Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search
Journal : Syntax Literate: Jurnal Ilmiah Indonesia

Analisa Kinerja Sistem Distribusi Air Bersih PDAM Tirtanadi pada Spam Offtaker Sumarsono Daerah Pelayanan Sei Agul dan Diski Kecamatan Helvetia (Studi Kasus: Sei Agul-Diski Kecamatan Medan Helvetia) Purba, Jonny Hasael; Bangun, Emma Patricia; Tarigan, Ahmad Perwira Mulia
Syntax Literate Jurnal Ilmiah Indonesia
Publisher : Syntax Corporation

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36418/syntax-literate.v10i7.60199

Abstract

Air digunakan sebagai kebutuhan vital untuk konsumsi dan sanitasi umat manusia, untuk proses produksi berbagai barang industri, untuk produksi makanan dan kebutuhan lainnya. Air bersih harus memenuhi persyaratan kuantitas, kontinuitas dan kualitas. Beberapa permasalahan penyediaan air bersih di kota besar seperti Kota Semarang yaitu kekurangan debit air, aliran air tidak kontiniu, penyelesaian pengaduan masyarakat kurang memuaskan. Di Kota Pontianak, masyarakat mengalami layanan kurang memuaskan dari segi debit air, tekanan air, kontinuitas aliran dan kualitas air dan di Kota Jakarta yaitu kualitas air yang keruh, bau, kotor, tekanan air tidak stabil. Hal yang sama ditemukan di lokasi penelitian yaitu Kecamatan Medan Helvetia yang dilayani oleh PDAM Tirtanadi Cabang Sei Agul-Diski yaitu kontinuitas aliran, kualitas air dan kekurangan debit. Penyediaan air di wilayah tersebut didukung oleh SPAM Offtaker Sumarsono dengan kapasitas aliran 450 liter/detik. Indikator kinerja jaringan meliputi tingkat efisiensi dan keefektifan dari suatu jaringan air bersih yang diberikan kepada aspek khusus dari aktifitas jaringan dan tujuan sistem (konsumen) yang meliputi Tingkat Ketersediaan (Avalaibility), Kualitas kinerja jaringan (Quality) dan Kepuasan Pelanggan (Costumer Satisfaction). Tingkat ketersediaan diukur indeks unjuk kerja suatu jaringan distribusi dinilai dari tingkat keandalan (reliability), tingkat kerawanan (vulnerability) dan tingkat kelentingan (resiliency). Kinerja jaringan diukur dengan menggunakan software Epanet 2,2 dan kepuasan pelanggan diukur dengan Importance Performance Analysisi (IPA). Keandalan (reliability) pada sistem ini 63% atau belum andal karena masih dibawah 95, diperoleh nilai kelentingan (resiliency) 0,23 atau relatif kecil sehingga dibutuhkan waktu cukup lama untuk Kembali dalam keadaan tidak gagal, dan kerawanan (vulnerability) menunjukkan nilai defisit yang maksimum yaitu 0,02% hingga 86,05%. Hasil analisa Epanet 2,2 diperoleh kecepatan di seluruh pipa distribusi primer 1,04 – 3,11 m/detik atau masih berada diambang batas yang disarankan yaitu 0,3 – 6 m/detik. Sedangkan untuk nilai tekanan ditiap-tiap taping/junction berada diantara 42,09 – 58,04 m atau berada pada ambang batas sesuai ketentuan yaitu 15-60 m. Analisis IPA terhadap 100 responden menunjukkan terdapat indikator aspek operasional yang penting menurut pelanggan namun kenyataan/kinerja yang diterima belum sesuai harapan yaitu kualitas air distribusi yang terdiri dari indikator air bersih tidak berwarna, tidak berbau dan tidak berasa, air bersih tidak mengandung mikroorganisme dan partikel partikel kecil, air bersih tidak terasa lengket dan licin, air tidak keruh, air tidak nengandung lumpur dan endapan serta kontinuitas air yang terdiri dari indikator air bersih mengalir selama 24 jam dan debit air sama sepanjang hari.
Analisis Keberlanjutan Program Pamsimas Menggunakan Metode AHP: Studi Kasus Di Desa Binjai Baru, Kabupaten Batu Bara Hasbi, Muhammad Taufik; Bangun, Emma Patricia; Mulia, Ahmad Perwira
Syntax Literate Jurnal Ilmiah Indonesia
Publisher : Syntax Corporation

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36418/syntax-literate.v10i8.61143

Abstract

Program Penyediaan Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat (PAMSIMAS) merupakan inisiatif pemerintah untuk meningkatkan akses air bersih di wilayah perdesaan. Namun, keberlanjutan program ini sering menghadapi kendala teknis, kelembagaan, sosial, ekonomi, dan lingkungan. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi faktor-faktor yang memengaruhi keberlanjutan program PAMSIMAS di Desa Binjai Baru, Kabupaten Batu Bara, serta menetapkan prioritas kriteria keberlanjutan menggunakan metode Analytical Hierarchy Process (AHP). Data diperoleh melalui penyebaran kuesioner kepada masyarakat dan wawancara terhadap 10 responden ahli. Hasil menunjukkan bahwa sebagian besar sub-kriteria berada pada kategori "Baik", dengan skor tertinggi pada keandalan operasional sistem dan kualitas lingkungan air. Aspek sosial menjadi kriteria paling dominan (prioritas 0,2401), diikuti oleh ekonomi (0,2185), lingkungan (0,2058), teknologi (0,1844), dan kelembagaan (0,1512). Sub-kriteria terpenting adalah partisipasi masyarakat (0,1460), sistem iuran (0,1231), dan perlindungan lingkungan (0,1125). Hasil ini menunjukkan bahwa metode AHP efektif untuk menetapkan prioritas strategi keberlanjutan program air minum perdesaan. Rekomendasi diarahkan pada penguatan aspek sosial, sistem keuangan, serta peran kelembagaan yang berkelanjutan.