal, Asliah
INSANIYAH Vol 3, No 2 (2024): Desember 2024
Publisher : IAIN Kendari

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31332/insaniyah.v3i2.10726

Abstract

Pengabdian ini merupakan program pelatihan penggunaan media ajar smart card dalam pembelajaran Bahasa Arab, yang dilaksanakan dengan menggunakan metode Participatory Action Research (PAR) yang berfokus pada permasalahan yang dihadapi anak-anak Desa Sambasule dalam mempelajari Bahasa Arab. Smart card dibuat dengan tujuan untuk meningkatkan kemampuan anak-anak di Desa Sambasule dalam menghafal mufrodat dan untuk menciptakan suasana pembelajaran Bahasa Arab yang menyenangkan. Dengan metode menghafal mufrodat yang menyenangkan, pembelajaran Bahasa Arab diharapkan tidak lagi dipandang susah dan membosankan oleh anak-anak. Pembuatan media ajar smart card ini didasari karena tidak adanya tempat untuk belajar Bahasa Arab di Desa Sambasule karena untuk mempelajari Bahasa Arab yang umumnya didapatkan di madrasah dan pondok pesantren, maka warga Desa Sambasule harus menempuh Pendidikan di desa tetangga. Hasil pengabdian ini menunjukan bahwa dengan adanya media ajar smart card, pembelajaran Bahasa Arab menjadi menyenangkan dan tidak lagi dipandang susah oleh anak-anak serta anak-anak menjadi lebih mudah dalam menghafal mufrodat (kosa kata Bahasa Arab) serta melalui media ajar smart card ini juga dapat meningkatkan keaktifan anak-anak dalam berdiskusi dan melatih daya ingatnya terhadap mufrodat (kosa kata Bahasa Arab) yang telah diberikan sebelumnya.Kata Kunci: Smart Card Bahasa arab, metode Participatory Action Research (PAR).
Manajemen Pelayanan Publik Di Kantor Urusan Agama (Kua) Kota Kendari Sukamawati, Cika; Zainal, Asliah
AL-MUNAZZAM : Jurnal Pemikiran dan Penelitian Manajemen Dakwah Vol 4, No 2 (2024): AL-MUNAZZAM :Jurnal Pemikiran dan Penelitian Manajemen Dakwah
Publisher : IAIN Kendari

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31332/munazzam.v4i2.10458

Abstract

Penelitian ini membahas tentang bagaimana Manajemen Pelayanan Publik di Kantor Urusan Agama (KUA) Kecamatan Wua-wua. Jenis penelitian menggunakan metode kualitatif deskriptif. Teknik pengumpulan datanya adalah observasi, wawancara, dan dokumentasi. Hasil penelitian ini menggambarkan bahwa manajemen pelayanan publik di Kantor Urusan Agama Kecamatan Wua-wua sudah cukup baik, manajemen yang diterapkan dalam pelayanan yaitu perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, dan pengawasan. Pembagian kerja yang jelas, koordinasi yang baik, komunikasi yang baik, lokasi yang strategis, Menyediakan fasilitas sarana dan prasarana yang lengkap sebagai penunjang proses pelayanan sehingga para staf dapat memberikan pelayanan yang prima dan sesuai standar terhadap masyarakat yang akan berurusan di KUA Kecamatan Wua-wua. Sedangkan Faktor penghambat waktu pelayanan yang tidak efisien, metode pelaksanaan kerja, kurangnya kesadaran masyarakat, dan kemampuan Sumber daya manusia yang mereka miliki belum maksimal
Navigating Politics: How Non-Elite Women in Eastern Indonesia Counteract Dynastic Power Zainal, Asliah; Zainal, Muh. Asrianto; Rustan, Ahmad Sultra; Rezki, Anita; Syam, Ananta Prayoga Hutama; Setianingsih, Dwi
Jurnal Ilmiah Peuradeun Vol. 13 No. 2 (2025): Jurnal Ilmiah Peuradeun
Publisher : SCAD Independent

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26811/peuradeun.v13i2.2088

Abstract

Amid the entrenched grip of dynastic and oligarchic political power, non-elite women politicians are developing innovative strategies to garner public support. This study examines how non-elite women navigate structural and cultural to confront dynastic and oligarchic politics within the Southeast Sulawesi parliament during the 2019 and 2024 elections. The research focuses on three regions—the Kendari City Regional House of Representatives (DPRD), the Konawe DPRD, and the South Konawe DPRD—where non-elite women have secured more electoral victories than their elite counterparts, despite the strong presence of dynastic politics at both executive and legislative levels. Data were collected through interviews with women politicians and their campaign teams, as well as documentation of campaign billboards and campaign shadowing. Using a political anthropology approach, this study reveals that non-elite women politicians strategically identify safer voter bases, build cohesive teams, and cultivate grassroots loyalty. While their overall influence remains limited, they effectively navigate and counter the intrigues of dynastic and oligarchic politics. The study highlights how their electoral success contributes to reducing class disparities and gender gaps, fostering gradual political change at both micro and macro levels.
Urgensi Dakwah Kultural Tokoh Agama Pada Masyarakat Bajo Bungku Selatan Morowali Mansur, Mansur; Eci, Eci; Zainal, Asliah
Jurnal Humanitas: Katalisator Perubahan dan Inovator Pendidikan Vol 10 No 1 (2023): Desember
Publisher : Universitas Hamzanwadi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29408/jhm.v10i1.6779

Abstract

This research aims to identify the forms of cultural da'wah carried out by religious figures and the implementation of cultural da'wah carried out by religious figures in the Bajo Morowali community in Central Sulawesi. The research method uses qualitative research, where the research data is collected through observation and interviews. This research resulted in the finding that the cultural preaching of religious figures from the Bajo Morowali community in Central Sulawesi was carried out at ceremonies celebrating major Islamic holidays such as the Prophet's birthday and commemoration of the Isra' Mi'raj of the Prophet Muhammad. The forms of cultural da'wah carried out by religious leaders in the Bajo Morowali community, Central Sulawesi, are Matangong Ruma' Bau (building a new house) and cultural da'wah in the Sandro traditional healing ritual.
Manajemen Pelaksanaan Tradisi Pilumea’ano We’e Dalam Mengembangkan Dakwah Di Desa Bola Kecamatan Batauga Kabupaten Buton Selatan Fazril, La Ode Muhammad; Zainal, Asliah; Nurdin, Nurdin; Basri, Hasan
AL-MUNAZZAM : Jurnal Pemikiran dan Penelitian Manajemen Dakwah Vol 4 No 1 (2024): AL-MUNAZZAM : Jurnal Pemikiran dan Penelitian Manajemen Dakwah
Publisher : IAIN Kendari

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31332/munazzam.v4i1.9391

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui : (1) penerapan manajemen dalam pelaksanaan tradisi Pilumea’ano We’e di desa bola, kecamatan batauga, kabupaten buton selatan. (2) Untuk mengetahui bentuk dan eksistensi tradisi Pilumea’ano We’e di desa Bola, Kecamatan Batauga, Kabupaten Buton Selatan. (3) Untuk mengetahui pesan dakwah yang terkandung dalam pelaksanaan tradisi Pilumea’ano We’e di desa Bola, kecamatan Batauga, kabupaten Buton Selatan. Metode penelitian ini adalah deskriptif kualitatif dan dalam mengumpulkan data menggunakan metode penelitian observasi, wawancara dan dokumentasi. Adapun teknik analisis data yang digunakan yaitu reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa tradisi Pilumea’ano We’e telah menjadi budaya yang sangat mengakar dalam kehidupan masyarakat. Dalam pelaksanaanya perlu dipersiapkan berbagai hal pendukung dan perlengkapan untuk pelaksanaan tradisi. Dalam tradisi Pilumea’ano We’e terdapat beberapa pesan dakwah yang terkandung dalam prosesi tradisi diantaranya menguatkan silaturahmi, mengawali segala sesuatu dengan berdoa, semangat gotong royong dan tolong menolong serta memuliakan tamu.
Manajemen Pelayanan Publik Di Kantor Urusan Agama (Kua) Kota Kendari Sukamawati, Cika; Zainal, Asliah
AL-MUNAZZAM : Jurnal Pemikiran dan Penelitian Manajemen Dakwah Vol 4 No 2 (2024): AL-MUNAZZAM : Jurnal Pemikiran dan Penelitian Manajemen Dakwah
Publisher : IAIN Kendari

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31332/munazzam.v4i2.10458

Abstract

Penelitian ini membahas tentang bagaimana Manajemen Pelayanan Publik di Kantor Urusan Agama (KUA) Kecamatan Wua-wua. Jenis penelitian menggunakan metode kualitatif deskriptif. Teknik pengumpulan datanya adalah observasi, wawancara, dan dokumentasi. Hasil penelitian ini menggambarkan bahwa manajemen pelayanan publik di Kantor Urusan Agama Kecamatan Wua-wua sudah cukup baik, manajemen yang diterapkan dalam pelayanan yaitu perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, dan pengawasan. Pembagian kerja yang jelas, koordinasi yang baik, komunikasi yang baik, lokasi yang strategis, Menyediakan fasilitas sarana dan prasarana yang lengkap sebagai penunjang proses pelayanan sehingga para staf dapat memberikan pelayanan yang prima dan sesuai standar terhadap masyarakat yang akan berurusan di KUA Kecamatan Wua-wua. Sedangkan Faktor penghambat waktu pelayanan yang tidak efisien, metode pelaksanaan kerja, kurangnya kesadaran masyarakat, dan kemampuan Sumber daya manusia yang mereka miliki belum maksimal
Pemanfaatan Art Paper sebagai Media Ajar Smart Card untuk Meningkatkan Kemampuan Menghafal Mufrodat bagi Anak-anak di Desa Sambasule Farani, Firly Aulia; Irawan, Ade; Astina, Dina; Safitri, Luviana Nur; Aswatul, Muh; Yaqin Yusup, Moh Ainul; Aisah, Siti; Zainal, Asliah
INSANIYAH Vol. 3 No. 2 (2024): Desember 2024
Publisher : IAIN Kendari

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31332/insaniyah.v3i2.10726

Abstract

Pengabdian ini merupakan program pelatihan penggunaan media ajar smart card dalam pembelajaran Bahasa Arab, yang dilaksanakan dengan menggunakan metode Participatory Action Research (PAR) yang berfokus pada permasalahan yang dihadapi anak-anak Desa Sambasule dalam mempelajari Bahasa Arab. Smart card dibuat dengan tujuan untuk meningkatkan kemampuan anak-anak di Desa Sambasule dalam menghafal mufrodat dan untuk menciptakan suasana pembelajaran Bahasa Arab yang menyenangkan. Dengan metode menghafal mufrodat yang menyenangkan, pembelajaran Bahasa Arab diharapkan tidak lagi dipandang susah dan membosankan oleh anak-anak. Pembuatan media ajar smart card ini didasari karena tidak adanya tempat untuk belajar Bahasa Arab di Desa Sambasule karena untuk mempelajari Bahasa Arab yang umumnya didapatkan di madrasah dan pondok pesantren, maka warga Desa Sambasule harus menempuh Pendidikan di desa tetangga. Hasil pengabdian ini menunjukan bahwa dengan adanya media ajar smart card, pembelajaran Bahasa Arab menjadi menyenangkan dan tidak lagi dipandang susah oleh anak-anak serta anak-anak menjadi lebih mudah dalam menghafal mufrodat (kosa kata Bahasa Arab) serta melalui media ajar smart card ini juga dapat meningkatkan keaktifan anak-anak dalam berdiskusi dan melatih daya ingatnya terhadap mufrodat (kosa kata Bahasa Arab) yang telah diberikan sebelumnya.Kata Kunci: Smart Card Bahasa arab, metode Participatory Action Research (PAR).